You are on page 1of 40

Komunikasi

A. Definisi Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah sesuatu 1)yang dapat dipahami, 2)sebagai hubungan atau saling hubungan, 3)saling pengertian, dan 4)sebagai pesan (Alo Liliweri, 1997). Komunikasi terjadi bila ada sumber informasi yang merupakan bahan atau materi yang akan disampaikan oleh komunikator.

B. Tujuan Komunikasi
1. Tujuan Komunikasi umum Pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang lain (komunikan).

2. Tujuan Komunikasi perawat a. Social change/Social participation. b. Attitude change. c. Opinion change. d. Behavior change

C. Fungsi Komunikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Informasi Sosialisasi Motivasi Perdebatan dan diskusi Pendidikan Memajukan kehidupan Hiburan Integrasi

D. Elemen-elemen Komunikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber Komunikator Pesan (message) Media (channel) Komunikan Feedback a. External feedback c. Direct/Immediate Feedback Feedback e. Inferential Feedback g. Neutral Feedback i. Negative Feedback Efek (effect)

b. Internal Feedback d. Indirect/Delaiged

f. Zero Feedback h. Positive Feedback

7.

E. Prinsip Komunikasi
Menurut Seiler (1988) prinsip komunikasi ada 4, yaitu : 1. Komunikasi adalah suatu proses. 2. Komunikasi adalah suatu sistem. 3. Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transaksi. 4. Komunikasi dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja.

F. Tingkatan Komunikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi Interpersonal Komunikasi Kelompok Komunikasi Publik Komunikasi Organisasi Komunikasi Massa

G. Karakteristik Dasar Komunikasi


1. 2. Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan timbal balik. Proses komunikasi melalui verbal dan non verbal Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap pesan Pesan yang diterima tidak selalu diasumsikan sama antara penerima dan pengirim. Pertukaran informasi dibutuhkan ilmu pengetahuan. Dipengaruhi oleh pengalaman massa lalu, pendidikan, keyakinan dan budaya. Komunikasi dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subjek yang dikomunikasikan dan orang lain. Posisi seseorang didalam sistem sosiokultural dapat mempengaruhi proses komunikasi.

3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.

H. Jenis-jenis Komunikasi
1. 2. 3. 4. 5. Komunikasi Tertulis Komunikasi Verbal Komunikasi nonverbal Komunikasi Satu Arah Komunikasi Dua Arah

I. Metode Komunikasi
Metode informatif 1. Metode persuasif 2. Metode koersif 3. Metode informatif

J. Metode Komunikasi
1. MODEL SHANON-WEAPER (1949)
Sumber infomasiTransmiter MediaPenerimaEfek/Tujuan noise

2.

MODEL LASWELL
a. who (komunikator) b. say what(pesan yang akan disampaikan ) c. in which channel (saluran komunikasi) d. to whom (penerima pesan) e. with what effect (efek komunikasi yang dihasilkan).

3. MODEL SMCR (MODEL BERLO)


Komponen: a. Source b. Message c. Channel d. Receiver

4. MODEL LEARY
a. Dominance-Submission b. Love-Hate

5. MODEL KEYAKINAN
Dicetuskan oleh Rosenstock (1966) ini menekankan pada persepsi klien sebagai upaya pencegahan penyakit. 6. MODEL INTERAKSI KING Menekankan pada proses komunikasi yang terjadi antara Perawat Klien 7. MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN Berfokus pada transaksi antara profesional kesehatan- klien sesuai dengan permasalahan kesehatan klien. Metode ini mencakup 3 hal: a. Relationship b. Transaksi c. Konteks

8. MODEL SCHRAUMN
Model ini menjelaskan tentang pentingnya pengalaman dalam proses komunikasi. Model komunikasi Schraumn adalah:

sourceencodersignaldecoderdestination

K. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Secara Umum

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Faktor Sumber Pesan (Source) Faktor Komunikator (Comunicator) Faktor Pesan (message) Faktor Media/saluran Faktor Umpan balik (Feedback ) Faktor komunikasi Faktor Efek (Effect)

L. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Persepsi Nilai Emosi Latar belakang sosial budaya Pengetahuan Peran dan hubungan Kondisi lingkungan

M. Hambatan dalam Proses Komunikasi


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kurangnya penggunaan sumber komunikasi yang tepat Kurangnya perencanaan dalan berkomunikasi Penampilan, sikap dan kecakapan yang kurang tepat dalam proses komunikasi Kurangnya pengetahuan Perbedaan persepsi Perbedaan harapan Kondisi mental dan fisik yang kurang baik

