You are on page 1of 16

Budidaya Jahe

1. SEJARAH SINGKAT Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan ( Zingiberaceae , sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temu la!ak ( Cucuma xanthorrizha , temu hitam (Curcuma aeruginosa , kunyit (Curcuma domestica , ken"ur (Kaempferia galanga , lengkuas (Languas galanga dan lain-lain. #ama daerah jahe antara lain halia (A"eh , beeuing ($ayo , bahing (%atak &aro , sipodeh ('inangkabau , jahi ((ampung , jahe ()unda , jae (Ja!a dan %ali , jhai ('adura , melito ($orontalo , geraka (*ernate , dsb. 2. URAIAN TANAMAN +., &lasifikasi -i.isi )ub-di.isi &elas Ordo 0amili $enus )pe"ies +.+ -eskripsi *erna berbatang semu, tinggi 12 "m sampai , m, rimpang bila dipotong ber!arna kuning atau jingga. -aun sempit, panjang ,3 4 +1 mm, lebar 5 4 ,3 mm 6 tangkai daun berbulu, panjang + 4 7 mm 6 bentuk lidah daun memanjang, panjang 8,3 4 ,2 mm, dan tidak berbulu6 seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, +,83 4 1 kali lebarnya, sangat tajam 6 panjang malai 1,3 4 3 "m, lebar ,,3 4 ,,83 "m 6 gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang +3 "m, rahis berbulu jarang 6 sisik pada gagang terdapat 3 4 8 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 1 4 3 "m6 daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, ber!arna hijau "erah, panjang +,3 "m, lebar , 4 ,,83 "m 6 mahkota bunga berbentuk tabung + 4 +,3 "m, helainya agak sempit, berbentuk tajam, ber!arna kuning kehijauan, panjang ,,3 4 +,3 mm, lebar 1 4 1,3 mm, bibir ber!arna ungu, gelap, berbintik-bintik ber!arna putih kekuningan, panjang ,+ 4 ,3 mm 6 kepala sari ber!arna ungu, panjang 9 mm 6 tangkai putik + / Spermatophyta / Angiospermae / Monocotyledoneae / Zingiberales / Zingiberaceae / Zingiber / Zingiber officinale

+.1 Jenis *anaman Jahe dibedakan menjadi 1 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan !arna rimpangnya. :mumnya dikenal 1 .arietas jahe, yaitu / , Jahe putih;kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak <impangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua .arietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. + Jahe putih;kuning ke"il atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit <uasnya ke"il, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. &andungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini "o"ok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya. 1 Jahe merah. <impangnya ber!arna merah dan lebih ke"il dari pada jahe putih ke"il sama seperti jahe ke"il, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe ke"il, sehingga "o"ok untuk ramuan obat-obatan.

3. MANFAAT TANAMAN <impang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak !angi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat a"ar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. -e!asa ini para petani "abe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. -alam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan a!etan jahe. -isamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti/ minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan "ara penyulingan yang berguna sebagai bahan pen"ampur dalam minuman beralkohol, es krim, "ampuran sosis dan lain-lain.

Adapun manfaat se"ara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut , anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

4. SENTRA PENANAMAN *erdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, )rilangka, Cina, 'esir, =unani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, 'eksiko, #igeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 32 > dari total produksi jahe dunia.

5.

SYARAT PERTUMBUHAN 3.,. Iklim

*anaman jahe membutuhkan "urah hujan relatif tinggi, yaitu antara +.322-7.222 mm;tahun.

Pada umur +,3 sampai 8 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. -engan

kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.

)uhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara +2-13 oC.

3.+. 'edia *anam

*anaman jahe paling "o"ok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung

humus.

*ekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.

*anaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (p? sekitar 7,1-8,7. *etapi keasaman 3.1.

tanah (p? optimum untuk jahe gajah adalah @,5-8,2. &etinggian *empat

Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 2 - +.222 m dpl.

