You are on page 1of 35

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Permasalahan Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang kemudian dirubah dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008, sebagai konsekuensinya menambah dan menjadikan beban tugas pemerintah daerah semakin meningkat, diharapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang merupakan prasyarat keberhasilan penyelenggaraan kepemerintahan dalam memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada publik !e"ak penyerahan #tonomi $husus

kepada %ropin&i %apua 'arat berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 dan %erpu No 1 Tahun 2008 sebagai konsekuensinya menambah dan men"adikan beban tugas %emerintah %ro&insi %apua 'arat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut #leh sebab itu Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat berperan akti( dalam pelaksanaan #tonomi $husus dengan mengembangkan dan

melaksanakan tugas bidang pendapatan daerah yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan masyarakat 'idang pendapatan daerah sangat memegang peranan yang penting

bagi kema"uan dan pembangunan %ro&insi %apua 'arat, ini terbukti sampai saat ini pembangunan bidang pendapatan daerah tetap merupakan titik berat

pembangunan sesuai dengan kondisi yang ada di %ro&insi %apau 'arat 'erdasarkan %eraturan Daerah %ro&insi %apua 'arat Nomor ) Tahun 200* Tentang susunan organisasi dan tata ker"a Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat, maka hal yang menyangkut peren+anaan teknis, penga,asan dan pengendalian pendapatan daerah men"adi ,e,enang dan tanggung "a,ab Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat Dari sini bisa dilihat bah,a kebi"akankebi"akan yang dikeluarkan harus didukung oleh kemampuan !D- aparatur yang

pro(esional sehingga akhirnya berkompeten dalam mengemban tugas pokok dan (ungsi pada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat %eningkatan kompentensi dan pro(esionalisme aparatur sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintah, dengan adanya aparatur yang berkompeten pada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat maka pelaksanaan tugas pokok dan (ungsi dapat dilaksanakan dengan baik Dalam rangka meningkatkan kualitas !D- aparatur dalam me,u"udkan kepemerintahan yang baik e(ekti(, e(isien dan akuntabel diperlukan adanya peran kepemimpinan pada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat untuk meningkatkan kiner"a aparatur !ehubungan dengan uraian tersebut di atas maka penulisan $arya Tulis %restasi %erseorangan .$T%-2/ ini penulis mengangkat permasalahan dengan "udul 0#%T1-231!2!1 %452N $4%4-1-%1N2N 2%252TU5 D232-

%4N1N6$2T2N $1N4572 D1N2! %4ND2%2T2N D24528 %5#91N!1 %2%U2 '252T: B. Deskripsi Permasalahan %ermasalahan yang berhasil dika"i oleh Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam melaksanakan tugas yaitu ada beberapa hal namun yang

terkait dalam penyusunan $arya Tulis %restasi %erseorangan .$T%-2/ ini adalah masalah yang dirumuskan dan merupakan masalah yang diprioritaskan 2dapun masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut; 1 $urangnya peran kepemimpinan aparatur 2 $iner"a aparatur masih rendah 3 5endahnya kualitas !D- aparatur 4 Tidak adanya intensitas pembinaan bagi aparatur ) $urang adanya pelatihan - pelatihan < diklat * %elaksanaan tupoksi belum optimal = %enerapan pedoman ker"a masih kurang

8 !arana dan %rasarana yang kurang memadahi > Dukungan anggaran yang minim C. Rumusan Masalah Dari uraian permasalahan tersebut dapat dirumuskan bah,a permasalahan yang menon"ol pada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat adalah; 1 'agaimana peran kepemimpinan Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam rangka meningkatkan kiner" aparatur? 2 Upaya apa yang harus dilakukan Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam meningkatkan kompetensi aparatur bidang pendapatan ? D. Tujuan an !asaran Penulisan ". Tujuan Penulisan a -emberikan kontribusi kepada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam meningkatkan kiner"a aparatur sesuai dengan tugas pokok dan (ungsinya b -eningkatkan kualitas pelaksanaan aparatur + -eningkatkan pro(esionalisme !D- yang pro(esional, integritas, "u"ur dan moralitas d -eningkatkan penga,asan dan peran pemimpin aparatur dalam

pelaksanaan kiner"a #. !asaran Penulisan a -eningkatnya peran kepemimpinan Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat b -eningkatnya kiner"a aparatur Dinas %endapatan Daerah dalam pelaksanaan tugas dan (ungsinya

BAB II $ERAN%$A $&N!EPTUAL A. $'nsepsi $epemimpinan -enurut 6 Terry kepemimpinan adalah akti&itas mempengaruhi orangorang untuk berusaha men+apai tu"uan kelompok se+ara sukarela, sedangkan menurut 5obert Tannenbaum dkk kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilakukan dalam suatu situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi pada pen+apaian tu"uan atau tu"uan-tu"uan tertentu !ementara menurut 8arold $oont@ dan Ayril # Donnel kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam pen+apaian tu"uan bersama !elan"utnya menurut 8ersey, %aul dan 'lan+harrd kepemimpinan adalah proses mempengaruhi akti&itas seseorang atau sekelompok orang untuk men+apai tu"uan dalam situasi tertentu, sedangkan menurut $au@es dan %osner

kepemimpinan adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukan dalam organisasi .superior position/, ketika seseorang menduduki suatu "abatan dengan sendirinya ia adalah pemimpin 'erbi+ara tentang konsepsi kepemimpinan, maka ada dua istilah yang seringkali membingungkan untuk dipahami yaitu konsep tentang pemimpin dan pimpinan %emimpin .leader/ adalah orang yang melakukan<men"alankan tugas kepemimpinan %impinan men+erminkan kedudukan seseorang atau sekelompok orang pada hirarki tertentu dalam suatu organisasi Dalam konteks organisasi, selain men"adi pimpinan .pe"abat, mana"er/, maka seseorang diharapkan "uga mampu men"adi pemimpin Dengan kata lain "ika men"adi mana"er, maka akan sekaligus men"adi pemimpin a. Peran Baru Pemimpin %eran baru pemimpin men+akup peran sebagai peran+ang .designer/, guru .tea+her/ dan pelayan .ste,ard/ !ebagai designer, pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu merumuskan &isi, misi, tu"uan dan nilai-nilai

organisasi dengan semaksimal mungkin memberi peluang kepada orang-orang yang berada di dalam organisasi yang bersangkutan untuk berperan serta !elan"utnya mampu pula merumuskan kebi"akan, strategi dan struktur

