You are on page 1of 14

PENDAHULUAN Tersedianya lapangan/kesempatan kerja baru untuk mengatasi peningkatan penawaran tenaga kerja merupakan salah satu target

yang harus dicapai dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi khususnya investasi langsung (direct investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat karya seperti konstruksi infrastruktur maupun industri pengolahan. !ementara pada sektor jasa misalnya melalui perdagangan maupun pariwisata. Tenaga kerja adalah orang yang siap masuk dalam pasar kerja sesuai dengan upah yang ditawarkan oleh penyedia pekerjaan. "umlah tenaga kerja dihitung dari penduduk usia produktif (umur #$ thn%&$ thn) yang masuk kategori angkatan kerja (labourforce). 'ondisi di negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. (al ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. !ektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran. )ngka resmi tingkat pengangguran umumnya menggunakan indikator pengangguran terbuka yaitu jumlah angkatan kerja yang secara sungguh-sungguh tidak bekerja sama sekali dan sedang mencari kerja pada saat survei dilakukan. !ementara yang setengah pengangguran dan penganggur terselubung tidak dihitung dalam angka pengangguran terbuka karena mereka masih menggunakan waktu produktifnya selama seminggu untuk bekerja meskipun tidak sampai *$ jam penuh.

Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat .Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi.
1

DEFINISI KESEMPATAN KERJA 'esempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. +ertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. ,engan demikian dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. ,alam ilmu ekonomi kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian keterampilan dan bakatnya masing-masing. 'esempatan 'erja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). ,engan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. !ementara itu angkatan kerja (labour force) menurut !oemitro ,jojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. -isa juga disebut sumber daya manusia. -anyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. 'enaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. )ngkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. +ada kenyataannya jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan. Usia 'erja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara #. sampai $$ tahun. !elain penduduk dalam usia kerja ada juga penduduk di luar usia kerja yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. +enduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut .
2

-agian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja. /ang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. 0bu rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja. +enduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja dikelompokkan menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau menganggur). Tenaga 'erja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau jasa. KONSEP ANGKATAN KERJA 'onsep dan definisi angkatan kerja yang digunakan mengacu kepada The 1abor 2orce 3oncept yang disarankan oleh 0nternational 1abor 4rgani5ation (014). 'onsep ini membagi penduduk usia kerja (digunakan #$ tahun ke atas) dan penduduk bukan usia kerja (kurang dari #$ tahun). !elanjutnya penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

'husus untuk angkatan kerja meliputi antara lain6 a) -ekerja b) +unya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja c) 7encari pekerjaan (pengangguran terbuka).

7ulai Tahun 899$ !)':;<)! dilaksanakan secara semester 0 (bulan +ebruari) dan !emester 00 (bulan )gustus). !urvei tersebut dilaksanakan oleh -adan +usat !tatistik di seluruh 0ndonesia.

!umber utama data ketenagakerjaan adalah !urvei )ngkatan 'erja <asional (!akernas). !urvei ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/ data ketenagakerjaan. +ada beberapa survei sebelumnya pengumpulan data ketenagakerjaan dipadukan dalam kegiatan lainnya seperti !urvei !osial :konomi <asional (!usenas) !ensus +enduduk (!+) dan !urvei +enduduk )ntar !ensus (!upas). !akernas pertama kali diselenggarakan pada tahun #=>& kemudian dilanjutkan pada tahun #=>> dan #=>?. +ada tahun #=?&-#==* !akernas diselenggarakan secara triwulanan di seluruh provinsi di 0ndonesia sedangkan tahun #==. 899# !akernas dilaksanakan secara tahunan yaitu setiap bulan )gustus. !ejak tahun 8998 hingga sekarang di samping !akernas tahunan dilakukan pula !akernas Triwulanan. !akernas Triwulanan ini dimaksudkan untuk memantau indikator ketenagakerjaan secara dini di 0ndonesia yang mengacu pada '017 (the 'ey 0ndicators of the 1abour 7arket) yang direkomendasikan oleh 014 (the0nternational 1abour 4rgani5ation).

(asil !akernas tahunan pada 899* disajikan menurut provinsi karena jumlah sampel yang mencukupi (&>.9>8 rumah tangga). 0nflation factor yang digunakan dalam penghitungan angka final hasil !akernas 899* didasarkan pada total penduduk 0ndonesia berumur 9 tahun ke atas per provinsi hasil proyeksi penduduk.

!ejak !akernas 899# konsep status pekerjaan dan pengangguran mengalami perluasan dan penyempurnaan. !tatus pekerjaan yang pada !akernas 8999 hanya $ kategori mulai tahun 899# ditambahkan kategori baru yaitu6 pekerja bebas di pertanian dan pekerja bebas di non pertanian. !elain itu dalam rangka menyesuaikan dengan konsep 014 konsep +engangguran Terbuka diperluas yaitu di samping mencakup penduduk yang aktif mencari pekerjaan mencakup pula kelompok penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru dan kelompok penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan serta kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

+enduduk Usia 'erja adalah +enduduk yang berumur #$ tahun keatas.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (#$ tahun dan lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.

