You are on page 1of 7

1.

Coronary Artery Disease (CAD) merupakan kondisi dimana arteri tersumbat, biasanya oleh aterosklerosis yang menghambat aliran darah dalam arteri. STEMI terjadi apabila aliran darah tersumbat total. Dalam kasus terdapat riwayat merokok pada pasien, zat dalam rokok ini yang menjadi plak dan bisa menyumbat aliran darah arteri.

2. Jenis jenis CAD a. Angina pectoris unstable : nyeri dada Nyeri dada yang timbul saat istirahat dan berkepanjangan, biasanya lebih dari 20 menit. b. Infark Miokard Prinsipnya sama dengan angina tidak stabil, diagnosis ditegakkan jika terdapat angina dan tidak ditemukan ST elevasi pada perekaman EKG namun terdapat peningkatan marka jantung . c. Infark Miokard ST Elevasi Karakteristiknya seperti angina tipikal dan pada perekaman EKG didapat gambaran elevasi segmen ST.

Dalam kasus = antero lateral sinistra

Sinus Q patologis (+) Di I = kiri

AVL = kiri

V4, V5, V6 = pada antero lateral ST elevasi = memeperlihatkan adanya injury, karena Q patologis, menjadi infark.

4. Standar utama pengkajian Usia Usia 30-50 tahun lebih beresiko terkena CAD Anamnesa : Riwayat penyakit jantung keluarga Riwayat penyakit sebelumnya seperti Diabetes melitus Riwayat merokok Zat-zat dalam rokok bisa menjadi plak yang nantinya akan

menyumbat aliran darah. Riwayat hipertensi Nyeri dada atau angina, yang dirasakan di dada tetapi juga di bahu, lengan, leher, tenggorokan, rahang atau punggung. Sesak napas, mual, palpitasi yaitu jantung yang tidak teratur.

EKG

Pemeriksaan Lab enzim jantung

Pemeriksaan Lab darah rutin

5. Pemeriksaan laboratorium a. perubahan enzim jantung, isoenzim, dan Troponin T : CK-MB isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 48-72 jam. LDH meningkat dalam 14-24 jam, memuncak dalam 48-72 jam dan kembali normal dalam 7-14 hari Troponin-T, merupakan pertanda baru untuk infark miokard akut, meningkat sampai hari ke 7. b. Kolesterol/trigliserida serum, mungkin meningkat (factor resiko CAD)

c. Analisa gas Darah dan laktat miokard, mungkin meningkat selama serangan angina. d. Elektrolit : kalium, kalsium, magnesium, natrium, mungkin berubah selama serangan. Karakteristik jantung dengan angiografi Diindikasikan pada pasien dengan iskemia yang diketahui angina atau nyeri dada tanpa aktivitas, pada pasien kolesterol dan penyakit jantung keluarga yang mengalami nyeri dada, pasien dengan EKG istirahat normal, prosedur ini akan menggambarkan penyempitan sumbatan arteri koroner. Echokardiografi Digunakan untuk mengkaji fraksi ejeksi, gerakan segmen dinding, volume sistolik dan diastolik ventrikel, regurgitasi katup mitral karena disfungsi otot papiler dan untuk mendeteksi adanya thrombus mural, vegetasi katup, atau cairan pericardial. 6. Dalam beberapa menit pertama, bahaya utamanya adalah gagal jantung akut dan henti jantung. Dalam beberapa jam dan hari pertama setelah serangan, bahaya utamanya adalah perkembangan denyut jantung tidak teratur (aritmia). Dalam beberapa pekan atau bulan setelah serangan tersebut, kemampuan jantung untuk memompa mungkin terlalu lemah, menimbulkan gagal jantung kronis.

7. Gagal jantung : terjadi karena kegagalan ventrikel kiri yang menyebabkan stroke volume, pengurangan cardiacoutput, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis (tanda tanda kegagalan jantung). Syok kardiogenik : ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolism basal akibat gangguan fungsi pompa jantung. Syok kardiogenik terjadi jika kerusakan otot jantung lebih dari 40% dan angka kematiannya lebih dari 80%. Pasien yang mengalami syok biasanya berumur lebih tua, ada riwayat infark sebelumnya, riwayat angina dan lebih sering mengalami infark miokard di anterior.