pelaksanaan kegiatan-kegiatan seorang pemimpin yang mampu membangkitkan organisasi pembela"aran adalah mereka yang membantu orang-orang di dalam organisasinya untuk memahami realitas yang ada Dalam hal ini peran sebagai guru "uga diartikan mendorong ba,ahan menun"ukkan mental model mereka, agar organisasi memiliki asumsi<persepsi yang sama terhadap masalah yang dihadapi !ebagai pelayan .ste,ard/ seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan sta(nya, pelayan pelanggan, dan pembimbing<pembantu ba,ahannya agar memahami tu"uan organisasi yang lebih besar (. $'mpetensi $epemimpinan $ompetensi sangat erat sekali kaitannya dengan upaya peningkatan kiner"a aparatur yang pro(esional, guna me,u"udkan hal tersebut maka kompetensi seorang pemimpin paling tidak terdapat ) .lima/ kompetensi yang harus dimiliki supaya mampu men"adi mana"er yang e(ekti( $ompetensi tersebut antara lain; 1/ $ompetensi Teknis (technical competence), yaitu kompetensi mengenai bidang yang men"adi tugas pokok organisasi $ompetensi teknis ini misalnya dalam hal mengoperasionalisasikan sistem prosedur ker"a yang berkaitan dengan pelaksanaan kebi"akan dan tugas instansi atau dalam menerapkan sistem dan prinsip-prinsip akuntabilitas dalam pelaksanaan kebi"akan unit organisasinya, termasuk bagaimana melaksanakan keseluruhan kegiatankegiatan pengelolaan kebi"akan dan program termasuk pelaporan

pertanggung"a,abannya 2/ $ompetensi -ana"erial .managerial +ompeten+e/, adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan mana"erial yang dibutuhkan

dalam menangani tugas-tugas organisasi $ompetensi mana"erial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik peren+anaan, pengorganisasian, pengendalian, dan e&aluasi kiner"a unit organisasi, "uga kemampuan dalam hal melaksanakan prinsip-prinsip dan $ompetensi pembangunan, $epemimpinan termasuk dalam

mana"emen

pemerintahan

bagaimana

mendayagunakan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelan+aran pelaksanaan tugas 3/ $ompetensi !osial .so+ial +ompeten+e/ yaitu kemampuan melakukan komunikasi yang dibutuhkan oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya $ompetensi sosial dapat terlihat di lingkungan internal seperti memoti&asi !D- dan atau peran serta masyarakat guna meningkatkan produkti(itas ker"a atau yang berkaitan dengan lingkungan eksternal seperti melaksanakan pola kemitraan, kolaborasi, dan pengembangan "aringan ker"a dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan +itra dan kiner"a organisasi, termasuk di dalamnya bagaimana menun"ukkan kepekaan terhadap hak-hak asasi manusia, nilai-nilai sosial budaya, dan sikap tanggap terhadap aspirasi dan dinamika masyarakat 4/ $ompetensi intelektual<!trategik .intelektual<strategi+ +ompeten+e/ yaitu kemampuan untuk ber(ikir se+ara strategik dengan &isi "auh ke depan $ompetensi intelektual ini meliputi kemampuan merumuskan &isi, misi dan strategi dalam rangka men+apai tu"uan organisasi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, merumuskan dan memberi masukan untuk

peme+ahan masalah dan pengambilan keputusan yang logis dan sistematis, "uga kemampuan dalam hal memahami paradigma pembangunan yang rele&an dalam upaya me,u"udkan kapasitas kepemimpinan yang baik )/ $ompetensi 4tika, yaitu memiliki integritas kepribadian dan moral yang baik, "u"ur dan senantiasa mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di tengah-tengah masyarakat %okok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan

ke"u"uran, amanah, keteladanan, sporti&itas, displin, etos ker"a, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tangung "a,ab, men"aga kehormatan serta martabat diri sebagai ,arga negara 4tika kehidupan berbangsa ini meliputi; 4tika so+ial dan budaya, etika politik dan pemerintahan, etika ekonomi dan bisnis, etika hukum yang berkeadilan, etika keilmuan, dan etika lingkungan $elima ma+am kompetensi tersebut di atas, diperlukan oleh aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas dan (ungsi .TU%#$!1/ yang

diamanahkan kepadanya -anakala kelima ma+am kompetensi tersebut dimiliki oleh setiap aparatur pemerintah pada setaip "en"ang tertentu, nis+aya kiner"a mereka dalam melaksanakan apa yang men"adi tugas dan (ungsinya dapat men+apai tataran optimal B. $'nsepsi !um(er Da)a Aparatur %engertian aparatur negara sebagaimana dirumuskan dalam Tap -%5 Nomor B19 Tahun 1>>8 adalah keseluruhan lembaga dan pe"abat negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat bertugas dan bertanggung"a,ab atas penyelenggaraan

pemerintahan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada kepentingan nilai dan +ita-+ita bangsa dan negara berdasarkan %an+asila dan UUD 1>4) Dari Tap -%5 Nomor B19 Tahun 1>>8 tersebut diketahui bah,a ada 3 .tiga/ elemen aparatur yaitu .1/ $elembagaan, .2/ $etatalaksanaan dan, .3/ !umberdaya -anusia Dalam 4ra Desentralisasi dan #tonomi Daerah, serta tantangan pembangunan bangsa akan men"adi semakin kompleks, aparatur negara dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan merubah perilaku 0birokrasi: dan perilaku dilayani men"adi 0melayani: dengan kata lain perlu meningkatkan kompetensi di bidangnya masing-masing mengingat;

1 2parat harus mempunyai "i,a entepreneurship seperti halnya sektor s,asta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai konsekuensi kebi"akan desentralisasi, deregulasi dan debirokratisasi 2 Tuntutan masyarakat akan pelayanan dan pengayoman publik semakin meningkat ta"am baik "umlah, intensitas maupun ke+epatan dan mutunya 3 2paratur dituntut untuk semakin peka dan terbuka dalam menghadapi dinamika aspirasi masyarakat Dengan demikian aparatur merupakan kekuatan yang sistemik yang

memadukan interaksi siner"ik antara kekuatan-kekuatan internal dan eksternal lingkungan aparatur, sehingga mampu membangun dan merealisasikan &isi, misi dan nilai-nilai pemerintahan, peka, mampu serta berani memberikan respons yang tepat terhadap setiap tantangan dan peluang yang dihadapi .%urnaman, 200)/ C. $'nsepsi Peningkatan $inerja &rganisasi $onsep kiner"a . performance / dapat dide(inisikan sebagai sebuah pen+apaian hasil .5ue dan 'yars, 1>81 dalam $eban, 1>>)/ 8al ini berarti bah,a kiner"a suatu organisasi itu dapat dilihat dari se"auhmana organisasi dapat men+apai tu"uan yang didasarkan pada tu"uan yang telah ditetapkan sebelumnya Untuk menilai kiner"a organisasi ini tentu sa"a diperlukan indikatorindikator atau kriteria-kriteria untuk mengukurnya se+ara "elas Tanpa indikator atau kriteria yang "elas, tentu sa"a tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana yang relatih lebih e(ekti( di antaranya ; alternati( alokasi sumberdaya yang berbeda, alternati( desain-desain organisasi yang berbeda dan pilihan-pilihan pendistribusian tugas dan ,e,enang yang berbeda .'ryson, 1>>)/ !ekarang permasalahannya adalah kriteria apa yang digunakan untuk menilai kiner"a organisasi

