Professional Documents
Culture Documents
Rita Sekarsari
Rita Sekarsari
No 1 2 3 4 5
NO
1 2 3 4 5 6
Pendidikan AKPER DEPKES RI 1985 S1 PSIK UI 1993 S2 Monas Uni Melbourne 2001 Pengakuan Ns Sp KV 2011 S3 FIK UI 2010 , candidate doctor
No 1 2 3
Pekerjaan Koordinator Program Diklat RSJPDHK 2012 Ketua Sub Komite Keperawatan RSJPDHK 2007 - 2012 Manajer Instalasi Rawat Inap & Ketua Komite Keperawatan RSJPDHK 20012007 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001 Supervisor Keperawatan RSJPDHK 1993 - 2009 Koordinator DIKLAT POST BASIC 1993 - 2001
Pelayanan Keperawatan
AUDIT KEPERAWATAN
Kesehatan :
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
Pasal 23 :
menyelenggarakan yankes. Kewenangan utk menyelenggarakan yankes dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki (Ayat 1&2)
Dlm menyelenggarakan yankes, tenaga
Pasal 24
ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
Ketentuan mengenai kode etik dan
Pasal 63 penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK
10
11
Pasal13 (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan Standar profesi Standar pelayanan rumah sakit Standar prosedur operasional yang berlaku Etika profesi Menghormati hak pasien dan Mengutamakan keselamatan pasien
12
Pasal 36 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan 1.Tata kelola rumah sakit (Good Hospital Governance) 2.Tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance)
13
Peraturan Organisasi Rumah Sakit (Corporate Bylaws) Peraturan Staf Medis Rumah Sakit (Medical Staff Bylaw) Peraturan Staf Keperawatan Rumah Sakit (Nursing Staff Bylaw)
Untuk menyelenggarakan 1. Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) 2. Tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).
Dalam (medical staff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis medis (Clinical Privilege). Dalam (nursing staff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis perawat (Clinical Privilege).
14
Peraturan
Peraturan internal korporasi(corporate bylaws) : adalah aturan yang mengatur agar tata kelola korporasi
(corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite medik, keperawatan di rumah sakit.
Peraturan internal staf medis(medical staff bylaws): adalah aturan yang mengatur tata kelola klinis
(clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis, staf keperawatan di rumah sakit.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 15
Dengan demikian
Rumah sakit seyoganya mempunyai komite keperawatan yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance) untuk melindungi pasien. Setiap tenaga keperawatan dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinisnya (clinical privilege) untuk melakukan tindakan keperawatan Hanya tenaga perawat yang memenuhi syaratsyarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh melakukan tindakan keperawatan dan atau tindakan medis (delegasikan)
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 16
Komite Keperawatan
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli keperawatan dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit agar staf keperawatan terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi keperawatan.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 19
1
Rekomendasi pemberian ijin untuk melakukan tindakan keperawatan (entering to the profession) sub-komite kredensial.
20
Memelihara kompetensi dan perilaku tenaga keperawatan ( maintaining professionalism sub-komite mutu profesi melalui audit keperawatan dan pengembangan profesi berkelanjutan ( continuing professional development )
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 21
3 Rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan ijin melakukan tindakan keperawatan (expelling from the profession) sub-komite disiplin.
22
23
24
Kredensial Perawat di Rumah Sakit Pemberian authority (privilege) oleh Direktur Rumah Sakit kepada seorang klinisi untuk melakukan tindakan keperawatan dan atau tindakan medis dilingkungan rumah sakit tersebut. Delineasi (rincian) jenis tindakan yang diijinkan didasarkan pada rekomendasi mitra bestari (peer group)
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 25
Kredensial perawat adalah proses evaluasi terhadap staf perawat untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menjalankan tindakan keperawatan dan tindakan medis tertentu dalam lingkungan RS tersebut untuk periode tertentu .
Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf perawat yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.
Mengapa Kredensial ??
