Professional Documents
Culture Documents
Mrp polimer yg kompleks (terdiri dr 20 jenis AA berbeda) Komposisi Dasar : C: 50 55 % H: 6 - 7% O : 20 -23 % N : 12 19 % (kadar protein 100:16 x kadar N) S : 0.2 3 %
1. Sifat Fungsionalnya
Telur yang dipanaskan Air susu yg dikoagulasikan : keju, yoghurt Telur yg dikocok 2. Nilai Gizi Jumlah , kualitas dan stabilitas selama pengolahan dan penyimpanan
PENGELOMPOKAN PROTEIN
1. Menurut Struktur organisasi Protein Globular : bentuk bulat sebagai hasil pelipatan satu atau lebih rantai polippetida (hemoglobin) Protein Serabut : berbentuk serabut mgd rantai rantai linier polipeptida yg berpilin (keratin, elastin) Dpt juga terbentuk dari agregasi linier protein globular yg kecil (aktin, fibrin) Sebagian besar enzim : protein globular Protein serabut : penyrusun protein struktural
2. Protein Konyugasi
Terdiri dr AA + bhn lain yg bukan protein (lipid, asam nukleat, karbohidrat dll.)
Contoh : nukleoprotein (ribosomes), glycoproteins (ovalbumin, k-casein), phosphoproteins (a- and b-caseins, kinases, phosphory- lases), lipoproteins (proteins pd kuning telur, beberapa protein plasma), dan metalloproteins (hemoglobin, myoglobin, dan beberapa enzymes).
3. Derivat Protein
Protein Sederhana
1. Albumin
BM kecil, larut air, terkoagulasi oleh panas Contoh : albumin telur, laktalbumin, serum albumin (susu), leukosin (serealia)legumelin ( legum)
2. Globulin
Larut dlm larutan garam netral, tdk larut dlm air, mengendap dlm larutan garam konsentrasi tinggi Contoh : serum globulin, laktoglobulin, miosin dll
3. Glutelin Larutan dlm asam/basa encer Contoh : glutenin (gandum), oryzenin (beras) 4. Prolamin Larut dlm etanol 70 80 %, tdk larut dlm alkohol absolut Contoh : Zein (jagung), gliadin (gandum)hordain (barley) 5. Histon Larut dlm air dan tdk larut dlm amonia encer Contoh : globin dlm hemoglobin 6. Protamin Larut dlm air, tdk terkoagulasi oleh panas, protamin encer dpt mengendapkan protein lain. Bersifat sngt basa krn arginin tinggi Contoh : salmin 9ikan salmon), skombrin (ika mackarel)
Protein Terkonyugasi
1.
Fosfoprotein Protein yg mgd ggs fosfor yg terikat pd AA serin dan threonin. Contoh : casein (susu), vitelin (kuning telur) Lipoprotein Protein yg terdiri terdiri dr AA + lipid Bersifat emulsifier. Contoh : terdpt pd susu dan kuning telur Nukleoprotein Protein yg terdiri dr AA + asam nukleat Terdpt pd inti sel
2.
3.
5. Chromoprotein Protein yg mgd gugus prostetik berwarna Contoh : hemoglobin, myoglobin, klorofil, flavoprotein
Derivat protein
1. Derivat Primer
Tdk larut air, modifikasi yg dialami sedikit. Contoh : casein yg telah dikoagulasikan oleh enzim rennet. 2. Derivat Sekunder Hasil penguraian selama pengolahan, modifikasi ekstensif. Contoh : proteosa, pepton, peptida
Semua protein tersusun dari 20 jenis asam amino Syarat Protein pangan : mudah dicerna, tdk beracun, jml cukup, sec. fungsional berguna dlm produk pangan, ketersediaan berlimpah
ASAM AMINO
NH2
H C R COOH
Asam amino yg terdapat pd semua protein adalah L-amino Kecuali pd dinding sel bakteri dan beberapa antibiotik
karboksil . AA tsb bermuatan negatif pd pH netral . AA asam maupun basa : sangat hidrofilik. Muatan bersih dari suatu protein pd kondisi fisiologis tergantung pd jumlah relatif residu AA asam dan basa pada protein tsb.
