You are on page 1of 7

MATA KULIAH : NILAI AWAL SYARAT BATAS (NASB)

TUGAS :I
KELAS :A
ANGGOTA KELOMPOK : 1. LESTARI P (060452)
2. MARLINAH (060499)
3. REKMA M (060513)

MENYELESAIKAN INTEGRAL LIPAT DUA DENGAN METODE


TRAPESIUM – GAUSS LEGENDRE QUADRATURE

KUADRATUR GAUSS LEGENDRE


Sekelompok integrasi numerik atau formula kuadratur dikenal sebagai persamaan
Newton-Cotes. Satu karakteristik formula ini adalah perkiraan integral, yang
didasarkan pada harga – harga fungsi berspasi genap. Konsekuensinya, letak titik
– titik basis yang dipakai telah ditentukan atau tetap. Misalnya, seperti dijelaskan,
aturan trapesium didasarkan pada pengambilan luas dibawah garis lurus yang
menghubungkan harga – harga fungsi pada kedua ujung interval integrasi.
Formula yang dipakai untuk mencari luas ini adalah :
I » ( b – a ) f (b) + f (a)
2
di mana a dan b adalah batas – batas integrasi, dan b – a adalah lebar interval
integrasi. Karena aturan trapesium harus melewati titik – titik ujung, dimana
formula tersebut menghasilkan suatu kesalahan yang besar. Sekarang misalkan
kendala dari titik – titik basis yang tetap ini diperbaiki dan kita bebas untuk
mengevaluasi luas dibawah suatu garis lurus yang menghubungkan sembarang
dua titik p-ada kurva. Dengan menempatkan titik – titik ini secara bijaksana, dapat
didefinisikan suatu garis lurus yang akan mengimbangi kesalahan positif dan
negatif. Jadi akan tiba pada suatu
perkiraan integral yang diperbaiki. Kuadratur gauss adalah nama untuk suatu jenis
teknik guna melaksanakan strategi. Formula kuadratur gauss tertentu yang
dijelaskan dalam pasal ini disebut formula Gauss-Legendre, sebelum menjelaskan
pendekatan ini, akan diperlihatkan bagaimana formula integrasi numerik, seperti
aturan trapesium, dapat diturunkan dengan mempergunakan metode koefisien
tidak tertentu. Metode ini kemudian akan dilaksanakan untuk mengembangkan
formula Gauss-Legendre.
1. Metode Koefisien Tidak Tertentu
Diatas telah dijelaskan bahwa penurunan aturan trapesium menggunakan
integrasi suatu polinomial interpolasi linier dan dengan pengertian geometrik.
Metode koefisien tidak tertentu menawarkan suatu pendekatan ketiga yang
juga mempunyai manfaat dalam menurunkan teknik integrasi lainnya, seperti
kuadratue gauss. Untuk menggambarkan pendekatan yang demikian,
persamaan dinyatakan sebagai: c1 f(a) + c2 f(b). (15)
dimana setiap c adalah konstanta. Sekarang disadari bahwa aturan trapesium
akan
mengandung hasil – hasil yang eksak, jika fungsi yang tengah diintegrasikan
adalah sebuah konstanta atau sebuah garis lurus. Dua persamaan sederhana
yang memperlihatkan hal ini adalah y = 1 dan y = x. Jadi, kesepadanan di
bawah ini dapat di pegang:
( b −a ) / 2 ( b −a ) / 2
c 1 f ( a ) +c 2 f (b) =∫ 1dx dan c 1 f ( a ) +c 2 f (b) =∫ xdx
−( b −2 ) / 2 −( b −2 ) / 2

