You are on page 1of 7

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PT. Lembah Hijau Multifarm 1.

Profil Kebun/ Perusahaan Lembah Hijau Multifarm (LHM) didirikan oleh Ir.Suharto, MS. LHM yang pertama didirikan di daerah Karanggaleng, Sragen pada tahun 1981. LHM yang kedua didirikan di Mojolaban Sukoharjo pada tahun 1991. Lembah Hijau Multifarm, Sukoharjo terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk. LHM terdiri atas 5 sektor yang membentuk Sistem Pertanian Terpadu. Kelima sektor tersebut adalah perikanan, peternakan, perkebunan, biofuel, dan pertanian organik. Pada sektor perikanan yang dibudidayakan adalah ikan patin. Untuk sektor peternakan yang dibudidayakan adalah sapi perah. Tanaman yang dibudidayakan pada sektor perkebunan adalah bibit sayuran dan buah-buahan. Sektor biofuel memanfaatkan kotoran sapi perah. Semua sektor menerapkan sistem pertanian organik. Lembah Hijau Multifarm tidak hanya mengembangkan agrowisata saja, namun juga mengembangkan usaha lainnya untuk menjaga eksistensi perusahaan. Pengembangan usaha LHM meliputi restaurant, outlet bakso patin, dan melayani pelatihan. Bahkan LHM berencana untuk membuka penginapan. Untuk outlet bakso patin ada 5 outlet yang tersebar di wilayah Surakarta. Struktur organisasi Lembah Hijau Multifarm terdiri dari divisi horti, divisi PR, divisi pemasaran, divisi personalia, divisi perikanan, dan divisi peternakan. Keenam divisi ini, bertanggungjawab kepada divisi manajemen yang berada di Kantor Pusat Jl.Dr. Rajiman, Solo. Masing-masing divisi memiliki tugas dan kewenangan yang berbeda-beda. Salah satunya divisi horti yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terkait biofisika lahan LHM.

2. Biofisika a. Kesuburan Tanah Lahan LHM memiliki tingkat kesuburan tanah tinggi. Kesuburan tanah yang tinggi sebagai dampak positif penerapan pertanian secara organik. Unsur hara yang digunakan sebagai masukan tanah yaitu bahan organik yang berupa limbah ternak. Penggunaan bahan organik tersebut menunjang perbaikan sifat kimia dan fisika tanah. Selain itu beragamnya seresah yang terdapat di lahan juga menambah kekayaan nutrisi yang terkandung dalam tanah b. Bahan Organik Bahan organik yang terdapat di lahan LHM berasal dari limbah kotoran sapi yang diolah menjadi pupuk organik serta limbah kolam ikan patin. Selain itu, limbah pertanian sendiri cukup menyumbang bahan organik yang berupa seresah dan arang sekam. c. pH d. Erosi

e. Perlindungan Tanah Usaha perlindungan tanah salah satunya dengan penanaman tanaman tahunan. Tanaman tahunan yang dibudidayakan antara lain pohon jambu merah. Budidaya tanaman ini dipilih berdasarkan manfaat hasil produksi dan musim tanam yang berlangsung sepanjang tahun. Selain itu, tanaman yang dibudidayakan beragam sehingga menghasilkan seresah yang beragam pula. Budidaya tanaman lain yang diusahakan antara lain bibit mangga, bibit nangka dan bibit anggur brastagi. f. Konservasi Konservasi tanah yang dilakukan di Lembah Hijau Multifarm yaitu dengan memasukkan input bahan organik untuk menjaga sifat fisika dan