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Pesan yang kurang jelas Prasangka yang buruk Transmisi/pesan yang kurang meluas Penilaian yang prematur Tidak adanya kepercayaan Ada ancaman Perbedaan status ,pengetahuan, dan bahasa Distorsi

N. Upaya untuk Mengatasi Hambatan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mengecek arti maksud yang disampaikan Meminta penjelasan lebih lanjut Mengecek umpan balik atau hasil Mengulangi pesan yang disampaikan Memperkuat dengan bahasa dan isyarat Membuat pesan secara singkat ,jelas dan tepat Menggunakan orientasi pesan

O. Komunikasi Antar Manusia


Hubungan antar manusia merupakan dasar terjadinya interaksi dan komunikasi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses hubungan antar manusia menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (2000) adalah: 1. Kedekatan Geografis (Proksimitas) 2. Kemiripan (Similarity) 3. Situasi 4. Perubahan dalam penghargaan diri 5. Kecemasan 6. Isolasi 7. Kebutuhan-kebutuhan yang saling melengkapi

P. Prinsip Komunikasi Antar Manusia


1. Komunikasi antar manusia merupakan transaksional 2. Komunikasi antar manusia merupakan multidimensi

Q. Faktor Terjadinya Interaksi Sosial


1. Adanya rasa percaya 2. Sikap sportif

R. KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi ini komunikasi lebih difokuskan pada masalah kesehatan sehingga efek dari komunikasi ini diharapkan adanya pengaruh positif tentang kesehatan. 1. Tingkatan Komunikasi Kesehatan a. Komunikasi Intrapersonal b. Komunikasi interpersonal c. Komunikasi kelompok kecil d. Komunikasi kelompok besar e. Komunikasi Publik

S. Proses Keperawatan Komunikasi


1. Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian dilakukan oleh perawat dalam rangka pengumpulan data klien. Pengkajian diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, tenaga kesehatan lain, dan keluarga klien. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan datadata yang didapat dalam tahap pengkajian. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini perawat harus menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan, merumuskan tujuan tindakan dan kriteria hasil.

2.

3.

4. Implementasi/Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari percanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. 5. Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan perawat atau tenaga kesehatan lain membawa pengaruh atau hasil yang positif bagi klien,sebagaimana kriteria hasil yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya.

Konseling
Konseling keperawatan adalah bantuan yang diberikan perawat melalui interaksi yang mendalam, dalam bentuk kesiapan perawat untuk menampung ungkapan perasaan dan permasalahan klien (meliputi aspek kognitif, afektif, behavioral, sosial, emosional, dan religius) kemudian perawat sebagai konselor berusaha keras untuk memberikan alternatif pemecahan masalah untuk menjaga kestabilan emosi dan motivasi klien (konseli) dalam menghadapi masalah kesehatan.

A. Tujuan dan Fungsi Konseling


Tujuan konseling: 1. Self-actualization 2. Okayness 3. Effectiveness 4. Competent Fungsi konseling: 1. Fungsi pencegahan 2. Fungsi Adaptasi 3. Fungsi perbaikan 4. Fungsi pengembangan.

B. Prinsip Dasar Ketrampilan Konseling


1. 2. 3. 4. 5. Pengajaran Nasihat dan bimbingan Pengambilan tindakan langsung (Responsif) Pengelolaan Konseling

C. Teknik Konseling
1. 2. Teknik authoritarian atau directive Teknik non-directive atau conseli centred

3.

Teknik edetic

D. Proses Konseling
1. 2. 3. Tahap Awal Konseling Tahap Kerja Tahap Akhir Konseling

Komunikasi Terapetik
Komunikasi terapetik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan serta kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi terapetik bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien.

1. Tujuan Komunikasi Terapeutik a. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran

Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan keutuhan egonya. c. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya dendiri dalam hal peningkatan derajat kesehatan. d. Mempererat hubungan atau interaksi antara klien dengan terapis ( tenaga kesehatan ) secara profesional dan proporsional dalam rangka membantu penyelesaian masalah klien.
b.