Atau dengan mengevaluasi integral :


c1 f(a) + c2 f(b) = b – a dan c1 f(a) + c2 f (b) = 0.
keduanya adalah persamaan – persamaan dengan dua yang tidak diketahui
yang dapat diselesaikan untuk:
c1 = c2 = b − a
. 2
dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam persamaan, memberikan
b −a b −a
I ≈ f (a ) + f (b)
2 2
yang ekuivalen dengan aturan trapesium.
2. Penurunan Formula Dua Titik Gauss-Legendre
Seperti halnya penurunan aturan trapesium di atas, tujuan kuadratur gauss
adalah untuk menentukan koefisien – koefisien suatu persamaan dalam
bentuk: I » c1 f(x1) + c2 f(x2).
Di mana setiap c adalah koefisien yang ridak diketahui. Akan tetapi
bertentangan dengan aturan trapesium yang menggunakan titik – titik tetap
pada ujung a dan b, argumen – argumen fungsi x1 dan x2 tidak tetap pada titik
– titik ujung, kecuali yang tidak diketahui. Jadi, dipunyai sejumlah empat yang
tidak diketahui dan harus dievaluasikan, serta konsekuensinya, memerlukan
empat kondisi untuk menentukan secara eksak. Sebagaimana halnya aturan
trapesium, dapat diperoleh dua dari kondisi ini dengan menganggap bahwa
persamaan cocok untuk integral sebuah konstanta dan sebuah fungsi linier
secara tepat. Kemudian, untuk sampai pada kondisi lainnya, kita memperluas
penalaran ini secara gamblang dengan menganggap bahwa ia juga cocok
untuk integral sebuah fungsi parabola (y = x2). Dengan melakukan ini.kita
menentukan keempat buah harga yang tidak diketahui dan dalam penawaran
menurunkan sebuah formula integrasi dua titik linier yang eksak untuk kubik.
Empat persamaan yang akan diselesaikan tersebut adalah:
1
c 1 f ( x 1 ) +c 2 f ( x 2 ) = ∫ 1dx = 2
−1

1
c 1 f ( x 1 ) +c 2 f ( x 2 ) = ∫ xdx = 0
−1

1 2
c 1 f ( x 1 ) +c 2 f ( x 2 ) = ∫ x 2 dx =
−1 3
1
c 1 f ( x 1 ) +c 2 f ( x 2 ) = ∫ x 3dx = 0
−1

Persamaan di atas dapat diselesaikan secara simultan untuk :


c1 = c2 = 1:
1
Jelas x 1 = − = −0,577350269
3
1
x3= = 0,577350269
3
yang dapat dimasukkan kedalam persamaan I » c1 f(x1) + c2 f(x2), agar
memenuhi formula Gauss-Legendre dua titik:
 1   1 
I =   + f  
 3  3
Jadi, kita tiba pada hasil yang menarik bahwa penambahan sederhana harga–harga
fungsi pada x = 1/ 3 dan - 1/ 3 mengandung suatu perkiraan integral yang akurat
sampai orde ketiga. Perhatikan, batas integrasi dalam empat persamaan adalah dari
-1 sampai 1. Ini dilakukan guna mempermudah aritmetika dan membuat formulasi
seumum mungkin. Suatu perubahan variable sederhana dapat dipakai untuk
menerjemahkan batas lain integrasi ke dalam bentuk ini. Ini dilakukan dengan
menganggap bahwa sebuah variable baru xd dihubungkan dengan variable semua x

dalam suatu bentuk linier, seperti pada: X =a 0 +a 1 x d


Kalau batas terbawah, x = a, bersesuaian terhadap xd = -1, harga – harga ini dapat
dimasukkan ke dalam persamaan agar memenuhi :
a = a0 + a1(-1).
sama halnya, batas teratas, x = b, bersesuaian terhadap xd = -1, untuk memberikan:
b = b0 + b1(-1).
persamaan tersebut dapat diselesaikan secara simultan untuk :
b +a
a0 =
2
Dan
b −a
a1 =
2
Yang dapat dimasukkan ke dalam persamaan X =a 0 +a 1 x d sehingga :

(b + a) + (b − a ) x d
x=
2
Persamaan ini dapat didefinisikan dan memberikan :
b −a
d x= dx d
2
harga x dan dx dari persamaan – persamaan masing – masing dapat di masukkan ke
dalam persamaan tersebut untuk diintegrasikan. Subsitusi ini secara efektif
memindahkan interval integrasi tanpa mengubah harga integral.

