You are on page 1of 13

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

PENGEMBANGAN (PMK) KLINIK

BAGI PERAWAT DAN BIDAN PADA SISTEM REMUNERASI

Untuk memenuhi tugas UTS a!a MA SIM Ke e"a#atan

Disusun oleh:

MAYA RATNASARI

0906574814

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA 2010

PENERAPAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA (PMK) KLINIK

BAGI PERAWAT DAN BIDAN PADA SISTEM REMUNERASI ABSTRAK Pengembangan Manajemen Kinerja (PMK) Klinik bagi perawat dan bidan telah menjadi kebijakan nasional dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta performa/ penampilan klinik perawat dan bidan. Indikator dari PMK adalah Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan tahun !!". Kebijakan #asional ini sangat berarti apabila diaplikasikan dengan sistem penghargaan/ remunerasi di fasilitas kesehatan. PMK dapat menjadi dasar penghitungan poin penghargaan untuk sistem remunerasi. Pelaksanaan sistem remunerasi berbasis PMK saat ini hanya terdapat di sebagian ke$il fasilitas kesehatan. %iharapkan dengan analisis dan kegiatan tahunan berkelanjutan dapat lebih mengembangkan penerapan PMK di fasilitas kesehatan seluruh Indonesia.
I.

PENDAHULUAN Kinerja menjadi tolok ukur keberhasilan pelayanan kesehatan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata pemerintahan yang baik (good governan e!" Dalam pelayanan kesehatan# berbagai jenjang pelayanan dan asuhan pasien (patient are! merupakan bisnis utama# serta pelayanan kepera$atan merupakan mainstream sepanjang kontinum asuhan" Upaya untuk memperbaiki mutu dan kinerja pelayanan klinis pada umumnya dimulai oleh pera$at melalui berbagai bentuk kegiatan# seperti% gugus kendali mutu# penerapan standar kepera$atan# pendekatan&pendekatan peme ahan masalah# maupun audit kepera$atan" 'ilestones upaya perbaikan mutu pelayanan kesehatan di (ndonesia dia$ali dengan uji oba penerapan gugus kendali mutu di )umah *akit ()*! Kara$ang dan +ekasi pada tahun ,-.." Perkembangan selanjutnya ter ermin dari penerapan berbagai pendekatan perbaikan mutu di /a$a 0engah yang dimulai pada tahun ,--1 dengan pelatihan dan penerapan gugus kendali mutu di )*UD 0idar 'agelang dan )*UD Pur$orejo" 0otal 2uality 'anagement (02'! mulai diterapkan baik di rumah sakit maupun dinas kesehatan kabupaten dan puskesmas pada tahun ,--3# dilanjutkan dengan penerapan jaminan mutu (4uality assuran e! di puskesmas# dan akreditasi )* untuk 5 pelayanan pada tahun ,--6 yang ditindaklanjuti dengan penerapan manajemen kinerja pada tahun ,--." Akreditasi )* untuk ,7 pelayanan diterapkan mulai tahun 7111# dan pada tahun 7113 mulai diterapkan akreditasi puskesmas dan sistem manajemen mutu menurut (*8 -11,%7111# serta audit klinis di )*"

Perbaikan mutu dan pro9esionalisme pelayanan kepera$atan dan kebidanan dimulai pada tahun ,-.- dengan diperkenalkannya proses kepera$atan dan manajemen kebidanan yang diikuti dengan pelatihan&pelatihan proses kepera$atan dan manajemen kebidanan bagi pera$at dan bidan yang bekerja di )* maupun puskesmas" *istem Pengembangan 'anajemen dan Kinerja Klinis (*P'KK! untuk pera$at dan bidan mulai diperkenalkan oleh :H8 pada tahun 711, di /a$a 0engah dan Daerah (stime$a ;ogyakarta# yang kemudian diadopsi di provinsi yang lain dan akan dikembangkan di seluruh (ndonesia" +erdasarkan Keputusan 'enteri Kesehatan (Kepmenkes! No" .<=>7115# *P'KK yang kemudian berubah menjadi Pengembangan 'anajemen Kinerja Pera$atan dan +idan (P'K! menjadi kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan kepera$atan baik di rumah sakit maupun di puskesmas" Kebijakan nasional ini akan menjadi sangat berarti bila didukung dengan sistem penghargaan yang sesuai# dalam hal ini dapat diterapkan pada sistem remunerasi yang tengah marak diselenggarakan oleh 9asilitas kesehatan sesuai tara9 kemampuannya masing& masing" II. DASAR PEMIKIRAN Pengembangan 'anajemen Kinerja Klinik (P'K! pera$at dan bidan adalah suatu upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja pera$at dan bidan dalam memberikan pelayanan kepera$atan dan kebidanan di sarana>institusi pelayanan kesehatan untuk men apai pelayanan kesehatan yang bermutu" P'K sangat berperan untuk ter apainya indikator *tandar Pelayanan 'inimal (*P'! kabupaten>kota yang dilaksanakan oleh Pera$at dan +idan di sarana pelayanan kesehatan# mengingat pera$at dan bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan menduduki jumlah yang ukup besar (31?! dari seluruh kategori tenaga kesehatan" 0ujuan umum dari sistem ini adalah untuk memperbaiki kinerja dan per9orma pera$at serta bidan di 9asilitas pelayanan kesehatan" 0he :H8 )egional 899i e 9or *outh&East Asia (7117! menyatakan bah$a pera$atan kesehatan global saat ini sudah men apai ke arah kualitas yang tinggi dalam pelayanannya antara lain ditinjau dari per9orma pemberi pelayanan dan sistem pelayanan yang mudah" *elain itu dengan adanya 9aktor peningkatan lansia yang membutuhkan pelayanan akurat tanpa harus mengikuti sistem yang si9atnya lama> berbelit& belit# tuntutan konsumen yang semakin besar serta ke anggihan teknologi di bidang kesehatan yang memaksa 9asilitas kesehatan harus memiliki tenaga kesehatan yang kompeten untuk dapat menggunakan ke anggihan teknologi" +eberapa indikator kualitas yang dituntut