!ebagai sebuah pedoman, dalam menilai kiner"a organisasi harus dikembalikan pada tu"uan atau alasan mengapa suatu organisasi tersebut dibentuk -isalnya, untuk sebuah organisasi s,asta yang bertu"uan untuk

menghasilkan keuntungan dari barang yang dihasilkan, maka ukuran kiner"anya adalah seberapa besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi 1ndikator yang berkaitan dengan sebelumnya adalah seberapa besar e(isensi peman(aatan input untuk meraih keuntungan dan seberapa besar proses e(ekti&itas yang dilakukan untuk meraih keuntungan tersebut Untuk organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kiner"a yang sesuai .Cynn, 1>8*, 7a+kson and %almer, 1>>2 dalam 'ryson, 1>>)/ 2pabila dika"i dari tu"uan dan misi utama dibentuknya organisasi publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik $elihatannya

sederhana sekali ukuran kiner"a organisasi publik Namun tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan tentang ukuran kiner"a organisasi publik D. $'nsepsi !)stem Thinking !ystems thinking atau berpikir serba sistem . sistemic/ merupakan metode berpikir melingkar 3*0 dera"at, bukan linier seperti garis lurus 'erpikir melingkar dapat menggambarkan suatu hubungan kausal atau sebab-akibat yang

menun"ukkan bah,a hubungan antar &ariabel akan kembali pada &ariabel a,al Aara berpikir sistemik ini sangat berman(aat untuk men+ari &ariabel yang sangat berpengaruh terhadap &ariabel lainnya guna men+ari solusi terhadap isu strate"ik yang ter"adi 'erpikir sistemik memerlukan bantuan pemetaan alur pikir melalui hubungan sebab-akibat .hubungan +ausal/ yang dilatarbelakangi dengan bebagai masalah yang saling terkait sebagai suatu sistem atau suatu rangkaian alur pikir .loop/ 8ubungan sebab akibat yang membentuk alur pikir antar &ariabel satu

dengan &ariabel yang mendahului dan &ariabel yang timbul berikutnya serta &ariabel lainnya, apabila dirangkaikan maka membentuk peta .map/ atau diagram yang dikenal dengan :A2U!23 3##% D12652- < -2%: .A3D<A3-/ !e+ara umum ada dua "enis A3D<A3-, yaitu ; a 'erupa system ar+hetype, yang merupakan A3D dengan struktur bangunan peta alur pikir hubungan kausal yang sudah baku b 'erupa A3D yang bersi(at terbuka, yaitu A3D yang struktur bangunannya tidak baku, bersi(at bebas untuk membuatnya Dari hasil ka"ian melalui A3D akan dapat diketahui se+ara +ermat &ariabel yang merupakan &ariabel utama yaitu &ariabel yang sangat berpengaruh terhadap &ariabel-&ariabel lainnya Dengan menemukan &ariabel utama .&ariabel kun+i/, apabila itu dikaitkan dengan penyelesaian suatu masalah dalam lingkungan yang kompleks<dinamik, maka akan dapat dirumuskan langkah-langkah kebi"akan .problem solving/ yang tepat dan e(ekti(

E. $'nsepsi *'rmulasi $e(ijakan Pu(lik Dalam (ormulasi $ebi"akan %ublik diuraikan = .tu"uh/ tahap atau langkahlangkah dalam melakukan analisis kebi"akan sesuai dengan teori Mustapadidjaja (2003), yaitu ; ". Tahap Pengkajian Pers'alan +Perumusan masalah ke(ijakan, Untuk menemukan masalah kebi"akan perlu dilakukan analisa masalah publik agar men"adi masalah kebi"akan yang benar dan tepat %roses merumuskan masalah kebi"akan, menurut William N.
-4T2 -2!2328

unn (!""#) dibedakan dalam 4 .empat/ ; %engenalan -asalah, %en+arian


-2!2328

(ase yang saling ketergantungan, yaitu


-2!2328

%4ND4C1N1!12N -asalah,%4NA2512N %ende(inisian -asalah dan !pesi(ikasi -asalah !e+ara diagramatis 4

.empat/ (ase proses perumusan masalah dapat digambarkan sebagai berikut ; Masalah !1TU2!1 %am(ar ". Pr'ses Perumusan -2!2328 -2!2328 !U'!T2NT1C
%4N64N232N -2!2328 -2!2328 C#5-23 !%4!1C1$2!1 -2!2328

a) $ituasi Masalah adalah satu pengakuan atau dirasakannya keberadaan adanya suatu (enomena masalah<issue publik b) Meta Masalah adalah masalah di atas masalah atau dikenal sebagain tumpukan masalah yang belum terstruktur c) Masalah $ubtansif adalah yang dide(inisikan dari meta masalah yaitu; dipilih mana-mana masalah ekonomi sosial, budaya dan politik d) Masalah %ormal adalah masalah publik yang dipilih untuk dipe+ahkan sesuai dengan kemampuan dan keinginan publik dan di"adikan agenda untuk dipe+ahkan melalui kebi"akan publik #. Penentuan Tujuan an !asaran $e(ijakan Tu"uan adalah akibat yang se+ara sadar ingin di+apai atau ingin dihindari !e+ara umum suatu kebi"akan selalu bertu"uan untuk semaksimal mungkin men+apai kebaikan-kebaikan atau men+egah ter"adinya keburukan atau kerugian karena itu tu"uan harus dirumuskan se+ara "elas, realitas dan terukur -. Perumusan Alternati. $e(ijakan 2lternati( adalah alat atau +ara yang dikembangkan untuk men+apai tu"uan yang telah ditetapkan %engembangan alternati( dilakukan berdasarkan; .1/

%engamatan terhadap kebi"akan yang ada dan kemudian diperbaiki se+ara bertahanD .2/ -elakukan sema+am analogi dari satu kebi"akan dalam suatu

bidang dan di+oba diterapkan pada bidang yang sedang dipela"ariD .3/ -erupakan hasil pengka"ian dari persoalan tertentu /. Pen)usunan M' el -odel adalah penyederhanaan dari kenyataan persoalan yang dihadapi, di,u"udkan dalam hubungan-hubungan kausal atau (ungsional -odel dapat dituangkan dalam berbagai bentuk seperti model skematik, model (isik, model permainan, model simbolik, dan sebaliknya -odel akan berman(aat dalam melakukan prediksi akibat-akibat yang timbul karena ada atau tidaknya perubahan-perubahan dari (aktor penyebab -odel berupa Aausal 3oop Diagram .A3D/ dan 2r+hetype Diagram 0. Penentuan $riteria Pemilihan Alternati. $e(ijakan 2nalisis kebi"akan memerlukan kriteria yang "elas dan konsisten untuk menilai alternati(-alternati( menyangkut bukan sa"a hal-hal pragmatis seperti ekonomi .e(isien, dan sebagainya/, politik .konsensus antar stakeholders, dan

sebagainya/ administrati( .e(ekti(itas, dan sebagainya/, tetapi "uga menyangkut nilai-nilai abstrak yang (undamental seperti etika dan (ilsa(at .pemerataan, keadilan dan sebagainya/ 1. Penilaian Alternati. $e(ijakan 2lternati(-alternati( yang dikembangkan selan"utnya dinilai berdasarkan kriteria yang telah disepakati Tu"uan penilaian adalah untuk mendapatkan gambaran lebih "auh tentang e(ekti(itas dan kelayakan tiap alternati( dalam pen+apaian tu"uan, sehingga diperoleh kesimpulan tentang alternati( mana yang paling layak dan paling e(ekti( 2. Perumusan Rek'men asi 'erdasarkan pada kriteria untuk memperhitungkan tingkat (asilitas pelaksanaan dan tingkat kiner"a yang mungkin ditimbulkan dari sesuatu alternati( yang dipela"ari

