You are on page 1of 56

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH


2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
2.1.1 Kondisi Geografis Secara geografi Kabupaten Lebak, terletak pada posisi 10525' -10630' Bujur Timur dan 618' - 700' Lintang Selatan. Kabupaten Lebak memiliki luas wilayah330.507,16 Ha.Sedangkan luas wilayah laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak yaitu 73,3 Km dengan panjang pantai sekitar 91,42 Km. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat : Kabupaten Serang dan Tangerang : Kabupaten Bogor dan Sukabumi : Kabupaten Pandeglang

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia

Kabupaten Lebak juga dilalui oleh beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Ciujung yang bermuara di Laut Jawa, meliputi Sungai Ciujung, Cilaki, Ciberang, dan Cisimeut serta DAS Ciliman dan Cimadur yang bermuara d Samudera Indonesia, meliputi Sungai Ciliman dan anak sungainya, Sungai Cimadur, Cibareno, Cisiih, Cihara, Cipogar dan Cibaliung.
Tabel 2.1.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Lebak

No 1 2 3 4 5 6 7

Nama DAS Ciujung Ciberang Cisimeut Cidurian Cibeureum Cicinta Ciliman

Luas (Ha) 880 880 560 340 160 60 340

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 1

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama DAS Cibaliung Cibinuangeun Cilangkahan Cihara Cisiih Cimancek Cipager Cimadur Cidikt Cibareno Cisawarna Ciujung Luas (Ha) 400 220 180 560 200 120 80 240 1120 320 140 80 6.880
Sumber: RTRW Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 2

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Peta 2.1.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 3

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.2 Administrastratif Secara administratif, pada tahun 2010 Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan, 5 kelurahan dan 340 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Cibeber yaitu 40.096,41 Ha (12,13 persen) diikuti oleh Kecamatan Cimarga 18.752,65 Ha (5,67 persen), Kecamatan Panggarangan 17.715,51 Ha (5,36 persen), Kecamatan Banjarsari 15.955,5 Ha (4,83 persen) dan Kecamatan Cileles15.338,76 Ha (4,64 persen). Sedangkan untuk kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kalanganyar yaitu 2.859,34 Ha atau hanya 0,87 % dari luas Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1.2. Luas Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan Luas Wilayah No Kecamatan Jumlah Kelurahan/ Desa Administrasi Luas Wilayah (Ha) 15.955,50 14,.377,21 9.591,83 3.632,71 40.096,41 15.304,93 12.469,86 11.468,42 6.182,97 15.338,76 9.601,71 18.752,65 6.525,30 12.254,95 9.317,33 13.801,50 2.859,34 9.159,98 14.305,09 7.817,14 10.201,47 8.695,38 Persentase Terhadap Wilayah (%) 4,83 4,35 2,90 1,10 12,13 4,63 3,77 3,47 1,87 4,64 2,91 5,67 1,97 3,71 2,82 4,18 0,87 2,77 4,33 2,37 3,09 2,63 Terbangun Luas Wilayah (Ha) 553,00 5890,00 1.999,00 1.097,45 1198,00 1976,50 3.332,00 491,61 1.647,50 3.127,00 799,20 2.569,00 305,86 439,00 525,00 4580,38 693,10 249,75 1.348,50 639,00 1542,50 2.721,00 (%)thd total 0,99 10,49 3,56 1,95 2,13 3,52 5,94 0,88 2,93 5,57 1,42 4,58 0,54 0,78 0,94 8,16 1,23 0,44 2,40 1,14 2,75 4,85

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Banjarsari Bayah Bojongmanik Cibadak Cibeber Cigemblong Cihara Cijaku Cikulur Cileles Cilograng Cimarga Cipanas Cirinten Curugbitung Gunung Kencana Kalanganyar Lebak Gedong Leuwidamar Maja Malingping Muncang

20 11 9 15 22 9 9 10 13 12 10 17 14 10 10 12 7 6 12 14 14 12

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 4

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Luas Wilayah No Kecamatan Jumlah Kelurahan/ Desa Administrasi Luas Wilayah (Ha) 17.715,51 7.309,70 10.466,64 11.149,34 11.419,02 4.736,53 330.507,16 Persentase Terhadap Wilayah (%) 5,36 2,21 3,17 3,37 3,45 1,43 100 Terbangun Luas Wilayah (Ha) 2128,00 2.201,10 887,00 9704,00 1866,30 1.626,18 56.136,93 100,00 (%)thd total 3,79 3,92 1,58 17,29 3,32

23 24 25 26 27 28

Panggarangan Rangkasbitung Sajira Sobang Wanasalam Warunggunung Kabupaten Lebak

11 16 15 10 13 12 345

Sumber :Peta Rupa Bumi Bakosurtanal Tahun 2011

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 5

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Peta 2.1.2. Peta Administrasi Kabupaten Lebak dan Cakupan Wilayah Kajian

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 6

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.3 Kondisi Fisik 2.1.3.1 Topografi Kabupaten Lebak mempunyai keadaan topografi yang cukup bervariasi, mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah di bagian utara dan selatan, dengan ketinggian berkisar antara 100 meter hingga di atas 1.000 meter dari permukaan laut. Daerah dengan ketinggian antara 100 sampai 500 meter diatas permukaan laut meliputi sekitar 80 %, kawasan yang berada pada ketinggian 500 sampai 1.000 meter meliputi 16 % dan kawasan yang berada pada ketinggian lebih dari 1.000 meter sekitar 4 % dari luas keseluruhan Kabupaten Lebak. Ketinggian wilayah di Kabupaten Lebak dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelas ketinggian, yaitu:
1. Ketinggian antara 100-500 meter diatas permukaan air laut; tersebar di Kecamatan Banjarsari, Bayah, Bojongmanik, Cibadak, Cibeber, Cigemblong, Cihara, Cijaku, Cikulur, Cileles, Cilograng, Cimarga, Cipanas, Cirinten, Curugbitung, Gunungkencana, Kalanganyar, Lebakgedong, Malingping, Muncang, Panggarangan, Rangkasbitung, Maja, Wanasalam, Warunggunung, Kalanganyar. 2. Ketinggian antara 500-1.000 meter diatas permukaan air laut; tersebar di sebagian Kecamatan Bayah, Bojongmanik, Cibeber, Cigemblong, Cijaku, Cileles, Cilograng, Cipanas, Cirinten, Gunungkencana, Lebakgedong, Leuwidamar, Panggarangan, Muncang, Sajira dan Sobang. 3. Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut. Tersebar di sebagian kecil Kecamatan Cibeber, Cipanas, Lebakgedong, Muncang dan Sobang.

Keadaan topografi Kabupaten Lebak berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1.3 .

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 7

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.1.3 Ketinggian Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Kontur Provinsi Banten

Kelerengan Kabupaten Lebak berdasarkan lerengnya terbagi menjadibeberapa kelas, yaitu; 1. 0 2%, tersebar di bagian selatan, barat dan utara Kabupaten Lebak, 2. 2 5%, tersebar di bagian selatan, barat dan utara Kabupaten Lebak, 3. 5 15%, terletak di bagian tengah dan selatan kearah timur kabupaten Lebak, 4. 15 25%, terletak di bagian tengah dan selatan kearah timur kabupaten Lebak, 5. 25 40%, terletak di bagian timur kabupaten Lebak, 6. >40%, terletak di bagian timur kabupaten Lebak.

