You are on page 1of 7

A.

KONSEP ILMU SOSIOLOGI

Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin Socius dan Logos. Socius artinya
masyarakat dan Logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang
masyarakat. Para ahli kemudian mencoba memberikan definisi yang lain tentang
sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka kemukakan tidak berbeda
jauh dengan arti secara etimologis. Perbedaannya terletak pada sudut pandang
yang dilihat oleh masing-masing pakar/ahli. Ada yang menekankan pada aspek
interaksi sosial, struktur sosial dan ada pula yang menekankan pada fakta-fakta
sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya.

Soerjono Soekanto (1983) mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial
dan masalah sosial. Sementara itu Roucek dan Waren mengatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan
Emile Durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan
merasakan yang mengendalikan individu tersebut.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas terlihat bahwa pada
umumnya mereka sepakat bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai interaksi manusia di dalam kehidupan sosialnya. Sosiologi
berfokus pada interaksi manusia , khususnya pada pengaruh timbal balik diantara
dua orang atau lebih dalam hal perasaan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain
bahwa sosiologi tidak begitu difokuskan pada apa yang terjadi di dalam manusia
(area psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.

B. KONSEP ILMU EKONOMI

Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi


kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.
Dari pengertian tersebut memunculkan masalah-masalah Ekonomi, motif
Ekonomi dan tindakan Ekonomi.
a. Masalah-masalah Ekonomi memiliki beberapa faktor, antara lain:

• Faktor Ekonomi

• Faktor Sosial-Budaya

• Faktor Fisik

• Faktor Pendidikan

b. Motif Ekonomi mencakup antara lain; motif internal(autonomous) dan


motif eksternal(mobilized), selain itu juga ada motif-motif lainnya, yaitu:

• Memenuhi kebutuhan

• Motif keuntungan

• Motif penghargaan

• Motif kekuasaan

• Motif sosial: yang mencakup tiga poin, yaitu Integrasi sosial,


struktur sosial, dan juga status sosial. Integrasi sosial diindikasikan
dengan adanya asimilasi, akulturasi, dan kooperasi dimana akan
terjadi pembauran nilai-nilai yand ada pada masyarakat.

c. Dari adanya motif-motif di atas akan menimbulkan tindakan Ekonomi


yang di bedakan menjadi 2, yaitu:

• Tindakan Rasional

• Tindakan Irrasional

Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan sendiri memiliki beberapa


tingkatan, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis dasar

2. Kebutuhan rasa aman dan tentram


3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi

4. Kebutuhan untuk dihargai

5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

C. ILMU SOSIOLOGI EKONOMI DAN PERKEMBANGANNYA

Ilmu Sosiologi Ekonomi oleh Max Weber dan Emile Durkheim


didefinisikan sebagai fenomena ekonomi yang dilihat dari perspektif Sosiologi.
Smelser menambahkan tentang perspektif sosiologi dari interaksi personal,
kelompok, struktur sosial (kelembagaan), dan kontrol sosial( yang terdiri dari
sanksi-sanksi, norma-norma, dan yang paling utama adalah nilai-nilai). Sosiologi
Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang
bersifat langka dalam masyarakat. Yang fokus pada kegiatan Ekonomi, dan
mengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteks
non-Ekonomis. Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme pasar-interaksi
Ekonomi yang dilakukan oleh antar individu dan masyarakat-sebenarnya berawal
dari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi sosial)
dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Ekonomi
tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas Ekonomi selalu melekat
dalam sosialitas tempat kejadian Ekonomi itu berlangsung.

Meskipun sosiologi juga menempatkan manusia dan masyarakat sebagai


objek material bersama dengan Ekonomi namun sosiologi memiliki perangkat dan
wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu Ekonomi. Sosiologi berusaha
memberikan kategorisasi, diferensiasi, simplifikasin dan generalisasi terhadap
fakta sosial yang diamati. Dengan demikian dapat disusun variabel-variabel yang
dapat dioperasionalisasikan dalam analisis. Elemen-elemen observasinya berupa
regularitas, orientasi sosial individu dan kelompok, struktur sosial, sanksi-sanksi,
norma-norma, dan nilai-nilai..

Jadi, pada Ekonomi Sosiologi fenomena-fenomena Ekonomi yang ada


akan dilihat dan dianalisa melalui perspektif sosiologi. Untuk membandingkan
antara Mainstream Ekonomi dengan Ekonomi Sosiologi dapat dibedakan melalui:
1. Konsep pelaku, 2. Konsep tindakan Ekonomi, 3. Batasan-Batasan dalam
Tindakan Ekonomi, 4. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat, 5. Tujuan
Analisa, 6. Model yang dipakai, dan 7. Kebiasaan-kebiasaan Intelektual.

Ilmu ekonomi sosiologi mencapai puncaknya pada tahun 1890-1920


dengan tokoh-tokoh klasik, dan juga pada awal 1980an hingga sekarang, di mana
tetap menggabungkan antara analisa ekonomi dengan analisa hubungan-hubungan
sosial.

