You are on page 1of 32

UJI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengobatan sekarang sangatlah populer dilingkungan

masyarakat. Sejak zaman dahulu, tanaman sering digunakan sebagai obat. Pada waktu itu orang belum mengelolanya secara sempurna seperti pada zaman sekarang ini. Pada saat itu orang hanya tahu suatu khasiat tanaman berdasarkan dari cerita orang yang lebih tua seperti dari ibu ke anaknya. Suatu tanaman obat sering mempunyai khasiat yang berbeda dari tiap daerah. Pada zaman sekarang ini orang kembali lagi menggeluti bahan alam sebagai bahan penting dalam membuat obat. Para ahli sekarang ini telah memulai meneliti kembali tanaman obat untuk mengetahui khasiat yang lebih mendalam dari tanaman tersebut. Didaerah-daerah pedalaman, banyak masyarakat yang masih menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mereka anggap mempunyai khasiat untuk pengobatan untuk beberapa penyakit tertentu, tanpa pengetahuan dasar. Ada beberapa kasus, dimana masyarakat menggunakan suatu obat, yang ternyata setelah diketahui zat aktifnya melalui ekstraksi dan identifikasi komponen kimia, ternyata

memberikan efek yang berlawanan, hal ini tentunya membahayakan bagi jiwa manusia.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

&amun suatu tanaman atau bahan dari alam yang dapat dijadikan obat haruslah diidentifikasi terlebih dahulu berupa dari segi

organoleptiknya 1bentuk, bau, rasa dan warna2 dan kandungan kimia yang terdapat didalamnya. B. Maksud Adapun maksud praktikum kali ini adalah untuk identifikasi senyawa yang terkandung pada kayu kuning (Arcangelisia flava2. C. Tujuan Adapun 3ujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui senyawa yang terkandung pada sampel kayu kuning (Arcangelisia flava2.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Uji Penda uluan $ji pendahuluan merupakan pengujian yang bertujuan

untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam simplisia. $ji pendahuluan dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal untuk menentukan kandungan kimia pada simplisia, yang mana dalam uji ini digunakan simplisia. . Pada pengujian pendahuluan akan memberikan hasil yangmenunjukkan warna sebagai tanda bahwa terkandung kromofor di dalamnya, yang menggambarkan adanya kemungkinan kandungan senyawa spesifik seperti fla4onod, alkaloid, saponin dan sebagainya 1Arisandi, +55-2. Pada tumbuhan umumnya mengandung senyawa aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, fla4onoid, steroid, kitin,suberin,tannin,dioksiantrakinon,saponin,minyak atsiri,minyak antrakinon,

lemak, dan lain 6 lain. Sebelum melakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan dalam suatu tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing 6 masing tumbuhan, sehingga dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif 1Asni, .--72.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

Uji Mikr!sk!"is $ji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan.

Simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial, paradermal maupun membujur atau berupa serbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur 6 unsur anatomi jaringan yang khas. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal yang spesifik bagi masing 6 masing simplisia 1Dirjen P!#, +5872. Uji Makr!sk!"is $ji makroskopik dilakukan dengan menggunakan kaca

pembesar atau tanpa menggunakan alat. 9ara ini dilakukan untuk mencari khususnya morfologi, ukuran, dan warna simplisia yang diuji. 1Dirjen P!#, +5872. Uji #rgan!le"tis $ji organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui khususnya bau, rasa, dan warna simplisia yang diuji. $ji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk 1Dirjen P!#, +5872. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk. Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah 1Dirjen P!#, +5872 : a. b. c. Ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang Ada panelis sebagai pemroses respon Ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi, atau meniru orang lain. 3ujuan $ji !rganoleptik 3ujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa. 3ujuan uji organoleptik adalah untuk 1Dirjen P!#, +5872: a. Pengembangan produk dan perluasan pasar b. Pengawasan mutu --; bahan mentah, produk, dan komoditas c. Perbaikan produk d. #embandingkan produk sendiri dengan produk pesaing e. "4aluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru. $. Tannin 3anin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik. )stilah tanin pertama sekali

diaplikasikan pada tahun +75< oleh Seguil. 3anin terdiri dari sekelompok zat 6 zat kompleks terdapat secara meluas dalam