*. $'nsepsi Balanced Scorecard &alanced scorecard merupakan metoda yang dikembangkan 5obert $aplan dan Da&id Norton untuk mengukur setiap akti&itas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan tu"uan perusahaan &alanced scorecard merupakan akti&itas tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran, kemudian diintegrasikan dengan mana"emen strate"ik &alanced scorecard bahkan

dikembangkan lebih lan"ut sebagai sarana untuk berkomunikasi antar berbagai unit dalam suatu organisasi &alanced scorecard "uga dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk ber(okus pada strategi Dimasa lalu, perhatian organiasi hanya tertumpu pada aspek keuangan semata, sehingga seluruh kebi"akan mana"emen disusun berdasarkan tolok ukur kiner"a keuangan Dalam berbagai riset dan penelitian, pengambil keputusan yang berbasis pada keuangan semata +enderung menggiring mana"emen untuk berorientasi pada kepentingan "angka pendek dan tak "arang memaksa mereka untuk melakukan moral ha'ard dengan melakukan rekayasa ulang kiner"a organisasi se+ara seimbang dan memperhatikan kepentingan "angka pendek dan "angka pan"ang !e+aa ringkas &alance $corecard melihat kiner"a organisasi +ara seimbang dan memperhatikan kepentingan "angka pendek dan "angka pan"ang Dalam implementasi 'alan+ed !+ore+ard dilakukan tahapan-tahapan

dengan menentukan lokus, (okus, &isi starte"ik, misi strate"ik, tu"uan strate"ik dan peta strate"ik berdasarkan 4 .empat/ perspekti( yakni pelanggan, proses bisnis internal, proses pembela"aran dan pertumbuhan dan keuangan $onsep dan 1mplementasi &alanced $corecard dalam mana"emen strate"ik menurut Norton dan (. )aplan, dapat digambarkan sebagai berikut; 6ambar 2 !kema %enyusunan 'alan+ed !+ore+ard

FOKUS & LOKUS

VISI STRATEJIK

TUJUAN STRATEJIK

MISI STRATEJIK

PETA STRATEJIK

Perspektif Ke"angan

Perspektif Pelanggan

Perspektif Internal

Perspektif Pem ela!aran

&alanced

scorecard

digunakan

dalam

hampir

keseluruhan

proses

penyusunan ren+ana Tahapan penyusunan ren+ana pada dasarnya meliputi empat kegiatan berikut ; perumusan strategi, peren+anaan strate"ik, penyusunan program, dan penyusunan anggaran 1 %erumusan !trategi Tahap ini ditu"ukan untuk menghasilkan &isi, misi, keyakinan, dan nilai dasar, dan tu"uan institusi %roses perumusan strategi dilakukan se+ara

bertahap, penentuan "ati diri dan perumusan strategi itu sendiri 2nalisis eksternal terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro 2nalisis lingkungan makro bertu"uan mengidenti(ikasi peluang dan an+aman makro yang berdampak terhadap &alue yang dihasilkan organisasi kepada pelanggan #b"ek pengamatan dalam analisis ini adalah antara lain ; kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial dan (aktor demogra(i 2nalisis internal ditu"ukan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan organisasi $ekuatan suatu organisasi antara lain ; kompetensi yang unik,

sumber daya keuangan yang memadai, ketrampilan yang unggul, +itra yang baik, keunggulan biaya, kemampuan ino&asi yang tinggi, dan lain-lain !edangkan kelemahan organisasi antara yang lain ; tidak ada arah strategi yang "elas, posisi persaingan yang kurang baik, (asilitas yang usang, kesen"angan kemampuan mana"erial, lini produk yang sempit, +itra yang kurang baik dan lainlain 2 %eren+anaan strate"ik %eren+anaan strate"ik meliputi proses penentuan sasaran, tolok ukur, target dan inisiati( !asaran adalah kondisi masa depan yang ditu"u !asaran bersi(at

komprehensip ; sesuai dengan tu"uan dan strategi, merumuskan sasaran se+ara koheren, seimbang dan saling mendukung 'eberapa pedoman dalam

menentukan sasaran adalah sasaran harus menentukan hasil tunggal terukur yang harus di+apaiD sasaran harus menentukan target tunggal atau rentang ,aktu untuk penyelesaianD sasaran harus menentukan (aktor E (aktor biaya maksimunD sasaran harus sedapat mungkin spesi(ik dan kuantitati( . dan oleh karenanya bisa diukur dan dapat diu"i /D sasaran harus menentukan hanya apa dan kapanD harus menghindari spekulasi kata mengapa dan bagaimanaD sasaran harus dalam arah mendukungD atau sesuai dengan ren+ana strate"ik organisasi dan ren+ana tingkat tinggi lainnyaD dan sasaran harus realistik dan dapat di+apai, tetapi tetap menggambarkan tantangan yang berat 2ntara &isi, tu"uan dan sasaran harus saling terkait dalam alur logika yang "elas Tolok ukur adalah alat untuk mengukur kema"uan sasaran, tolok ukur terdiri dari dua "enis yaitu, tolok ukur hasil +lag indicator, dan tolok ukur pema+u kiner"a +lead indicator, $eduanya merupakan *e+ performance indicators. 1ndikator kiner"a kun+i harus merupakan (aktor E(aktor yang bisa diukurD masuk se+ara logis dalam area hasil kun+i tertentu yang sasarannya "elasD mengidenti(ikasi apa yang akan diukur, bukan berapa banyak atau ke arah

manaD dan merupakan (aktor-(aktor yang dapat ditelusuri asalnya +tra3ke , se+ara terus menerus sampai tingkat yang memungkinkan Target ber(ungsi memberikan usaha tambahan tetapi tidak bersi(at melemahkan semangat, ber"angka ,aktu dua sampai lima tahun agar memberikan banyak ,aktu untuk melakukan terobosan, membatasi banyak target, ber(okus pada terobosan dalam satu atau dua area kun+i, tergantung pada nilai +value,, kesen"angan +gap,, ketepatan ,aktu .timeliness),