dari pelayanan kesehatan antara lain adalah keamanan# kee9ektivan# ber9okus pada kebutuhan pasien# memiliki rentang $aktu yang lebih singkat dalam memberi pelayanan# e9isien# kesetaraan" Dalam hal kesetaraan ini lebih ditekankan untuk tidak memilih& milih pasien> konsumen# sehingga segenap masyarakat dapat terlayani optimal" Di (ndonesia# berdasarkan penelitian dari *EA&NU)*# 711, disebutkan bah$a untuk men apai kualitas pelayanan kesehatan yang optimal dapat melalui salah satunya per9orma klinik pera$at dan bidan" Per9orma klinik yang dimaksud adalah penampilan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terhadap pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini pera$at dan bidan" Dimana mereka melayani sesuai standar# penampilan klinik yang kompeten dalam memberi asuhan# memiliki uraian tugas yang jelas# adanya indikator kun i dalam memberi pelayanan# monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap pelayanan yang diberikan serta peningkatan pengetahuan melalui diskusi re9leksi kasus" A$al perjalanan hingga timbulnya program P'K ini adalah didapatkannya hasil penelitian :H8 @ Depkes )( terhadap Pera$at @ +idan di DK(# *umut# *ulut dan Kaltim (711,! yaitu%

< thn terakhir ti!ak e"nah mengikuti pelatihan (61#-?! +anyak melakukan tugas$tugas ke%e"sihan (<-#.5?! +elum memiliki u"aian tugas (36#3?! 0idak menggunakan STANDAR Ti!ak !i%ina kinerjanya se ara teratur +elum dikembangkan sistem M&ne' kinerja

Pengembangan 'anajemen Kinerja (P'K! merupakan pendekatan perbaikan proses pada sistem mikro yang mendukung dan meningkatkan kompetensi klinis pera$at dan bidan untuk bekerja se ara pro9esional dengan memperhatikan etika# tata nilai# dan aspek legal dalam pelayanan kesehatan" Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja klinis pera$at dan bidan melalui kejelasan de9inisi peran dan 9ungsi pera$at atau bidan# pengembangan pro9esi# dan pembelajaran bersama (Kuntjoro# 7115!"

*e ara umum menurut Depkes (7115! terdapat 5 komponen P'K yang harus dipenuhi oleh setiap insan pera$at dan bidan yaitu%
1. *tandar dalam pelaksanaan pelayanan yang diberikan% 2. Uraian tugas yang jelas untuk setiap jenjang pera$at 3. (ndikator kun i dalam pelaksanaan kinerja klinik 4. 'onitoring kinerja klinik yang dilaksanakan se ara berjenjang dan berkala 5. Diskusi re9leksi kasus