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

dunia tumbuh 6 tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah 6 buahan. Ada beberapa jenis tumbuh 6 tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan tanin, antara lain : tanaman pinang, tanaman akasia, gabus, bakau, pinus dan gambir. 3anin juga yang dihasilkan dari tumbuh 6 tumbuhan mempunyai ukuran partikel dengan range besar. 3anin ini disebut juga asam tanat, galotanin atau asam galotanat 1&io, .-++2.

Sumber : Biochemistry of Plant Secondary Metabolism

=egunaan 3anin 1 Anonim, .-++2 : +. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat massa

pertumbuhan bagian tertentu

pada tanaman.

.. Sebagai anti hama bagi tanaman shingga mencegah serangga dan fungi /. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman 0. Pada industri farmasi tanin digunakan sebagai anti septik pada jaringan luka, misalnya luka bakar yaitu dengan cara

mengendapkan protein. Selain itu tannin juga digunakan untuk campuran obat cacing dan anti kanker

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

,. Pada

industri

kulit

tanin

banyak

dipergunakan

karena

kemampuannya mengikat bermacam-macam protein sehinggga dapat mencegah kulit dari proses pembusukkan <. 3anin juga dipergunakan pada industri pembuatan tinta dan cat karena dapat memberikan warna biru tua atau hijau kehitam 6 hitaman dengan kombinasi 6 kombinasi tertentu 7. 3anin dapat berperan sebagai antidotum 1keracunan alkaloid2 dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak terlarut 8. Pada industri minuman tanin juga digunakan untuk pengendapan serat 6 serat organik pada minuman anggur atau bir %. Sa"!nin Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh 4arietas tanaman dan tahap pertumbuhan. >ungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. =emungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga 1&io, .-++2. Sifat-sifat Saponin adalah 1&io, .-++2 : a. #empunyai rasa pahit b. Dalam larutan air membentuk busa yang stabil c. #enghemolisa eritrosit

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

d. #erupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi e. #embentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya f. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi g. ?erat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati. 3oksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (surface tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin 1aglikon2 dan karbohidrat 1he@ose, pentose dan saccharic acid2. ?erdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok 1&io, .-++2 : a. Steroids dengan .7 9 atom. b. 3riterpenoids, dengan /- 9 atom

Sumber : Biochemistry of Plant Secondary Metabolism

&. Alkal!id Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan 1tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan2. Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini 1&io, .-++2.

Sumber : reatise !n Phytochemistry

Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya 1precursors2, didasari dengan metabolisme

pathway 1metabolic pathway2 yang dipakai untuk membentuk molekul itu. =alau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen 1karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang disebut AphenanthrenesA2, atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. *ika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid diubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine pentingsecara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya 1&io, .-++2. '. Antra(uin!n Antrakuinon, anthracenedione juga disebut atau

dio@oanthracene adalah aromatik senyawa organik dengan rumus

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

+0

% 8 ! .. ?eberapa isomer yang mungkin, masing-masing dapat sebagai kuinon deri4atif. Para antrakuinon panjang,

dilihat

bagaimanapun, hampir selalu mengacu pada salah satu isomer tertentu, 5,+--antrakuinon 1 )$PA9 : 5,+--dio@oanthracene2 dimana keto kelompok terletak pada cincin pusat. )ni adalah sebuah blok bangunan dari banyak pewarna dan digunakan dalam pemutihan pulp untuk pembuatan kertas. )ni adalah sangat padat kristalin kuning, kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik panas. #isalnya, hampir sepenuhnya larut dalam etanol dekat suhu kamar tetapi .,., g akan larut dalam +-- g etanol mendidih. 5,+-antrakuinon diperoleh industri oleh oksidasi antrasena , reaksi yang dilokalisasi pada cincin pusat.. =romium 1B)2 adalah oksidan yang khas. %al ini juga disiapkan oleh reaksi >riedel-9rafts dari benzena dan anhidrida ftalat di hadapan Al9l
/.