Rupture jantung dan regurgitasi mitral : laserasi atau robeknya dinding ventrikel atau atrium jantung, dari septum interatrial atau interventriculare, otot otot papiler atau korda tendinea atau salah satu katup jantung. Hal ini sering dilihat sebagai sekuele serius infark miokard akut (serangan jantung).

Aritmia dan gangguan konduksi : gangguan pada pembentukan impuls atau konduksi impuls sehingga menyebabkan denyut terlalu lambat (bradikardi) atau terlalu cepat (takikardi).

8. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri koronaria.

Gangguan perfusi jaringan

9. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada arteri koronaria Tujuan : Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien tidak mengalami nyeri dengan kriteria : Klien tidak mengeluh nyeri dada Klien tampak tenang dan dapat beristirahat TTP dalam batas normal: TD : 110-120/60-80 mmHg RR : 16-20 x/mnt HR : 60-100 x/mnt T : 36,5 37,5 0C

- Keluaran urine baik yaitu 1-2 cc/kg BB/jam Rencana a. Kaji, dokumentasikan dan laporkan : Keluhan klien mengenai nyeri dada meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhi nyeri Efek nyeri dada pada perfusi hemodinamik kardiovaskuler terhadap jantung, otak, ginjal. b. Monitoring EKG c. Monitoring TTV d. Berikan O2 sesuai dengan kondisi klien e. Berikan posisi semi fowler f. Anjurkan klien untuk bedrest total selama nyeri dada timbul g. Berikan lingkungan yang tenang akitvitas perlahan dan tidnakan yang nyaman h. Berikan therapy sesuai program : Nitrogliserin : ISDN 2 x 80 mg Bisoprolol : 1x 2,5 mg

Rasional 1. Data tersebut dapat membantu menentukan penyebab dan efek nyeri dada serta merupakan garis dasar untuk membandingkan gejala pasca therapy a. Therapy terdapat berbagai kondisi yang berhuibungan dengan nyeri dada, terdapat temuan klinik yang khas pada nyeri dada iskemik b. Infark mikard menurunkan kontraktilitas jantung dan komplience ventrikel dan dapat menimbulkan distritmia (curah jantung menurun) mengakibatkan tekanan darah dan perkusi jaringan menurun, frekuensi jantung dapat meningkat sebagai mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung. 2. Mengetahui adanya perubahan gambaran EKG dan adanya komplikasi AMI 3. Peningkatan TD, HR, RR, menandakan nyeri yang sangat dirasakan oleh klien 4. Therapi O2 dapat meningkatkan 6. Menurunkan konsumsi O2 7. Menurunkan rangsang eksternal 8. a. Jenis nitrat berguna untuk suplay O2 ke jantung

5. Membantu memaksimalkan complience paru

mengontrol nyeri dengan efek vasodilatasi coroner menigkatkan aliran darah coroner dan perkusi miokard b. Merupakan beta bloker yang efektif untuk pengobatan angina dengan cara mengurangi frekuensi denyut jantung, kontraktilitas miokard dan tekanan darah sehingga meningkatklan suply oksigen

Gangguan perfusi jaringan Tujuan: selama dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi penurunan perfusi jaringan. Rencana: 1. 2. Kaji adanya perubahan kesadaran. Inspeksi adanya pucat, cyanosis, kulit yang dingin dan penurunan kualitas nadi perifer. 3. 4. 5. 6. 7. Kaji adanya tanda Homans (pain in calf on dorsoflextion), erythema, edema. Kaji respirasi (irama, kedalam dan usaha pernafasan). Kaji fungsi gastrointestinal (bising usus, abdominal distensi, constipasi). Monitor intake dan out put. Kolaborasi dalam: Pemeriksaan ABG, BUN, Serum ceratinin dan elektrolit.

You might also like