-i Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian +22 - @22 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

@.,. Pembibitan

Persyaratan %ibit %ibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik

(persentase tumbuh yang tinggi , dan mutu fisik. =ang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain/ a. %ahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar . b. -ipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-,2 bulan . ". -ipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau le"et. + *eknik Penyemaian %ibit :ntuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dike"ambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan. a. Penyemaian pada peti kayu <impang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering , kemudian disimpan sekitar ,-,,3 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 1-3 mata tunas dan dijemur ulang ,;+-, hari. )elanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu di"elupkan dalam larutan fungisida dan Aat pengatur tumbuh sekitar , menit kemudian keringkan. )etelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. (akukan "ara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut/ pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. )etelah +-7 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.

b. Penyemaian pada bedengan %uat rumah penyemaian sederhana ukuran ,2 B 5 m untuk menanam bibit , ton (kebutuhan jahe gajah seluas , ha . -i dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal ,2 "m. <impang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 7 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Pera!atan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. )etelah + minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. %ila bibit bertunas dipilih agar tidak terba!a bibit berkualitas rendah. %ibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 1-3 mata tunas dan beratnya 72-@2 gram.

Penyiapan %ibit

)ebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari an"aman penyakit dengan "ara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan di"elupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 5 jam. &emudian bibit dijemur +-7 jam, barulah ditanam.

@.+. Pengolahan 'edia *anam , Persiapan (ahan :ntuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syaratsyarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. %ila keasaman tanah yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur. + Pembukaan (ahan Pengolahan tanah dia!ali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 12 "m dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. )etelah itu tanah dibiarkan +-7 minggu agar gas-gas bera"un menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua sekitar +-1 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis ,.322-+.322 kg. 1 Pembentukan %edengan Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk en"egah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi +2-12 "m, lebar 52-,22 "m, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.

7 Pengapuran Pada tanah dengan p? rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, *erutama fosfor (p dan "al"ium (Ca dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. &ondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa "enda!an penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji. a. -erajat keasaman C 7 (paling asam / kebutuhan dolomit D ,2 ton;ha b. -erajat keasaman 3 (asam / kebutuhan dolomit 3.3 ton;ha. ". -erajat keasaman @ (agak asam / kebutuhan dolomit 2.5 ton;ha. @.1. *eknik Penanaman

, Penentuan Pola *anaman Pembudidayaan jahe se"ara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai "ukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan produksi tinggi. #amun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe se"ara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe se"ara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut / turunnya harga. b. ". 'enekan biaya kerja, seperti/ tenaga kerja pemeliharaan tanaman. 'eningkatkan produkti.itas lahan. a. 'engurangi kerugian yang disebabkan naik

d. 'emperbaiki sifat fisik dan menga!etkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu . Praktek di lapangan, ada jahe yang ditumpangsarikan dengan sayursayuran, seperti ketimun, ba!ang merah, "abe ra!it, bun"is dan lain-lain. Ada juga yang ditumpangsarikan dengan pala!ija, seperti jagung, ka"ang tanah dan beberapa ka"angka"angan lainnya. + Pembutan (ubang *anam :ntuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. )elanjutnya buat lubang-lubang ke"il atau alur sedalam 1-8,3 "m untuk menanam bibit.

1 Cara Penanaman Cara penanaman dilakukan dengan "ara melekatkan bibit rimpang se"ara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.

7 Perioda *anam Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada a!al musim hujan sekitar bulan )eptember dan Oktober. ?al ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air "ukup banyak untuk pertumbuhannya.

@.7. Pemeliharaan *anaman , Penyulaman )ekitar +-1 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati. %ila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman gar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar.

+ Penyiangan Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur +-7 minggu kemudian dilanjutkan 1-@ minggu sekali. *ergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. #amun setelah jahe berumur @-8 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar. 1 Pembubunan *anaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. -isamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang mun"ul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, "ukup tanah di"angkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 12 "m. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada !aktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 1-7 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan +-1 kali selama umur tanaman jahe. #amun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.

