Professional Documents
Culture Documents
2
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
II Administrasi Pemerintahan
Sejak diberlakukannya
desentralisasi pemerintahan dengan
titik berat berada pada level
Kabupaten dan Kota, maka roda
pemerintahan di Kabupaten Bekasi
dengan sendirinya berubah. Dalam
menjalankan roda pemerintahan,
Kabupaten Bekasi diselenggarakan
oleh Sekretariat Daerah yang
dibantu tiga Asisten (Asisten Tata
Praja, Asisten Ekonomi dan
Pembangunan, dan Asisten
Administrasi); 14 (Empat Belas Dinas
Gambar 1. Komplek Pemerintahan Kabupaten Bekasi Daerah) yaitu: Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan; Dinas
Peternakan, Perikanan dan Kelautan; Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Penanaman Modal Daerah; Dinas Perhubungan; Dinas Pengendalian Dampak
Lingkungan dan Pertambangan; Dinas Pendapatan Daerah; Dinas Kesehatan; Dinas
Tenaga Kerja; Dinas Pendidikan; Dinas Bina Marga dan Pengairan; Dinas Penataan dan
3
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
Pengawasan Bangunan; Dinas Tata Ruang; Dinas Pemukiman dan Pertamanan; dan
Dinas Pasar dan Kebersihan; 5 (Lima) Badan, yaitu Badan Perencanaan Daerah; Badan
Pengawasan Daerah, Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana; 1 (Satu) Rumah
Sakit Daerah (RSD); 5 (Lima Kantor) yaitu Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip
Daerah; Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; Kantor Pemadam
Kebakaran; Kantor Pariwisata dan Kebudayaan; dan Satuan Polisi Pamong Praja; serta
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Selanjutnya, secara
administratif pemerintahan, Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 Kecamatan dan 187
desa. Setiap Kecamatan mempunyai ciri dan karakter serta potensi yang berbeda,
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
4
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
5
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
dan Sukarya. Sedangkan untuk lahan kering sebagian besar berada di sebelah
Selatan yaitu di Kecamatan Setu, Serang Baru, Cibarusah dan Bojongmangu.
6
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
penduduk kurang lebih 2.114.106 jiwa. Lahan seluas ini memanjang sepanjang
Jalur Utama Barat – Timur yang diapit oleh jalan negara dan rencana jalan tol
selatan.
Fungsi Daerah Perdagangan dan Jasa, pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan
dinamisnya perekonomian masyarakat mengakibatkan peningkatan daya beli
sebagian besar masyarakat Bekasi. Hal ini dapat dilihat dengan pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan kawasan perdagangan dan jasa, yang umumnya
menyebar di sepanjang jalur utama jalan negara dan jalan tol. Terdapat 3 titik
utama pengelompokan perdagangan dan jasa yaitu di Kecamatan Cikarang Pusat
sebagai pusat perdagangan dan jasa lama, di Kawasan Industri MM-2100 Kecamatan
Cibitung dan di Kawasan Pemukiman Lippo Kecamatan Cikarang Timur.
7
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
direncanakan dibangun jalan tol Selatan (jalan tol Jakapurwa) sejajar dengan
jalan tol Jakarta-Cikampek, di samping itu jalan tol ini direncanakan pula
untuk melayani arus lalu lintas dari arah Timur Pulau Jawa yaitu dari Jawa
Tengah dan Jawa Timur; (7) Khusus untuk kemudahan pencapaian ke pusat
perkantoran pemerintah Kabupaten Bekasi melalui jalan tol Jakarta-Cikampek,
dibangun simpang susun baru (Interchange) pada STA 36+700 di Desa
Hegarmukti; (8) Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan negara
direncanakan dibangun jalan disebelah kiri-kanan saluran Tarum Barat dari
mulai perbatasan Karawang sampai dengan perbatasan Kota Bekasi; (9) Untuk
menghubungkan kawasan-kawasan industri maupun perumahan dibangun jalan
antar kawasan yang membentang dari Bekasi Timur sampai ke perbatasan
Karawang.
