You are on page 1of 4

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM

Dasar E-learning
Materi Diklat : Pengantar Aktifitas E-Learning

TIKPL070

B21B22

Tujuan :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat: Waktu : 2 jam Memahami Konsep interactivity (learning activity) dalam e-learning Memahami Penggunaan tools learning activity dalam Moodle

Isi Materi : 1. Konsep Interaktivitas dalam e-learning.


Dalam pembelajaran memerlukan sumber daya manusia untuk mengelola proses interaktivitas dalam e-learning. Objek dari interaktivitas dapat berupa manusia perangkat hardware maupun software, objek tersebut seperti: Tanaman atau tumbuhan dalam sebuah kebun Pameran dalam musieum. Guru atau siswa dalam kelas. Sebuah topik atau kelompok belajar dalam pembelajaran. Partner belajar untuk menyelesaikan tugas. Buku cetak dan referensi dalam perpustakaan. Trainning berbasis web pada personal komputer.

Media tradisonal seperti buku dan tape recorder mempunyai beberapa keterbatasan untuk interaktifitas dan bersifat berurutan dan linier (urutan ke depan, atau ke belakang) sedangakan materi pembelajaran berbasis digital dan computer bersifat interaktif dan dapat diakses secara acak. Dengan teknologi komunikasi informasi dan internet menjadikan materi pembelajaran dapat diakses oleh semua orang secara real time. Gambar 1 dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh elemen-element interaktivitas dalam sebuah CBT (computer base trainning)

PPPPTK VEDC

Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik

Level : Lanjut Departemen :

Tanggal : 1 Juni 2010

56 06

13

BT Hal 1-1

Rev.Tanggal : Dibuat oleh:

MALANG Komputer dan Informatika TI

Abdul Munif

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM


Dasar E-learning

TIKPL070

B21B22

Gambar 1. Contoh elemen interaktivitas dalam CBT

2. Interaktivitas Manusia Komputer


Dalam e-learning interaktifitas antara manusia dan computer menggunakan sebuah tools, modul atau fungsi yang digunakan untuk mengatur atau navigasi halaman web seperti menggulung halaman, mengakses informasi dengan mengklik sebuah tombol. Berdasarkan levelnya Interaktifitas dapat di kelompokkan menjadi: 1. Membaca, mendengar dan melihat (passive reception) 2. Memilih informasi atau kembali ke halaman awal 3. Menjawab ya atau tidak 4. Menandai untuk mendapatkan informasi tambahan 5. Memasukkan jawaban komplek dan umpan balik cerdas 6. Dialog bebas dengan tutor atau teman. Beberapa persyaratan dalam merancang atau menggunakan suatu modul atau fungsi dalam interaktifitas e-learning 1. Ergonomis. Tools memberikan dan mandapatkan informasi gambar, teks, suara siswa dan mengadaptasi secara mudah 2. Navigasi.memberikan kemudahan kepada siswa dalam mengakses informasi (hyperlink, navigasi halaman, keluar program dll) 3. Mendukung interaktifitas dalam pembelajaran (Glossery, Notes, grafik, informasi complementer, tugas-tugas, WIKI dll.

PPPPTK VEDC

Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik

Level : Lanjut Departemen :

Tanggal : 1 Juni 2010

56 06

13

BT Hal 2-2

Rev.Tanggal : Dibuat oleh:

MALANG Komputer dan Informatika TI

Abdul Munif

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM


Dasar E-learning

TIKPL070

B21B22

4. Pengelolaan bagian pembelajaran (learning path) seperti bookmarks fungsi history, searching, Guide tours dll.

Gambar 2. level interaktivitas antara Manusia dan komputer

3. Interaktivitas manusia-manusia.
Dalam e-learning interaktivitas atau komunikasi pembelejaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Interaktifitas guru siswa (tutoring). 2. Interaktivitas siswa-siswa (communication, collaboration). Beberapa kriteria atau elemen yang harus diperhatikan oleh guru atau siswa dalam melakukan proses tutoring antara lain: 1. Pengelolaan tugas. Pengelolaan tugas seperti jadwal tutoring, pengumpulan tugas dan penilian tutoring harus didiskripsikan dan diinformasikan secara jelas. 2. Pendukung teknis. Merupakan salah satu karaktersitik performa dari pembelajaran berbasis telemedia. 3. Berkaitan dengan Isi tutoring. Guru dan siswa harus merencanakan topik-topik yang akan dibahas dalam kegiatan tutoring. 4. Group coordination atau Tutoring group 5. Learner Consulting. Konsultasi belajar dapat dilakukan secara individual dapat melalui komunikasi tidak sinkron, dimana siswa atau guru dapat

mempertimbangkan apa yang harus dikonsultasikan. 6. Online-coaching. Bentuk baru yang lain untuk coaching dapat menggunakan komunikasi sinkron seperti chating atau diskusi forum.

PPPPTK VEDC

Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik

Level : Lanjut Departemen :

Tanggal : 1 Juni 2010

56 06

13

BT Hal 3-3

Rev.Tanggal : Dibuat oleh:

MALANG Komputer dan Informatika TI

Abdul Munif

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM


Dasar E-learning

TIKPL070

B21B22

Referensi :
Jechle Thomas, Introduction to e-learning interactivity Hand out E-learning development and implementation, University of Appleid sciences Furtwagen, Austria 2004

PPPPTK VEDC

Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik

Level : Lanjut Departemen :

Tanggal : 1 Juni 2010

56 06

13

BT Hal 4-4

Rev.Tanggal : Dibuat oleh:

MALANG Komputer dan Informatika TI

Abdul Munif

You might also like