FK UNPAD OREM (2001) mendiskripsikan keperawatan Keperawatan sebagai
Nursing has its special concern mans
Need for self-care action and the provision And Maintenance of it on a continuous basis in Order to sustain life and health, recover From disease and injury and cope with Their effects. The condition that validates the Existence of a requirement for nursing in An adult is the absence of the ability to Maintain………..self-care NURSING REVIEW NURSING encompasses autonomous and Collaborative care of individuals of all ages ,family, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing includes the promotions of health, prevention of illness and the care of ill, disable and dying people. Advocacy, promotion of save environment, Research, participation in shaping health Policy and in patient and health system Management, and education are also key Nursing roles. (ICN DEFINITION ON Nursing) Dari deskripsi tentang keperawatan diatas, dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur penting dalam keperawatan adalah :
Fokus telaahan keperawatan
Lingkup garapan keperawatan Basis intervensi keperawatan Unsur-unsur penting dalam keperawatan tersebut sejalan dengan paradigma keperawatan yang menempatkan manusia sebagai core/focus sentral, sehingga siapapun dan bagaimanapun kondisi klien harus tetap diperlakukan secara manusiawi. PRAKTEK KEPERAWATAN
Praktek keperawatan adalah perwujudan profesi, dalam hal ini adalah
hubungan profesional antara perawat-klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar klien, intervensi keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien tersebut didasari oleh penalaran legal etis disertai dengan pendekatan yang manusiawi (humane). Intervensi tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa kolaborasi dengan profesi kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Intervensi (perlakuan) keperawatan dapat diwujudkan melalui upaya- upaya :
Promotif yaitu membantu seseorang baik yang sehat maupun disable
untuk meningkatkan level of wellness ;
Preventif dalam hal ini adalah mencegah penyakit dan atau kecacatan,
Restoratif & rehabilitatif adalah asuhan selama kondisi sakit dan upaya pemulihannya, serta
Consolation of the dying yaitu pendampingan bagi klien yang
menghadapi kematian Sehingga dapat melalui fase-fase kematian secara bermartabat dan tenang. Jadi, praktek keperawatan merupakan serangkaian proses yang humanistic untuk melakukan diagnosis terhadap respon klien dalam menghadapi masalah kesehatan dan dampaknya terhadap terpenuhi tidaknya kebutuhan dasarnya, menentukan perlakuan keperawatan yang tepat melalui bantuan keperawatan baik bersifat total, parsial atau suportif-edukatif, menggunakan pendekatan proses keperawatan dan berpedoman pada standar asuhan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL- BEDAH
Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah merupakan bentuk asuhan
keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit; mengupayakan pemulihan sampai klien dapat mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat. Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah- langkah ilmiah pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan keterkaitan komponen- komponen biopsiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau kecacatan. LINGKUP KLIEN
Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah
orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada pengembangan yang diajalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus Memperhitungkan “level kedewasaan” Klien yang ditangan, dengan demikian Pelibatan dan pemberdayaan klien Dalam proses asuhan merupakan hal Penting, sesuai dengan kondisinya; ini Berkenaan dengan “self- caring capacities” LINGKUP GARAPAN KEPERAWATAN
Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan baik actual maupun potensial. Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi gangguan fisiologis nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi system-system persyarafan; endokrin; pernafasan; kardiovasikuler; pencernaan; perkemihan; muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh; pendengaran; penglihatan serta permasalahan- permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan system yaitu issue-issue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal. Lingkup Garapan
Lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya. Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan berfikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Disini dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis. Basis Intervensi
Basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan
klien (dewasa) untuk memenuhi kebuthan dasarnya sendiri. (Self care deficit). Ketidakmampuan ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara tuntutan kebutuhan (Self care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (Self- care ability) sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai system tubuh. Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebutuhan akan self-care (Self care requirement) dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhkan integrasi keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal-etis untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan total, parsial atau suportif- edukatif yang dibutuhkan klien. KONSEKUENSI PROFESIONAL
Melihat kompleksitas focus telaahan, lingkup garapan dan basis
intervensi area keperawatan medikal bedah dan konsekuensi profesionalnya perlu dirumuskan:
§ Standar performance untuk acuan kualitas asuhan
§ kategori kwalifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi § sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbaharui memberi jaminan keamanan bagi pengguna jasa keperawatan.