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 8

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.1.4 Kelerangan Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Kontur Provinsi Banten Tahun 2012

2.1.3.2 Morfologi Morfologi Kabupaten Lebak dapat dibagi menjadi; dataran, perbuk itan (landai, bergelombang, terjal) dan gunung/pegunungan. 1. 2. 3. 4. Dataran, tersebar di bagian, utara, barat dan selatan Kabupaten Lebak, Perbukitan landai, tersebar di bagian selatan dan utara kearah timur Kabupaten Lebak, Perbukitan bergelombang, terletak di bagian tengah dan selatan kearah timur Kabupaten Lebak, Perbukitan terjal, terletak di bagian tengah kearah timur Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 9

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


5. Gunung/Pegunungan, 40%, terletak di bagian timur kabupaten Lebak.
Tabel 2.1.5. Morfologi Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
Mofologi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Kecamatan Banjarsari Bayah Bojongmanik Cibadak Cibeber Cigemblong Cihara Cijaku Cikulur Cileles Cilograng Cimarga Cipanas Cirinten Curugbitung Gunungkencana Kalanganyar Lebakgedong Leuwidamar Maja Malingping Muncang Panggarangan Rangkasbitung Sajira Sobang Wanasalam Warunggunung Kab. Lebak 11.419,02 4.548,36 132.009,98 188,17 96.989,65 56.151,80 39.294,00 6.061,75 2.191,89 7.806.53 8.701,25 1.443,60 1.679,7 6.870,18 6.661,87 1.402,49 4.109,21 6.529 5.348,01 9.654,26 287,05 12.204,30 1.958,40 1.873,62 8.501,69 5.959,78 2.838,78 Dataran 12.991,70 2.476,88 919,7 3.632,71 6.672,81 6.135,77 6.139,71 3.864,06 834,96 5.684,50 2.491,95 6.303,76 3.171,84 7.331,17 815,64 7.711,72 20,56 755,61 7.808,94 10,61 1.500,22 3.001,81 6.603,64 439,53 3.252,66 533,74 547,99 2.559,46 4,12 6.749,82 1.306,32 1.965,70 8.676,97 1.484,24 685,80 800,03 69,40 3.565,86 4.113,38 4.494,47 141,60 344,04 49,28 130,00 6.115,35 144,55 1.316,37 3.050,16 554,53 100,04 78,69 152,83 6.937,13 7.405,49 2.220,94 1.075,36 23.146,62 361,18 3.339,85 Perbukitan landai 2.963,80 4.080,35 8.672,13 6.327,09 2.129,68 1.492,89 Perbukitan Bergelombang Perbukitan Terjal Gunung/ Pegunungan Total 15.955,50 14,.377,21 9.591,83 3.632,71 40.096,41 15.304,93 12.469,86 11.468,42 6.182,97 15.338,76 9.601,71 18.752,65 6.525,30 12.254,95 9.317,33 13.801,50 2.859,34 9.159,98 14.305,09 7.817,14 10.201,47 8.695,38 17.715,51 7.309,70 10.466,64 11.149,34 11.419,02 4.736,53 330.507,16

Sumber :Peta Topografi dan Lereng Provinsi Banten Tahun 2012

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 10

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.3.3 Jenis Tanah Berdasarkan pengaruh 5 (lima) faktor pembentuk tanah yaitu batuan induk, topografi, umur, iklim, dan vegetasi, maka Kabupaten Lebaksecara umum tersusun oleh jenis tanah berikut: 1. Jenis tanah Latosol, jenis tanah ini umumnya tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 300 1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut, serta agak peka terhadap erosi. Jenis tanah latosol ini terdapat di hamper seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak kecuali Kecamatan Curugbitung, Gunungkencana, dan Maja. 2. Jenis tanah Podsolik, berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih 2.500 mm/tahun. Tekstur lempung hingga berpasir, kesuburan rendah hingga sedang, warna merah, dan kering. Serta mempunyai tingkat kepekaan terhadap erosi yang peka dengan sebaran meliputi hampiur kecamatan kecuali Bayah, Cibeber, Cigemblong, Cilograng, Lebakgedong, Panggarangan dan Sobang. 3. Jenis tanah Alluvial, Andosol, Regosol dna Rensina, tersebar di sebagian kecil di beberapa kecamatan.

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 11

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.1.6. Jenis Tanah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Jenis Tanah Provinsi Banten Tahun 2012

Geologi Geologi (jenis batuan) Kabupaten Lebak didominasi oleh Batuan Gunung Api Plistosen (26,42%), Batuan Sedimen Pliosen (17,01%) dan Batuan Gunung Api Pliosen (8,87%) sedangkanEndapan Undak Sungai merupakan jenis batuan yang paling sedikit di jumpai di Kabupaten Lebak.

Sumber Data : RTRW Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 12

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.3 Peta Kondisi Geologi Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 13

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.3.4 Hidrogeologi
Secara Hidrogeologi Kabupaten Lebak terbagi menjadi beberapa, yaitu: 1. air tanah dangkal yang berada di bagian barat daya dan timur Kabupaten Lebak, 2. air tanah terletak di seluruh wilayah kabupaten Lebak (mendominasi), 3. air tanah yang memancar, terletak di bagian timur Kabupaten Lebak, 4. wilayah air Bendungan

Karian yang terletak di utara Kabupaten Lebak (Kecamatan


Tabel 2.1.7.

Cimarga, Maja, Rangkasbitung dan Sajira).


Hidrogeologi Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Kecamatan Banjarsari Bayah Bojongmanik Cibadak Cibeber Cigemblong Cihara Cijaku Cikulur Cileles Cilograng Cimarga Cipanas Cirinten Curugbitung Gunungkencana Kalanganyar Lebakgedong Leuwidamar Maja Malingping Muncang Panggarangan Rangkasbitung Sajira Sobang Wanasalam 684.52 9,899.71 7,949.77 1,575.29 1,495.63 710.96 1,069.83 Daerah Air Tanah Yang Dangkal Daerah Air Tanah Yang Sedang 15,175.77 14,377.21 9,591.83 3,632.71 39,026.58 15,304.93 10,974.23 10,757.46 6,182.97 15,115.13 9,601.72 16,958.55 6,525.30 12,254.96 9,317.33 13,801.50 2,859.34 7,584.69 14,305.09 7,806.53 2,251.70 8,695.38 17,715.51 6,994.54 10,067.03 10,464.82 1,519.31 2,519.48 1,003.35 315.16 399.61 10,61 1,794.10 223.63 Rencana DAM Karian Sumber Mata Air Yang Memancar 779.73 Total (Ha) 15,955.50 14,377.21 9,591.83 3,632.71 40,096.41 15,304.93 12,469.86 11,468.42 6,182.97 15,338.76 9,601.72 18,752.65 6,525.30 12,254.96 9,317.33 13,801.50 2,859.34 9,159.98 14,305.09 7,817.14 10,201.47 8,695.38 17,715.51 7,309.71 10,466.64 11,149.34 11,419.02 4,736.53 330,507.16

4,736.53 Warunggunung Kab. Lebak 23,385.70 303,598.63 Sumber :Peta Hidrogeologi Provinsi Banten

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 14

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.3.5 Klimatologi Kabupaten Lebak memiliki curah hujan yang tinggi yaitu berkisar antara 2000 - >5000 mm/tahun. Curah hujan terbesar berada di bagian timur sedangkan terkecil berada di bagian utara Kabapaten Lebak.
Tabel 2.1.8. Curah Hujan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Curah Hujan Provinsi Banten

2.1.3.6 Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lebak di secara umum dominasi oleh kebun campuran, perkebunan (rakyat dan swasta), persawahan (irigasi dan tadah hujan).

