You are on page 1of 3

Dysgerminoma Ovarium

1. Makroskopik:

(Gauza J.E, dkk, 2010)

2. Epidemiologi : Tumor ini sangat jarang ditemukan, tapi ketika ditemukan memiliki sifat yang sering ganas, dan menjadi penyebab sekitar 1% dari semua tumor germ cell. Sekitar 20% sampai 25% dari tumor ovarium berasal dari sel-sel germinal dan hanya 3% yang ganas. Tumor sel germinal mencapai sekitar 70% dari kasus neoplasma ovarium dalam satu dekade terakhir, sedangkan karakteristiknya yang ganas sekitar 1/3 dari kasusnya dan jarang ditemukan. Dysgerminoma memiliki korelasi mirip dengan seminoma testis,

memiliki struktur histologis identik. Ini umumnya tekena pada perempuan muda, biasanya mulai timbul selama masa kanak-kanak. (Gauza J.E, dkk, 2010)

3. Etiologi: Dysgerminoma adalah tumor yang berasal di dalam sel-sel germinal primordial ovarium. (Gauza J.E, dkk, 2010). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dygerminoma terjadi akibat mutasi gen. (Hoe-Hansen C.E. dkk, 2007)

4.Patogenesis: Dysgerminoma berasal dari kelainan kromosom dari PGC sehingga terjadi gonadoblastoma dan menjadi dysgerminoma. Jalur lainnya yaitu deri PGC yang kemudian menjadi Oosit, namun oosit tidak mengalami miosis, namun mengalami proliferasi sehingga terjadi dysgerminoma. (Hoe-Hansen C.E. dkk, 2007)

5. Tanda dan Gejala: Terdapat pembesaran ovarium dengan kista korpus luteum, kemudian berkembang menunjukkan massa padat di adneksa, pasien dapat mengeluh sakit disekitar di hypochondrium kiri dan dapat terasa sampai keluar ke fosa iliaka. (Gauza J.E, dkk, 2010)

6. Pemeriksaan fisik dan penunjang: Pemeriksaan fisik berdasarkan tanda dan gejala. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan USG, selain itu juga tampak massa atau benjolan pada abdomen. Pemeriksaan lain dapat dilakukan secara Histologi. Juga dapat dilakukan pemeriksaan marker tumor yaitu alfa-fetoprotein yang hasil negaif, hCG kadang positif atau negative dan LDH yang positif. (Isabelle Ray-Conquard, 2004)

7. Penatalaksanaan: Terapi yang dapat dilakukan yaitu dengan surgical dan kemoterapi. (Gauza J.E, dkk, 2010)

8. Komplikasi:

Tumor umumnya dianggap memiliki potensi keganasan rendah, tetapi dapat menyebar jika ada metastasis melalui kelenjar getah bening atau aliran sel darah. (Gauza J.E, dkk, 2010)

9. Prognosis:
Pada pasien umumnya terjadi respon dengan hasil baik terhadap kemoterapi. (Gauza J.E, dkk, 2010)

Daftar Pustaka:

Gauza J.E, dkk, 2010, diagnosis of ovarian dysgerminoma during pregnancy, Imaging In Medicine, Rev Assoc Med Bras 2010 56(5), Page: 517-519, Acc: 10 Sept 2012, from:<http://www.scielo.br/pdf/ramb/v56n5/en_v56n5a09.pdf> Hoe-Hansen C.E. dkk, 2007, Ovarian dysgerminomas are characterised by frequent KIT mutations and abundant expression of pluripotency markers, Molecular Cancer 2007, 6:12, BioMed Central, page: 01-12, Acc: 10 Sept 2012, from:< http://www.molecularcancer.com/content/6/1/12> Isabelle Ray-Conquard, 2004, Ovarian germ-cell malignant tumors, Orphanet Encyclopedia, Departement Carcinology, page: 01-04, Acc: 10 Sept 2012, from:<https://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-OVARI.pdf>

You might also like