1. AA RANTAI SAMPING NON POLAR Contoh : alanin, valin, leusin, isoleusin, prolin, fenilalanin, triptofan, metionin 2. AA RANTAI SAMPING POLAR TDK BERMUATAN Contoh : Glisin, Serin, Asparagin, Glutamin, Treonin, Tirosin, Sistein 3. AA RANTAI SAMPING ASAM (BERMUATAN _ ) Contoh : Asam aspartat, Asam glutamat 4. AA RANTAI SAMPING BASA (BERMUATAN + ) Contoh : Lisin, arginin, Histidin
hydrophobik dan AA bermuatan . Sifat AA yg polar memiliki ggs OH yang dpt membentuk ikatan Hidrogen dengan air Sebagian besar residu sistein terdapat sebagai sistin yaitu dimer dr sistein yg terbentuk akibat oksidasi gugus tiol membentuk ikatan silang disulfida.
NH+3 pH < PI
R
pH = PI (dipolar = zwiter ion)
R
pH > PI
Titik Isoelektrik (pI) suatu AA dpt diestimasi berdasarkan rumus : Utk AA yg rantai sampingnya tidak bermuatan pI=(pKa1 + pKa2)/2.
dr AA disampingnya melalui ik. amida (peptida) Akibatnya ggs yg dpt terion hanya ggs amino pd Nterminal, ggs karboksil pd C terminal dan ggs rantai samping yg dpt terion
and Asp) lebih tinggi dan rantai samping basa lebih rendah dari nilai pKa3 asam amino tersebut dlm bentuk bebasnya.
thioether (Met), imidazole, and guanyl, pd AA bebas dan protein dpt menyebabkan reaksi kimia ( = yg terjadi bila ggs ini bereaksi dg molekul organik yg kecil).
REAKSI DG NINHYDRIN Reaksi ninhydrin sering digunakan utk menghitung AA bebas. Jika suatu AA direaksikan dg ninhydrin dlm jml berlebih maka
Utk setiap mol AA yg bereaksi dg ninhydrin, akan terbentuk : 1 mol ammonia, 1 mol aldehid, 1 mol CO2, dan 1 mol hydrindantin. Amonia yg dibebaskan akan bereaksi dg 1 mol ninhydrin dan one mol Hydrindantin menghasilkan produk berwarna ungu ( Ruhemann's Purple), (Abs maximum pd 570 nm. Proline dand hydroxyproline : produk berwarna kuning (abs maks pd 440 nm. Reaksi warna ini : penentuan asam amino
IKATAN PEPTIDA
dari suatu asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang lain dengan membebaskan molekul air
Peptida : senyawa yang dibentuk dari 2- puluhan AA Protein : > 100 AA yg terikat dg ikatan peptida (polipeptida)
STRUKTUR PROTEIN
1. STRUKTUR PRIMER
Urutan liniear asam amino pada rantai polipeptida . Penomoran dimulai dari N terminal
Panjang rantai (jml AA), urutan AA, jenis AA menentukan : sifat fisikokimia, struktur, sifat biologis dan fungsi protein
Urutan AA berfungsi sebagai kode utk pembentukan struktur sekunder dan tersier
2. STRUKTUR SEKUNDER
suatu rantai polipeptida yang berikatan secara periodik. Struktur ini adalah alfa heliks dan beta sheet
residu AA dg CO dari residu AA yg lain. Heliks berulang setiap 3,6 residu AA.
3. STRUKTUR TERSIER
Adalah susunnan 3 dimensi dari semua tom dalam
molekul (konformasi rantai samping dan posisi gugus prostetik). Cara rantai polipetida melipat atau menggulung akibat interaksi rantai samping melalui ikatan H, interaksi hidrpfobik, ikatan disulfida.