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 15

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.1.9 Penggunaan Lahan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Hasil Analisis Citra Tahun 2012

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 16

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.4 Peta Kondisi Topografi Kabupaten Lebak
Gambar 1.5

Peta Kondisi Kelerengan Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 17

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.5
Peta Kondisi Morfologi Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 18

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.6 Peta Jenis Tanah Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 19

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.7 Peta Kondisi Geologi Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 20

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.8 Peta Kondisi Hidrologi Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 21

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.9 Peta Curah Hujan Kabupaten Lebak

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 22

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.1.3.7 Kawasan Rawan Bencana Wilayah rawan bencana yang ada di Kabupeten Lebak meliputi; 1. 2. 3. 4. wilayah rawan bencana tsunami, terletak di bagian selatan (berbatasan dengan Samudera Indonesia) Kabupaten Lebak, daerah rawan tergenang (banjir), terletak di bagian barat daya dan utara Kabupaten Lebak, daerah rawan longsor, berada di bagian tengah Kabupaten Lebak, dan wilayah yang relatif aman dari bencana alam berada di bagian barat dan utara Kabupaten Lebak.
Tabel 2.1.10 Rawan Bencana Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Rawan Bencana Kabupaten Lebak Tahun 2012

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.10 Peta Rawan Bencana Kabupaten Lebak

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.2 Demografi

Penduduk sebagai salah satu komponen dalam suatu sistem wilayah memiliki peranan yang penting sebagai subyek pelaku perubahan pemanfaatan rua ng melalui berbagai kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain sebagai pelaku perubahan ruang, penduduk juga merupakan pihak yang akan memperoleh manfaat dari upaya-upaya penataan ruang. Dengan demikian dinamika kependudukan memiliki peranan yang penting sebagai obyek maupun dalam dinamika perkembangan suatu wilayah. Sebagai subyek pembangunan, potensi sumber daya manusia digunakan sebagai ujung tombak untuk mempercepat peningkatan ke arah kehidupan yang lebih baik. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, semakin cepat pulalah proses peningkatan itu terjadi. Sedangkan sebagai obyek pembangunan, sumber daya manusia perlu mendapat perhatian, karena pembangunan yang hanya bertujuan fisik saja, tanpa diiringi dengan mempersiapkan perangkat pendukungnya,hanya akan menimbulkan kesenjangan dalam kemajuan. Jumlah penduduk Kabupaten Lebak dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sebagai landasan perencanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Lebak, perlu dibuat angka proyeksi untuk 4 tahun ke depan, dengan digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Pt = Po (1+ r)

Di mana; Pt = Jumlah penduduk tahun ke t Po = Jumlah Penduduk awal r = rata rata pertumbuhan penduduk t = Waktu

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Lebak tahun 2010 berdasarkan data Lebak Dalam Angka Tahun 2011 yaitu sebanyak 1.204.095 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 415 jiwa dari tahun sebelumnya yaitu 1.203.680 jiwa.Penduduk Kabupaten Lebak tersebar di 28 kecamatan, 5 kelurahan dan 340 desa. Ditinjau dariLaju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Kabupaten Lebak dari tahun ke tahunmenunjukkan angka yang relatif menurun. Pada periode 1980-1990, LPP Kabupaten Lebak mencapai 2,49% menurun menjadi hanya 1,72% dan kembali padaperiode 2000-2010 mengalami penurunan menjadi 1,59%. Kondisi tersebut menunjukkan upaya pengendalian penduduk di Kabupaten Lebak relatif cukup baik.Walaupunrata-rata petumbuhannya masih di bawah rata-rata nasional, namundemikian tetap harus dilakukan peningkatan upaya untuk mengendalikan lajupertumbuhan penduduk sehingga laju pertumbuhan penduduk dapatditurunkan dari waktu ke waktu.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.3 Jumlah penduduk dan kepadatannya tahun 2009 - 2012
Jumlah Penduduk Tahun 2009 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Rangkas Bitung Kalanganyar Cibadak Warung Gunung Cimarga Cikulur Leuwidamar Sajira Maja Curugbitung Muncang Bojongmanik Cirinten Cipanas Lebakgedong Cileles Gunungkencana Banjarsari Sobang Cijaku 116,921 31,995 58,034 52,335 60,807 46,632 50,555 46,170 50,420 30,120 31,475 21,243 24,887 45,435 21,531 46,627 32,797 57,295 28,337 26,884 2010 116,659 31,982 58,057 52,302 60,968 46,627 50,430 46,366 50,526 30,036 31,615 21,206 24,765 45,388 21,537 46,684 32,661 57,384 28,361 26,876 2011 118,409 32,462 58,928 53,087 61,883 47,326 51,186 47,061 51,284 30,487 32,089 21,524 25,136 46,069 21,860 47,384 33,151 58,245 28,786 27,279 2012 120,185 32,949 59,812 53,883 62,811 48,036 51,954 47,767 52,053 30,944 32,571 21,847 25,514 46,760 22,188 48,095 33,648 59,118 29,218 27,688 2009 27.031 6.870 12.557 12.020 14.544 11.731 11.440 11.676 11.922 7.900 7.804 5.499 7.428 11.505 4.690 11.230 8.663 15.268 8.221 7.031 2010 27.355 7.985 13.673 12.714 15.756 12.576 12.194 12.274 12.351 8.241 8.455 6.091 7.858 12.440 5.366 11.887 9.591 15.678 8.751 7.604 Jumlah KK Tahun 2011 28.007 7.993 13.809 13.614 16.897 12.766 13.031 12.472 13.709 8.335 8.664 6.933 7.912 12.556 5.224 12.417 9.536 16.285 8.963 7.904 2012 35.730 8.796 17.366 15.876 18.089 13.916 15.351 14.011 14.493 8.969 8.885 7.091 8.101 14.110 5.495 14.279 10.179 18.079 9.071 8.410 2009 22,33 11,62 13,53 9,98 3,41 7,30 3,42 4,21 8,10 4,30 3,83 2,93 3,15 5,43 3,92 3,85 2,38 3,96 2,75 2,93 Kepadatan pddk (Jiwa/Ha) Tahun 2010 22,38 11,89 13,56 10,21 3,45 7,12 3,45 4,38 8,20 4,34 3,86 2,95 3,32 5,52 3,99 3,90 2,37 4,01 2,78 3,05 2011 23,39 12,51 14,04 10,56 3,32 7,06 3,43 4,18 8,44 4,14 3,72 2,95 3,45 5,62 4,04 3,98 2,24 4,09 2,83 3,07 2012 24,88 12,87 14,55 11,03 3,49 7,61 3,64 4,57 9,02 4,44 3,96 3,11 3,59 5,72 4,10 4,27 2,66 4,18 2,87 3,13 2009 2010 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 2012 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500

No.