hasrat<keinginan (appetite), dan ketrampilan +skill, Target dapat ditentukan dengan menggunakan hasil benchmar*ing. &enchmar*ing adalah untuk

mendapat in(ormasi praktek terbaik, untuk membangun suatu kasus yang "elas guna mengkomunikasikan betapa pentingnya men+apai target E target itu 1nisiati( adalah langkah-langkah "angka pan"ang untuk men+apai tu"uan, inisiati( tidak harus spesi(ik pada satu bagian, tetapi dapat bersi(at lintas (ungsi<bagian, mengindenti(ikasi hal E hal penting yang harus dilakukan oleh organisasi agar men+apai tu"uan, harus "elas agar manager dan karya,an dapat menentukan ren+ana yang diperlukan dan mendukung pen+apaian strategi se+ara keseluruhan 3 %enyusunan %rogram %roses penyusunan program adalah men"abarkan inisiati( men"adi

beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yang akan datang, memperkirakan in&estasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung perkiraan penerimaan yang dapat diperoleh, dan menghitung perkiraan laba<hasil yang akan diperoleh 4 %enyusunan 2nggaran %enyusunan anggaran bertu"uan untuk menentukan kegiatan tahun berikutnya dan sumber daya yang diperlukan 2nggaran disusun berdasarkan inisiati( yang telah dirumuskan 2nggaran yang baik adalah merupakan ren+ana tindakan terperin+iD merupakan ren+ana satu-dua tahunanD menguraikan biaya

yang diperlukanD mengindenti(ikasi pen+apaian terpenting kegiatan tersebutD menyebutkan siapa yang akan bertanggung"a,abD sebagai re(erensi menyusun ren+ana kiner"a indi&idualD ditulis se+ara singkat namun lengkapD dan alat untuk memantau kiner"a dan diperbarui apabila ter"adi perubahan-perubahan Dengan demikian balan+ed s+ore+ard mendukung suatu sistem mana"emen yang lengkap dengan mengaitkan strategi "angka pan"ang ke penganggaran tahunan BAB III IN!TRUMEN ANALI!I!

%en"elasan konsepsi pada 'ab 11 di atas merupakan gambaran dalam menentukan konsepsi yang akan digunakan dalam menganalisis dan meme+ahkan masalah, maka dengan menentukan instrumen analisis sebagai dasar dalam analisis dan meme+ahkan masalah yang terkait dengan %eran $epemimpinan 2paratur dalam rangka peningkatan kiner"a %ada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dianalisis dengan menggunakan instrumen 2nalisis sebagai berikut ; A. Instrumen Analisis !)stem Thinking %iranti yang dipergunakan untuk menganalisis permasalahan dan terkait

peme+ahannya adalah dengan menggunakan !ystems Thinking yang

dengan Aausal 3oop Diagram<2r+hetype Diagram Dalam mengidenti(ikasi masalah di+ari beberapa &ariabel !etelah ditemukan &ariabel-&ariabel tersebut, disusun dalam bentuk Aausal 3oop Diagram<2r+hetype yang nantinya akan dapat men"elaskan solusi permasalahan dalam meningkatkan kiner"a aparatur dilihat dari beberapa aspek B. Instrumen Analisis *'rmulasi $e(ijakan Pu(lik
1nstrumen analisis kedua yaitu (ormulasi tu"uh langkah kebi"akan publik 1nstrumen analisis ini digunakan menemukan alternati( kebi"akan untuk meme+ahkan masalah dan men+apai tu"uan yang telah ditetapkan 'erdasarkan masalah (ormal tersebut kemudian

perlu dilakukan peme+ahan masalah Untuk meme+ahkannya instrumen analisis yang digunakan adalah = langkah analisis kebi"akan menurut -ustopadid"a" 25, yaitu;

1 Tahap %engka"ian %ersoalan 2 Tahap %enentuan Tu"uan 3 Tahap %erumusan 2lternati( $ebi"akan 4 Tahap %enyusunan -odel ) Tahap %enentuan $riteria * Tahap penilaian 2lternati( = Tahap %erumusan 5ekomendasi

C. Instrumen Analisis Balan3e !3're Car !edangkan 1nstrumen &alanced $corecard digunakan untuk mengaitkan < menyeimbangkan se+ara bersamaan berbagai tolok ukur, untuk menga,asi kiner"a baik "angka pendek maupun "angka pan"ang 1mplementasi &alanced $corecard dalam mana"emen strate"ik dapat

menun"ukkan indi+ator output dan out+ome yang "elas !ebagai sistem mana"emen &alanced $corecard dapat mengukur kiner"a se+ara utuh, dapat

mengkomunikasikan &isi, strategi dan sasaran kepada sta*eholders .pelayan/, karenanya '!A dapat berman(aat bagi suatu organisasi dalam men"elaskan &isi, menyelaraskan organisasi untuk men+apai &isi, mengintegrasikan peren+anaan stratete"ik dengan alokasi sumber daya dan meningkatkan e(ekti(itas mana"emen %engukuran kiner"a tersebut memandang organisasi dalam 4 perspekti( ; pelanggan, proses bisnis internal, proses pembela"aran dan pertumbuhan serta keuangan ,erspe*tif pelanggan men"elaskan +ara E +ara dimana nilai akan di+iptakan untuk pelanggan, bagaimana nilai itu harus dipenuhi serta bagaimana pelanggan mau berpartisipasi #leh karena itu, perspekti( ini merupakan "antungnya &alanced $corecard, seluruh proses bisnis internal dan pengembangan organisasi harus diarahkan berdasarkan perspekti( ini

,erspe*tif pembelajaran dan pertumbuhan memungkinkan organisasi untuk men"amin adanya peningkatan dan pembaharuan kapasitas dalam "angka pan"ang Dalam perspekti( ini, organisasi tidak hanya men"amin dan mengembangkan keperluan *no-.ho- untuk memahami dan memuaskan pelanggan, tetapi "uga meningkatkan e(isisensi dan produkti&itas dari proses yang ada sekarang ,erspe*tif proses bisnis internal men"elaskan proses apa sa"a yang

menghasilkan bentuk nilai yang diharapkan masyarakat sekaligus memenuhi harapan seluruh stakeholder Tu"uannya adalah untuk mengindenti(ikasi semua

proses, memotong proses yang tidak berman(aat bagi pelanggan serta sumber daya dan kapabilitas yang dibutuhkan organiasi untuk melaksanakan proses tesebut ,erspe*tif *euangan menggambarkan hasil E hasil pilihan strategi yang dibuat pada perpespekti( lainnya, dan se+ara bersamaan menyusun beberapa sasaran "angka pan"ang, aturan E aturan umum se+ara luas dan premis E premis untuk perspekti( lainnya

