You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

Di negara maju, sirosis hepatis merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar 5.!!! orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hepatis merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang pera"atan #agian $enyakit Dalam. $era"atan di %umah Sakit sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran &erna bagian atas, koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bakterial peritonitis serta 'epatosellular &arsinoma. (ejala klinis dari sirosis hati sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai dengan gejala yang sangat jelas. )pabila diperhatikan, laporan di negara maju, maka kasus sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira*kira +!, dari seluruh populasi penyakit in, dan lebih kurang +!, lainnya ditemukan se&ara kebetulan ketika berobat untuk penyakit lain, sisanya ditemukan saat atopsi. #erikut ini dilaporkan sebuah kasus sirosis hepatis di ruang $enyakit Dalam kelas --- %S.D /0anjuruhan1 kepanjen.

BAB II STATUS PENDERITA

A.
2ama .mur

IDENTITAS PENDERITA 3 2y. 4 3 5+ tahun 3 $erempuan 3 #antur 3 5anda 3 5a"a 3 !6 September !6!

5enis kelamin )lamat Status $erka"inan Suku 4anggal periksa

B.

ANAMNESIS 6. 0eluhan .tama 3 7untah darah . %i"ayat $enyakit Sekarang 3 $asien datang ke %S.D dengan keluhan muntah darah "arna merah kehitaman yg terjadi sejak tadi pagi (tgl 6 sept.86!) 9 :;, sebanyak < kantong plastik ke&il. $asien juga mengeluh buang air besar "arna kehitaman seperti petis yang juga terjadi sejak tadi pagi, berak darah sebanyak 9 5;. Sebelumnya pasien merasa perut terasa sebah, penuh dan kembung, na=su makan menurun, kadang disertai rasa perih di ulu hati sampai perut sebelah kiri atas, serta perut pasien membesar, yang semuanya dirasakan sejak 9 6 bln yang lalu, #)0 "arna seperti teh (*), kulit dan sklera mata kuning (*). +. %i"ayat $enyakit Dahulu 3 * $asien mengaku tahun yang lalu pernah mengalami penyakit serupa dengan gejala yang sama 4. %i"ayat $enyakit 0eluarga 3 4idak terdapat anggota keluarga dengan ri"ayat penyakit yang sama dengan pasien. 5. %i"ayat 0ebiasaan %i"ayat minum alkohol (*) %i"ayat minum jamu*jamuan (*)

C.

PEMERIKSAAN FISIK 6. 0eadaan .mum 4ampak lemah, kesadaran &ompos mentis ((>S 456), status gi?i kesan &ukup. . 4anda @ital 4ensi 2adi $erna=asan Suhu +. Kulit 4urgor baik, ikterik (*), sianosis (*), venektasi (*), pete&hie (*), spider nevi (*). 4. Kepala #entuk meso&ephal, luka (*), rambut tidak mudah di&abut, keriput (B), atro=i m. temporalis (*), makula (*), papula (*), nodula (*), kelainan mimi& "ajah A bells palsy (*). 5. Mata >onjun&tiva anemis (BAB), sklera ikterik (*A*). 6. Hidung 2a=as &uping hidung (*), sekret (*), epistaksis (*). . Mulut #ibir pu&at (*), bibir &ianosis (*), gusi berdarah (*). !. Telinga 2yeri tekan mastoid (*), sekret (*), pendengaran berkurang (*). ". Tengg#$#%an 4onsil membesar (*), pharing hiperemis (*). &'. Le(e$ 5@$ tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (*), pembesaran kelenjar lim=e (*), lesi pada kulit (*) &&. T(#$a%) 2ormo&hest, simetris, pernapasan thora&oabdominal, retraksi (*), spider nevi (*), pulsasi in=rasternalis (*), sela iga melebar (*). >or 3 -nspeksi 3 i&tus &ordis tidak tampak 3 6+!A6! mm'g 3 :! ; A menit 3 6: ; Amenit 3 +6,
o