'enindaklanjuti masalah kualitas dan 9asilitas# beberapa rumah sakit pemerintah maupun s$asta yang ada saat ini memiliki kualitas layanan kesehatan yang sangat memprihatinkan dan 9asilitas yang menyedihkan" Hal ini antara lain disebabkan adanya keterbatasan sumber daya (sumber daya 9inansial @ non 9inansial!" 0untutan masyarakat terhadap peningkatan mutu jasa layanan rumah sakit (&ospital / Medi$al Ser'i$es! membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit" Peningkatan tuntutan terhadap kualitas jasa layanan rumah sakit harus diikuti pula dengan peningkatan pro9esionalitas pengelolannya dan pengelolaanya serta selalu dibarengi dengan niat tulus dan jujur tanpa ada keinginan untuk mendapatkan keuntungan baik se ara pribadi# golongan maupun kelompok" Dalam membahas remunerasi terhadap jasa dan gaji upah# perlu dipahami makna dan tujuan dari remunerasi pada umumnya" 0ujuan dari remunerasi adalah% ," 'emperoleh *D' yang 4uali9ied# 7" 'empertahankan karya$an yang baik dan berprestasi serta men egah turnover karya$an# <" 'endapatkan keunggulan kompetiti9# 3" 'emotivasi karya$an untuk memperoleh perilaku yang diinginkan# 5" 'enjamin keadilan antara satu karya$an dengan yang lainnya berdasarkan kinerja dan prestasi kerja# =" 'engendalikan biaya# 6" *ebagai sarana untuk men apai sasaran strategis )*# dan ." 'emenuhi peraturan Pemerintah" Pemahaman de9inisi remunerasi jasa di kesehatan pada dasarnya adalah % +esaran nilai jumlah uang yang harus diterima oleh tenaga kesehatan sebagai kompensasi atas kinerja yang telah dilakukan# berkaitan dengan risiko dan tanggung ja$ab pro9esi dari pekerjaannya" *edangkan gaji upah tenaga kesehatan adalah nilai total yang harus diterima oleh tenaga kesehatan dari nilai kompensasi ditambah dengan besaran keuntungan lain (tangible @ intangible!" Penjelasan dari de9inisi diatas#

remunerasi terdiri dari% Kompensasi (komisi# keuntungan langsung! dan insenti9 (bonus# bagihasil! atas kinerja atau akti9itas tugas yang telah dilakukan (Kertadikara# 711.!

III. PENERAPAN K(MP(NEN PMK DALAM SISTEM REMUNERASI

Komponen P'K yang terdiri dari 5 poin di atas dapat diterapkan dalam penghitungan poin untuk penerapan uji kompetensi pera$at sebagai salah satu tahap pelaksanaan sistem remunerasi" +erikut menurut Hennessy# 711.# diuraikan penerapan komponen tersebut kaitannya dengan uji kompetensi dimaksud%
1. *tandar Pelayanan"

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pera$at dan bidan harus dalam koridor standar yang ditetapkan baik se ara lingkupnya nasional maupun institusi pelayanan" *tandar ini sangat membantu pera$at dan bidan untuk men apai pelayanan yang berkualitas" 'elalui pelayanan yang diberikan akan men erminkan tujuan utama institusi yaitu pen apaian visi# misi# tujuan @ 9alsa9ahnya" ('ulyana# 711=! *8P merupakan tolok ukur dlm menilai mutu @ penampilan kinerja# memberi arah dan bimbingan langsung dalam asuhan sehingga dapat digunakan untuk menilai diri sendiri# inspeksi dan akreditasi" +erdasarkan 9ungsi tersebut# maka ada persyaratan *8P yang harus dipenuhi yaitu% se ara berkala harus direvisi sesuai situasi# kondisi dan perkembangan (P0EK" Pada beberapa rumah sakit yang telah menerapkan sistem in9ormasi berbasis komputer# *8P ini telah dikembangkan dengan sistem komputerisasi" *ehingga apabila pada pelaksanaan evaluasi seperti assessment $ompeten$ies (uji kompetensi lokal> uji kompetensi dengan standar rumah sakit tertentu saja!# maka dapat dievaluasi se ara langsung per9orma klinik pera$at dan bidan" Nilai dari evaluasi penampilan klinik ini bisa diinput ke komputer dan dibandingkan dengan *8P yang berlaku di )* tersebut# sehingga didapatkan hasil apakah pera$at tersebut memenuhi standar operasional yang berlaku di sana atau perlu dilakukan pengulangan evaluasi kinerja"