Nama Kecamatan

3,671 2,964 0,638 0,521 -4,048 -6,403 -2,479 -2,372 0,585 -7,658 -4,497 -2,165 0,545 -5,926 1,571 -4,353 -6,721 -13,628 -0,376 -0,892

-0,224 -0,041 0,040 -0,063 0,265 -0,011 -0,247 0,425 0,210 -0,279 0,445 -0,174 -0,490 -0,103 0,028 0,122 -0,415 0,155 0,085 -0,030

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Nama Kecamatan 2009 21 22 23 24 25 26 27 28 Cigemblong Malimping Wanasalam Panggarangan Cihara Bayah Cibeber Cilograng JUMLAH 19,542 61,470 51,161 34,913 29,425 40,734 54,053 31,882 1,203,680 Jumlah Penduduk Tahun 2010 19,527 61,530 51,233 35,242 29,530 40,716 54,228 31,689 1,204,095 2011 19,820 62,453 52,001 35,771 29,973 41,327 55,041 32,164 1.222,187 2012 20,117 63,390 52,782 36,307 30,423 41,947 55,867 32,647 1.240,520 2009 5.792 16.424 14.108 9.356 7.825 11.103 14.930 8.300 302.868 2010 6.813 16.550 14.603 10.461 8.677 11.323 15.301 9.123 321.691 Jumlah KK Tahun 2011 6.853 16.606 14.925 10.751 8.981 11.651 15.531 9.312 331.637 2012 6.573 19.404 15.447 11.123 9.289 12.743 16.871 9.786 367.533 2009 3,55 6,66 3,73 2,05 1,97 2,50 1,41 2,96 3,74 Kepadatan pddk (Jiwa/Ha) Tahun 2010 3,60 6,69 3,77 2,06 2,00 2,57 1,41 2,99 3,79 2011 3,67 6,75 3,83 2,10 2,10 2,65 1,42 3,14 3,83 2012 3,75 6,82 3,89 2,15 2,20 2,78 1,45 3,18 4,01 2009 2010 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 2012 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500

No.

-11,181 -2,863 -5,145 -2,284 -1,799 4,728 -1,875 -0,920


-2,584

-0,077 0,098 0,141 0,942 0,357 -0,044 0,324 -0,605


0,030

Sumber Data : Dapok Bappeda 2012

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.4 Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya tahun 2013 - 2017
Jumlah Penduduk Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Rangkas Bitung Kalanganyar Cibadak Warung Gunung Cimarga Cikulur Leuwidamar Sajira Maja Curugbitung Muncang Bojongmanik Cirinten Cipanas Lebakgedong Cileles Gunungkencana Banjarsari Sobang Cijaku 121,988 33,443 60,709 54,691 63,753 48,757 52,734 48,484 52,834 31,408 33,059 22,175 25,896 47,461 22,521 48,816 34,153 60,005 29,656 28,104 2014 123,818 33,945 61,620 55,511 64,709 49,488 53,525 49,211 53,626 31,879 33,555 22,507 26,285 48,173 22,859 49,549 34,665 60,905 30,101 28,525 2015 125,675 34,454 62,544 56,344 65,680 50,231 54,327 49,949 54,431 32,357 34,058 22,845 26,679 48,896 23,201 50,292 35,185 61,819 30,553 28,953 2016 127,560 34,971 63,482 57,189 66,665 50,984 55,142 50,699 55,247 32,843 34,569 23,188 27,079 49,629 23,549 51,046 35,713 62,746 31,011 29,387 2017 131,415 36,027 65,401 58,918 68,680 52,525 56,809 52,231 56,917 33,835 35,614 23,888 27,898 51,129 24,261 52,589 36,792 64,643 31,948 30,276 2013 35.984 9.540 17.439 15.839 18.547 14.570 15.506 14.694 15.661 9.334 9.769 7.543 8.065 14.590 5.949 15.475 11.246 17.607 9.193 8.541 2014 36.524 9.683 17.700 16.076 18.825 14.789 15.738 14.915 15.896 9.474 9.916 7.656 8.186 14.808 6.038 15.707 11.415 17.871 9.331 8.669 Jumlah KK Tahun 2015 37.071 9.828 17.966 16.317 19.108 15.011 15.974 15.138 16.135 9.616 10.065 7.771 8.309 15.031 6.129 15.942 11.586 18.139 9.471 8.799 2016 37.627 9.976 18.235 16.562 19.394 15.236 16.214 15.366 16.377 9.760 10.215 7.888 8.434 15.256 6.221 16.182 11.760 18.411 9.613 8.931 2017 38.192 10.126 18.509 16.811 19.685 15.464 16.457 15.596 16.622 9.907 10.369 8.006 8.560 15.485 6.314 16.424 11.936 18.687 9.479 9.065 2013 25,26 13,07 14,76 11,19 3,54 7,72 3,69 4,63 9,16 4,50 4,02 3,15 3,64 5,81 4,16 4,33 2,70 4,24 2,92 3,18 2014 25,64 13,26 14,99 11,36 3,59 7,84 3,75 4,70 9,29 4,57 4,08 3,20 3,69 5,90 4,22 4,40 2,74 4,30 2,96 3,23 Kepadatan Penduduk Tahun 2015 26,02 13,46 15,21 11,53 3,65 7,95 3,81 4,77 9,43 4,64 4,15 3,25 3,75 5,99 4,29 4,46 2,78 4,37 3,00 3,28 2016 26,41 13,66 15,44 11,70 3,70 8,07 3,86 4,85 9,57 4,71 4,21 3,30 3,81 6,08 4,35 4,53 2,82 4,43 3,05 3,32 2017 26,81 13,87 15,67 11,88 3,76 8,19 3,92 4,92 9,72 4,78 4,27 3,35 3,86 6,17 4,42 4,60 2,87 4,50 3,09 3,37 2013 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2014 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 Proyeksi Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2015 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2016 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2017 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50

No.

Nama Kecamatan

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Nama Kecamatan 2013 21 22 23 24 25 26 27 28 Cigemblong Malimping Wanasalam Panggarangan Cihara Bayah Cibeber Cilograng JUMLAH 20,419 64,341 53,573 36,852 30,879 42,576 56,705 33,137 1.259,127 2014 20,725 65,306 54,377 37,405 31,342 43,214 57,556 33,634 1.278,014 Jumlah Penduduk Tahun 2015 21,036 66,285 55,192 37,966 31,812 43,863 58,419 34,138 1.297,185 2016 21,352 67,280 56,020 38,535 32,289 44,521 59,295 34,650 1.316,642 2017 21,997 69,313 57,714 39,700 33,265 45,866 61,087 35,697 1.356,438 2013 6.724 18.226 15.167 11.082 9.580 12.414 16.132 9.898 374.314 2014 6.825 18.499 15.395 11.248 9.724 12.600 16.374 10.047 379.929 Jumlah KK Tahun 2015 6.927 18.776 15.625 11.417 9.870 12.789 16.619 10.197 385.628 2016 7.031 19.058 15.860 11.588 10.018 12.981 16.869 10.350 391.412 2017 7.137 19.344 16.098 11.762 10.168 13.175 17.122 10.506 397.004 2013 3,81 6,92 3,95 2,18 2,23 2,83 1,47 3,23 4,07 2014 3,86 7,02 4,01 2,22 2,26 2,87 1,50 3,28 4,13 Kepadatan Penduduk Tahun 2015 3,92 7,13 4,07 2,25 2,30 2,91 1,52 3,33 4,19 2016 3,98 7,24 4,13 2,28 2,33 2,96 1,54 3,38 4,26 2017 4,04 7,35 4,20 2,32 2,37 3,00 1,56 3,43 4,32 2013 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2014 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 Proyeksi Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2015 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2016 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 2017 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50

No.