BAB I4 ANALI!I! 'erdasarkan pada instrumen analisis yang digunakan maka perlu adanya langkah-langkah analisis dan peme+ahan masalah dengan menerapkan 3 .tiga/ pisau analisis, yaitu ; 2nalisis $+stems /hin*ing, 2nalisis Cormulasi $ebi"akan %ublik dan 2nalisis &alanced $corecard A. Analisis !)stem Thinking 1 6ambaran Umum Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dibentuk berdasarkan %erda %ro&insi %apua 'aat No ) Tahun 200* tentang !usunan #rganisasi dan Tata $er"a %ro&insi %apua 'arat $apasitas pemimpin di lingkungan Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur bertu"uan meningkatkan kiner"a aparatur dalam

melaksanakan tugas pokok dan (ungsinya, dalam hal ini adalah bagaimana kemampuan mana"erial aparatur Dinas %endapatan Daerah dalam meningkatkan kiner"a aparatur, diharapkan memiliki kompetensi dan daya dukung kemampuan dalam menggerakkan sumberdaya aparatur yang terlibat di dalam organisasinya Upaya meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat ditempuh melalui program pendidikan dan pelatihan baik struktural maupun teknis 7adi "elas bah,a dengan

terselenggaranya pendidikan dan latihan serta dinamika kelompok tersebut untuk meningkatkan pro(esionalisme aparaturnya !elan"utnya kapasitas pemimpin dituntut untuk semakin giat dalam mengembangkan konsep organisasi pembela"aran . learning organi'ation/, halhal diba,ah ini perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan Dinas sebagai peran baru pemimpin organisasi pembela"ar sebagai berikut ; a esigner ; -enempatkan personil<pega,ai sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya

b /eacher ; -elakukan pembinaan dan bimbingan kepada setiap aparatur dalam pelaksanaan tugas pokok dan (ungsinya yang diikuti dengan memberikan penghargaan .re-ard/ bagi yang berprestasi dan sanksi .punishment/ bagi yang lalai + $te-ard ; -emberi kesempatan kepada pega,ai untuk meningkatkan

kariernya baik melalui pendidikan (ormal maupun pendidikan dan pelatihan teknis serta berupaya untuk terus mempertimbangkan dan meningkatkan kese"ahteraan pega,ai Disamping itu kapasitas kepemimpinan perlu memiliki kemampuan untuk memandang permasalahan se+ara menyeluruh atau yang disebut berpikir serba sistem yaitu melihat suatu persoalan se+ara menyeluruh dengan mempela"ari pengaruh dari satu elemen pada elemen lain, "uga mempela"ari balikan dari satu elemen ke elemen lainnya %erilaku suatu sistem yang didasari oleh sistem balikan atau sistem sebab akibat mempunyai pola yang dapat berulang-ulang dari satu ke"adian kepada ke"adian lain, sehingga dapat di+iptakan sebuah pola dasar yang rele&an untuk digunakan sebagai piranti melihat se+ara sistem persoalan-persoalan berbeda yang mempunyai karakteristik yang sama 2dapun masalah yang dihadapi oleh Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dalam peningkatan kiner"a aparatur dalam melaksanakan tugas

pokok dan (ungsinya adalah sebagai berikut; a 2paratur yang tidak berpengalaman b $urang adanya pelatihan + !arana dan prasarana yang kurang memadai

d $urang adanya koordinasi yang baik e !D- yang masih rendah 2 1denti(ikasi 9ariabel 'erdasarkan dari permasalahan dan pembahasan analisis di atas, maka didapatkan &eriabel E &ariabel yang berpengaruh terhadap peran

kepemimpinana antara lain;

F %eran $epemimpinan %otensi $iner"a $ualitas !D%ro(esional -oti&asi Ga,asan %erilaku !kill %engetahuan 3 %eta 8ubungan 2ntar 9ariabel Dalam A3D Dari &ariabel-&ariabel tersebut di atas, disusun +ausal loops diagram sebagai berikut ; 6ambar 3 Aausal 3oop Diagram !ystem Thinking

Skill Prilaku Pote ns i

Waw as an

Pe ran Ke pe m impnan

Kine rja

Motiv as i Profe s ional

Kualitas

4 1denti(ikasi 9ariable $un+i 'erdasarkan peta hubungan &ariabel di atas, maka di dapat &ariabel kun+i berdasarkan "umlah loop yang paling banyak sebagai berikut ; Tabel 1 1denti(ikasi 7umlah 3up N&. 4ARIABEL 5UMLAH L&&P6LEN%TH RAN$IN%

1 2 3 4 ) * = 8

%otensi $iner"a $ualitas %ro(esional -oti&asi Ga,asan %rilaku !kill

"76"1 4<* ><10 14<* 2<* 11<8 1<* ><11

I 91 19 11 911 111 9111 9

) %engungkit .3e&erage/ Dari perhitungan "umlah loop tersebut, diperoleh pengungkit<le&erage dengan loop terbanyak .1> 3oop/, yaitu 0%eran %emimpin:
DUKUNGAN ANGGARAN DIKLAT KINERJA (DIKLAT) (INTENSITAS PEMBINAAN)

(DUKUNGAN ANGGARAN) (KUALITAS SDM) (PERAN PEMIMPIN) (KINERJA)

PERAN PEMIMPIN

KUALITAS SDM

(INTENSITAS PEMBINAAN) (PERAN PEMIMPIN)

INTENSITAS PEMBINAAN PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN SISTEM

(KUALITAS SDM) (KUALITAS SDM) (PENERAPAN SISTEM) (KINERJA)

B. Analisis *'rmulasi $e(ijakan Pu(lik -elalui pisau analisis Cormulasi $ebi"akan %ublik, analisis terhadap masalah optimalisasi peran pemimpin aparatur dalam peningkatan kiner"a Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat dilakukan dengan konsep = .tu"uh/ langkah yang menurut Mustopadjijaja, 0.(. .2003/ dirumuskan sebagai berikut; ". Pengkajian Pers'alan +Teknik Perumusan Masalah $e(ijakan, Tahapan perumusan masalah dalam kaitannya dengan permasalahan dampak kebi"akan publik terhadap peran pemimpin dalam rangka peningkatan kiner"a aparatur pada Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat, dapat dirumuskan dengan menggunakan teori Gilliam N Dunn sebagai berikut; Tabel 2 5umusan -asalah N' Tahapan 1 !ituasi -asalah 2 -eta -asalah Masalah 5endahnya disiplin ker"a aparatur Dinas %endapatan Daerah $urangnya peran kepemimpinan aparatur $iner"a aparatur masih rendah 5endahnya kualitas !D- aparatur Tidak adanya intensitas pembinaan bagi aparatur $urang adanya pelatihan - pelatihan < diklat %elaksanaan tupoksi belum optimal %enerapan pedoman ker"a masih kurang !arana dan %rasarana yang kurang memadahi Dukungan anggaran yang minim 5endahnya kualitas !D- aparatur Disiplin aparatur masih rendah %elaksanaan tupoksi belum optimal $urangnya peran kepemimpinan aparatur $urangnya peran kepemimpinan aparatur