Asam o-benzoylbenzoic yang

dihasilkan kemudian mengalami siklisasi, membentuk antrakuinon. (eaksi ini berguna untuk memproduksi antrakuinon tersubstitusi. Para reaksi Diels-Alder dari naphthoCuinone dan butadiena dehidrogenasi oksidatif diikuti oleh juga akan menghasilkan 5,+-antrakuinon. 3erakhir, ?AS> telah mengembangkan suatu proses yang berlangsung melalui dimerisasi asam dikatalisis dari stirena untuk memberikan +,/-diphenylbutene, yang kemudian dapat diubah menjadi anthaCuinone tersebut. %al ini juga muncul melalui reaksi (icky-Alder , retro (eaksi-Diels-Alder 1&io, .-++2.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

Dalam 1+5-,2 klasik reaksi organik yang disebut sintesis ?allyScholl,bernama setelah !scar ?ally dan (oland Scholl, antrakuinon mengembun dengan gliserol membentuk benzanthrone . Dalam reaksi ini, kuinon pertama kali dikurangi dengan tembaga logam dalam asam sulfat 1mengkon4ersi satu keton kelompok menjadi metilen kelompok2 setelah gliserol ditambahkan 1&io, .-++2.

Sumber : pharmacognosy

). Katek!l =atekol adalah benzena diol memiliki rumus 9<%01!%2.. )ni adalah isomer dari resorsinol dan hidroCuinon . =atekol pertama kali pada tahun +8/5 oleh kimiawan *erman %ugo (einsch dengan mencoba untuk menyaring katekin dari getah pohon akasia . )a menemukan bahwa catechin terdekomposisi selama pemanasan untuk katekol. Produksi industri katekol berlangsung melalui oksidasi fenol dengan hidrogen peroksida. Sekitar ,-D dari katekol sintetis yang dihasilkan digunakan untuk pembuatan insektisida . Aplikasi lain meliputi pembuatan parfum dan obat-obatan . Ada juga sebuah blok bangunan umum dalam sintesis organik 1bagian yang ditutupi2 dan ElemmaE 1bagian yang menutupi2 (Arisandi, +55-2. Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya 1kulit

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

gabah2 terlepas dari isinya. ?agian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras 1Arisandi,
+55-2.

Sumber : Biochemistry of Plant Secondary Metabolism

*. +la,an!id Folongan terbesar fla4onoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu cincin benzene. >la4onoid ?eberapa dapat bekerja sebagai inhibitor kuat

pernafasan.

fla4onoid

menghambat

fofodiesterase,

fla4onoid lain menghambat aldoreduktase, monoamina oksidase, proteinkinase balik transcriptase, monoamina oksidase, D&A polymerase dan lipooksigenase 1&io, .-++2. >la4onoid bertindak sebagi penampang yang baik hidroksi dan superoksida dan dengan demikian melindungi lipid membrane terhadap reaksi yang merusak. Akti4itas oksidasinya mungkin dapat menjelaskan mengapa fla4onoidn tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secar tradisional untuk mengobati gangguan fungsi hati. >la4onoid tertentu dalam makanan tampak menurunkan agregasi platelet dan demikian mengurangi

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

pembekuan darah. *ika fla4onoid dipakai dikulit juga akan dapat menghambat pembekuan darah 1&io, .-++2.

