You are on page 1of 13

BAB II ISI

2.1 Pencemaran Udara Dikota-kota besar terjadi pertambahan penduduk danpertumbuhan ekonomi yang amat pesat, sehingga meningkatnya tempat-tempat pemukiman, transportasi, dan perindustrian dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri baik berupa sarana dan prasarana. Selain itu, kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya memberi dampak yang positif dan negatif. Dampak negatifnya berupa kerugian bagi keseimbangan lingkungan hidup. Salah satu bentuk dampak negatifnya, yaitu sulitnya untuk memperoleh udara berkualitas baik dan bersih. Pencemaran udara yang terjadi merupakan masalah pencemaran lingkungan yang terberat bagi daerah perkotaan. Akibat pencemaran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kelestarian tanaman dan hewan, dapat merusak bahan-bahan, menurunkan daya penglihatan, serta menghasilkan bau yang tidak menyenangkan ( AP!DA", #$$$%.

Gambar 1.1"imbah &dara Pencemaran udara (air pollution% merupakan masuknya atau

dimasukkannya 'at, energi, dan(atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemar udara (air pollutant% termasuk 'at yang berada di atmosfer dalam konsentrasi tertentu yang bersifat membahayakan manusia, binatang, tumbuhan atau benda-benda lain. Sumber pencemar udara (sources of air pollutants% adalah setiap usaha dan(atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. )adi, Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas senyawa-senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, *egetasi, maupun benda lainnya. Dampak Pencemaran &dara + Pencemar utama dalam atmosfer yang berbahaya bagi materi dan kesehatan manusia adalah + ,idrokarbon, -ksida, nitrogen, .arbon monoksida (/-%, -ksidan Photokimia, Partikel, Sulfur dioksida (S-0%, Asbestos dan logam-logam. entuk-bentuk Pengendalian Pencemaran &dara + Atmosfer memiliki kemampuan alami yang dikenal 1self cleansing. Perlengkapan pengendalian pencemaran udara prinsipnya mengikuti proses penyisihan partikel dan gas pencemar di atmosfer. Pendekatan dalam pengendalian pencemaran udara adalah pengenceran dan pengendalian pencemar pada sumber. 2.2 Gravity Settler Chamber "imbah udara merupakan salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh industri 2 industri, salah satunya industri pertambangan. "imbah tersebut dihasilkan sebagai emisi atmosferik dari industri tersebut. )enis komponen yang termasuk ke dalam emisi tersebut di antaranya adalah debu atau partikulat. 3as yang diproduksi oleh proses pembakaran, seperti /-, /-0, 4-5, S-0m 3as alam, seperti metan, yang banyak dihasilkan pertambangan batu bara dan sedikit pertambangan logam /oolants, seperti /6/s, yang berasal dari air-

conditioners. Dari sejumlah komponen tersebut, emisi debu(partikulat memiliki porsi terbesar dalam kandungan limbah udara kegiatan pertambangan. 2.2.1 adalah+ Dinyatakan dalam micron (7%, #7 8 #9-: ; #99, cepat mengendap, non dispersive particle < #99 , tersuspensi diudara (dikenal sbg Total Suspended Particulate, =SP% <# , tersuspensi permanen diudara /ontoh + debu, smoke, fumes, fog, aerosol erasal dari proses mekanis yaitu pemecahan partikel padat menjadi lebih kecil yang berukuran # 2#999an(7% > 3rinding > /rushing > Drilling Sifat+ > /epat mengendap > entuk tak beraturan (irregular shape% 0. Partikulat Ash erasal dari sisa pembakaran materi organik yang berukuran+ #-#9 mikron (7%. ?. Smoke erukuran 9.9#-# (7%. Daerah transparan dengan tinggi sekitar #-0 mm, suhu cukup tinggi, ,/ dlm bentuk gas asap. 3as asap rokok jelas terlihat karena mengandung partikulat yang berasal dari hidrokarbon yang Pengendali Debu atau Partikulat Partikulat merupakan butiran berbentuk padat atau cair. &kurannya

#. Dust (debu%

memadat dengan ukuran 9.9# 2#7. Seiring dengan gas hasil pembakaran yang terus naik ke udara, gas tersebut bercampur dengan udara yang lebih dingin sehingga gas berubah menjadi partikulat yang terlihat dalam bentuk asap.