kimia tanah. Salah satu bentuk konservasi tanah adalah dengan menggunakan enceng gondok sebagai penetralisir limbah biogas sehingga aman digunakan untuk tanah. Selain itu, LHM mengusahakan untuk meminimalisir bau yang diakibatkan produksi dari kotoran ternak. Pencemaran berupa bau yang menusuk diminimalisir dengan penambahan starbio sehingga masyarakat sekitar tidak terganggu akibat produksi kotoran ternak. g. Biodiversity Lahan LHM memiliki tingkat biodiversity yang tinggi. Budidaya tanaman yang diusahakan antara lain tanaman tahunan, sayuran, padi serta rumput Taiwan. Masing-masing lahan pertanian ditanami berbagai macam tanaman. Keberagaman ini merupakan salah satu ciri sistem pertanian terpadu. 3. Penanganan Erosi 4. Sosial Ekonomi dan Manajemen a. On Farm On farm untuk sektor peternakan sapi perah terdiri atas beberapa kandang. Kandang sapi yang pertama yaitu kandang laktasi. Kandang lakstasi atas sapi yang telah melahirkan dan siap untuk diperah. Pakan dari sapi ini adalah jermani fermentasi dan konsentrate. Pemerahan susu sapi mencapai 8-15 per hari yang dilakukan dua kali sehari yaitu pada pukul 04.00 WIB dan pada pukul 13.00 WIB . Alas untuk kandang sapi ini digunakan serbuk gaji. Serbuk gaji bermanfaat untuk menyerap kadar air pada limbah sapi. Pada LHM juga terdapat kandang untuk sapi usia kurang dari 3 bulan. Anak sapi dipindahkan dari induk pada usia 11 hari. Untuk pakannnya terdiri dari pakan padat berupa konsentrate. Sapi usia ini masih meminum susu segar dari induknya dengan menggunakan dot buatan yang telah

disesuaikan. Kemudian setelah mencapai 3 bulan, sapi dipindahkan ke kandang lain. Pada kandang ini semua usia sapi telah mencapai lebih dari 3 bulan. Pakan sapi ini mulai diberikan jerami fermentasi dan sudah tidak meminum susu segar lagi. Limbah dari sapi ini telah dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk. Sapi yang sakit dipindahkan ke kandang khusus dinamakan rumah sakit anak sapi. Tujuannya agar penyakit pada sapi tersebut tidak menular ke sapi lainnya. Selain itu mudah dilakukan pengawasan dan penyembuhan terhadap sapi yang sakit. Untuk sapi yang hamil dipisahkan dengan spai lainnya. Sapi yang hamil dan siap untuk melahirkan diletakkan di rumah sakit bersalin sapi. Hingga usia 7 bulan sapi masih dapat diperah susunya. Sektor perikanan membudidayakan ikan patin. Ikan patin yang dihasilkan oleh LHM memiliki keistimewaan dibandingkan dengan ikan patin lainnya. Keistimewaan dariikan patin LHM adalah kandungan proteinnya tinggi, rendah kolestrol, mengandung omega 3, dan dagingya kenyal serta tidak berbau amis. Pemberian pakan ikan secara prasmanan. Pakan ini berupa pelet dan Azolla pinata. Prasmanan disini artinya yaitu ikan patin mengambil makanan dari pipa yang disambungkan dengan drum penampungan makanan ikan patin. Ikan patin yang telah berumur 7-8 bulan dipanen dan dipindahkan ke kolam penteralan. Kolam penetralan ini ditujukan untuk meminimalisir bau lumpur pada ikan patin. Ikan patin yang mati pada kolam penetralan ini dikarenakan strees yang terjadi pada ikan. Ikan patin yang telah mati tidak dimanfaatkan karena rasa dagingnya yang sudah tidak enak. LHM juga membudidayakan tanaman hias sebagai implementasi dari produksi pupuk organik. Budidaya tanaman hias ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan menggunakan pupuk kompos yang dicampurkan dengan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Tanaman