Sumber : Biochemistry of Plant Secondary Metabolism

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

Uji Penda uluan -An!ni./ %0$&1 +. (eaksi )dentifikasi 3anin a. (eaksi )dentifaksi terhadap katekol +. Sampel dibasahi dengan larutan >e9l/ + &, jika mengandung katekol akan menghasilkan warna hijau. .. Sampel ditambahkan dengan larutan ?rom, jika

mengandung katekol akan terjadi endapan. b. (eaksi identifikasi terhadap pirogalotanin +. Sampel dibasahi dengan larutan >e9l / + &, jika mengandung pirogalotanin akan menghasilkan warna biru. .. Sampel ditambahkan dengan larutan ?rom, jika

mengandung pirogalotanin akan terjadi endapan. .. (eaksi identifikasi terhadap Dioksiantrakinon Sedikit serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan =!% +-D P bG4 dalam etanol 5,D P, jika mengandung dioksiantrakinon akan menghasilkan warna merah. /. (eaksi )dentifikasi terhadap alkaloid "kstrak methanol dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditetesi : a. %9l -,, & dan pereaksi mayer, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan kuning. b. %9l -,, & dan pereaksi ?auchardat, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan coklat.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

c. %9l -,, & dan pereaksi Dragendrof, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan warna jingga. 0. (eaksi )dentifikasi terhadap steroid Serbuk dihaluskan dengan etanol kemudian didihkan selama +, menit lalu disaring filtrate diuapkan sampai kering. "kstrak kering ditambahkan eter setelah berlebih dahulu disusupensikan dengan sedikit air, bagian larut eter dipisahkan. ditetesi dengan pereaksi apisan eter kemudian

iebermann-?urchard jika mengandung

steroid akan menghasilkan warna merah jambu. ,. (eaksi identifikasi terhadap saponin Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi , ditambahkan +- ml air panas, didinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama +- detik, terbentuk buih , lalu tambahkan + tetes asam klorida . &, buih tidak hilang. <. (eaksi identifikasi terhadap fla4anoid Serbuk ditambahkan dengan >e9l/ dan %9l P, jika terjadi warna merah menunjukkan adanya fla4anoid. 7. (eaksi identifikasi terhadap suberin, kutin,minyak lemak, dan minyak atsiri. 3empatkan simplisia diatas kaca objek, tambahkan beberapa tetes larutan sudan ))) P, simplisia uji dapat dijernihkan terlebih dahulu dengan larutan kloralhidrat P. kecuali simplisia mengandung minyak atsiri. ?iarkan selama /- menit sampai 08 jam dalam bejana tertutup berisi etanol 15-D2 P, terjadi warna jingga.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

B. Uraian Ba an +. Alkohol 1Ditjen P!#, +5752 &ama resmi &ama lain (# G ?# (umus struktur Pemerian : A"3%A&! )$# : "tanol G Alkohol : 9.%<! G 0<,-7 : 9%/ 6 9%. - !%

: 9airan tak berwarna, jernih, mudahmenguap dan mudah bergerakH bau khas.

=elarutan

: Sangat

mudah

larut

dalam

air,

dalamkloroform dan dalam eter P. Penyimpanan : Dalam wadah larut dalam air, terlindung daricahaya, ditempat sejuk, jauh dari api. =egunaan : Iat tambahan G pereaksi

.. ACuadest 1Ditjen P!#, +5752 &ama resmi &ama lain (# G ?# (umus struktur Pemerian : ACua Destillata : Air suling : %.!G+8,-. : %6!6% : 9airan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Penyimpanan =egunaan : Dalam wadah tertutup rapat. : Sebagai pelarut

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

/.