>

$alpasi 3 i&tus &ordis tak kuat angkat $erkusi 3 batas kiri atas batas kiri ba"ah 3 S-> -- Cinea $ara Sternalis Sinistra 3 S-> @ 6 &m medial Cinea 7edio >lavi&ularis Sinistra batas kanan ba"ah3 S-> -@ Cinea $ara Sternalis De;tra pinggang jantung 3 S-> --- Cinea $ara Sternalis Sinistra (batas jantung terkesan normal) )uskultasi3 #unyi jantung --- intensitas normal, regular, bising (*) $ulmo 3 Statis (depan dan belakang) -nspeksi $alpasi $erkusi )uskultasi -nspeksi $alpasi $erkusi )uskultasi &*. A+d#,en -nspeksi $alpasi 3 dinding perut lebih tinggi dari dinding dada 3 distensi, nyeri tekan hipokondrium sinistra (B), 3 pengembangan dada kanan sama dengan kiri 3 =remitus raba kiri sama dengan kanan 3 sonorAsonor 3 suara dasar vesikuler, suara tambahan (ron&hi *A*) 3 pergerakan dada kanan sama dengan kiri 3 =remitus raba kiri sama dengan kanan 3 sonorAsonor 3 suara dasar vesikuler, suara tambahan (ron&hi *A*) batas kanan atas 3 S-> -- Cinea $ara Sternalis De;tra

Dinamis (depan dan belakang)

hepar tidak teraba, lien membesar di s&u==ner , undulasi (B) $erkusi3 timpani, pekak beralih (B) )uskultasi &-. E%t$e,ita) $almar eritema (*A*) akral dingin * * * * Dedem * * * * 3 #ising usus (B) normal

64. Si)te, genetalia. dalam batas normal.

D.
o o

DIFFERENTIAL DIA/N0SA Sirosis hepatis 'epatitis kronik akti=

E.
'b

PEMERIKSAAN PENUN1AN/ DC 3 4anggal !6 September !6! 3 E,: 4.4+! *A*A*A6EA 6 6 6+ +G 56 !,G6 negati= 5,6 AE 'itung leukosit 'itung jenis CFD (DS S(D4 S($4 .reum 0reatinin '#s)g

DC 3 4anggal !4 September !6! H * 'b .S( )bdomen tanggal ! september !6! 3 Cien 3 membesar September 4ampak &airan bebas intra peritoneal ()sites) 0 esan 3 Sirosis hepatis dengan )s&ites Splenomegali F. DIA/N0SIS Sirosis hepatis

/. PENATALAKSANAAN &. N#n Medi%a ,ent#)a a. Fdukasi tentang penyakitnya b. 4irah baring *. Medi%a,ent#)a - D;ter&id +;6

- %anitidin ;6 - 0alne; +;6 - Dndan&entron ;6, - -@ID 3 -n=us %C ! tpm H. F0LL02 UP 2ama 3 2y. 4 Diagnosis 3 Sirosis hepatis Tabel flowsheet penderita
N# 6. ! Sept. !6! Tgl S 3Kelu(an4 7untah darah (*), berak "arna hitam (B), nyeri perut kiri atas (B), lemas (B), perut terasa sebah, . !+ Sept. !6! kembung 7untah darah (*),berak "arna hitam (B), nyeri perut kiri atas (B), lemas (B), perut terasa sebah, +. !4 Sept. !6! kembung 7untah darah (*),berak "arna hitam (B), nyeri perut kiri atas (B), lemas (B), perut terasa sebah, kembung. 4. !4 Sept. !6! 5am 6E.45 !4 Sept. !6! 5am +.+! * $asien meninggal Sesak (B) 0.3 lemah 4 3 E!A5! mm'g 2 3 6!!;Amenit S 3 +5, o> * * 4rans=. dihentikan D 5 lpm )kral dingin (B) K Siro sis hepatis 4 3 6+!AG! mm'g % 3 6: ;Amenit 2 3 ::;Amenit S 3 +6o> >onj. )nemis (B) K Siro sis hepatis * * * * * 4 3 6+!A:! mm'g % 3 6: ;Amenit 2 3 : ;Amenit S 3 +6,Eo> >onj. )nemis (B) K Siro sis hepatis * * * * (B), 2yeri tekan )bdomen C.J. -@ID %C ! tpm -nj 0alne; +;6gr )nta&ida syr +;> -)mo;i&illin +;6 4rans. L# 4erapi labu 2on 5ital Sign 4 3 6+!A6! mm'g % 3 6: ;Amenit 2 3 :6;Amenit S 3 +6,4o> 0 Statu) L#%ali) >onj. )nemis (B) K Siro sis hepatis * * * * (B), 2yeri tekan )bdomen C.J. -@ID %C ! tpm -nj 0alne; +;6gr )nta&ida syr +;> -)mo;i&illin +;6 4erapi 7edikamentosa 3 tirah baring, 0-F. 4erapi 7edikamentosa 2on 4erapi 7edikamentosa 3 tirah baring, 0-F. 4erapi 7edikamentosa -@ID %C ! tpm -nj 0alne; +;6gr )nta&ida syr +;> -)mo;i&illin +;6 4erapi 7edikamentosa 3 tirah baring, 0-F. 4erapi 7edikamentosa 2on 2on (B), 2yeri tekan )bdomen C.J. A P