hias yang dibudidayakan antara lain adenium, anggrek, kuda hijau, sensivera serta yang terbanyak yaitu anthurium. b. Off Farm (Starbio, Pabrik Teh) Hasil Produksi yang terdapat di LHM beragam dari berbagai sektor. Produksi dari sektor peternakan antara lain dari ternak sapi perah dan budidaya ikan patin. Produksi ternak sapi perah memberikan hasil produksi yang sering disebut sebagai 5 emas. Yang dimaksud dari 5 emas tersebut antara lain emas putih, emas merah, emas hitam, emas kuning dan emas biru. Emas putih yaitu susu sapi perah yang kemudian dapat diproduksi sebagai es cream. Emas merah yaitu daging. Produksi daging sapi diambil dari sapi yang sudah tidak produktif, khususnya sapi jantan. Emas hitam yaitu dari kotoran ternak. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Emas kuning yaitu urine sapi yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk cair. Terakhir yaitu emas biru, yaitu biogas. Biogas dapat diusahakan dengan bahan baku dari kotoran ternak baik padat maupun cair. Hasil budidaya ikan patin dapat dimanfaatkan semua, baik daging, kulit, kepala maupun tulangnya. Daging diproduksi menjadi bakso, stik, mpek-mpek, patin bakar dan patin goreng. Bahkan LHM mendirikan outlet-outlet bakso patin. Kulit ikan patin di LHM dimanfaatkan untuk membuat kripik. Kepala ikan patin dimasak menjadi balado ikan patin. Tulang ikan patin pun tidak terbuang sia-sia. Tulang ikan patin digunakan untuk membuat kaldu yang kemudian bisa digunakan untuk kuah bakso patin. Tulang setelah dibuat kaldu kemudian yang tersisa dimanfaatkan sebagai campuran konsentrat pakan sapi. c. Manajemen Tenaga Kerja Lembah Hijau Multifarm memiliki tenaga kerja kurang lebih 150 orang yang terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja borongan.

Tenaga kerja borongan dibutuhkan pada saat-saat tertentu, misalnya perusahaan akan membuat kandang baru. Perusahaan LHM telah menjalin hubungan dengan tenaga kerja borongan sehingga ketika perusahaan membutuhkan, tenaga kerja itulah yang digunakan. 5. Limbah dan Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan oleh Lembah Hijau Multifarm paling banyak dari sektor peternakan, yakni berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah dari sektor LHM digunakan seluruhnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat termanfaatkan secara baik dan tidak ada yang terbuang percuma. Pemanfaatan sumber daya yang ada di LHM membentuk suatu daur atau siklus. Limbah padat dari peternakan sapi perah dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos organik. Cara pembuatan pupuk kompos organik terdiri dari sampah organik, arang sekam, serbuk gergaji, kapur pertanian, dan starter dekomposer (stater dec). Semua bahan dicampur menjadi 1 dan diamkan selama 1 minggu. Kemudia dibalik, dan diamkan lagi selama 1 minggu. Proses ini berlangsung hingga 4 kali. Sehingga lama proses pembuatan kompos organik yaitu 5 minggu. Limbah cair dari peternakan sapi perah yakni berupa urine sapi. Manfaatnya adalah bahan dasar pembuatan pupuk cair. Limbah cair dan limbah padat dikumpulkan dalam bak penampungan. Pada bak penampungan, limbah cair mengalir dan berkumpul di bawah bak penampungan kotoran padat. Limbah cair dan limbah padat yang tercampur dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biogas. Jerami yang dihasilkan dari lahan sawah dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. Jerami ini difermentasikan sehingga dapat meningkatkan kadar protein dalam jerami 6% sampai 9%. Cara pembuatan jerami fermentasi adalah jerami dicampur dengan bakteri starbio dan urea. Kemudian ditumpuk minimal 1,5m. setiap tumpukan diberi bakteri starbio. Pada pembuatan jerami

fermentasi ini tanpa ada proses pembalikan. Tempat yang digunakan untuk penyimpanan jerami fermentasi tidak boleh terkena air hujan dan sinbar matahari secara langsung, agar kelembaban suhu terjaga. 6. Coorporate Social Responbility (CSR) Peran dari CSR Lembah Hijau Multifarm yaitu pemberian pelatihan kepada masyarakat setempat, terkait dengan pemanfaatan limbah sapi. Masyarakat diharapkan dapat mengelola limbah yang ada di sekitar mereka menjadi suatu produk yang mempunyai nilai tambah. Selian pemberian pelatihan CSR LHM juga meberikan sembako dan hewan kurban kepada masyarakat sekitar pada moment-moment tertentu. 7. Peran Pemerintah Peran pemerintah terhadap LHM

You might also like