Setengah penganggur adalah orang yang bekerja kurang dari *$ jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain. !etengah pengangguran yang dimaksudkan defenisi itu disebut sebagai setengah pengangguran terpaksa. !edangkan orang yang bekerja dibawah *$ jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain dikelompokkan sebagai setengah pengangguran sukarela. Tingkat pengangguran @ Tingkat pengangguran terbuka ( +engangguran terbuka dibagi )ngkatan kerja dikali #99)A Tingkat pengangguran setengah pengangguran terpaksa ekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit # jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

Pengangguran +engangguran adalah angkatan kerja yang belum dan sedang mencari pekerjaan. +engangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan tenaga kerja. ,engan kata lain terjadinya surflus penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja. +engangguran seringkali menjadi salah satu permasalahan negera-negara berkembang disatu sisi jumlah penduduk dari tahun ketahun terus bertambah disisi lain peningkatan kemampuan ekonomi baik pemerintah maupun swasta tidak secepat peningkatan jumlah penduduk. Terjadinya ketimpangan antara laju permintaan lapangan kerja dengan laju penawaran lapangan kerja mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran. Cara Cara Mengatasi Pengganguran:

a. -agi penganggur sendiri dapat mengembangkan kreativitasnya melalui berwirausaha mandiri.

b.+engembangan sekolah-sekolah yang mengarah kepada peningkatan kecakapan hidup seperti !7'.

c.+engembangan program kerjama dengan luar negeri dalam pemanfaatan Tenaga 'erja 0ndonesia (T'0)

d.+engembangan sector informal seperti home industry.

e.+engembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sector informal lainya diwilayah tertentu.

f.+erluasan kesempatan kerja misalnya melalui pembukaan industri padat karya di wilayah yang banyak mengalami pengangguran.

g.+eningkatan investasi baik yang bersifat pengembangan maupun investasi melalui pendirian usaha-usahabaruyangdapatmenyeraptenagakerja.

h.+embukaan proyek-proyek umum hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah seperti pembangunan jalanraya jembatandanlain-lain.

i.7engadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan para pencari kerja melainkan ia sendiri mengembangkan usaha sendiri yang menjadikannya bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan sendiri.

Analisis Pasar Tenaga Ker a !i Ting"at Regi#nal Terdapat 8 pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami mekanisme pasar tenaga kerja yaitu pendekatan <eoklasik dan pendekatan 'eynesian. 'urva permintaan tenaga kerja memiliki kemiringan negatif sedangkan kurva penawaran tenaga kerja memiliki kemiringan positif. +erpotongan kurva permintaan tenaga kerja di pasar tenaga kerja akan menentukan keseimbangan pasar tenaga kerja. "ika upah yang berlaku di pasar lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat upah yang berlaku pada kondisi keseimbangan maka akan menimbulkan terjadinya pengangguran tidak sukarela. 7enurut kaum <eoklasik cara untuk menurunkan pengangguran tidak sukarela adalah dengan menurunkan upah yang berlaku di pasar sedangkan menurut kaum 'eynesian cara untuk menghapus pengangguran tidak sukarela adalah dengan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke atas. -eberapa hal yang dapat menyebabkan sulitnya upah untuk turun adalah (a) keberadaan serikat pekerja (b) penentuan upah minimum dan (c) adanya program subsidi.

,i tingkat regional jika upah yang berlaku di pasar lebih tinggi daripada upah keseimbangan pasar akan menyebabkan berbagai kemungkinan yaitu6

(a) turunnya upah riil dan (b) bekerjanya efek pendapatan-pengeluaran.

+ada pendekatan ke-8 tersebut penyesuaian pasar tenaga kerja bisa terjadi dalam berbagai bentuk yaitu (a) perusahaan menurunkan stok tenaga kerja dengan mempertahankan tingkat upah tetap (b) perusahaan akan menurunkan upah dengan tetap mempertahankan tingkat penggunaan tenaga kerja pada kondisi sekarang dan (c) perusahaan akan menurunkan upah dan penggunaan tenaga kerja sekaligus . +enyesuaian upah dalam jangka pendek tergantung ke mana output tersebut akan dijual oleh perusahaan. +ada perusahaan yang produksinya hanya dijual ke pasar domestik maka perusahaan akan mengurangi penggunaan tenaga kerja dan terkadang juga perusahaan akan menurunkan juga upah pekerja atau melakukan keduanya sekaligus. -agi perusahaan yang output-nya sebagian besar diekspor maka penurunan upah regional hanya akan berpengaruh kecil terhadap output pasar secara keseluruhan. -agi perusahaan ini adanya penurunan upah berarti bahwa wilayah tersebut secara aktual menjadi lebih menarik untuk perluasan output.