7 Pemupukan a. Pemupukan Organik Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan se"ara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada a!al pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak @2 4 52 ton per hektar yang ditebar dan di"ampur tanah olahan. :ntuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di a!al pertanaman sebanyak 2.3 4 ,kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur + 4 1 bulan, 7 4 @ bulan, dan 5 4 ,2 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak + 4 1 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan. b. Pemupukan &on.ensional )elain pupuk dasar (pada a!al penanaman , tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur +-7 bulan . Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik ,3-+2 ton;ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea +2 gram;pohon6 *)P ,2 gram;pohon6 dan E& ,2 gram;pohon , serta &+O (,,+ kg;ha pada tanaman yang berumur 7 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (@2 kg;ha , P+O3 (32 kg;ha , dan &+O (83 kg;ha . Pupuk P diberikan pada a!al tanam, pupuk # dan & diberikan pada a!al tanam (,;1 dosis dan sisanya (+;1 dosis diberikan pada saat tanaman berumur + bulan dan 7 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan se"ara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman

3 Pengairan dan Penyiraman *anaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada a!al masa tanam diusahakan penanaman pada a!al musim hujan sekitar bulan )eptember6 @ Faktu Penyemprotan Pestisida Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya di"ampur dengan pupuk organik "air atau .itamin-.itamin yang mendorong pertumbuhan jahe.

Berla !"# $e B"%&%a'a Ja(e $e 2 )*. Ha+a %a Pe 'a$&#, 8. ?ama dan Penyakit 8.,. ?ama ?ama yang dijumpai pada tanaman jahe adalah/ , &epik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang. + :lat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering dan mati. 1 &umbang. 8.+. Penyakit , Penyakit layu bakeri $ejala/ 'ula-mula helaian daun bagian ba!ah melipat dan menggulung kemudian terjadi perubahan !arna dari hijau menjadi kuning dan mengering. &emudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati rebah. %ila diperhatikan, rimpang yang sakit itu ber!arna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir ber!arna putih susu sampai ke"oklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 1-7 bulan dan yang paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yang dingin, genangan air dan kondisi tanah yang terlalu lembab. Pengendalian/ G jaminan kesehatan bibit jahe6 G karantina tanaman jahe yang terkena penyakit6 G pengendalian dengan pengolahan tanah yang baik6 G pengendalian fungisida dithane '-73 (2,+3> , %a.istin (2,+3> + Penyakit busuk rimpang

Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara +2-+3 derajat C dan terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk. $ejala / -aun bagian ba!ah yang berubah menjadi kuning lalu layu dan akhirnya tanaman mati. Pengendalian/ H penggunaan bibit yang sehat6 H penerapan pola tanam yang baik6 H penggunaan fungisida. 1 Penyakit ber"ak daun Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka. $ejala/ Pada daun yang ber"ak-ber"ak berukuran 1-3 mm, selanjutnya ber"akber"ak itu ber!arna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik ber!arna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. *anaman yang terserang bisa mati. Pengendalian / baik tindakan pen"egahan maupun penyemprotan penyakit ber"ak daun sama halnya dengan "ara-"ara yang dijelaskan di atas. 8.1. $ulma $ulma potensial pada pertanaman temu la!ak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya. 8.7. Pengendalian hama;penyakit se"ara organik -alam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan se"ara terpadu sejak a!al pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan P?* (Pe -e %al&a Ha+aTer.a%" yang komponennya adalah sbb/ , 'engusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak a!al pertanaman. + 'emanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami. 1 'enggunakan .arietas-.arietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit. 7 'enggunakan pengendalian fisik;mekanik yaitu dengan tenaga manusia. 3 'enggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.

Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan tidak

menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada tanah. -isamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan. %eberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah/ , *embakau (Nicotiana tabacum yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau ra"un perut. Aplikasi untuk serangga ke"il misalnya Aphids. + Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. 1 *uba (-erris elliptica dan erris malaccensis yang mengandung rotenone untuk insektisida

kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. 7 #eem tree atau mimba ( Azadirachta indica yang mengandung aAadira"htin yang bekerjanya "ukup selektif. Aplikasi ra"un ini terutama pada serangga penghisap seperti !ereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun ( Cnaphalocrocis medinalis . %ahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan .irus <)I, $)I dan *ungro.