Berikut ini adalah beberapa tokoh ahli Ekonomi Sosiologi Klasik antara lain:

1. Karl Marx(1818-1883). Beliau berpendapat daya tarik materi juga


menentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang di
angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan produksi, tiap orang harus
bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atas
teori Invisible Hand-nya.

2. Max Weber(1864-1920). Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan-


tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain The protestant ethic and
the spirit of capitalism, dan Economy and Society.

3. Emile Durkheim(1858-1917). Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak


mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dan
tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada
bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak
keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di
sebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan
masyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialisme
untuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenaga
kerja yang kompleks pada dunia yang modern.

4. Goerg Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan.


Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luas
cakupannya.
Sementara tokoh-tokoh setelah era Klasik antara lain:

1. Joseph Schumpeter(1883-1950).

2. Karl Polanyi(1886-1964).

3. Talcott Parsons(1902-1979).

Sejak masa penerapan ilmu Sosiologi Ekonomi sebagai salah satu pilihan
dalam menjelaskan perilaku masyarakat pada umumnya, memberikan manfaat
kepada ahli sosiologi pada praktiknya secara luas, selain analisa ekonomi yang
sesuai.

 PERKEMBANGAN KEILMUAN

Ada beberapa periode perkembangan keilmuan seiring berkembangnya Sosiologi


Ekonomi, yaitu yang pertama, Yunani kuno, yang kedua pada sekitar abad-XIV
agama mengalami perkembangan yang sangat pesat, namun yang terjadi dengan
keilmuan justru sebaliknya, zaman ini disebut zaman Skolastik. Skolastik disebut
juga dengan zaman kegelapan, di Eropa agama kristen mengalami perkembangan
yang sangat pesat, pada zaman ini kaum pemuka agama dianggap sebagai yang
mengetahui segalanya, sehingga jika ada yang bertentangan dengan Gereja maka
harus minta maaf dan tidak boleh mempertahankan anggapannya meskipun benar,
atau akan dihukum mati. Salah satu contohnya adalah Galileo Galilei, salah satu
ilmuwan besar Italia yang dihukum dengan dikucilkan sampai akhirnya mati
karena mempertahankan pendapat bahwa bumi beredar mengitari matahari, beliau
dianggap merusak iman, sementara Gereja beranggapan Matahari yang beredar
mengitari Bumi. Karena banyak ilmuwan yang berbeda pendapat dan tidak mau
minta maaf banyak ilmuwan yang dihukum mati, sehingga pada masa tersebut
keilmuwan tidak berkembang, justru mengalami kemunduran karna banyak
ilmuwan yang mati.

Yang ketiga yaitu pada sekitar abad-XVII, era Renaissance atau


pencerahan kembali, dimana zaman Skolastik tersebut menimbulkan adanya
kekuatan secara berlebihan untuk menguasai dunia. Hal tersebut menimbulkan
gejolak Conselior oleh Marthin Luther King, sehingga akhirnya hak memeluk
agama tidak lagi terkekang. Perlahan tapi pasti keilmuan mulai berkembang lagi
dan hingga sekarang pada budaya barat antara urusan kenegaraan dengan agama
dipisah untuk menghindari terjadinya hal seperti pada zaman skolastik yang
secara langsung menyebabkan matinya keilmuan.

 MASYARAKAT KAPITALIS

Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat Kapitalis:

 Individualisme

 Laizzes Faire

 Minim peran negara

Dengan tercapainya hal-hal di atas diharapkan akan meningkatkan tingkat


kreatifitas masyarakat sehingga akan tercapai prestasi yang tinggi sehingga
masyarakatnya akan makin kompetitif.

Contoh tokoh di era Kapitalisme Klasik adalah John stuart Mill. Pada era
Kapitalisme Modern adalah John Maynard Keynes, yang pada saat itu sedang
booming tentang prinsip Welfare State, dimana tiap individu berhak untuk
mendapatkan standar hidup minimal dan pemerintah bertanggungjawab untuk
menyediakan lapangan kerja. Pada era tersebut J.M.Keynes juga banyak dikritik
oleh banyak pihak, antara lain:

• New left: yaitu berorientasi pada negara berkembang yang menolak aliran
kapitalis tapi juga tidak sependapat dengan aliran marxist.

• New right: yaitu aliran yang ingin kembali pada kapitalisme klasik. Yang
biasa disebut juga dengan Neo-Konservatisme. Tokohnya antara lain
adalah Milton Friedman. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:

o Deregulasi ekonomi

o Dekonsentrasi pemerintah

o Kebijakan pemerintah pusat kurang


o Kebijakan pemerintah pusat bersifat kaku pada pelaksanaannya di
daerah.

o Pengalihan fungsi-fungsi pemerintah ke swasta

o Kesangsian pada detente.

• Neo-Marxist: pendukung pemikiran Marxist, yang terkenal dengan teori


Dependensi-nya.

DAFTAR PUSTAKA

1. John scott.Sociology the key concepts.2006.Routledge.

2. Neil J. Smelser and Richard Swedberg. Introducing Economics Sociology.


Princenton University Press.

3. www.jstor.org

You might also like