Sumber Data : Dapok Bappeda 2012

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Lebak Tahun 2009 2013 (BAPPEDA)

No
A a.1 a.1.1 a.1.2 a.1.3 a.1.4 a.2 a.2.1 a.2.2 a.2.3 a.3 a.3.1 a.3.2 a.3.3 a.3.4 a.3.5 B b.1 b.1.1 b.1.2 b.1.3 b.1.4 b.1.5 b.1.6 b.1.7

Realisasi Anggaran
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan daerah yang sah Dana Perimbangan (Transfer) Dana bagi hasil Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Lain-lain Pendapatan yang Sah Hibah Dana darurat Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya Belanja (b1 + b.2) Belanja Tidak Langsung Belanja pegawai Bunga Subsidi Hibah Bantuan sosial Belanja bagi hasil Bantuan keuangan

Tahun 2009
814.408.786.431 71.557.966.631 7.531.500.000 38.579.193.000 2.290.085.671 23.157.167.960 685.229.878.000 40.962.688.000 576.191.190.000 68.076.000.000 65.550.000.000 4.000.000.000 22.050.000.000 19.500.000.000 20.000.000.000 884.755.439.332 479.114.000.782 473.059.433.554 331.600.667 16.945.000.000 10.720.500.000 13.500.000.000 -

2010
944.333.015.629 68.180.132.214 7.856.350 47.764.016.000 2.789.879.254 9.769.887.960 793.203.114.205 46.422.181.605 655.633.732.600 91.147.200.000 82.949.768.210 19.004.343.210 45.645.425.000 18.300.000.000 984.348.440.096 606.236.876.075 558.041.650.685 3.960.000.000 17.575.000.000 11.294.510.000 13.515.000.000 1.107.561.000

2011
1.162.706.526.956 89.906.414.000 10.169.500.000 67.511.000.000 3.473.255.000 8.752.689.000 852.694.232.226 44.134.123.506 737.431.808.720 71.128.300.000 220.105.880.730 28.993.971.730 164.361.909.000 26.750.000.000 1.244.944.770.609 671.217.745.914 610.643.909.114 1.351.504.705 23.400.569.000 14.505.700.000 13.500.000.000 1.061.058.000

2012
1.249.998.145.593 125.402.416.500 19.376.700.000 95.506.815.750 4.378.850.750 6.140.050.000 931.525.989.093 60.942.346.093 804.122.393.000 66.461.250.000 193.069.740.000 1.587.800.000 38.052.033.000 133.704.907.000 19.725.000.000 1.334.757.546.086 763.890.180.907 706.392.071.000 77.777.779 26.531.976.850 8.236.251.200 16.700.000.000 1.075.000.000

2013
1.395.160.161.723 123.840.370.600 18.201.700.000 94.089.170.600. 4.354.000.000 7.195.500.000 1.079.686.196.123 56.760.119.123 901.740.477.000 121.185.600.000 191.633.595.000 750.000.000 43.640.688.000 133.704.907.000 13.538.000.000 1.461.160.161.723 846.925.144.009 741.229.397.225 75.135.813.000 7.366.800.000 20.047.006.515 1.061.057.774

Rata2 pertumbuhan 14,5 % 16,3 %

12.1 %

44,7 %

13,6 % 15,5 %

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


b.1.8 b.2 b.2.1 b.2.2 b.2.3 C Belanja tidak terduga Belanja Langsung Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal Pembiayaan
557.466.561 389.641.438.550 37.519.602.651 113.176.953.905 254.944.881.994 72.379.692.901 70.346.652.901 743.154.390 378.111.564.021 28.934.073.774 120.295.702.812 228.881.787.435 40.015.424.467 40.015.424.467 6.755.055.095 573.727.024.695 31.932.282.100 250.157.967.623 291.636.774.972 82.238.243.653 82.238.243.653 4.877.104.078 570.867.365.179 40.685.576.500 223.979.046.660 306.202.742.019 84.759.400.493 84.759.400.493 2.085.069.495 614.712.504.734 44.538.611.100 252.661.176.679 317.512.716.955 66.477.487.020 66.477.487.020 14,0 %

14,5 % 16,3 %

Surplus/Defisit Anggaran
Sumber : APBD tahun 2009,2010,2011,2012,2013 Keterangan : n = tahun penyusunan buku putih sanitasi

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009 - 2013 No
1 1.a 1.b 2 2.a 2.b 3 3.a 3.b 4 4.a 4.b 5 5.a 5.b 6 6.a

SKPD 2009
PU-CK Investasi operasional/pemeliharaan (OM) KLH Investasi operasional/pemeliharaan (OM) Kimtaru Investasi operasional/pemeliharaan (OM) Dinkes Investasi operasional/pemeliharaan (OM) Bappeda Investasi operasional/pemeliharaan (OM) Bapermas Investasi

Tahun 2010 2011 2012 2013

Rata2 pertumbuhan

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


6.b n n.a n.b 8 9 10 11 12 13 14 operasional/pemeliharaan (OM) SKPD lainnya (sebutkan) Investasi operasional/pemeliharaan (OM) Belanja Sanitasi (1+2+3+n) Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+na) Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb) Belanja Langsung Proporsi Belanja Sanitasi Belanja Langsung(8/11) Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja Sanitasi (9/8)
389.641.438.550 378.111.564.021 573.727.024.695 570.867.365.179 614.712.504.734

Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi (10/8) Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 - 2013 diolah Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Lebak Tahun 2009 - 2013 No
1 2

Deskripsi 2009
Total Belanja Sanitasi Kabupaten Jumlah Penduduk

Tahun 2010 1,204,095 2011 1.222,187 2012 1.240,520 2013 1.259,127

Rata-rata

1,203,680

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) Sumber : APBD dan BPS, diolah

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Lebak Tahun 2009 2013 No
1 2

Deskripsi 2009
PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.)

Tahun 2010 2011 2012 2013

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) Sumber :

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013

2.4

Tata Ruang Wilayah


Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lebak di secara umum dominasi oleh kebun campuran, perkebunan (rakyat dan swasta), persawahan (irigasi dan tadah hujan).