7edikamentosa 3 &ek (D) &ito, 0-F. 4erapi 7edikamentosa

BAB III PEMBAHASAN PEN6AKIT DEFINISI Sirosis hepatis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir =ibrosis hepatik yang berlangsung progresi= yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regenerati=. (ambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoseluler. 5aringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vaskuler, dan regenerasi nodularis parenkim hati. ETI0L0/I 6. @irus hepatitis (#,>,dan D) . )lkohol +. 0elainan metabolik 4. 0olestasis 5. Sumbatan saluran vena hepati&a 6. $ayah jantung G. 4oksin dan obat*obatan (misalnya 3 metotetre;at, amiodaron,-2', dan lain* lain) :. 0ryptogenikAtidak diketahui PAT0FISI0L0/I 'ati dapat terlukai oleh berbagai ma&am sebab dan kejadian, kejadian tersebut dapat terjadi dalam "aktu yang singkat atau dalam keadaan yang kronis atau perlukaan hati yang terus menerus yang terjadi pada peminum alkohol akti=. 'ati kemudian merespon kerusakan sel tersebut dengan membentuk ekstraselular matriks yang mengandung kolagen, glikoprotein, dan proteoglikans. Sel stellata berperan dalam membentuk ekstraselular matriks ini. $ada &edera yang akut sel stellata membentuk kembali ekstraselular matriks ini sehingga ditemukan pembengkakan pada hati. 2amun, ada beberapa parakrine =aktor yang menyebabkan sel stellata menjadi sel penghasil kolagen. Iaktor parakrine ini mungkin dilepaskan oleh hepato&ytes, sel 0up==er, dan endotel sinusoid sebagai respon terhadap &edera berkepanjangan. Sebagai &ontoh peningkatan

kadar sitokin transforming growth facto beta 1 (4(I*beta6) ditemukan pada pasien dengan 'epatitis > kronis dan pasien sirosis. 4(I*beta6 kemudian mengaktivasi sel stellata untuk memproduksi kolagen tipe 6 dan pada akhirnya ukuran hati menyusut. $eningkatan deposisi kolagen pada perisinusoidal dan berkurangnya ukuran dari =enestra endotel hepati& menyebabkan kapilerisasi (ukuran pori seperti endotel kapiler) dari sinusoid. Sel stellata dalam memproduksi kolagen mengalami kontraksi yang &ukup besar untuk menekan daerah perisinusoidal )danya kapilarisasi dan kontraktilitas sel stellata inilah yang menyebabkan penekanan pada banyak vena di hati sehingga mengganggu proses aliran darah ke sel hati dan pada akhirnya sel hati mati, kematian hepato&ytes dalam jumlah yang besar akan menyebabkan banyaknya =ungsi hati yang rusak sehingga menyebabkan banyak gejala klinis. 0ompresi dari vena pada hati akan dapat menyebabkan hipertensi portal yang merupakan keadaan utama penyebab terjadinya mani=estasi klinis. MANIFESTASI KLINIS Stadium a"al sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada "aktu pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena kelainan penyakit lain. (ejala a"al sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung , mual, berat badan menurun, pada laki*laki timbul impotensi, testis menge&il, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas. #ila sudah lanjut (sirosis dekompensata), gejala*gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan tidur, dan demam tak begitu tinggi. 7ungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih ber"arna seperti teh pekat, muntah darah danAatau melena. Te,uan %lini) Spide$ angi#,a7)pide$angi#,ata. lesi vas&ular yang dikelilingi beberapa vena* vena ke&il. 4anda ini seringditemukan di bahu, muka, dan lengan atas. 4anda ini