,alam jangka panjang terjadinya penurunan upah tenaga kerja di tingkat regional akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan stok modalnya. !ecara regional hal ini akan menyebabkan pergeseran ke kanan kurva permintaan tenaga kerja. ,ampak akhir dalam jangka panjang adanya peningkatan penggunaan kapital di suatu wilayah lokal akan meningkatkan upah lokal dan tingkat penggunaan tenaga kerja di wilayah tersebut.

PEMANFAATAN TENAGA KERJA 7asalah ketenaga kerjaan yang paling menonjol sampai saat ini masih berkisar pada pengangguran. Tingkat pengangguran memang merupakan salah satu indikator perekonomian yang penting. 7aka tidak mengherankan bila itu dijadikan permasalahan yang penting pula.!ecara sederhana pengangguran disebabkan oleh dua hal yaitu banyaknya tenaga kerja dan atau sempitnya kesempatan kerja. (al lain di belakang itu tentu saja tidak sederhana. +ada wilayah yang tingkat penganggurannya tinggi seperti kita muncul masalah lain seperti penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan potensi serta latar belakangnya dan upah yang rendah. ,alam rangka pemerataan sering juga terjadi kerja dengan jam yang kecil dan tentu saja upah yang kecil pula. 7asalah seperti perlakuan terhadap pekerja yang tidak semestinya bukan tidak mungkin pula. !ecara umum bisa muncul masalah underutili!ation kurang termanfaatkannya tenaga kerja. Bejala ini biasanya diikuti dengan ketidakpuasan pekerja dan usaha mencari kerja lain yang 0ebih sesuai. 'arena itu terutama pada pekerja dengan jam kerja rendah sering disebut kasus ini sebagai setengah menganggur.,ari hasil telaah (7anning dan +apayungan #=?.) di tahun #=?9 terdapat > $C tenaga kerja kurang termanfaatkan untuk seluruh 0ndonesia. )ngka ini diperkirakan lebih kecil dari keadaan sebenarnya. +ersentase tersebut merupakan gabungan dari beberapa karakteristik tenaga kerja diantaranya ada yang bekerja dibawah *$ jam seminggu. )da pula yang lebih banyak yang putus asa dengan pekerjaannya dan banyak pula yang berusaha mencari pekerjaan lain.'urang pemanfaatan tenaga kerja merupakan gejala yang umum. 0ni tidakhanya terjadi di negara-negara berkembang dengan tingkat pengangguran yangsangat tinggi tetapi juga di negara-negara maju. +erbedaannya pada spesifikasipenyebab dan proporsi. ,i negara-negara maju penyebab utamanya adalah terlalutinggi tingkat pendidikan atau o"er edukasi dan deskilling (4D-rien #=?&). Tingkat pendidikan yang tinggi berarti memiliki kemampuan yang tinggi. -iEa tidak termanfaatkan kemampuan itu tidak terman ifestasikan dan berkembang bahkan bisa susut dan hilang. Tingkat pendidikan yang tinggi juga meningkatkan aspirasi keinginan memiliki otonomi dan variasi dalam kerja. -ila hal ini tidak tersalurkan dengan baik maka efek negatif akan
10

muncul.+adahal di sisi lain tidak seluruh pekerjaan menuntut pandidikan yang tinggi.Untuk menjadi operator mesin misalnya tamatan sekolah menengah pertama bisa mengerjakannya. )nehnya ada kecenderungan menerima pekerjaan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi tanpa melihat pekerjaan. !ering disyaratkan untuk tukangfotokopi saja lulusan !7).,evaluasi tingkat pendidikan terjadi pada penempatantenaga kerja.Tuntutan kemampuan yang lebih rendah akan mengakibatkan deskilling tidakhanya akan menambah jumlah tenaga kerja kurang termanfaatkan tetapi juga tingkatpengangguran. 'omputerisasi dan robotisasi adalah dua contoh yang cukupmenonjol. "uru gambar dan ahli farmasi merupakan contoh menonjol bagi korban kasus ini.