Peningkatan dan pelebaran ruas jalan, meliputi: (1) Jalan Cikarang-Sukatani-
Cabangbungin; Peningkatan maupun pelebaran ruas jalan ini untuk melayani
angkutan hasil pertanian dari Kecamatan Cabangbungin, Sukatani, dan
Sukakarya. Jalan tersebut berfungsi sebagai jalan penghubung
utama antar Kecamatan disamping itu juga untuk mengantisipasi
perkembangan/pertumbuhan Kecamatan-kecamatan; (2) Jalan Tambelang-
Cikarang, ruas jalan ini untuk memperlancar arus lalu lintas, baik barang
maupun orang dari Kecamatan Tambelang ke pusat Ibukota Kabupaten Bekasi.
Jalan tersebut juga dipergunakan untuk pengangkutan hasil produksi pertanian
ke pusat pemasaran (Pasar Cikarang); (3) Jalan Pebayuran-Kedungwaringin,
ruas jalan ini ditingkatkan kapasitasnya, di samping untuk pengangkutan hasil
pertanian dan hasil pertambangan pasir juga digunakan sebagai jalur
perekonomian masyarakat ke pasar Bojong, selain itu juga untuk memperlancar
jalannya roda pemerintahan; (4) Jalan Tarumajaya-Cikarang Bekasi Laut (CBL),
peningkatan ruas jalan ini untuk mempersingkat jarak tempuh dari dan ke
pusat Ibukota Kabupaten melalui jalan sejajar dengan Cikarang Bekasi Laut
(CBL). Jalan ini merupakan jalan alternatif yang menuju lansung ke wilayah DKI
Jakarta, (5) Jalan Setu-Serang-Tegaldanas, ruas jalan ini merupakan jalan
lingkar Selatan yang cukup potensi digunakan untuk lalu lintas hasil industri
bata, genteng dan galian C dan merupakan jalur alternatif menuju kawasan
Barat (Kota Bekasi dan DKI Jakarta) melalui Bantargebang demikian juga
sebaliknya untuk aktivitas/kegiatan lain menuju Pusat Pertokoan Kota Bekasi;
(6) Jalan Cibarusah-Tegaldanas; peningkatan ruas jalan ini untuk
mempersingkat jarak tempuh dari Kecamatan Cibarusah ke Pusat Pemerintahan
Kabupaten Bekasi; (7) Jalan Lemahabang-Tegaldanas, peningkatan ruas jalan
ini untuk menghubungkan Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi ke jaringan
jalan negara dan stasiun Lemahabang maupun ke perumahan pegawai Pemda di
Cikarang Baru, yang ke depannya merupakan jalur jalan padat dilintasi
kendaraan-kendaraan dari dan arah jalan negara.
B. Rencana Middle Makro (Rencana Penataan Lingkup Ibukota), posisi lokasi pusat
perkantoran Ibukota Kabupaten Bekasi, berada disebelah Selatan bagian Timur
dari jalan tol Jakarta-Cikampek, letaknya cukup strategis, sehingga apabila
dihubungkan dengan beberapa jaringan jalan yang memadai, maka mobilitas dan
akses transportasi dengan mudah dapat menjangkau dari dan ke seluruh wilayah
Kabupaten Bekasi. Jaringan jalan yang akan dibangun, yaitu: (1) Melalui jalan tol
Jakarta-Cikampek dibuka Interchange (simpang susun) pada STA 36+700 sekitar
Tegaldanas, di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat. Pembangunan
8
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
9
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
baru tiba secara terpisah. Jalan keluar masuk terminal akan menggunakan jalur
jalan kolektor primer yang merupakan jalan antar kawasan.
Selain rumah sakit swasta, baik yang berada di kawasan industri maupun
di luar kawasan industri, direncanakan pula dibangun rumah sakit daerah (RSUD) di
Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat, di mana lokasinya berdekatan dengan
pusat pemerintahan. Dengan tersebarnya rumah sakit, diharapkan dapat melayani
masyarakat baik untuk wilayah utara maupun wilayah selatan Kabupaten.