-asalah !ubstanti(

-asalah Cormal

#. Perumusan Tujuan !e+ara umum suatu kebi"akan selalu bertu"uan untuk men+apai kebaikan atau men+egah ter"adinya keburukan atau kerugian semaksimal mungkin Untuk itu tu"uan kebi"akan harus ditetapkan dengan "elas, realistis dan terukur 2dapun tu"uan yang ingin di+apai adalah meningkatkan peran pemimpin Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat -. Perumusan Alternati. 2lternati(-alternati( kebi"akan dapat mun+ul dalam pikiran seseorang karena beberapa hal %ertama, berdasar pengamatan terhadap pikiran seseorang yang ada dan kedua, dengan melakukan sema+am analogi, dari suatu kebi"akan dalam sesuatu bidang dan di+oba menerapkannya dalam bidang yang tengah dipela"ari ; 1/ %eningkatan kompetensi kepemimpinan 2/ %eningkatan disiplin ker"a 3/ %eningkatan alokasi dana /. Pen)usunan M' el !elan"utnya dari beberapa alternati( program diatas, dibuat %enyusunan -odel sebagai berikut ; Tabel 3 %enyusunan -odel !ebab 2kibat N&. 1 !EBAB $ebi"akan peningkatan kompetensi kepemimpinan $ebi"akan peningkatan disiplin aparatur A$IBAT -eningkatkan kemampuan mana"erial dalam menggerakan aparatur dalam pelaksanaan tugas dan (ungsi -eningkatkan moti&as dan produkti&itas ker"a se+ara pro(esional

$ebi"akan %elaksanaan operasional, %eningkatan alokasi pelaksanaan diklat dan anggaran penambahan sarana dan prasarana dapat ter,u"ud sesuai kebutuhan 0. Penentuan $riteria Penilaian Untuk memilih alternati( kebi"akan publik diperlukan parameter atau kriteria tertentu yang dapat memberikan hasil signi(ikan bagi perumusan

kebi"akan 'anyak kriteria atau parameter yang dapat digunakan untuk memilih alternati( kebi"akan !alah satu yang sering digunakan, sebagaimana dikemukakan oleh 7oko Gidodo .200*/ adalah kriteria; .i/ te+hni+al (easibility, merupakan kriteria penilaian untuk melihat e(ekti&itas alternati( kebi"akan dapat men+apai tu"uan dan sasaran yang telah ditetapkanD .ii/ e+onomi+ and (inan+ial (easibility, menekankan pada aspek e(isiensi kebutuhan biaya dan keuntungan yang dapat diperoleh dari alternati( kebi"akanD .iii/ politi+al (easibility, melihat seberapa besar dampak politik yang ditimbulkan oleh setiap alternati( kebi"akan, sehingga dapat memperoleh dukungan politik dari stakeholder politikD dan .i&/ administrati&e yang berlaku Ta(el /. Penentuan $riteria $e(ijakan N& 1 2 $RITERIA Te+hni+al (easibility 4+onomi+ and (inan+ial (easibility %oliti+al (easibility DIMEN!I 4(ekti&itas pen+apaian hasil 4(isiensi .biaya input dan hasil/ 2++eptability 2proporiateness 5esponsi&eness 3egal suitability 4Huity Dapat diimplementasikan pada konteks sosial, politik, dan administrasi yang berlaku operability, melihat apakah alternati( kebi"akan dapat dilaksanakan dalam konteks politik, ekonomi, sosial, dan sistem administrasi

2dministrati&e operability

!kala yang dapat dipakai adalah skala 3ikert dengan skala ber"en"ang sebagai berikut ; 1/ Nilai 4 I sangat baik 2/ Nilai 3 I baik 3/ Nilai 2 I +ukup baik 4/ Nilai 1 I kurang baik

1. Penilaian Alternati. $e(ijakan Tabel ) %enilaian 2lternati( $ebi"akan N& 1 2 3 4 $RITERIA $elayakan Teknis $elayakan 4konomi $euangan %ertimbangan %olitik %ertimbangan 2dministrasi 5umlah Rangking dan ALTERNATI* A B C 4 4 3 4 3 3 4 3 "0 I 3 3 "II 3 2 "" III

$eterangan ; 2lternati( 2lternati( 2lternati( 2. Rek'men asi Dari hasil analisa kebi"akan yang dilakukan dapat disimpulkan bah,a rumusan dan sasaran alternati&e yang perlu diperhitungkan dapat men+apai tu"uan se+ara optimal pada berbagai kondisi 2dapun rekomendasi kebi"akan yang diusulkan adalah :%eningkatan kompetensi kepemimpinan: 2 %eningkatan kompetensi kepemimpinan ' %eningkatan disiplin ker"a A %eningkatan alokasi dana

C. Analisis Balan3e !3're3ar ". Perumusan 4isi: Misi !tratejik a 9isi !trate"ik -en"adikan penerimaan asli daerah .%2D/ sebagai sumber penerimaan utama dalam menun"ang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kese"ahteraan masyarakat di %ro&insi %apua 'arat b -isi !trate"ik 1/ %eningkatan sumber pendapatan asli daerah 2/ %eningkatan kesadaran masyarakat 3/ %eningkatan kualitas pelayanan 4/ %eningkatan koordinasi pemungutan #. Tujuan !tratejik 'erdasarkan misi strate"ik maka ditentukan tu"uan strate"ik antara lain; a -eningkatkan kompetensi kepemimpinan aparatur b -eningkatkan kiner"a aparatur bidang pendapatan daerah + -eningkatkan kualitas !D- aparatur

-. Peta !tratejik 6ambar 4 %eta !trategi

PER!PE$TI*

PETA !TRATE5I$

CU!T&MER

Terlaksanan)a tugas p'k'k an .ungsi

INTERNAL BU!!INE!

-eningkatkan koordinasi antar unit ker"a

1mplementasi !#%, !%-, dan 1T

LEARNIN% 8 %R&9TH

%eningkatan kompetensi !Daparatur

-engembangkan sarana dan prasarana T1

*INANCIAL

Tersedianya anggaran

/. Peren3anaan $inerja Dengan B!C Tabel * %eren+anaan $iner"a Dengan '!A


PERSPEKTIF 1 Pelanggan PETA STRATEJIK 2 Melaksanakan tugas pokok dan fungsi Meningkatkan Proses !isnis "nternal koordinasi antar unit ker#a "mplementasi S P$ SPM$ dan T" Meningkatkan Pem!ela#aran dan Pertum!uhan kompetensi S%M Mengem!ang kan sarana dan prasarana T" Mengupayakan ketersediaan anggaran SASARAN 3 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan Terwu#udnya tata kelola administrasi pelayanan yang !aik UKURAN 4 Tingkat kepuasan masyarakat BOBOT 5 25 TARGET 6 100% INISIATIF 7 Program : Pengawasan dan pengendalian Kegiatan : Penerapan S P Sinkronisasi program kegiatan