Bagian B | Penjelasan Rinci Outline Buku Putih Sanitasi

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Tabel 2.1.9 Penggunaan Lahan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Hasil Analisis Citra Tahun 2

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


3 Kawasan Rawan Bencana Wilayah rawan bencana yang ada di Kabupeten Lebak meliputi; 1. .Wilayah rawan bencana tsunami, terletak di bagian selatan (berbatasan dengan Samudera Indonesia) Kabupaten Lebak, 2. .Daerah rawan tergenang (banjir), terletak di bagian barat daya dan utara Kabupaten Lebak, 3. Daerah rawan longsor, berada di bagian tengah Kabupaten Lebak, dan 4. .Wilayah yang relatif aman dari bencana alam berada di bagian barat dan utara Kabupaten Lebak.
Tabel 2.1.10 Rawan Bencana Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan

Sumber :Peta Rawan Bencana Kabupaten Lebak Tahun 2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.1.11 Peta Rawan Bencana Kabupaten Lebak

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


3.1 Sosian dan Buadaya
Kabupaten Lebak memiliki karakteristik geografis yang unik meliputi dataran rendah, wilayah pegunungan dan wilayah pesisir. Kajian sosiologi menyebutkan pada wilayah pegunungan dan wilayah pesisir karakteritik masyarakatnya sangat berbeda, dimana masyarakat pesisir lebih egaliter sedangkan masyarakat di pegunungan lebih tertutup dan hirarkis. Namun di Kabupaten Lebak kedua karakteristik tersebut berbaur, masyarakat lebih egaliter namun masih menganggap peran penting kyai dan jawara sebagai panutan. Hasil Studi World Bank (Program P2TPD 2007) terhadap pelaksanaan transparansi dan partisipasi menggambarkan pola hubungan partisipasi yang aktif.Partisipasi dikatakan aktif apabila tingkat kesadaran dan kepercayaan masyarakat tinggi. Dalam konteks ini, Kabupaten Lebak bisa dijadikan salah satu gambaran di mana kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan mulai meningkat, sehingga tampak bahwa dorongan keingintahuan masyarakat menjadi tinggi, disamping keinginan untuk terlibat yang juga tinggi. Oleh karena itu, pola hubungan dan keterlibatan antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat dapat digambarkan sebagai segitiga sama sisi di mana dalam hubungan tersebut tampak harmonis dan potensi konflik kecil. Hal tersebut menjadi modal penting bagi perencanaan pembangunan. Dengan kesadaran dari masyarakat terhadap kepentingan dan perannya dalam pembangunan, maka-maka program pembangunan akan berjalan sesuai kebutuhan dan dukungan masyarakat. Masyarakat nampak sangat egaliter. Hal ini turut berperan dalam mendorong kesadaran baru bahwa dalam setiap perumusan kebijakan perlu diperhatikan kehidupan budaya lokal yang telah tumbuh dan berkembang secara turun temurun serta mengakar di masyarakat. Ini juga yang mendorong semua stakeholder mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan pembangunan daerahnya. Dalam hal kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, karakter penduduk Lebak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk yang sangat peduli terhadap lingkungannya dan penduduk yang tidak peduli terhadap lingkungannya. Sebagai contoh penduduk yang sangat peduli terhadap lingkungannya adalah masyarakat Baduy yang mempertahankan lingkungan tinggalnya selaras dengan alam. Masyarakat yang kurang peduli adalah masyarakat yang tinggal dalam wilayah taman nasional, mereka tinggal di kawasan tersebut karena alasan ekonomi. Namun demikian secara

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


umum masyarakat masih peduli terhadap kelestarian lingkungannya, dimana masih jarang perambahan hutan untuk pembukaan lahan dan masih jarang terjadi bencana banjir. Kabupaten Lebak memiliki karakteristik tersendiri dalam hal budaya islami dan adat istiadatnya, di mana peran ulama sebagai pemimpin informal dan persebaran pondok pesantren di seluruh Kabupaten Lebak cukup besar perannya dalam membentuk sistem nilai dan norma tersendiri. Di samping itu, keberadaan jawara dan budaya kaolotan juga memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Di Lebak juga terdapat kelompok masyarakat yang masih memegang teguh budaya dan kepercayaan yang kental, yaitu Suku Baduy dengan agama Sunda Wiwitan-nya. Dengan semakin derasnya arus informasi global, pengaruh budaya luar pun masuk ke Kabupaten Lebak. Karena wilayah Kabupaten Lebak sebagian masih terisolir dan masih kuat memegang adat istiadatnya maka pergeseran nilai dan norma yang berlaku di masyarakat tidak besar.

Tabel 2.9 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Lebak


Jumlah Sarana Pendidikan Nama Kecamatan SD Rangkas Bitung Kalanganyar Cibadak Warung Gunung Cimarga Cikulur Leuwidamar Sajira Maja Curugbitung Muncang Bojongmanik Cirinten Cipanas SLTP Umum SMA SMK MI Agama MTs MA

59 18 26 30 40 24 24 32 29 21 20 13 17 27

8 3 3 4 6 5 5 6 7 4 4 2 3 5

3 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1

8 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

7 4 1 51 6 0 9 3 8 3 7 8 10 5

8 5 7 13 9 14 4 9 1 5 4 1 4 7

1 3 5 5 4 3 2 3 2 2 0 0 3 6

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Lebakgedong Cileles Gunungkencana Banjarsari Sobang Cijaku Cigemblong Malimping Wanasalam Panggarangan Cihara Bayah Cibeber Cilograng JUMLAH

12 31 27 43 18 20 15 32 24 32 22 35 43 27 761

2 5 6 7 4 4 4 5 4 9 6 8 11 6 146

0 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 33

2 2 1 2 1 1 0 1 0 2 0 1 1 2 37

1 11 6 7 2 7 5 20 16 3 11 5 16 10 242

3 10 3 5 2 2 1 8 5 4 3 2 4 5 148

2 6 0 2 2 0 0 6 0 0 0 2 2 0 61

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Lebak, LKIS, 2011

Tabel 2.10 Jumlah penduduk miskin per kecamatan


Nama Kecamatan Rangkas Bitung Kalanganyar Cibadak Warung Gunung Cimarga Cikulur Leuwidamar Sajira Maja Curugbitung Muncang Bojongmanik Cirinten Cipanas Lebakgedong Jumlah keluarga miskin (KK) 13.204 4.126 7.398 6.599 7.344 6.362 7.189 6.773 6.767 4.382 4.130 3.534 4.225 6.912 2.693

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Cileles Gunungkencana Banjarsari Sobang Cijaku Cigemblong Malimping Wanasalam Panggarangan Cihara Bayah Cibeber Cilograng JUMLAH Sumber Data : Dapok Bappeda 2012 6.522 4.911 11.558 4.863 3.986 3.537 8.587 7.032 5.925 4.292 6.423 8.568 4.601 178.866

Tabel 2.11 Jumlah rumah per kecamatan


Nama Kecamatan Rangkas Bitung Kalanganyar Cibadak Warung Gunung Cimarga Cikulur Leuwidamar Sajira Maja Curugbitung Muncang Bojongmanik Cirinten Cipanas Lebakgedong Cileles Jumlah Rumah 25.768 6.949 13.737 12.923 15.379 10.697 12.075 12.257 14.394 7.313 9.129 5.975 6.988 12.314 5.306 13.025

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gunungkencana Banjarsari Sobang Cijaku Cigemblong Malimping Wanasalam Panggarangan Cihara Bayah Cibeber Cilograng JUMLAH Sumber : Data Pendataan Keluarga 2012 8.228 14.818 9.016 6.725 6.250 15.373 14.017 10.143 8.387 11.976 15.545 9.450 314.168