Asam klorida1 Dirjen P!#, +5752 &ama resmi &ama lain (umus molekul (umus molekul Pemerian : A9)D$# %JD(!9% !()D$# : Asam klorida : %9l : /<,0< : 9airan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan bau dan asapmenghilang. Penyimpanan =egunaan : Dalam wadah tertutup rapat. : Sebagai zat tambahan

0. >e9l/ 1Dirjen P!#, +5752 &ama resmi &ama lain ?# G (# (umus Struktur : >"()) 9% !()D$# : ?esi 1)))2 =lorida : +<.,. G >e9l/ : 9l 6 >e 6 9l 9l Pemerian : %ablur atau serbuk, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaban =elarutan : arut dalam air, larutan beropalensi

berwarna Penyimpanan =egunaan : Dalam wadah tertutup rapat : Sebagai pereaksi

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

BAB III P2#SEDU2 KE2JA A. Alat 3ang digunakan Adapun alat yang digunakan yaitu aluminium foil, bunsen,cawan porselin, gelas arloji, penangas air, plat tetes, rak tabung, dan tabung reaksi A. Ba an 3ang digunakan Adapun bahan yang digunakan yaitu aCuades, >e9l/, %9l, =!%, metanol, pereaksi bouchardat, pereaksi dragendorf, pereaksi

lieberman, pereaksi mayer, dan tissue. B. Cara Kerja Uji Penda uluan (eaksi )dentifikasi 3anin +. (eaksi )dentifaksi terhadap katekol a. Sampel dibasahi dengan larutan >e9l / + &, jika mengandung katekol akan menghasilkan warna hijau. b. Sampel ditambahkan dengan larutan ?rom, jika

mengandung katekol akan terjadi endapan. .. (eaksi identifikasi terhadap pirogalotanin a. Sampel dibasahi dengan larutan >e9l / + &, jika mengandung pirogalotanin akan menghasilkan warna biru. b. Sampel ditambahkan dengan larutan ?rom, jika

mengandung pirogalotanin akan terjadi endapan.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

.. (eaksi identifikasi terhadap Dioksiantrakinon Sedikit serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan =!% +-D P bG4 dalam etanol 5,D P, jika mengandung dioksiantrakinon akan menghasilkan warna merah. /. (eaksi )dentifikasi terhadap alkaloid "kstrak methanol dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditetesi : a. %9l -,, & dan pereaksi mayer, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan kuning. b. %9l -,, & dan pereaksi ?auchardat, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan coklat. c. %9l -,, & dan pereaksi Dragendrof, jika mengandung alkaloid maka akan menghasilkan endapan warna jingga. 0. (eaksi )dentifikasi terhadap steroid Serbuk dihaluskan dengan etanol kemudian didihkan selama +, menit lalu disaring filtrate diuapkan sampai kering. "kstrak kering ditambahkan eter setelah berlebih dahulu disusupensikan dengan sedikit air, bagian larut eter dipisahkan. apisan eter kemudian

ditetesi dengan pereaksi iebermann-?urchardat jika mengandung steroid akan menghasilkan warna merah jambu. ,. (eaksi identifikasi terhadap saponin Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi , ditambahkan +- ml air panas, didinginkan kemudian

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

kocok kuat-kuat selama +- detik, terbentuk buih , lalu tambahkan + tetes asam klorida . &, buih tidak hilang. <. (eaksi identifikasi terhadap fla4anoid Serbuk ditambahkan dengan >e9l/ dan %9l P, jika terjadi warna merah menunjukkan adanya fla4anoid. 7. (eaksi identifikasi terhadap suberin, kutin,minyak lemak, dan minyak atsiri. 3empatkan simplisia diatas kaca objek, tambahkan beberapa tetes larutan sudan ))) P, simplisia uji dapat dijernihkan terlebih dahulu dengan larutan kloralhidrat P. kecuali simplisia mengandung minyak atsiri. ?iarkan selama /- menit sampai 08 jam dalam bejana tertutup berisi etanol 15-D2 P, terjadi warna jingga.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

