You are on page 1of 7

Perumahan dan Permukiman

Kawasan Lenteng agung, jakarta selatan

Di susun oleh : Aditya Pratama ( 10120003) Nurul laila ( 10120004) M . Ermi H ( 10120006) James C ( 10120007) Yosan D.S ( 10120011 )

TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ISTN 2012

LATAR BELAKANG

Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi perkembangan lingkungan suatu kota. Pertambahan jumlah penduduk ini mempengaruhi proses pembangunan dan perkembangan aktivitas suatu wilayah meningkatkan kebutuhan ruang atau lahan. Meningkatnya jumlah penduduk menuntut penyediaan kebutuhan seperti perumahan, sarana dan prasaran, fasilitas dan lain sebagainya.

Tujuan
Penataan sebagian elemen permukiman sesuai dengan karakteristik dari perumahan

Sasaran
Penduduk di lingkungan Lenteng Agung

Standar jalan pemukiman :

Sistem jaringan jalan perumahan Jalan lokal sekunder di perumahan dibagi ke dalam 3 (tiga) bagian yaitu: jalan lokal sekunder I, Jalan lokal I merupakan jalan poros perumahan yang menghubungkan antara jalan kolektor dan atau pusat aktivitas di perumahan. Jalan ini secara fungsional dapat dikatakan seperti jalan dengan hirarki arteri di dalam kawasan perumahan, dengan kapasitas jalan yang dapat melayani jumlah kendaraan yang relatif besar, yaitu antara 800-2000 kendaraan/hari. jalan lokal sekunder II, Jalan lokal II menghubungkan akses menuju jalan lokal sekunder III dan menghubungkan aktivitas atau menuju jalan yang lebih tinggi hirarkinya. Jalan lokal II dapat berbentuk loop yang menghubungkan satu jalan kolektor atau jalan arteri pada dua titik, atau dapat juga berbentuk jalan lurus yang menghubungkan lalu-lintas antara jalan kolektor atau jalan arteri. jalan lokal II mempunyai kapasitas 200-1000 kendaraan/hari. jalan lokal sekunder III, Fungsi utama dari jalan ini adalah menghubungkan lalu-lintas dari dan menuju persil jalan lainnya dalam perumahan. Jalan lokal III tidak memberikan pelayanan sebagai jalan pintas. Kapasitas jalan ini adalah kurang dari 350 kendaraan/hari .

presentase ketentuan besaran perumahan


50 % perumahan 25 % fasilitas 15% jalan 10% jalur hijau

jalan kota rata 15 jalan lingkungan jalan setapak Jalan utama lingkungan

: panjang jalan 0.6km/1000 penduduk. kecepatan ratas/d 20 km/jam : panjang 40-60 m/Ha. lebar 2-5 meter : panjang 50 - .... m/Ha. lebar 0.8-2 meter : jalan dengan akses mudah menuju ke pusat lingkungan

1.2 Kriteria jalan sesuai existing pada tapak :


Besaran jalan berdasarkan keadaan ekonomi saat ini yang penduduk nya mengunakan sepedah motor. Beasaran Kavling rumah yang kecil tidak cukup untuk menyimpan mobil. Atau garasi Hirarki jalan Kepadatan jalan masuk utama akses jalan utama mudah

DATA EXISITING JALAN

Side entrance pemukiman L=2m

Utara Selatan Barat Timur

: jalan : jalan : jalan lenteng agung : sungai ciliwung

Luas lahan: 38 Ha Jmlah pnddk: 1642 kk/8210 jiwa

Bangunan

Permanent houses adalah rumahrumah hunian yang permanen dengan nilai ekonomi level menengah ke atas
Main entrance pemukiman L=5m
Jalan utama lingkungan L=5 m

KONSOLIDASI TANAH Skema konsolidasi tanah adalah suatu pengaturan kembali pemilik tanah yang biasanya di lakukan di kawasan hamparan yang belum terbangun. Pemilik tanah di atur kembali batas- batas dan layout nya nsambil di lakukan reduksi ukurannya, sehingga suatu bidang pemilik tanahbergeser dari tempatnya, berkurang luas nya tetapi mendjadi lebih teratur.

You might also like