3.2

Kelembagaan
Penataan ruang memberikan dampak kepada seluruh penduduk, paling tidakpenduduk pada suatu wilayah perencanaan, sehingga penduduk atau masyarakat menjadi faktor kunci bagi kegiatan penataan ruang, dan sasaran dari manfaat yang akan dicapai. Selama ini upaya pengelolaan Penataan Ruang cenderung hanya dari atas (top down), bukan dari bawah, dengan melibatkan masyarakat, hal ini merupakan fakta, karena ketersediaan dana berada pada sistem anggaran pemerintah, begitu pula halnya dengan mekanisme penyeleng-garaannya. Keterlibatan masyarakat masih terbatas pada tahap pemenuhan persyaratan atau formalitas saja, dan kalau kemudian akan muncul keseragaman produk, itu karena mengabaikan keberagaman karakteristik wilayah maupun budaya masyarakat, sehingga produk tersebut kurang bisa memberi manfaat yang jelas untuk dapat dipedomani. Semestinya harus sudah dimulai bahwa proses penyelenggaraan penataan ruang dipandang sebagai proses demokratisasi, karenanya penataan ruang harus sudah dianggap dan merupakan hak seluruh warga masyarakat, karena langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat. Pada era otonomi dan desentralisasi, memberikan ruang yang lebih leluasa kepada pemerintah daerah bersama masyarakat untuk menyelenggarakannya.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Untuk memantapkan koordinasi dan pengelolaan kegiatan penataan ruang di semua tingkatan, dikeluarkan Keppres No. 62 Tahun 2000 Tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKTRN) dan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 147 Tahun 2004 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah dengan Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. BKTRN mengkoordinasikan penyeleng-garaan Penataan Ruang Nasional agar sejalan dengan RTRWN, dengan terbentuknya BKPRD akan membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam merumuskan kebijakan Penataan Ruang di wilayah masingmasing. Dalam melaksanakan tugasnya BKPRD Provinsi bertanggung jawab kepada Gubernur sedangkan BKPRD Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota dalam menyelenggarakan fungsi Penataan Ruang sebagaimana tersebut di atas dengan melibatkan/peranserta masyarakat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1998 Tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat (PSM) Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah, maupun Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara PSM dalam Penataan Ruang.

A. Organisasi Kelembagaan Penataan Ruang Berdasarkan UU nomor 26 Tahun 2007, disebutkan bahwa rencana tata ruang dibedakan atas (1) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, (2) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, dan, (3) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Ketiganya merupakan rencana tata ruang yang hierarkis artinya Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi merupakan penjabaran Rencana Tata Ruang wilayah Nasional, dan Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten/Kota merupakan penjabaran Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Daerah. Dengan demikian masing-masing memiliki kewenangan yang tidak sama. 1. Koordinasi Penataan Ruang di Daerah Tugas dan tanggungjawab koordinasi penataan ruang Kabupaten berada ditangan Bupati (pasal 13, Permendagri Nomor 50/2009). Operasional sehari-hari tugas Koordinasi dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) (pasal 14). Tugas BKPRD (pasal 14) adalah:

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


a. Perencanaan Tata Ruang, meliputi : 1) Mengoordinasikan kabupaten/kota; 2) Memaduserasikan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah dengan rencana tata ruang kabupaten/kota serta mempertimbangkan pengutamaan pembangunan berkelanjutan melalui instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); 3) Mengintegrasikan, memaduserasikan, dan mengharmonisasikan rencana tata ruang kabupaten/kota dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, rencana tata ruang kawasan strategis nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, rencana tata ruang kawasan strategis provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; 4) Mensinergikan penyusunan rencana tata ruang kabupaten/kota dengan provinsi dan antar kabupaten/kota yang berbatasan; 5) Mengoordinasikan pelaksanaan konsultasi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang kabupaten/kota kepada BKPRD Provinsi dan BKPRN; 6) Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi rencana tata ruang kabupaten/kota ke provinsi; 7) Mengoordinasikan proses penetapan rencana tata ruang kabupaten/kota;dan 8) Mengoptimalkan peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang. b. Pemanfaatan Ruang, meliputi : 1) Mengoordinasikan penanganan dan penyelesaian permasalahan dalam pemanfaatan ruang baik di kabupaten/kota, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya; 2) Memberikan rekomendasi guna memecahkan permasalahan dalam pemanfaatan ruang kabupaten/kota; 3) Memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait rencana tata ruang kabupaten/kota; 4) Menjaga akuntabilitas publik sebagai bentuk layanan pada jajaran pemerintah, swasta, dan masyarakat; 5) Melakukan fasilitasi pelaksanaan kerjasama penataan ruang antar kabupaten/kota; dan 6) Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang. dan merumuskan penyusunan rencana tata ruang

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


c. Pengendalian Pemanfaatan Ruang, meliputi : 1) Mengoordinasikan penetapan peraturan zonasi sistem kabupaten/kota; 2) Memberikan rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang kabupaten/kota; 3) Melakukan identifikasi dalam pelaksanaan insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang kabupaten/kota dengan provinsi dan dengan kabupaten/kota terkait; 4) Melakukan fasilitasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan penataan ruang; 5) Melakukan fasilitasi pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang; dan 6) Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Susunan keanggotaan BKPRD adalah sebagai berikut (Pasal 13); Penanggungjawab Ketua Sekretaris Anggota : : : : Bupati dan Wakil Bupati Walikota dan Wakil Walikota Sekretaris Daerah Kepala Bappeda kebutuhan dan kemampuan daerah Dalam melaksanakan tugasnya BKPRD membentuk Sekretariat, Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang, dan Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Sekretariat BKPRD bertanggungjawab kepada Sekretaris BKPRD Kabupaten. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Bappeda. Tugas Sekretariat BKPRD adalah: a) Menyiapkan bahan dalam rangka kelancaran tugas BKPRD Kabupaten; b) Menyusun jadwal dan agenda kerja BKPRD Kabupaten; c) Melakukan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan BKPRD Kabupaten; Kabupaten; e) f) Mengolah data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas BKPRD Kabupaten; Menyiapkan dan mengembangkan informasi tata ruang kabupaten; g) Menyiapkan laporan pelaksanaan koordinasi penataan ruang kabupaten; dan d) Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan pada kelompok kerja dalam BKPRD

: SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


h) Menerima pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan terjadinyapelanggaran dalam penyelenggaraan penataan ruang. Agar BKPRD dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien maka perlu dibentuk kelompok-kelompok kerja yang ditetapkan dengan SK Bupati. Menurut Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 Pasal 17 kelompok kerja yang perlu dibentuk adalah : 2. Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang Kabupaten : Kepala Bidang pada Bappeda yang membidangi tata ruang : Kepala Bidang/Sub Dinas pada Dinas yang membidangi tataruang Sekretaris Anggota : Kepala Sub Bidang yang membidangi tata ruang pada Bappeda : SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.

Susunan Keanggotaan Ketua Wakil Ketua

Tugas Pokok POKJA Perencanaan Tata Ruang a. b. c. d. Memberikan masukan kepada BKPRD Kabupaten dalam rangka pelaksanaan kebijakan penataan ruang kabupaten; Melakukan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); Melakukan fasilitasi penyusunan program dan pembiayaan dalam rangka penerapan rencana tata ruang; Melakukan fasilitasi pengintegrasian program pembangunan yang tertuang dalam rencana tata ruang dengan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah; e. f. Menyiapkan bahan dalam rangka memperoleh persetujuan substansi teknis rencana tata ruang kabupaten; dan Menginventarisasi dan mengkaji permasalahan dalam perencanaan serta memberikan alternatif pemecahannya untuk dibahas dalam sidang pleno BKPRD Kabupaten. 3. Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kabupaten

Susunan Keanggotaan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota : Kepala Bidang/Sub Dinas pada Dinas yang membidangi penataan ruang : Kepala Bagian Hukum : Kepala Seksi/Sub Bidang pada Dinas yang membidangi penataan ruang. : SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.