@. 6ume erasal dari uap, kondensasi, nukleasi yang berukuran 9.# -# 7m. .ondensasi bila = 8 dew point dan = ;A?9an o/, atau <#A9an o/% 4ukleasi + (#% senyawa organik (0% logam dan senyawa logam (?% senyawa klorida Sifat+ tersuspensi diudara (gerakbrown% /ontoh+ ,asil oksidasi uap logam pada peleburan logam /ontoh lainnya pembakaran dlm incinerator spt+ ,g, Pb, Pb-0, /d, /d-, /d/l0, As0-? akan menguap dalam incinerator, umumnya mengalami kondensasi (saat aliran gas melewati heat e5changer% karena sudah mencapai dew pointnya,-; nukleasi (9.99A 2# mikron%. Adapun penanganan debu tersebut dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap awal dan akhir, berdasarkan besar partikel debu yang dipisahkan. =ahap awal dikhususkan menangani partikel debu yang berukuran cukup besar berskala milimeter. Alat yang sering digunakan untuk menangani debu pada tahap awal adalah settling chamber (ruang pengendapan%. &ntuk dapat mengetahui lebih dalam tentang alat pengendalian pencemaran udara berikut, makalah ini akan membahas tentang settling chamber. 2.2.2 Pengertian Settling Chamber

Settling Chamber adalah alat pengendali debu pertama yang sering dipakai untuk menurunkan emisi debu tetapi pada saat ini sudah jarang sekali digunakan. .arena efisiensi pengumpulnya yang rendah, settling chamber tidak dapat digunakan untuk memenuhi standar emisi yang ada (peraturan pemerintah yang ada%. =etapi settling chamber masih dapat digunakan sebagai penangkap debu awal (pre-collection% untuk alat pengendali partikulat yang lain seperti electrostatic precipitator atau fabric filter untuk menghilangkan (menangkap% partikel dengan ukuran besar. 2.2.3 arakteri!tik Settling Chamber

Gambar 1.2 =ypical Settling /hamber 3ambar # menunjukkan typical settling chamber. entuk settling chamber dapat berupa sebuah kotak yang panjang dan hori'ontal yang dilengkapi dengan inlet, kamar pengendapan (chamber%, outlet serta hopper.

Gambar 1.3 Settling /hamber

2.2." #ekani!me

er$a

Bekanisme utamanya ada dua yaitu gaya grafitasi dan gaya inersia. erbeda dengan gaya grafitasi, gaya inersia ini disebabkan karena perubahan arah aliran yang menyebabkan partikel terlempar. .ecepatan aliran gas yang mengandung partikel akan berkurang di dalam chamber. Semua partikulat di dalam aliran gas akan dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi .

Gambar 1." Settling Chamber

Gambar 1.% Settling Chamber

Gambar 1.& Settling Chamber Prinsip penyisihan partikulat dalam Gravity Settler, yaitu gas yang mengandung partikulat dialirkan melalui suatu ruang (chamber% dengan kecepatan rendah sehingga memberikan waktu yang cukup bagi partikulat (@97m% untuk mengendap secara gra*itasi ke bagian pengumpul debu (dust collecting hoppers%.

Gambar 1.' Settling Chamber

2.2.% ()i!ien!i

!fisiensi teoritis dinyatakan sebagai berikut + * +,y- . ,/01 / 1223 * 4rak!i e)i!ien!i dari ukuran 5artikel d5 +!atu ukuran1 ,y * kece5atan mengenda5 5artikel - * 5an$ang chamber ,/ * kece5atan ga! h6ri76ntal 0 * tinggi chamber 2.2.% 8eni! Settling Chamber Ada dua jenis settling chamber yang umum dipakai+ A. Settling Chamber sederhana, yang terdiri dari kotak panjang yang dilengkapi dengan inlet dan outlet. 3as yang mengandung debu masuk melalui inlet, partikel dengan ukuran yang besar akan mulai mengendap secara alami karena adanya gaya grafitasi.

. )enis lain adalah

oward Settling Chamber. =erdiri dari beberapa plate tipis

yang dipasang secara horisontal untuk mengurangi *olume yang berlebihan untuk pengendapan partikel. 2.2.& Parameter De!ain Parameter desain dalam pembuatan settling chamber diantaranya adalah+ 96 #. 0. ?. @. Parameter Panjang "ebar =inggi Dolume eterangan iasanya di desain dalam industri untuk menyisihkan semua partikel yang lebih besar dari diameter spesifik dpC (Belibatkan parameter #,0 dan ?% didesain agar diperoleh resident time yang cukup untuk laju *olume gas yang diolah agar dapat menangkap semua partikel desain yang telah ditentukan A. Through put velocity ! rule of thumb dibawah kecepatan #9 ft(s (9,?9@E m(s%

2.2.'

elebihan dan

ekurangan Settling Chambers

elebihan dari settling chamber adalah: Desain alat sederhana Budah untuk dibuat konstruksinya Pemeliharaan yang mudah dan biaya pemeliharaan sangat rendah Dapat dipakai untuk industry-industri yang mengemisikan udara yang sangat terpolusi partikulat (missal industry peleburan logam%. Dapat dioperasikan pada temperatur tinggi ekurangan dari settling chamber adalah:

&kurannya esar, Bemerlukan "ahan Fang "uas ,arus Dibersihkan Secara Banual Dalam Gnter*al Haktu =ertentu ,anya Dapat Benyisihkan Partikel erukuran esar (#9-A9mm% !fisiensi penyisihan (h% tinggi hanya pada partikel dengan diameter ; #99mm 8 (h ;$$I%, namun untuk partikel berukuran < #99 mm nilai h sangat rendah sehingga tidak cocok untuk sebagian besar industry yang mengemisikan partikulat ke udara. 2.2.; J J J J riteria De!ain Gravity Settler .riteria disain Gravity Settler adalah sebagai berikut + Perbandingan tinggi (,% dengan panjang ("% chamber sekitar #+(: s.d E% .ecepatan mengendap partikel (settling velocity% lebih besar dari 9.#? m(detik .ecepatan hori'ontal gas diasumsikan seragam, relatif rendah, kurang dari ? m(detik, dan lebih baik kurang dari 9.?9 m(detik. Digunakan untuk menyisihkan partikulat berukuran lebih besar dari A9 m jika densitas partikel rendah, atau sampai #9 m jika densitas partikel cukup besar, partikel yang lebih kecil dari #9 m memerlukan panjang chamber yang besar 2.2.< A5lika!i Settling Chamber Gravity settler digunakan pada industri yang mengolah gas yang sangat kotor, seperti proses industri logam untuk mengumpulkan partikel yang besar dan metalurgi. 2.3 Studi a!u! Pada Pabrik Semen Batura$a Benggambarkan penggunaan alat settling chamber pada pabrik semen serta dampaknya terhadap kesehatan manusia. Pembangunan pabrik dimulai pada tahun #$KE oleh Gshikawajima ,arima eavy "ndustries Company limited (G,G% dari )epang. Sebagai General Contractor, G,G bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek,

perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas A99.999 ton semen per tahun dengan mutu yang sesuai dengan 4G-E(#$K0. .ontrak antara P=. Semen tanggal #? September #$KK. P=. Semen aturaja (Persero% adalah industri semen yang merupakan salah satu adan &saha Bilik 4egara ( &B4%, dimana pada tahun 099# sampai saat ini memproduksi #.0A9.99 ton terak(tahun. P=. Semen aturaja (Persero% terletak di .abupaten -.&, dan lokasi pabrik di tempat yang berbeda, yaitu pabrik aturaja, pabrik Palembang, dan pabrik Panjang andar "ampung. Proses pembuatan semen ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu penyediaan bahan baku, penggilingan dan pengeringan bahan mentah, pembakaran di #otary $iln, penggilingan klinker, dan pengantongan. ahan baku yang digunakan adalah batu kapur (lime stone%, tanah liat (clay%, pasir besi (iron sand%, pasir silica (silica sand%, dan gypsum. Didalam pengelolaan lingkungan, limbah yang keluar dari pabrik yung berupa debu akan mendapatkan perlakuan khusus yaitu dengan menggunakan peralatan settling chamber sehingga limbah yang dihasilkan tidak akan menggangu lingkungan disekitar pabrik tersebut. aturaja (Persero% dengan G,G ditandatangani pada

Gambar 1.; Settling Chamber

.asus ini berhubungan dengan 1Pemetaan .ualitas &dara Ambient dengan Parameter .adar Debu Di "ingkungan Pabrik P=. Semen (Persero%L. Dimana kandungan debu di lingkungan kerja P=. Semen rendah ( di bawah 4ilai Ambang 0I dari 4A . Dalam kasus ini, menjelaskan bahwa settling chamber memiliki Prinsip penyisihan partikulat dalam Gravity Settler yang merupakan gas dimana mengandung partikulat dialirkan melalui suatu ruang (chamber% dengan kecepatan rendah sehingga memberikan waktu yang cukup bagi partikulat untuk mengendap secara gra*itasi ke bagian pengumpul debu. .riteria disain Gravity Settler adalah sebagai berikut + J J J J Perbandingan tinggi (,% dengan panjang ("% chamber sekitar #+(: s.d E% kecepatan mengendap partikel (settling velocity% lebih besar dari 9.#? m(detik kecepatan hori'ontal gas diasumsikan seragam, relatif rendah, kurang dari ? m(detik, dan lebih baik kurang dari 9.?9 m(detik. digunakan untuk menyisihkan partikulat berukuran lebih besar dari A9 m jika densitas partikel rendah, atau sampai #9 m jika densitas partikel cukup besar, partikel yang lebih kecil dari #9 m memerlukan panjang chamber yang besar aturaja aturaja

(Persero% dalam pabrik dari rata 2 rata ke tiga titik sampling dalam pabrik masih atas (4A % yaitu 9,#K0 mg(m ? atau di bawah

You might also like