BAB I4 HASIL A. Data Penga.atan


5!l!ngan K!."!nen ki.ia 3anin : - =atekol - Pirogalotanin .. Dioksiantrakinon K >e9l/ + & K >e9l/ + & =!% +- D P K etanol 5<D ?erwarna hijau ?erwarna biru ?erwarna merah /. Alkaloid - %9l -,, K #eyer "ndapan kuning - %9l -,, K ?auchardat "ndapan coklat 0. - %9l -,, K dragendroft "ndapan jingga ,. Steroid K "tanol L didihkan, saring, filtrat diuapkan K ie4erman-bauchardat <. Saponin K air panas, kocok K %9l . & 3erdapat buih 3eradapat buih >la4anoid K >e9l/ K %9l P 'arna merah =uning kecoklatan 1-2 1K2 #erah jambu 9okelat 1-2 *ingga 1K2 =uning kecoklatan 9okelat 1K2 1K2 %ijau ?iru =uning, 1K2 1-2 1-2 Penga.atan Pereaksi6 Perlakuan Sampel ) Sampel )) Sampel )))

N# +.

=eterangan :

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

1-2 : tidak mengandung senyawa kimia yang dimaksud. 1K2 : mengandung senyawa kimia yang dimaksud B. 5a.7ar Penga.atan a. Steroid

$ji steroid pada daun

$ji steroid pada klika

b. Alkaloid

c. Saponin

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

d. >la4anoid

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

C. Per itungan Susut Pengerigan Sampel ) : D susut pengeringan M ?erat kering @ +-- D ?erat basah M 0- g @ +-- D <7- g M ,,57 D

Sampel )) : D Susut pengeringan

Sampel ))) : D Susut pengeringan

BAB 4

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

PEMBAHASAN Dalam percobaan ini dilakukan pengujian untuk mengetahui senyawa apa saja yang terdapat pada suatu tanaman, apakah berkhasiat sebagai obat atau tidak. Dimana sampel yang digunakan yaitu kayu kuning (Arcangelisia flava 2 . Pengambilan dan pengolahan sampel merupakan tahap awal dalam melakukan praktikum selanjutnya. $ntuk mendapatkan sampel yang kualitasnya optimum maka sampel yang akan diambil dan diolah harus berdasarkan tehnik farmakologisnya. Dalam pengambilan bahan alam diperlukan cara khusus, karena sampel yang akan diambil memiliki sifat yang berbeda dengan sampel lainnya, begitupula dengan waktu pengambilannya, alat yang digunakan pada saat pengambilan serta cara pengolahannya setelah masa pengumpulan telah dilakukan. 3ahap awal yang dilakukan yaitu, sampel dipetik berdasarkan karakteristiknya, maksudnya yaitu sampel yang akan diambil

perlakuannya berbeda pada setiap bagian tanaman yang akan diambil. Setelah dipetik kemudian dilakukan sortasi basah 1pencucian dengan air2. Pencucian sampel atau sortasi basah dilakukan untuk membersihkan sampel dari benda-benda asing seperti lumpur, tanah dan batu. *uga untuk membuang bagian sampel yang rusak atau tidak dikehendaki. kemudian dilakukan proses pengeringan dengan cara mengangin 6 anginkan dan tidak terkena sinar matahari langsung. %al ini dilakukan karena jangan sampai ada zat yang terkandung dalam sampel yang dapat

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

terurai dan dapat mempengaruhi kestabilan senyawa aktifnya oleh sinar matahari. 3ujuan dilakukannya pengeringan untuk menghilangan molekulmolekul air, ini dilakukan karena air merupakan medium yang mudah ditumbuhi mikroba atau jamur. =emudian dilanjutkan dengan sortasi kering untuk memisahkan komponen lain setelah proses pengeringan sehingga simplisia yang diperoleh benar-benar murni, dan dibuatlah rajangan. $ntuk proses ekstraksi maka sampel dipotong-potong kecil, maksudnya yaitu sampel digunting hingga ukuran kecil atau sesuai dengan standar rajangan yaitu dengan derajat halus 0G+8, setelah itu kemudian ditimbang sebanyak yang diinginkan, sampel diangin-anginkan hingga diperoleh susut pengeringan +- D, tujuanya agar kadar air yang demikian ini diharapkan dapat menghentikan proses enzimatis yang memungkinkan dapat merusak zat aktif simplisia selain itu juga dimaksudkan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada simplisia dan juga untuk mendapatkan hasil pemisahan yang sempurna pada proses ekstraksi. Pengeringan harus dilakukan dalam keadaan yang terawasi untuk mencegah terjadinya perubahan kimia yang terlalu banyak. ?ahan harus dikeringkan secepat-cepatnya tanpa menggunakan suhu yang tinggi, lebih baik dengan aliran udara yang baik. Proses pengeringan ini berlangsung selama kurang lebih . minggu. Setelah sampel benar-benar kering maka dilakukan sortasi kering yang bertujuan untuk membersihkan sampel dari