3 %engkuang (!achyrrhizus erosus yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhiriAida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan lar.asida. @ Jeringau (Acorus calamus yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk ra"un serangga dan pembasmi "enda!an, serta hama gudang Callosobrocus.

5. Panen 5.,. Ciri dan :mur Panen Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. %ila kebutuhan untuk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 7 bulan dengan "ara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe untuk dipasarkan maka jahe dipanen setelah "ukup tua. :mur tanaman jahe yang sudah bisa dipanen antara ,2-,+ bulan, dengan "iri-"iri !arna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan batang semua mengering. 'isal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 5 bulan dan akan berlangsung selama ,3 hari atau lebih.

5.+. Cara Panen

Cara panen yang baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau "angkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. )elanjutnya tanah dan kotoran lainnya yang menempel pada rimpang dibersihkan dan bila perlu di"u"i. )esudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama , minggu. *empat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab dan penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.

5.1. Periode Panen Faktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni 4 Agustus. )aat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. #amun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.

5.7. Perkiraan ?asil Panen Produksi rimpang segar untuk klon jahe gajah berkisar antara ,3-+3 ton;hektar, sedangkan untuk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara ,2-,3 ton;hektar.

9. Pas"a Panen 9.,. Penyortiran %asah dan Pen"u"ian )ortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. )etelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam !adah plastik untuk pen"u"ian. Pen"u"ian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. ?indari pen"u"ian yang terlalu lama agar kualitas dan senya!a aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikha!atirkan telah ter"emar kotoran dan banyak mengandung bakteri;penyakit. )etelah pen"u"ian selesai, tiriskan dalam tray;!adah yang belubang-lubang agar sisa air "u"ian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam !adah plastik;ember.

9.+. Perajangan

Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kirakira 3 mm 4 8 mm. )etelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam !adah plastik;ember. Perajangan dapat dilakukan se"ara manual atau dengan mesin pemotong.

9.1. Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan + "ara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas;o.en. pengeringan rimpang dilakukan selama 1 - 3 hari, atau setelah kadar airnya diba!ah 5>. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. )elama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 7 jam sekali agar pengeringan merata. (indungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam o.en dilakukan pada suhu 32oC - @2oC. <impang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray o.en dan pastikan bah!a rimpang tidak saling menumpuk. )etelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan

9.7. Penyortiran &ering. )elanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan "ara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. *imbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya .

9.3. Pengemasan )etelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam !adah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya . %erikan label yang jelas pada !adah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor;kode produksi, nama;alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.

9.@. Penyimpanan &ondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 12oC dan gudang harus memiliki .entilasi baik dan lan"ar, tidak bo"or, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang "ukup (hindari dari sinar matahari langsung , serta bersih dan terbebas dari hama gudang. ,2.Analisis Jkonomi %udidaya *anaman ,2.,. Analisis :saha %udidaya Perkiraan analisis usaha budidaya jahe seluas , ha6 yang dilakukan petani pada tahun ,999 di daerah %ogor. , %iaya produksi

a %ibit/ +.222 bh K <p. ,.822,- L <p. 1.722.222,b. Pupuk - Pupuk buatan/ :rea ,@3 kg K <p. ,.,22, L <p. ,5,.322,*)P ,@2 kg K <p. ,522,- L <p. +55.222,&Cl ,@2 kg K <p. ,.@22,- L <p. +3@.222,- Pupuk kandang 1.222 kg K <p. ,32,- L <p. 832.222,". Obat +2 kg K <p. ,3.222,- <p. 122.222,d. Alat <p. ,52.222, e. %ahan (mulsa +2.222 m K <p. ,32,- <p. 1.222.222,f. *enaga kerja +22 O? <p. +.222.222,g. %iaya (ain-lain <p. ,.222.222,Jumlah biaya produksi <p. ,,.133.322,+ Penerimaan/ ,2.222 bh K ,.322,-L <p. ,3.222.222,1 &euntungan usaha tani <p. 1.@77.322,7 Parameter kelayakan usaha a. %;C rasio L ,,1+,