Meningkatnya akunta!ilitas

25

100%

Tersedianya aparatur yang handal Terwu#udnya peren&anaan program terpadu

Meningkatnya profesionalisme aparatur Meningkatnya efekti'itas pelayanan administrasi Meningkatnya #umlah dana untuk pengem!angan S%M

15

100%

%iklat

20

100%

Pengadaan sarpras !er!asis T" Pengusulan ran&angan anggaran

Keuangan

Tersedianya dana yang memadai untuk pengem!angan S% aparatur Jumlah

20

100%

100

%erspekti( financial perspekti( learning 1 gro-th, yaitu ketersediaan anggaran yang diran+ang dengan sistem 2nggaran 'erbasis $iner"a .2'$/ akan mempengaruhi perspekti( learning and gro-th , yaitu pertama, peningkatan kompetensi !D- aparatur )edua pengembangan sarana dan prasarana Teknologi 1n(ormasi .T1/

%erspekti( learning J gro-th perspekti( 2nternal bussines, 2 .dua/ aspek yang dikembangkan<di,u"udkan akan berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi !D- aparatur dan pengembangan sarpras T1 melalui ,ertama,

meningkatkan koordinasi antar unit ker"a )edua, 1mplementasi !#%, !%dan T1 %erspekti( 2nternal bussines ,erspe*tif 3ustomer4sta*eholder, melalui peningkatan koordinasi antar unit ker"a dan implementasi !#%, !%- dan T1 pada %erspekti( 2nternal bussines akan berpengaruh pada ter,u"udnya 0penyelenggaraan pemerintahan: dengan melaksanakan tugas pokok

BAB 4 RE$&MENDA!I DAN RENCANA A$!I A. Rek'men asi 'erdasarkan pada analisis dan peme+ahan masalah seluruh ka"ian, maka dikemukakan beberapa alternati( rekomendasi peme+ahan masalah yaitu ; 1 %erlu peningkatan kompetensi kepemimpinan dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kiner"a Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat 2 %erlu peningkatan disiplin ker"a dengan pemberian Tun"angan $ompensasi $arya .T$$/ bagi pega,ai yang beprestasi B. Ren3ana Aksi 5u ul Ren3ana Aksi ; #ptimalisasi %eran %emimpin 2paratur Dalam

%eningkatan $iner"a Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat 1 !ituasi -asalah ; 'elum optimalnya peran kepemimpinan dalam rangka meningkatkan kiner"a Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat 2 -an(aat<8asil 5en+ana 2ksi ; a -eningkatnya pro(esionalisme aparatur b -eningkatnya kapasitas kepemimpinan + -eningkatnya disiplin ker"a aparatur 3 2kti&itas dan 1ndikator $iner"a a %eningkatan kualitas !D- aparatur b %eningkatan kompetensi kepemimpinan + %eningkatan disiplin ker"a

4 5en+ana aksi memenuhi kriteria !-25T yaitu ; a !pesi(i+ .!pesi(ik/ 1/ -elaksanakan Diklat teknis dan (ungsional bagi aparatur 2/ -elaksanakan Diklat kepemimpinan 3/ -elaksanakan pembinaan dan penga,asan aparatur b -easurable .dapat diukur/ 1/ Ter+apainya peningkatan pro(esionlisme aparatur bidang peker"aan umum 2/ Ter+apainya peningkatan kompetensi kepemimpinan 3/ Ter+apainya peningkatan disiplin aparatur + 2+hie&able .dapat di+apai/ 1 Tersedianya anggaran 2 Tersedianya Diklat Teknis d 5ele&ant .rele&an/ terhadap ; 1 1nstitusi Terlaksananya tugas pokok dan (ungsi Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat 2 Tugas -elaksanakan ke,enangan desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk pelaksanaan penyelenggaraan ,e,enang yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada 6ubernur selaku ,akil pemerintah pusat di daerah dalam rangka Dekonsentrasi 3 Diklat %im 11 !esuai dengan kurikulum pembela"aran $a"ian %aradigma, $a"ian $ebi"akan %ublik dan $a"ian -ana"emen !trate"ik e Timely .rentang< ketepatan ,aktu// Dilaksanakan pada Tahun 2012

) Cormat ren+ana aksi TABEL 2. TIME !CHEDULE RENCANA A$!I DINA! PENDAPATAN DAERAH PR&4IN!I PAPUA BARAT TAHUN #<"#
N#$ 1 1 2 Nama Kegiatan 2 Penyusunan ra!t "en#ana $ksi Persetujuan $tasan a% &omentar $tasan dan Perbaikan b% Persetujuan $khir 3 Persiapan a% Penentuan jenis dan peserta ik'at b% Pengusu'an anggaran 4 (mp'ementasi a% Pengiriman peserta ik'at b% Penyediaan anggaran 5% )e'esai dan me'aksanakan ren#ana aksi yang 'ain a% *emonitor pe'aksanaan b% *e'aksanakan perbaikan +perkembangan da'am pe'aksanaan, b% -.a'uasi akhir dan pe'aporan Ta%"n &'(& )"lan ke ( 3 & 4 * 5 + 6 , 7 8 . 9 / 10 0 11 (' 12 (( 13 (& 14

* !umber daya yang dibutuhkan a 2nggaran untuk kegiatan Diklat dan pembinaan berasal 2%'D b !umber Daya 2paratur yang berkompeten = 1denti(ikasi kemungkinan hambatan a 2nggaran 2%'D terbatas, sehingga kegiatan harus dilaksanakan se+ara bertahap

b $urangnya disiplin aparatur dalam pelaksanan tugas dan (ungsi 8 $ontribusi 5en+ana 2ksi terhadap pengembangan kompetensi kepemimpinan Dengan adanya peran kepemimpinan aparatur diharapkan akan mendorong dalam meningkatkan kiner"a aparatur Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat

BAB 4I PENUTUP 'erdasarkan analisis peme+ahan masalah dan latar belakang penulisan $arya Tulis %restasi %erorangan .$T%2/ ini maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu ; 1 Dinas %endapatan Daerah %ro&insi %apua 'arat aparatur, dalam meningkatkan kiner"a

berusaha meningkatkan kualitas !umber Daya 2paratur dengan

mengikutsertakan Diklat Teknis dan (ungsional 2 %eningkatan disiplin ker"a dengan pemberian Tun"angan $ompensi $er"a .T$$/ bagi pega,ai yang berprestasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan (ungsi sehingga dapat meningkatkan kiner"a aparatur 3 'erdasarkan analisis dan peme+ahan masalah didapat beberapa altenati( kebi"akan yaitu ; a %eningkatan kompetensi kepemimpinan b %eningkatan disiplin ker"a + %eningkatan anggaran diklat

4 Dengan pengukuran kiner"a menggunakan implementasi 'alan+ed !+ore+ard dalam mana"emen strate"ik diharapkan ren+ana aksi dapat diren+ana sesuai target kiner"a dengan inisiati( yang dilaksanakan

You might also like