Perkembangan IPTEK Kesehatan, Keperawatan berkembang pesat kompetensi seseorang dapat berkurang, bertambah atau kadaluwarsa Seseorang tenaga perawat dapat mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan menurun atau hilangnya kompetensi bila dipaksakan akan membahayakan keselamatan pasien
tujuan
Melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme kredensial dokter di rumah sakit dengan jalan mengendalikan kewenangan dalam melakukan tindakan medik (delination clinical privilege) bagi setiap dokter agar pasien benar-benar berada ditangan seorang tenaga medis yang kompeten
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 27
TARGET KREDENSIAL Setiap perawat memiliki surat clinical appointment dari Direksi Rumah Sakit sesuai dengan clinical privilege berdasarkan mekanisme credentialing
28
Kewenangan Klinis (clinical privilege) Kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan dan atau tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit berdasarkan penugasan yang diberikan Direktur Rumah Sakit.
29
Australian council for safety and quality in health care . National guidelines for credentials and clinical privileges. 2002
30
(Clinical Appointment)
Surat yang diterbitkan oleh Direktur Rumah Sakit kepada seorang tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan keperawatan dan atau tindakan medis dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 31
Surat Penugasan
(Clinical Appointment)
Dalam
batas batas sesuai dengan yang tercantum dalam clinical privilege berdasarkan mekanisme credentialing oleh mitra bestari
Diterbitkan
32
Mitra Bestari
(Peer Group)
Sekelompok
orang dengan reputasi tinggi yang memiliki kesamaan profesi, spesialisasi dengan seorang perawat yang sedang menjalani proses kredensial, dan atau dianggap dpat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan keperawatan dan atau tindakan medis tertentu.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 33
34
Mekanisme Kredensial
1. Perawat mengajukan permohonan untuk
mendapat kewenangan klinis dengan metode self assessment 2. Mitra Bestari (Peer Group) mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan keperawatan dan atau tindakan medis tertentu yang dilakukan pemohon 3. Pimpinan RS menerbitkan surat penugasan (clinical appointment) berdasar rekomendasi mitra bestari yg berlaku periode tertentu
Acuan dari PERSI, Pedoman Kredensial dan Kewenangan klinis (clinical Privilege) di Rumah Sakit), Jakarta, 2009.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 37
1. Melamar 2. Diterima/tidak
Perawat
3. kredensial
Proses kredensial
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 38
Jumlah 4-5 org Sesuai bidang keahlian pemohon Ttidak harus angg sub komite kredensial Bisa dari luar RS Bisa bbrp bidang spesialisasi
Pengkajian Objektif Dasar white paper berisi syarat 2 kapan seorang dokter dianggap kompeten untuk melakukan tindakan medis ttt
39
40
CONTOH LIST OF CP
41
CONTOH LIST OF CP
42
Penutup
Melakukan penyesuaian mendasar menuju suatu Tatakelola Klinik yang Baik Harus didukung oleh semua fihak yang berhubungan / berkepentingan pd akhirnya akan menguntungkan masyarakat sbg penerima pelayanan-asuhan keperawatan professional.
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 43
Mengkawal Standar Praktik Keperawatan, Standar Kompetensi Perawat, dan Penerapan Kode Etik perawat. Merekomendasikan pemberian ijin untuk melakukan tindakan keperawatan Memelihara kompetensi dan perilaku tenaga keperawatan ( maintaining professionalism melalui audit keperawatan dan pengembangan profesi berkelanjutan ( continuing professional development )
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK
44
Mengintegrasikan pengendalian mutu profesi keperawatan sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan (continuity of care) Mengintegrasikan Sistem Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Perawat (PKB2P/CPD).
45
Rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan ijin melakukan tindakan keperawatan Memfasilitasi penyelesaian dilema etik secara berjenjang.
46
Banyak orang pandai berkitab Sedikit saja pandai bersyair Banyak orang pandai bercakap Sedikit saja pandai berpikir Semakin banyak tebu dicabut Makin terasa tumbuhnya semak Semakin banyak ilmu dituntut Makin terasa bodohnya awak
Gunung tahan sama didaki Sungai pahan sama direnang Jikalau semua bersatu hati Kerja yang payah menjadi senang Dayung perahu tuju haluan Membawa rokok bersama rempah Kalau ilmu tidak diamalkan Ibarat pokok tidak berubah
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12.