Rangsangan +aradoks antara masih sempitnya arti kerja di satu sisi dan kurang termanfaatkannya mereka yang berpotensi ada pada kita stekaligus. -isa jadi secara akumulatif keduanya akan memberi dampak negatif pada produktivitas. 'urang produktifnya tenagi kerja kita sudah lama di permasalahkan dan tampaknya masihakan menjadi masalah di masa yang akan datang.7aka kebijaksanaan yang mengarah pada perluasan arti kerja dan pemanfaatan tenaga kerja potensial sangat urgen. (al ini bukan barang mudah namun bukan juga sesuatu yang mustahil.!etelah paket-paket deregulasi yang berkaitan dengan moneter merangsangpertumbuhan ekonomi idealnya masyarakat 0uas bisa ikut menikmatinya. !atu hal yang sangat diharapkan adalah perluasan kesempatan kerja. 7akin luas kesempatanitu akan bisa menampung tenaga kerja. Terlebih lagi bila bisa sesuai dengan bidangkeahlian dan yang diminta maka ada semacam pengukuh yang mengembangkantenaga kerja pada suatu tingkat yang lebih baik. Tapi bukan berarti pula pemerintah harus menyediakan semuanya. /ang lebih penting adalah rangsangan ke arah itudan masyarakat tahu sehingga dapat mengantisipasinya.

11

KESIMPULAN ,ua penyebab utama dari rendahnya pemanfaatan sumber daya manusia adalah karena tingkat pengangguran penuh dan tingkat pengangguran terselubung yang terlalu tinggi dan terus melonjak. +engangguran penuh atau terbuka yakni terdiri dari orang-orang yang sebenarnya mampu dan ingin bekerja akan tetapi tidak mendapatkan lapangan pekerjaan sama sekali. :lwin Tobing mengidentifikasikan bahwa meningkatnya pengangguran tenaga terdidik merupakan gabungan beberapa penyebab6

FG+ertama ketidakcocokkan antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia kerja (sisi penawaran tenaga kerja) dan kesempatan kerja yang tersedia (sisi permintaan tenaga kerja). 'etidakcocokan ini mungkin bersifat geografis jenis pekerjaan orientasi status atau masalah keahlian khusus. 7emang juga bahwa tidak setiap lulusan langsung mencari kerja. FG'edua semakin terdidik seseorang semakin besar harapannya pada jenis pekerjaan yang aman. Bolongan ini menilai tinggi pekerjaan yang stabil daripada pekerjaan yang beresiko tinggi sehingga lebih suka bekerja pada perusahaan yang lebih besar daripada membuka usaha sendiri. (al ini diperkuat oleh hasil studi 3lignet (#=?9) yang menemukan gejala meningkatnya pengangguran terdidik di 0ndonesia antara lain disebabkan adanya keinginan memilih pekerjaan yang aman dari resiko. ,engan demikian angkatan kerja terdidik lebih suka memilih menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. FG'etiga terbatasnya daya serap tenaga kerja sektor formal sementara angkatan kerja terdidik cenderung memasuki sektor formal yang kurang beresiko. (al ini menimbulkan tekanan penawaran yaitu tenaga kerja terdidik yang jumlahnya cukup besar memberi tekanan yang kuat terhadap kesempatan kerja di sektor formal yang jumlahnya relatif kecil.

12

FG'eempat belum efisiennya fungsi pasar kerja. ,i samping faktor kesulitan memperoleh lapangan kerja arus informasi tenaga kerja yang tidak sempurna dan tidak lancar menyebabkan banyak angkatan kerja bekerja di luar bidangnya. ,enga begitu ada banyak hal yang menyebabkan peningkatan pengangguran terdidik terutama dari sebab faktor gengsi pendidikan menyebabkan lulusan akademi atau universitas memilih menganggur masalah skil lulusan serta sempitnya lowongan pekerjaan sektor formal. -erdasarkan data yang disajikan tentang tingkat pengangguran menurut pendidikan dari tahun 899. sampai 2ebruari 899? yang bersumber dari -+! (lihat lampiran). ,ata-data itu menunjukkan jumlah pengangguran di berbagai jenjang pendidikan yaitu jenjang pendidikan di bawah !, !, !7+ !7U ,iploma dan Universitas. ,ata dimulai dari tahun 899. 2ebruari 899$ <ovember 899$ 2ebruari 899& )gustus 899& 2ebruari 899> )gustus 899> dan 2ebruari 899?. ,ata ini didapat dari !urvey )ngkatan kerja <asional yang dilakukan oleh -+! 899. 899$ 899& dan 899>. Untuk jenjang pendidikan di bawah !, terjadi penurunan jumlah pengangguran setiap tahunnya di mana dari tahun 899. sampai dengan 2ebruari 899? terjadi penurunan $9C. Untuk tamatan !, terjadi fluktuasi setiap tahunnya di mana besarnya fluktuasi tidak signifikan dan terjadi penurunan sebesar .C dari tahun 899. ke 2ebruari 899?. Untuk tamatan !7+ juga berfluktuasi tiap tahunnya dan antara tahun 899. ke 2ebruari 899? terjadi penurunan sebesar #=C.

13

Da$tar Pusta"a :di !uharto. (899=) Pekerja Sosial di Dunia #ndustri. -andung 6 +T ;efika )ditama www.google.com

14

You might also like