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

bagian-bagian lain yang tidak diperlukan untuk selanjutnya benar-benar siap untuk diekstraksi. =emudian dilakukan penimbangan kering, dan sampel siap untuk diekstraksi. Sampel yang siap untuk diekstraksi disimpan pada suhu kamar dalam wadah kering dan terlindung dari cahaya matahari. Pada penimbangan sampel diperoleh bobot sampel untuk kayu kuning (Arcangelisia flava2 dengan berat awal yaitu <7- gram dan berat akhir yaitu 0- gram. Sehingga D susut pengeringan pada sampel kayu kuning (Arcangelisia flava2 yaitu ,,57D. Selanjutnya dilakukan uji pendahuluan berupa uji organoleptik meliputi bentuk, warna dan rasa tanaman serta uji identifikasi apakah sampel yang diperoleh mengandung senyawa kimia atau tidak. Dimana hasil yang diperoleh yaitu pada uji pendahuluan bahwa sampel kayu kuning (Arcangelisia flava2 dioksiantrakinon, dan alkaloid. Adapun pengujian pendahuluan meliputi: 1a2 $ji organoleptik yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia yang diuji. 1b2 $ji #akroskopik yang dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau tanpa menggunakan alat. 9ara ini dilakukan untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran dan warna simplisia yang diuji. 1c2 $ji #ikroskopik yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Pada uji ini dicari unsur-unsur anatomi jaringan yang mengandung senyawa tanin 1katekol2,

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

khas. 1d2 $ji %istokimia dan deteksi senyawa kandungan secara kimia yang bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi yang spesifik, zat-zat kandungan tersebut akan memberikan warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi. Adapun uji pendahuluan yang dilakukan adalah uji histokimia dan deteksi senyawa kimia.$ji identifikasi yang dilakukan meliputi uji komponen kimia tannin, dioksiantrakinon, alkaloid, steroid, saponin, fla4anoid dan suberin. $ji pendahuluan ini menggunakan serbuk =lika kayu kuning yakni dengan menggunakan berbagai pereaksi tertentu yakni >e9l /, =!%, %9l, pereaksi ieberman, bouchardat, mayer, dan etanol. Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang mengandung alkaloid. Prosedur "all, meliputi ekstraksi sekitar .- gram bahan tanaman kering yang direfluks dengan 8-D etanol. Setelah dingin dan disaring, residu dicuci dengan 8-D etanol dan kumpulan filtrat diuapkan. (esidu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida +D dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi #ayer atau dengan Siklotungstat. ?ila hasil tes positif, maka konfirmasi tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. *ika larutan asam ini menghasilkan endapan dengan pereaksi tersebut di atas,