13.
Melakukan pengukuran tanda-tanda vital Melakukan tindakan kegawatdaruratan dlm rangka penyelematan Jiwa Melakukan tindakan keperawatan dalam upaya mempertahankan jalan nafas Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan oksigen *** Melakukan Askep dengan masalah Tuberkulosis Melakukan Askep dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi dara *** Melakukan Askep dalam Upaya mempertahankan suhu tubuh Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit *** Melakukan pemberian obat secara aman dan tepat sesuai intruksi dari tim medis yang berwenang.*** Melakukan askep dalam pemberian darah secara aman *** Melakukan askep terapi intravena sesuai instruksi yang berwenang *** Melakukan askep dlm upaya pemeliharaan akses insersi kateter perifer dan sentral *** Melakuak askep dengan masalah kardiovaskular ***
49
Melakukan askep dg masalah Syok *** Melakukan askep pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang terpasang monitoring invasif hemodinamik.*** Melakukan askep dengan masalah edema serebral *** Melakukan askep dengan masalah tekanan intra kranial *** Melakukan askep dengan masalah metabolik *** Melakukan askep dengan masalah hipoglikemi dan hiperglikemi *** Melakukan askep dengan masalah kanker *** Melakukan askep dengan masalah persepsi sensori, visual dan auditori *** Melakukan askep perioperatif *** Melakukan kesiapan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan perawatan *** Melakukan askep pre-intra dan post anestesi *** Melakukan askep dengan masalah reaksi anafilaksis *** Melakukan askep dalam upaya menangani nyeri *** Melakukan askep dalam upaya mempertahankan keutuhan (Integritas) kulit ***
50
Melakukan askep luka *** Melakukan askep dengan masalah konstipasi *** Melakukan askep dengan masalah diare *** Melakukan askep dalam pemenuhan nutrisi peroral Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi entral *** Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal Melakukan askep dalam pemenuhan mobilisasi Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur Melakukan askep dengan masalah stress *** Melakukan askep pencegahan terhadap kekerasan *** Melakukan askep pencegahan bunuh didri *** Melakukan askep dlm upaya peningkatan konsep diri *** Melakukan askep untuk menstimulasi tumbang bayi dan anak *** Melakukan askep dengan masalah kesehatan bayi dan balita ***
51
Melakukan askep maternitas dan kesehatan perempuan *** Melakukan askep dengan masalah kesehatan imun *** Melakukan askep dengan masalah HIV/AIDS *** Melakukan askep dengan prinsip keselamatan pasien *** Medlakukan upaya pencegahan yang mengancam kondisi keselamatan dan keamanan melalui langkah-langkah precautions/kewaspadaan yang tepat *** Melakukan program Pengendalian Infeksi nosokomial *** Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien dan peralatan *** Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri Melakukan askep untuk mempersiapkan klien dalam prosedur diagnostik dan penatalaksanaannya *** Melakukan askep dengan menggunakan teknologi informasi efektif dan tepat. Melakukan askep dengan masalah dimensia *** Melakukan tindakan keperawatan komplementer ***
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 52
Melakukan askep dengan memberdayakan potensi klien dan lingkungan (terapi modalitas keperawatan)*** Melakukan askep dengan masalah sosial, kultural dan spiritual *** Melakukan penerimaan Klien barfu untuk memfasilitasi kesinambungan pelayanan/asuhan *** Melakukan askep dengan masalah kebutuhan khusus *** Melakukan askep pada kelompok khusus (kesehatan sekolah, kesehatan kerja, lansia, lembaga pemasyarakatan dll) *** Melakukan askep dengan masalah kesehatan difasilitas pelayanan/asuhan keperawatan (home care, nursing home/residensial health care), fasilitas pelayanan/asuhan kesehatan bergerak *** Melakukan askep dalam menghadapi proses berduka *** Melakukan askep menjelang dan sesuudah kematian *** Melakukan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan *** Melakukan askep melalui upaya promosi dan prevensi (primer, sekunder, tersier)*** Melakukan surveillance untuk kepentingan askep *** Melakukan Imunisasi sesuai program pemerintah *** Melakukan penggunaan alat kontrasepsi sesuai program pemerintah ***
53
Mengelola pemeriksaan tanda-tanda vital Melakukan tindakan kegawatdaruratan dlm rangka penyelamatan Jiwa Mengelola Askep dalam upaya mempertahankan kelancaran jalan nafas Mengelola Askep dalam pemenuhan kebutuhan oksigen Mengelola Askep dengan masalah Tuberkulosis Mengelola Askep dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah Mengelola Askep dalam Upaya mempertahankan suhu tubuh
10. 11.