B. Prinsip Komunikasi Terapetik


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Perawat harus mengenal dirinya sendiri Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik meupun mental. Perawat harus menciptakan suasana yg mendukung Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap Mampu menemukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya. Memahami betul arti simpati

9. Kejujuran dan komunikasi terbuka 10. Mampu berperan sebagai role model 11. Altruisme 12. Berpegang pada etika 13. Bertanggung jawab dalam 2 dimensi

C. Teknik Komunikasi Terapetik


1. Mendengar 2. Pertanyaan terbuka 3. Mengulang 4. Klarifikasi 5. Refleksi 6. Memfokuskan 7. Membagi persepsi 8. Identifikasi tema 9. Diam 10. Informing 11. Saran

D. Teknik Komunikasi pada Anak


Komunikasi dengan Keluarga a. Mendorong orang tua untuk berbicara b. Mengarahkan pada pokok permasalahan c. Mendengarkan d. Diam sejenak e. Bersikap empati f. Menyakinkan g. Hindarkan pembicaraan yang menyinggung harga diri sebagai orang tua. h. Menentukan masalah i. Memecahkan masalah j. Mengadaptasi bimbingan k. Menghindari hambatan-hambatan komunikasi

1.

2. Komunikasi dengan Anak a. Masa bayi


b. Masa toddler dan pra sekolah c. Usia sekolah d. Remaja

Komunikasi terapeutik dengan anak:


1. 2. 3. 4. 5. 6. Nada suara: hindari sikap mendesak Mengalihkan aktifitas Jarak interaksi: harus memperhatikan jarak aman dalam berinteraksi Tidak boleh marah Adanya kesadaran diri perawat Sentuhan

Teknik Berkomunikasi dengan Anak 1. Teknik Verbal: a. Teknik orang ketiga b. Neuro linguistic programming (NPL) c. Facilitative responding d. Bercerita (story telling) e. Bibliotherapy f. Fantasi g. Mimpi h. Pertanyaan bagaimana bila i. Tiga permintaan (tree wishes) j. Rating game k. Word association game l. Sentence completion m. Pros and cons (pro dan kontra)

2. Teknik nonverbal a. Melukis b. Menggambar c. Sosiogram d. Menggambar bersama keluarga e. Bermain

D. Teknik Komunikasi pada Dewasa


1. Metode Shanon dan Weaver Klien akan lebih mudah menerima penjelasan dengan metode ini karena penjelasan yang disampaikan tanpa menggunakan perantara yang dapat mengurangi kejelasan pesan dan adanya feedback untuk mengevaluasi Metode Leary Metode King Adanya feedback dapat digunakan untuk melakukan evaluasi. Metode Komunikasi Kesehatan Model ini paling tepat diterapkan pada klien dewasa disamping model komunikasi interaksi King karena keduanya menunjukkan hubungan relationship yang memperhatikan karakteristik klien, melibatkan pemancar dan penerima serta adanya feedback.

2. 3.

4.

E. Teknik Komunikasi pada Lansia


1. 2. 3. 4. 5. 6. Teknik Asertif Responsif Fokus Supportif Klarifikasi Sabar dan Ikhlas

Hambatan berkomunikasi dengan lansia: 1. Agresif 2. Nonasertif

Teknik agar komunikasi dapat berlangsung efektif, antara lain: 1. Mulai komunikasi dengan mengecek fungsi pendengaran klien 2. Keraskan suara jika perlu 3. Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara 4. Atur lingkungan menjadi kondusif 5. Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya. 6. Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara yang sama dengan orang yang tidak mengalami gangguan komunikasi. 7. Berbicara dengan pelan dan jelas 8. Bantu kata kata anda dengan isyarat visual. 9. Ringkaslah hal hal yang penting dari pembicaraan. 10.Berikan klien waktu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan anda. 11.Biarkan klien membuat kesalahan, jangan menegurnya secara langsung 12.Jadilah pendengar yang baik. 13.Arahkan ke suatu topic 14.Ikutkan keluarga

Penerapan model komunikasi pada lansia:


1. Model Komunikasi Shannon Weaver, karena melibatkan anggota keluarga atau orang yang lain yang berpengaruh. Model SMCR karena proses komunikasinya sederhana Model Leary karena adanya interaksi atau relationship antara perawat dengan klien sehingga masalah dapat diselesaikan. Model terapeutik, karena dengan teknik komunikasi yang baik lansia akan lebih paham apa yang kita bicarakan Model Keyakinan Kesehatan karena lansia yang mengetahui akan adanya ancaman akan dapat bermanfaat dan sebagai barier dalam melaksanakan tindakan pencegahan penyakit. Model komunikasi kesehatan Model interaksi King karena komunikasi sesuai dengan tujuan jika klien kooperatif.

2. 3.
4. 5.

6. 7.

Terima Kasih

You might also like