,2.+. $ambaran Peluang Agribisnis )aat ini permintaan akan jahe oleh negara importir terus mengalami peningkatan, akan tetapi permintaan tersebut belum semuanya dapat dipenuhi mengingat produksi jahe masih terserap oleh kebutuhan dalam negeri. -ilihat dari segi harga, dari tahun ,99, hingga saat ini fluktuasi harga jahe basah maupun kering boleh dikatakan stabil. -ilihat dari segi permintaan, stabilitas harga serta produksi jahe dalam negeri prosepek agrobisnis jahe sangat "erah.

,,.)tandar Produksi ,,.,. <uang (ingkup )tandar meliputi jenis dan standar mutu, "ara pengambilan "ontoh dan syarat pengemasan. ,,.+. -eskripsi )tandar mutu jahe di Indonesia ter"antum dalam )tandar #asional Indonesia )#I4 2,41,894 ,99+.

,,.1. &lasifikasi dan )tandar 'utu Jahe diklasifikasikan menjadi 1 jenis mutu, yaitu/ mutu I, II, III. , )yarat umum a. &esegaran jahe/ segar b. <impang bertunas/ tidak ada ". &enampakan irisan melintang/ "erah ". %entuk rimpang/ utuh d. )erangga hidup/ bebas + )yarat &husus a. :kuran berat/ G mutu I D +32 gram;rimpang6 G mutu II ,32-+79 gram;rimpang6 G mutu III di"antumkan sesuai hasil analisa C,2>. b. <impang yang terkelupas kulitnya (rimpang;jumlah rimpang / G mutu IL2 >6 G mutu IIL2 >6 G mutu IIIC,2 >. ". %enda asing/ G mutu IL2 >6 G mutu IIL2 >6 G mutu IIIC1 > d. <impang berkapang (rimpang;jumlah rimpang / G mutu IL2>6 G mutu IIL2>6 G mutu III C,2>

:ntuk mendapatkan jenis jahe yang sesuai dengan standar mutu dilakukan pengujian,yang meliputi/ , Penentuan benda-benda asing *imbanglah sejumlah "ontoh yang beratnya diantara ,224+22 gram. Pisahkan bendabenda yang akan ditentukan persentase bobotnya dan dipindahkan pada ka"a arloji yang telah

ditera. &a"a arloji beserta benda asing tersebut ditimbang pada nera"a analitik. Perbedaan kedua penimbang tersebut menunjukan jumlah benda asing dalam "uplikan yang diuji. + Penentuan kadar serat &eringkan kira-kira 3 gram "uplikan untuk pengujian didalam sebuah o.en udara listrik ,23 M , derajat C, sampai berat tetap. *imbanglah dengan teliti kira-kira +,3 gram bahan yang telah dikeringkan itu ke dalam sebuah thimble dan ekstraklah dengan petroleum eter (titik didih 72-@2 derajat C selama kira-kira , jam dengan menggunakan sebuah alat soBhlet. Pindahkan bahan yang telah bebas lemak tersebut kedalam sebuah labu berkapasitas , liter. Ambillah +22 ml asam sulfat en"er, tempatkanlah dalam sebuah gelas piala, didihkanlaah seluruh asam yang mendidih itu kedalam labu yang telah berisi bahan bebas lemak tersebut di atas. (engkapilah segera labu itu dengan pendingin balik yang dialiri air, dan panaskanlah sedemikian rupa sehingga labu mendidih setelah satu menit. $oyang-goyanglah labu agak sering sambil menghindari tertinggalnya bahan pada dinding labu yang tak bersentuhan dengan asam. (anjutkanlah pendidihan selama tepat 12 menit. *anggalkanlah labu dan saringlah melalui kain halus (kira-kira ,5 serat untuk setiap sentimeter yang ditempatkan dalam sebuah "orong penyaring dan "u"ilah dengan air mendidih sampai "u"ian tidak lagi bersifat asam terhadap lakmus. -idihkanlah sejumlah larutan natrium hidroksida dengan menggunakan pendingin balik dan didihkanlah selama tepat 12 menit. *anggalkanlah labu itu dan saringlah dengan segera dengan kain penyaring. Cu"ilah residum dengan baik dengan iar mendidih dan pindahkanlah kedalam krus goo"h yang telah berisi lapisan tipis dan kompak asbes yang telah dipijarkan.

