You are on page 1of 23

TRAUMA ABDOMEN

Presentan : Indra Destia 12100113043 M. Indra Hadiandite A. 12100113035 Preseptor : Dr. Eddy Yuswardi., Sp.B SMF ILMU BEDAH PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RSUD SYAMSUDIN S.H SUKABUMI 2014

BAB I PENDAHULUAN
Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera. Trauma abdomen adalah keadaan pada abdomen baik bagian dalam ataupun luar yang disebabkan oleh luka atau cedera. Trauma pada abdomen dibagi menjadi 2 : penetrasi dan non penetrasi Trauma abdomen masih merupakan penyebab kematian yang dapat dicegah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


ANATOMI ABDOMEN 1. Anatomi Abdomen bagian Luar 2. Anatomi Abdomen bagian Dalam a. Rongga Peritoneum b. Rongga Pelvis c. Ruang Retroperitoneum

Mekanisme Trauma
A. Trauma Tumpul : Pukulan B. Trauma Tembus : luka tusuk, luka tembak

Penilaian
a. Riwayat trauma b. Pemeriksaan fisik 1. Inspeksi 2. Auskultasi 3. Perkusi 4. Palpasi 5. Evaluasi Luka Tembus 6. Pemeriksaan Lokal Luka Tusuk 7. Menilai Stabilitas pelvis 8. Pemeriksaan penis, perineal dan rektal 9. Pemeriksaan vagina 10. Pemeriksaan gluteal

c. Pemasangan Kateter 1. Gastric Tube 2. Kateterisasi kandung kemih


d. Pengambilan darah dan urin e. Pemeriksaan Rontgen 1. Pemeriksaan Rontgen untuk trauma tumpul 2. Pemeriksaan Rontgen untuk trauma tembus 3. Studi kontras - Uretrografi - Sistografi - IVP atau Urogram excretory - Gastrointestinal

f. Studi diagnostik Khusus dalam trauma tumpul 1. Diagnostic peritoneal lavage (DPL) Indikasi : - Cedera kepala, intoksikasi alkohol, penggunaan obat terlarang - cedera jaringan syaraf dan tulang belakang - cedera pada struktur yang berdekatan : tulang iga bawah, panggul - pemeriksaan fisik yang meragukan

2. Ultrasound diagnostic (Ultrasonografi atau sonogram) - untuk mengetahui adanya hemiperitoneum 3. Computed tomography (CT-Scan) - Dapat mendiagnosis cedera retroperitoneum dan organ panggul yang sulit diakses melalui pemeriksaan fisik atau diagnostic peritoneal lavage

DPL Indikasi Menentukan perdarahan bila

USG adanya Menentukan cairan

CT bila Menentuka organ cedera

adany terdapat penurunan tekanan jika tekanan darah normal

penurunan tekanan darah darah

Keuntungan

Diagnosis

cepat

dan Diagnosis

cepat,

tidak Paling

spesifik

untuk

sensitive, akurasi 98%

invasive dan dapat diulang, cedera, akurasi 92%-98%

akurasi 86%-97%

Kerugian

Invasive, mengetahui

gagal Tergantung operator distorsi Membutuhkan biaya dan cedera gas usus dan udara di bawah waktu yang lebih lama, gagal mengetahui tidak mengetahui cedera

diafragma atau cedera kulit,

retroperitoneum

cedera
pankreas

diafragma

usus, diafragma,
pankreas

usus

dan

Studi Diagnostik Khusus Dalam Trauma Tembus


Toraks bagian bawah Luka tusuk abdomen depan Cedera pinggang atau punggung

Luka Tembus
Pemeriksaan fisik Rontgen toraks Thorakoskopi Laparoskopi Laparotomi

Indikasi Laparotomi
Evaluasi abdomen
Trauma tumpul abdomen Trauma tumpul dan tembus abdomen dengan hipotensi berulang Peritonitis Trauma terbuka Luka tembak Eviscerasi

Berdasarkan rontgen
Udara bebas Ruptur diafragma Ruptur GI Cedera buli-buli atau renal setelah trauma tumpul atau tembus

Trauma Panggul
Biasanya disebabkan cedera karena benturan yang kuat Mekasnisme cedera panggul Penilaian Pengelolaan

Mekanisme cedera panggul


Kompresi atau jatuh dari ketinggian

Disrupsi panggul dan disrupsi pelvic ring

Perdarahan vena pelvis posterior dan arteri iliaka interna

Penilaian
Perdarahan dari meatus urethra Pembengkakan Robek pada daerah anogenital Prostat letak tinggi pada rectal toucher Ketidakstabilan panggul

BAB III SIMPULAN


Pemulihan fungsi vital Konsultasi dini dengan ahli bedah Penanganan berdasarkan pada mekanisme trauma

Trauma Tumpul
Hemodinamis abnormal
Segera periksa perdarahan intraabdomen dan kontaminasi isi viscus dengan USG atau DPL

Hemodinamis normal
Apabila tanpa tanda peritonitis dievaluasi dengan CT kontras Keputusan operasi berdasarkan organ yang terlibat dan beratnya cedera

Trauma Tembus
Dengan gejala (hipotensi, peritonitis, eviscerasi, luka tembak) didapatkan dari pemeriksaan fisik atau pemeriksaan rontgen
Segera lakukan laparotomi

Tanpa gejala
Pemeriksaan fisik DPL CT kontras Laparotomi berdasarkan keputusan ahli bedah

Pengelolaan
Pemulihan fungsi vital Menguraikan mekanisme cedera Pemeriksaan fisik serial Melakukan manuver diagnostik khusus seperlunya Kecurigaan yang tinggi terhadap cedera yang tersamar Pengenalan dini untuk intervensi pembedahan

You might also like