You are on page 1of 5

3

BAB II DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data Tehnik yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis selama menyusun laporan ini yaitu Field Research (Penelitian Lapangan). Untuk mendapatkan semua data yang diperlukan, penulis akan melakukan penelitian langsung terhadap objek dan keadaan yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Literatur Sumber data dan informasi yang di peroleh dari metode ini adalah : Media internet, sejarah kota solo Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan pembicaraan secara langsung dengan pihak pemilik bisnis Serabi Notosuman, baik pimpinan yang berwenang maupun dengan para pelanggannya. Setelah data terkumpul maka dilanjutkan dengan pengolahan data guna memperoleh landasan penulisan laporan dan menarik kesimpulan.

2.

2.1.1 Pengertian Kue Serabi Serabi kadang disebut srabi atau surabi merupakan salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal dari Indonesia. Serabi serupa dengan pancake (pannekoek atau pannenkoek) namun terbuat dari tepung beras dan diberi kuah cair yang manis (biasanya dari gula kelapa). Kuah ini bervariasi menurut daerah di Indonesia. Salah satu ciri khas dari Serabi Notosuman adalah, mereka menumbuk sendiri beras yang menjadi bahan bakunya. Beras yang digunakanpun adalah beras dengan kualitas terbaik, yaitu beras Cendani dari Cianjur. Kualitas memang selalu menjadi perhatian dari pemilik bisnis Serabi Notosuman . kue ini juga sama sekali tidak mengandung bahan pengawet, sehingga hanya bisa bertahan selama satu hari. Daerah yang terkenal dengan kue serabinya adalah Jakarta, Bandung, Solo,Pekalongan dan Purwokerto yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

2.1.2 Sejarah Singkat Serabi Notosuman Pastilah sudah tidak asing dengan salah satu kue khas asli kota Solo yaitu Serabi Notosuman. Kue yang dibuat dari bahan dasar tepung beras, santan, gula, garam dan beberapa bahan adonan yang lain kemudian diracik jadi satu untuk dimasak kedalam cetakan berbentuk seperti wajan kecil yang terbuat dari gerabah dengan dibantu oleh panas dari bara api/arang kayu, yang mempunyai cita rasa akhir yang sangat khas yakni perpaduan rasa manis, gurih dan bertekstur lembut dilidah saat digigit untuk dikunyah. Serabi Notosuman memang sudah sangat terkenal di Kota Solo. Nama Notosuman diambil dari Jl. Notosuman, tempat usaha ini beroperasi dari dulu hingga kini. Jalan Notosuman sendiri kemudian diubah menjadi jalan M. Yamin. Bisnis Serabi Notosuman dirintis oleh pasangan Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan, yang awalnya menerima pesanan kue apem dari para tetangga di tahun 1923. Namun lama-kelamaan, karena banyak yang menyukai, mereka mengembangkan usaha pembuatan kue serabi yang hingga kini menjadi bisnis warisan turun temurun. Biasanya untuk memenuhi selera pembeli, banyak pembuat serabi yang menjual kue ini dalam berbagai rasa dan aroma, misalnya nangka, strawberry, pandan, keju, dan lain-lain. Namun dari dulu hingga kini, Serabi Notosuman tetap konsisten membuat dan menjual kue serabi hanya dalam dua rasa, yaitu serabi polos dan serabi bertabur cokelat. Harga satuan serabi polos Rp. 1.800,00 sementara serabi cokelat Rp. 2.000,00 Gambar packaging Serabi Notosuman

2.2 Sasaran Khalayak 2.2.1 Kompetitor 1. Serabi Eco

2. Surabi Indonesia Cimoet

3. Kabita Soerabi

4. Serabi Javanesia

2.2.2 Sasaran Premier 1. Demografi Masyarakat kelas C - B. Karena harga satuan serabi masih bisa di jangkau oleh para masyarakat kelas bawah. 2. Geografi Masyarakat yang tinggal daerah atau sub-urban, terutama untuk masyarakat disekitar kota Solo. 3. Psikologi Keluarga atau masyarakat yang memiliki daya tarik terhadap kuliner jawa, khususnya kota Solo. 2.2.3 Sasaran Sekunder Wisatawan domestik yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, yang berkunjung dan ingin mencicipi makanan khas Solo. Serta wisatawan asing yang ingin mencoba berbagai makanan khas Indonesia, khususnya makanan khas kota Solo. 2.3 Analisa SWOT 2.3.1 Strength Dapat merealisasikan dengan baik konsep dasar dari warung Serabi Solo Memiliki pelanggan tetap Memiliki daya tarik yang unik dari segi penyajian dan pembuatannya. Warung Serabi Notosuman sudah beberapa kali dipublikasikan kedalam rubik majalah dan acara kuliner TV swasta.

2.3.2 Weakness Desain kemasan Serabi Notosuman tidak dibuat dengan baik, sehingga kurang menarik dan kurang pas untuk produk Serabi Notosuman itu sendiri. Tempat usaha yang terbatas, sehingga kurang memudahkan masyarakat luar daerah untuk mendapatkan Serabi Notosuman.

Daya tahan kue serabi Notosuman hanya 24 jam, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat dibawa dalam waktu berhari-hari.

2.3.3 Opportunity Tidak banyak tempat makan yang khusus untuk menjual Serabi. Banyak yang mencari jajanan yang murah dan sederhana untuk dapat dibawa untuk berpergian, atau sekedar untuk oleh-oleh khas solo.

2.3.4 Threat Banyaknya jenis-jenis serabi yang ada di Indonesia. Maraknya bisnis makanan ringan, sehingga persaingan semakin ketat.

You might also like