B. Menyelesaikan Integral Lipat Dua Dengan Metode Trapesium – Gauss


Legendre Quadrature
Perumusan metode Kudratur Gauss Lagendre ditulis sebagai berikut.
 (b − a )t + b + a  b − a
I ≈ f  dt
 2  2
a dan b adalah harga batas bawah dan batas atas dari integral dan t = akar polinom
Legendre. Jika telah dipenuhi, penyelesaian dapat digunakan dengan menggunakan

1 n
 (b − a )t 1 +b + a 
deret ∫−1 f ( x ) dx ≈ ∑
i =1
c1 f 
 2


dimana c1 merupakan koefisien – koefisien polinom Legendre yang didapat dari
rumus :
−2 1
ci = Pn ( x i ) Pn +1 ( x i )
n +1
i = 1,2,…,n
Pn(x) = Polinom Legendre
Dalam tulisan ini tidak dibahas koefisien – koefisien Polinom Legendre. Untuk
mendapatkan dari koefisien – koefisien Polinom Legendre tersebut. Sebagai
metode pendekatan numerik untuk integral lipat dua digunakan Metode Trapesium
untuk mendekati nilai integral pada sisi dalam dari integral lipat dua tersebut.
Metode Kuadratur Gauss Legendre digunakan untuk mendekati nilai integral atas
nilai hampiran integral sisi dalam yang telah diperoleh dari metode trapesium.
Berikut ini diperlihatkan dua kasus mengenai kedua batas integral yang disertai
dengan algoritmanya.
1. Kasus daerah integral pada daerah persegi panjang
b d

∫∫ f (, y )dydx
a c

Untuk sisi lipat dalam, penyelesaiannya menggunakan metode trapesium dari


persamaan di atas, didapat persamaan.
d
d − c  f ( x, d ) + f ( x, c ) n −1 
∫ f ( x, y )dy ≈  + ∑ f ( x, c + ih 
c
n  2 i =1 
d −c
h=
n
f ( x, d ) + f ( x, c ) n −1
g ( x) = + ∑ f ( x, c + ih )
2 i =1

Untuk selanjutnya, penyelesaian integral memakai metode kuadratur gauss


legendre sebagai berikut:
b 1
d −c d −c  (b − a )t + b + a  b − a
=
a a∫ g ( x)dx ≈ ∫ g
n −1  2

 2
dt

 (b − a )t + b + a   (b − a )t + b + a 
f ,d  + f  ,c
 (b − a )t + b + a   2   2 
g =
=  2  2
n −1
 (b − a )t + b + a 
+∑ f , c + ih 
i =1  2 
Dengan persamaan di atas akan diselesaikan dengan deret :

 (b − a )t i +b + a 
1
d −c  (b − a )t + b + a  b − a (d − c)(b − a ) n
∫ g
n −1 

2

 2
dt =
2n
∑j =1
c1 g 
 2

(d − c)(b − a) n  (b − a)t i + b + a  (d − c)(b − a) n − g lq


2n
∑j =1
ci g
 2
=
 2n
∑j =1
cj *

 (b −a )t j +b +a  (b −a )t j +b +a  
f 
 
+ f 
 ;c
 n −1 (b −a )t +b +a 
  2   2  
∑ f 
j
  ; c +ih 
 2 i =1  2 
 
 

(d − c)( b − a ) n _ glq n −1
 (b − a )t j +b + a 
2n
∑c j *∑f   2
; c + ih 

j =1 i =1  

2. Kasus daerah integral pada daerah nonpersegi panjang


Dengan menggunakan persamaan di atas, integral lipat dua
dapat diselesaikan dengan metode Gauss Legendre
Quadrature sebagai berikut
 f ( x, d ( x)) + f ( x, c( x )) n −1 
G ( x ) = (d ( x) − c ( x)) + ∑ f ( x, c( x ) + ih ( x)) 
 2 i =1 
b 1
1 (b − a )  (b − a )t + b + a 

na∫ g ( x)d ( x) ≈
2n −1 ∫ g
2
dt

(b − a)    (b − a)t + b + a   (b − a)t + b + a   
1

2n −∫1   
≈  d  − c    *
2   2  
 (b − a )t + b + a  (b − a )t + b + a    (b − a )t + b + a  (b − a )t + b + a  
f  ;d   + f  ; c  
 2  2   2  2 
2
n −1
 (b − a )t + b + a  (b − a)t + b + a   (b − a )t + b + a  
+ ∑ f  ; c  + ih  
i =1  2  2   2 

You might also like