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

ini berarti tanaman mengandung alkaloid. >asa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid Cuartener. Prosedur #iang$%ouglas agak berbeda terhadap garam alkaloid yang terdapat dalam tanaman 1lazimnya sitrat, tartrat atau laktat2. ?ahan tanaman kering pertama-tama diubah menjadi basa bebas dengan larutan encer amonia. %asil yang diperoleh kemudian diekstrak dengan kloroform, ekstrak dipekatkan dan alkaloid diubah menjadi hidrokloridanya dengan cara menambahkan asam klorida . &. >iltrat larutan berair kemudian diuji terhadap alkaloidnya dengan menambah pereaksi mayer,Dragendorff atau ?auchardat. Perkiraan kandungan alkaloid yang potensial dapat diperoleh dengan menggunakan larutan encer standar alkaloid khusus seperti brusin. ?eberapa pereaksi pengendapan digunakan untuk memisahlkan jenis alkaloid. Pereaksi sering didasarkan pada kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam yang memiliki berat atom tinggi seperti merkuri, bismuth, tungsen, atau iod. Pereaksi mayer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida dan pereaksi Dragendorff mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Pereaksi ?ouchardat mirip dengan pereaksi 'agner dan mengandung kalium iodida dan iod. Pereaksi asam silikotungstat menandung kompleks silikon dioksida dan tungsten trioksida. ?erbagai pereaksi tersebut menunjukkan perbedaan yang besar dalam hal sensiti4itas terhadap gugus alkaloid yang berbeda. Ditilik dari popularitasnya, formulasi mayer kurang sensitif dibandingkan

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

pereaksi wagner atau dragendorff. Pada pengujian dioksiantrakinon ditambahkan =!% 'arna merah yang terjadi pada lapisan air 1basa2 menunjukkan adanya senyawa antrakinon. $ntuk pengujian tanin dengan penambahan >e9l/, untuk katekol dan pirogalotanin umumnya akan beraksi dengan senyawa tersebut hal ini disebabkan karena >e9l/ akan mengalami kondensasi. $ntuk uji fla4anoid ditambahakan >e9l / dan %9l karena akan menyebabkan terbentuknya warna merah pada simplisia. Dari hasil pengujian maka diperolah hasil bahwa sampel klika dari kayu kuning tersebut mengandung tannin katekol, saponin dan alkaloid. Ada beberapa penyebab kemungkinan pengujian menjadi negatif yaitu: a. arutan >e9l/ yang digunakan telah mengalami proses oksidasi sehingga terbentuk >e1!%2/ karena botol bahan tidak tertutup rapat. b. Pemanasan yang terlalu lama dan tidak stabil menjadikan kandungan tannin rusak atau pecah, bagian ini dapat dilihat dari hasil yang berwana cokelat kehitaman.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

BAB 4I PENUTUP A. Kesi."ulan Dari hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa : +. DSusut pengeringan pada sampel kayu kuning (Arcangelisia flava2 yaitu ,,57 D .. Sampel kayu kuning (Arcangelisia flava2 tanin 1katekol2, saponin, dan alkaloid. B. Saran Seharusnya asisten lebih aktif dalam memberikan penjelasan mengenai materi yang dibawakan. mengandung senyawa

DA+TA2 PUSTAKA

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

UJI PENDAHULUAN

Anonim, +587. Cara Pembuatan Simplisia. Dep=es (). *akarta. Anonim, .---. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . Dep=es (). *akarta. Anonim, .-++. Skripsi. $ni4ersitas Sumatera $tara. *akarta. Ditjen P!#, +587. Analisis Obat Tradisional. Departemen =esehatan (). *akarta. Ditjen P!#, +58<. Sediaan gelenik. Depertemen =esehatan (). *akarta.

%ariana, A., .--<. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Swadaya. *akarta. =am &io, !ey., Artikel Zat Zat Toksik yang Se ara Alamiah Ada Pada !ahan "akanan #abati. ?adan Penelitian dan Pengembangan Departemen =esehatan (). *akarta. Steenis. *, Ban., +588. $lora. Ed% &. Pradya Paramita. *akarta. 3im Penyusun, .-+.. Penuntun PK' $armakognosi ( $itokimia. aboratorium >armakognosi->itokimia *urusan >armasi $#). #akasar.

A !D" #$%A##AD A&'A( +,- .-++ -/,0

SA)DA ). S$(AD*)

You might also like