Cu"ilah residu dengan baik pertama-tama dengan air panas kemudian dengan kira-kira ,3 ml etil alkohol 93>. &eringkanlah &rus $oo"h dan isinya pada ,23 M , derajat C dalam o.en udara sampai berat tetap. -inginkan dan timbanglah. Pijarkan krus $oo"h tersebut pada @22 M +2 derajat C dalam tanur suhu udara tinggi sampai seluruh bahan menngandung karbon terbakar. -inginkanlah krus $oo"h yang berisi abu tersebut dalam sebuah eksikator dan timbanglah. 1 Penentuan kadar minyak a. *imbanglah dengan teliti, mendekati , gram, kira-kira 13472 gram "uplikan yang telah dipotong ke"il-ke"il sebelum dimasukan kedalam labu didih. b. *ambahkanlah air sampai seluruh "uplikan tersebut terendam dan tambahkan pula ke dalamnya sejumlah batu didih. ". )ambunglah labu didih dengan alat N-ean-)tarkO sehingga dapat digunakan untuk pekerjaan destilasi dan panaskanlah labu didih tersebut beserta isinya. Penyulingan dihentikan bila tidak ada lagi butir-butir minyak yang menetes bersama-sama air atau bila .olume minyak dalam penampung tidak berubah dalam beberapa !aktu. %iasanya penyulingan ini memerlukan !aktu lebih kurang @ jam. <endamlah penampung beserta isinya kedalam air sehingga "airan didalamnya men"apai suhu udara kamar dan ukurlah .olume minyak yang tertampung. ,,.7. Pengambilan Contoh , Pengambilan "ontoh

-ari jumlah kemasan dalam satu partai jahe segar siap ekspor diambil sejumlah kemasan se"ara a"ak seperti diba!ah ini, dengan maksimum berat tiap partai +2 ton. a. :ntuk jumlah kemasan dalam partai ,4,22, "ontoh yang diambil 3. b. :ntuk jumlah kemasan dalam partai ,2,4122, "ontoh yang diambil adalah 8 ". :ntuk jumlah kemasan dalam partai 12,4322, "ontoh yang diambil adalah 9 d. :ntuk jumlah kemasan dalam partai 32,-,222, "ontoh yang diambil adalah ,2 e. :ntuk jumlah kemasan dalam partai di atas ,222, "ontoh yang diambil minimum ,3. &emasan yang telah diambil, dituangkan isinya, kemudian diambil se"ara a"ak sebanyak ,2 rimpang dari tiap kemasan sebagai "ontoh. &husus untuk kemasan jahe segar berat ,2 kg atau kurang, maka "ontoh yang diambil sebanyak 3 rimpang. Contoh yang telah diambil kemudian diuji untuk ditentukan mutunya.

+ Petugas pengambil "ontoh Petugas pengambil "ontoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.

,,.3. Pengemasan Jahe segar disajikan dalam bentuk rimpang utuh, dikemas dengan jala plastik yang kuat, dengan berat maksimum ,3 kg tiap kemasan, atau dikemas dengan keranjang bambu dengan berat sesuai kesepakatan anatara penjual dan pembeli. -ibagian luar dari tiap kemasan ditulis, dengan bahan yang tidak luntur, jelas terba"a antara lain/ G Produk asal Indonesia G #ama;kode perusahaan;eksportir G #ama barang G #egara tujuan G %erat kotor G %erat bersih G #ama pembeli, Penentuan Pola *anaman

You might also like