12.
Mengelola Askep dlm upaya pemeliharaan akses insersi kateter perifer dan sentral
Mengelola Askep dengan masalah kardiovaskular
13.
54
Mengelola Askep dg masalah Syok Melakukan pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang terpasang monitoring invasif hemodinamik. Mengelola Askep dengan masalah edema serebral Mengelola Askep dengan masalah tekanan intra kranial Mengelola Askep dengan masalah metabolik Mengelola Askep dengan masalah hipoglikemi dan hiperglikemi Mengelola Askep dengan masalah kanker
21.
22. 23. 24. 25. 26. 27.
55
Mengelola askep luka Mengelola askep dengan masalah konstipasi Mengelola askep dengan masalah diare Mengelola askep dalam pemenuhan nutrisi peroral Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi entral Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal Mengelola askep dalam pemenuhan mobilisasi Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur Mengelola askep dengan masalah stress Mengelola askep pencegahan terhadap kekerasan Mengelola askep pencegahan bunuh didri Mengelola askep dlm upaya peningkatan konsep diri Melakukan askep untuk menstimulasi tumbang bayi dan anak Mengelola askep dengan masalah kesehatan bayi dan balita
56
Mengelola askep maternitas dan kesehatan perempuan Mengelola askep dengan masalah kesehatan imun Mengelola askep dengan masalah HIV/AIDS Mengelola askep dengan prinsip keselamatan pasien Mengelola upaya pencegahan yang mengancam kondisi keselamatan dan keamanan melalui langkah-langkah precautions/kewaspadaan yang tepat Mengelola program Pengendalian Infeksi nosokomial Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien dan peralatan Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri Mengelola askep untuk mempersiapkan klien dalam prosedur diagnostik dan penatalaksanaannya Mengelola askep dengan menggunakan teknologi informasi efektif dan tepat. Mengelola askep dengan masalah dimensia Mengelola tindakan keperawatan komplementer
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 57
57.
58. 59. 60.
Mengelola askep dengan memberdayakan potensi klien dan lingkungan (terapi modalitas keperawatan) Mengelola askep dengan masalah sosial, kultural dan spiritual Mengelola penerimaan Klien barfu untuk memfasilitasi kesinambungan pelayanan/asuhan Mengelola askep dengan masalah kebutuhan khusus Mengelola askep pada kelompok khusus (kesehatan sekolah, kesehatan kerja, lansia, lembaga pemasyarakatan dll) Mengelola askep dengan masalah kesehatan difasilitas pelayanan/asuhan keperawatan (home care, nursing home/residensial health care), fasilitas pelayanan/asuhan kesehatan bergerak Mengelola askep dalam menghadapi proses berduka Mengelola askep menjelang dan sesuudah kematian Mengelola pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan Mengelola askep melalui upaya promosi dan prevensi (primer, sekunder, tersier) Mengelola surveillance untuk kepentingan askep Melakukan Imunisasi sesuai program pemerintah Melakukan penggunaan alat kontrasepsi sesuai program pemerintah
Rita Sekarsari: Mei 2012/ RSJPDHK 58