Pusat-pusat
perdagangan dan jasa
direncanakan tersebar di
beberapa kawasan yaitu:
di Desa Cikarang Kota,
Kawasan Jababeka, Graha
Buana Cikarang, MM 2100,
EJIP, Lippo Cikarang dan
Deltamas. Menyebnya
pusat-pusat perdagangan
dan jasa diharapkan beban
jalan dapat merata
sehingga kemacetan dapat
dihindari. Kegiatan
perdagangan dan jasa,
tidak hanya diarahkan
pada pemenuhan
kebutuhan setempat akan
tetapi dikembangkan ke
arah kegiatan perdagangan
Gambar 5. Infrastruktur industri dan jasa. dan jasa yang bersifat
nasional maupun
internasional. Hal ini didukung oleh keberadaan kawasan industri yang produk-
produknya saat ini telah berorientasi eksport. Dengan demikian perdagangan dan
jasa di Kabupaten Bekasi dapat menjadi daya tarik tersendiri. Hal yang sama juga
dalam upaya membangun pusat-pusat promosi, baik untuk produk industri besar
dan industri kecil, yang tidak dapat dipisahkan dengan pusat-pusat perdagangan
dan jasa. Adanya pusat-pusat promosi produk industri besar dan industri kecil
merupakan tolok ukur bagi perkembangan industri besar maupun industri kecil di
wilayah Kabupaten Bekasi.
Sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Bekasi, keberadaan
alun-alun kota merupakan hal yang harus dipenuhi. Alun-alun merupakan tempat
di mana interaksi sosial budaya masyarakat berlangsung. Alun-alun pada umumnya
digunakan pula sebagai tempat rekreasi dan olah raga. Karena alun-alun
merupakan tempat berkumpulnya masyarakat, maka alun-alun juga merupakan
tempat di mana sektor informal seperti pedagang kaki lima mengambil tempat.
Agar kesemrawutan akibat pedagang kaki lima tersebut tidak terjadi, maka harus
disediakan tempat khusus bagi pedagang kaki lima di sekitar alun-alun.
Dalam rangka membangun dunia olah raga, baik yang beroreintasi
prestasi maupun untuk memelihara kesehatan masyarakat, Kabupaten Bekasi akan
membangun Komplek Gelangang Olah Raga (GOR). Di dalam komplek ini
diharapkan tersedia fasilitas utama dalam rangka menunjang berbagai kegiatan
10
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
keolahragaan antara lain: Stadion sepak bola, lintasan atletik, lapangan tenis,
voley ball, kolam renang dan bangunan fasilitas olah raga lainnya, sesuai dengan
standar yang telah ditentukan sehingga nantinya dapat dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan olah raga baik skala daerah, regional maupun nasional. Alun-
alun, stadion, dan Gelangang Olah Raga direncanakan berlokasi di jalur utama
gerbang masuk ke pusat perkantoran Pemerintahan yang berlokasi di Desa
Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat.
Untuk menunjang kegiatan promosi hasil industri rumah tangga, industri
kerajinan, industri kecil dan industri lainnya maka pemerintah merencanakan
mengadakan kegiatan dalam waktu-waktu tertentu seperti misalnya Pameran
Pembangunan, Pameran Teknologi Tepat Guna maupun Pekan Raya Bekasi (PRB).
Untuk itu diperlukan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan-kegiatan
periodik sebagaimana tersebut di atas. Bangunan Pekan Raya Bekasi ini
direncanakan berlokasi di sekitar alun-alun kota. Selain itu, dalam upaya
mensosialisasikan dan mengenalkan ciri khas dan jati diri Kabupaten Bekasi
direncanakan akan dibangun monumen di lokasi-lokasi strategis antar lain di
gerbang masuk komplek pusat pemerintahan.
11
KPDE Doc.
Kabupaten Bekasi Menyongsong Pasar Bebas dan Globalisasi
V Penutup
Pembangunan di Kabupaten Bekasi, dilihat dari indikator-indikator yang lazim
digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan
kualitatif kecenderungannya menunjukkan peningkatan. Kabupaten Bekasi di era
desentralisasi, pasar bebas yang kompetitif dan globalisasi yang menuntut
profesionalitas dan kompetensi, senantiasa mengantisipasi perubahan lingkungan
strategik yang sejalan dengan visi Manusia Unggul Yang Agamis Berbasis Agribisnis
dan Industri Berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bekasi, didukung
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Manajemen Tujuh Kawasan Industri, siap
menyongsong pasar bebas dan era globalisasi ekonomi yang kompetitif.
12
KPDE Doc.