Tugas Pokok POKJA Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang Kabupaten: a. Memberikan masukan kepada Ketua BKPRD Kabupaten/Kota dalam rangka perumusan kebijakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten; b. c. d. e. f. g. Melakukan fasilitasi pelaksanaan pemantauan terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang; Melakukan fasilitasi pelaksanaan evaluasi terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang; Melakukan fasilitasi pelaksanaan pelaporan terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang; Melakukan fasilitasi pelaksanaan perizinan pemanfaatan ruang; Melakukan fasilitasi pelaksanaan penertiban pemanfaatan ruang; dan Menginventarisasi dan mengkaji permasalahan dalam pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang serta memberikan alternatif pemecahannya untuk dibahas dalam sidang pleno BKPRD Kabupaten.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK
Gambar 2.6:

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.7.
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK Nomor : TAHUN 2007 Tanggal : Tentang : Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Prwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI
WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH

KELOMPOK JAFUNG

ASSISTEN PEMERINTAHAN

ASSISTEN PERKONOMIAN & PEMB.

ASSISTEN ADMINISTRASI UMUM

ASSISTEN KESRA & HUMAS

BAGIAN ADM. PEM. UMUM

BAGIAN HUKUM & PER-UU AN

BAGIAN ORTALA

BAGIAN ADM. PEREK & SDA

BAGIAN ADM. PEMB.

BAGIAN UMUM & PROTOKOL

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PLK & ASET DAERAH

BAGIAN HUMAS & KOMUNIKASI

BAGIAN ADM. KESRA

TAHAN
SUB BAGIAN OTONOMI DAERAH SUB BAGIAN PRODUK HUKUM SUB BAGIAN KELEMBAGA AN

SUB BAGIAN PROD. DRH & KETAHANAN PANGAN SUB BAGIAN SARANA & PEMB. PEREK. RAKYAT SUB BAGIAN PEMB.PD & PERBANK DAERAH

SUB BAGIAN PERENCANA AN

SUB BAGIAN TATA USAHA UMUM

SUB BAGIAN ANGGARAN

SUB BAGIAN PERLENGKAP AN

SUB BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT

SUB BAGIAN KESEJAHTE RAAN SOSIAL

SUB BAGIAN PEM.UMUM & PENINGKT KAPAS. KEC. KECAMATAN SUB BAGIAN ADM. PERTANAHAN

SUB BAGIAN BANTUAN HUKUM

SUB BAGIAN KETATALAK SANAAN

SUB BAGIAN PENGENDALI AN

SUB BAGIAN PROTOKOL

SUB BAGIAN PEMBUKUAN/ PERBENDAHA RAAN

SUB BAGIAN PENYIMP, DISTRIBUSI & ASET DAERAH

SUB BAGIAN PEMBINAAN PERS & PENERBITAN

SUB BAGIAN PEND.KEBUD, PEMUDA & OLAHRAGA

SUB BAGIAN PENYULUHAN & DOK. HUKUM

SUB BAGIAN KEPEGAWAI AN

SUB BAGIAN EVALUASI & PELAPORAN

SUB BAGIAN RUMAH TANGGA

SUB BAGIAN VERIFIKASI

SUB BAGIAN ANALISA & PELAPORAN

SUB BAGIAN SANDITEL

SUB BAGIAN KEAGAMAAN

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.8. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LEBAK
KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK JAFUNG SUB BAG PROGRAM, EVALUASI & PELAPORAN SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM

Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya dan Pemerintahan

Bidang.Perencanaan Pembangunan Pengembangan Wilayah & Prasarana

Bidang.Perencanaa n Pembangunan Perekonomian

Bidang.Perencanaa n Strategis

Bidang.Statistik, Penelitian & Pengembangan

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Sosoial budaya

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Pengembangan wilayah dan Lingkungan Hidup

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Perekonomian Daerah

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Daerah

Sub Bid data Statistik & Informasi

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Pemerintahan

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Pemukiman dan Prasarana wilayah

Sub Bid Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Alam

Sub Bid Evaluasi Perencanaan Pembanguan Daerah

Sub Bid Penelitian & Pengembanga n

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.9. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG KEBERSIHAN

BIDANG KEBERSIHAN

BIDANG SARPRAS KEBERSIHAN

SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH

SEKSI PENGELOLAAN SARANA

SEKSI PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

SEKSI PENGELOLAAN SARPRAS

SEKSI PEMELIHARAAN DRAINASE

UPTD

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013

Gambar 2.10. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK


KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM

BIDANG TATA BANGUNAN

PLP PERKOTAAN DAN PERDESAAN

BIDANG

BIDANG PROGRAM DAN PERENCANAAN

SEKSI TATA RUANG & JASA KONSTRUKSI SEKSI BANGUNAN GEDUNG

SEKS JALAN LINGKUNGAN

SEKSI PROGRAM DAN ANGGARAN SEKSI PENGENDALIAN DAN EVALUASI SEKSI PERENCANAAN TEKNIS

SEKSI AIR BERSIH, SANITASI DAN DRAINASE

SEKSI DATA DAN PENELITIAN

SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

U P T D

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.11. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN, FARMASI DAN POM

BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT

BIDANG
PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN

BIDANG PENGEMBANG AN KESEHATAN

SEKSI UPAYA KES.PERORANG AN, AKREDITASI & INSTITUSI KES. LAINNYA

SEKSI
KESEHATAN KELUARGA

SEKSI
PEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSI SUMBER DAYA KESEHATAN (SDK)

SEKSI
FARMASI DAN POM

SEKSI GIZI

SEKSI PENCEGAHAN PENYAKIT & IMUNISASI

SEKSI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT

SEKSI

SEKSI
PROMOSI KESEHATAN

SEKSI
SURVEYLAN & PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKSI
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM

U P T D

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.12. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LEBAK

KEPALA BADAN
SEKRETARIAT

KLP JAFUNG

KASUBAG PROGRAM, EVALUASI & PELAPORAN

KASUBAG KEUANGAN

KASUBAG UMUM

BIDANG TATA LINGKUNGAN

BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN & PENAATAN LINGKUNGAN

BIDANG KOMUNIKASI & KONSERVASI LINGKUNGAN

SUBBIDANG PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

SUBBIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SUBBIDANG KOMUNIKASI & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SUBBIDANG ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN & LIMBAH

SUBBIDANG PENAATAN LINGKUNGAN

SUBBIDANG KONSERVASI LINGKUNGAN

UPT

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013


Gambar 2.13. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK

KEPALA BADAN KLP JAFUNG


KASUBAG PROGRAM, EVALUASI & PELAPORAN

SEKRETARIAT

KASUBAG KEUANGAN

KASUBAG UMUM

BIDANG PEMBANGUNAN DAN KETAHANAN MASYARAKAT DESA

BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT

BIDANG PEMERINTAHAN DESA

SUBBIDANG PEMBANGUNAN DESA

SUBBIDANG SUMBER DAYA DESA DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SUBBIDANG PENINGKATAN KAPASITAS EKONOMI MASYARAKAT

SUBBIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

SUBBIDANG KETAHANAN MASYARAKAT DESA

SUBBIDANG PENGEMBANGAN DESA

UPT

You might also like