juga bisa ditemukan selama hamil, malnutrisi berat bahkan ditemukan pula pada orang sehat, "alau umumnya ukurannya ke&il. E$ite,a Pal,a$i). "arna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. #erkaitan dengan perubahan metabolisme hormone estrogen. 4anda ini tidak spesi=ik pada sirosis. /ine%#,a)tia se&ara histologis berupa proli=erasi benigna jaringan glandula mammae laki*laki, kemungkinan akibat peningkatan androstedion. At$#8i te)ti) (ip#g#nadi),e menyebabkan impotensi dan in=ertile. 7enonjol pada sirosis dan hemokromatosis. Hepat#,egali pada a"al sirosis, bila hepar sudah mengkerut maka

prognosisnya buruk. Splen#,egali 9 A)ite)9 )e$ta I%te$u) Pe,e$i%)aan penun:ang 6. Caboratorium darah (DC, S(D4, S($4, bilirubin direk, indirek,

seromarker 3 hepatitisA'#s)g), %asio globulin dan albumin yang terbalik. . .S( abdomen dapat menilai hepar, asites, splenomegali, thrombosis vena porta, pelebaran vena porta, dan skrining karsinoma hati pada pasien sirosis. #iopsi hati, analisis &airan asites K0MPLIKASI 'ipertensi portal, hematemesis melena, sindroma hepatorenal, gangguan hemostasis, ense=alopati hepatikum. TERAPI 2on Iarmakologis 6). #ed rest ). Diet rendah protein (6 gAkgAhari) +). 4inggi kalori ( !!! kalori) 4). Diet rendah garam ( !!*5!! mgAhari)

5). $embatasan aktivitas 6). 7emperbaiki keadaan gi?i, bila perlu dengan pemberian asam amino esensial berantai &abang dan glukosa. Iarmakologis (mengatasi penyulitAkomplikasi)3 )sites 3 obat*obat diuretik (spironolakton, =urosemid) $arasentesis dilakukan bila asites sangat besar. $engeluaran asites bisa hingga 4*6 liter dan dilindungi dengan pemberian albumin. Fnse=alopati hepatik 3 laktulosa membantu pasien untuk mengeluarkan amonia. 2eomisin bisa digunakan untuk mengurangi bakteri usus penghasil amonia. @arises eso=agus 3 sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan obat penyekat beta propanolol. PEMANTAUAN

$enilaian kesadaran, perna=asan, suhu badan, derajat ikterus, besar hati, limpa (ejala perdarahan terutama dari saluran &erna. Caboratorium

PR0/N0SIS Dubia ad malam

10

BAB III PENUTUP

4elah dilaporkan laporan kasus seorang penderita 2y. 4. $erempuan, 5+ tahun, dengan diagnosis sirosis hepatis, telah dira"at di ruang $enyakit Dalam kelas --- %S.D /0)25.%.')21 0F$)25F2 dari tanggal !6 september* !4 september !6! . $asien datang dengan keluhan muntah darah "arna merah kehitaman, buang air besar "arna kehitaman seperti petis. Sebelumnya pasien merasa perut terasa kembung, penuh dan sebah, kadang disertai rasa perih di ulu hati sampai perut sebelah kiri atas, serta perut pasien membesar, tidak terdapat #)0 "arna seperti teh, tidak terdapat kuning pada kulit dan sklera mata. 'asil $emeriksaan laboratorium didapatkan '#s)g negati=, .S( abdomen didapakan pembesaran lien dan tampak &airan bebas intraperitoneal. $asien meninggal pada tanggal !4 september !6!.

11

DAFTAR PUSTAKA 2urdjanah S. Sirosis hati. #uku )jar -lmu $enyakit Dalam 5ilid -. $enerbit I0 .- 5akarta. 7ansjoer, )ri=, Dkk. 5akarta. (uyton M 'all. 6EEE. buku )jar Iisiologi 0edokteran disi E. F(>. 5akarta. !!!. 0apita Selekta 0edokteran. 7edia )es&ulapis. !!G. #alai

12

You might also like