4. STRUKTUR KUARTERNER
Melibatkan lebih dari satu rantai polipeptida Dimers, trimers atau tetramers rantai polipeptida
(oligomers) Interaksi tjd secara non kovalen : hydrogen bonds, and interaksi hydrophobic dan electrostatik Fraksi hidrophobik dr AA mempengaruhi kecendrungan utk membentuk protein oligomer . Protein yg mgd > 30% residu AA hidrophobik menunjukan kecendrungan yg lebih besar membentuk struktur oligomer dibandingkan dg yg mgd sedikit residu hidrofobik
DENATURASI PROTEIN
Berubahnya susunan ruang akibat perubahan struktur sekunder, tersier dan kuarterner suatu molekul protein tanpa terjadinya pemutusan ikatan peptida Kelarutan protein berkurang, enzim kehilangan aktivitas biologis
sifatnya sbg protein. Contoh : Enzim kehilangan aktivitas biologisnya. Protein pangan : denaturasi menyebabkan protein jadi tdk larut dan kehilangan sifat fungsionalnya. Denaturasi yang dinginkan : denaturasi panas tripsin inhibitor pd legum akan memperbaiki daya cerna dan ketersediaan biologis. Denaturasi protein secara parsial : lebih mudah dicerna , memiliki sifat pembentukan busa dan emulsifikasi yg lebih baik daripada protein alami. Denaturasi panas : syarat untuk terbentuknya gel yg diinduksi panas pd protein pangan.
2.
4. 5. 6. 7.
Agitasi (merusak interaksi hidrofobik) Penambahan detergent (merusak interaksi hidrofobik) Penambahan alkohol (merusak interaksi hidrofobik) Penambahan garam
3. Pengaruh Penggunaan Larutan Alkali Alkali + pemanasn : terbentuk AA baru spt lisinoalanin, lantionin dan ornitoalanin (menurunnya ketersediaan AA yg dibutuhkan)
4.
Kerusakan dlm Penyimpanan PNE (Maillard) Off Flavor pd susu akibat oksidasi metionin Diskolorisasi sulfida pd makanan kaleng : daging, ikan
Jenis Makanan Minuman Krim soup, salad dresing Sosis, cake, roti
Jenis Protein Protein whey Gelatin Protein otot, protein telur Protein otot, telur dan susu Protein otot, protein telur, protein susu Protein susu, protein telur, protein sereal
Memerangkap air, Daging, cake, gel, pembentukan jaringan keju Penyerapan dan pembentukan film antar permukaan Pengikatan hidrofobik, memerangkap Sosis, dressing, cake Produk bakery rendah lemak
Kelarutan protein
Dasar utk pemisahan protein Protein yg kaya residu AA yg dpt terion (larut air dan garam encer) Contoh : protein putih telur protein serealia (albumin, globulin, prolamin, glutelin) Protein yg kaya ggs hidrofobik (larut pelarut organik) Kurva kelarutan protein vs pH (digunakan utk ekstraksi protein) Penambahan CaCl2 utk pengendapan whey, CaSo4 utk pembuatan tahu
interaksi struktural air dan protein WHC berpengaruh pd tekstur dan juiciness produk daging dan ikan Penurunan WHC , kehilangan akibat pemasakan tinggi WHC sbg indeks kualitas
1. Protein Otot Produk olahan daging (kaleng, asap, asin, kering, sosis) Protein bertanggungjawab thd sifat sensori Bhn kualitas rendah : protein konsentrat, hidrolisat (menambah nutrisi, inredien fungsional) Contoh : surimi (protein miofibril = gelling agent) utk kamaboko dan tempura
2. Protein kacang-kacangan
Protein kedeleai : susu kedelai, tahu, kecap dll Zat antinutrisi, flavor langu dihilangkan selama proses
pengolahan,
Cara meningkatkan kualitas protein : Mencampur 2 sbr protein : sereal + legum Suplementasi dg asam amino pembatas Kebutuhan AA esensial utk anak pra sekolah (umur 2-5 th) umumnya direkomendasikan sebagai jumlah yg aman utk semua tingkatan usia . Kelebihan konsumsi beberapa AA dpt mengarah pd amino acid antagonism atau keracunan Kelebihan asupan satu jenis AA menyebabkan peningkatan kebutuhan akan AA esensial yg lain Konsumsi berlebih dr AA esensial juga dpt menghambat pertumbuhan dan memicu kondisi patologis.