2. Adanya uraian tugas"

Uraian 0ugas> pekerjaan adalah pernyataan tertulis untuk setiap tingkat jabatan dalam unit kerja yang men erminkan 9ungsi# tanggung ja$ab dan kualitas yang dibutuhkan" Uraian tugas ini sangat berman9aat untuk menyeleksi individu yang berkualitas# menyediakan alat evaluasi# menentukan budget# penentuan 9ungsi depertemen hingga klasi9ikasi 9ungsi depertemen" Untuk itu uraian tugas pun harus mengikuti perkembangan (P0EK dan perkembangan kebijakan organisasi" Uraian tugas pera$at harus memperhitungkan segala aspek seperti beban kerja# $aktu e9ekti9 bekerja (A0E!# tugas& tugas kepera$atan# tugas& tugas non kepera$atan# jabatan termasuk predikat> kriteria pera$at seperti PK (&B" *elanjutnya setelah semua poin perhitungan itu dijabarkan# maka dapat dimasukkan data dari kriteria penilaian untuk masing& masing personil pera$at" Uraian tugas ini se ara langsung dapat epat mendeteksi beban kerja pera$at> bidan" +ila terjadi tingginya beban kerja maka dapat segera diantisipasi dengan pelimpahan tugas non kepera$atan>kebidanan kepada petugas lain ( Pekarya# Administrasi!# jika memungkinkan penambahan jumlah petugas (Pera$at# Administrasi# Pekarya!# ataupun bila terdeteksi beban masih rendah maka dilakukan pengarahan bimbingan kepada sta9 untuk melakukan tugas&tugas kepera$atan dan kebidanan yang belum dilakukan"

3. Adanya indikator kun i dalam kinerja klinik

Adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan untuk melihat mutu pelayanan kepera$atan dan kebidanan ke arah yang lebih baik" (ndikator ini lebih menitik beratkan pada hasil akhir dari semua tindakan pelayanan yang telah dilakukan oleh pera$at dan bidan (out ome!" +iasanya variabel ini merupakan pelengkap yang harus ada dari uraian tugas serta *8P yang telah disusun" (ndikator kun i ini tidak se ara langsung menjadi perhitungan poin dari sistem remunerasi yang ada# namun lebih terkait erat dengan kualitas> mutu rumah sakit yang bersangkutan" Dengan adanya indikator kun i yang telah disepakati# maka itu dapat men erminkan mutu rumah sakit termasuk baik> tidak" *ebagai ontoh adalah angka plebitis di rumah sakit% /umlah pasien dengan pemberian in9us yang terkena plebitis

/umlah semua pasien yang menggunakan in9us

X 100% = 30% X 100% =

,51 orang plebitis 511 org dgn in9us

Dari data tersebut# dapat dianalisis bah$a terdapat <1? yang menderita plebitis# ini merupakan temuan untuk mema u rumah sakit mengevaluasi bagaimana pelayanan tis kepera$atan dan kebidanan yang dilaksanakan# apakah sesuai dengan standar rumah sakit atau tidak" *elain itu juga dapat menjadi tujuan tambahan bagi rumah sakit untuk menurunkan angka plebitis tersebut dengan berbagai upaya# seperti perbaikan *D' kepera$atan# mengkaji ulang kompetensi pera$at dan bidan# pelatihan tambahan dan lain sebagainya" Apapun yang menjadi tujuan rumah sakit untuk ke arah kualitas yang lebih baik# akan berkorelasi langsung dengan perbaikan kualitas dan per9orma inputnya dalam hal ini adalah pera$at dan bidan"

4. Adanya monitoring kinerja klinik yang dilaksanakan se ara berjenjang dan berkala

'onitoring dan evaluasi merupakan kelanjutan dari dari penentuan indikator kinerja yang telah diuraikan di atas" 'onitoring dan evaluasi ini sangat berperan dalam mengidenti9ikasi masalah kepera$atan dan kebidanan# mengambil langkah korekti9 untuk perbaikan se epatnya serta mengukur pen apaian sasaran>target" 'onitoring dan evaluasi inipun dapat berman9aat untuk memvalidasi poin perhitungan yang di apai oleh tiap personil pera$at dan bidan# sehingga poin remunerasi yang didapat benar& benar men erminkan per9orma klinik yang berkualitas dan re$ard yang didapatpun sesuai dengan per9orma yang ditampilkan tersebut"

5. Adanya diskusi re9leksi kasus

Diskusi )e9leksi Kasus (D)K! adalah suatu metode pembelajaran dalam mere9leksikan pengalaman pera$at dan bidan yang aktual dan menarik dalam memberikan dan mengelola asuhan kepera$atan dan kebidanan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang menga u pemahaman standar yang ditetapkan" D)K ini merupakan $ahana untuk masalah dengan menga u pada standar kepera$atan>kebidanan yang telah ditetapkan" *elain itu# D)K ini pun dapat

meningkatkan pro9esionalisme pera$at dan bidan" 'eningkatkan aktualisasi diri pera$at dan bidan# membangkitkan motivasi belajar pera$at dan bidan# belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar dan meningkatkan kerja sama# memberikan kesempatan individu untuk mengeluarkan pendapat tanpa merasa tertekan serta memberika ma!"ka ke#a$a #im#i a !ara a ke!e%a&a " &"k # enambahan dan peningkatan *D' pera$at dan bidan (pelatihan#pendidikan berkelanjutan# magang# kalakarya!# penyempurnaan *8P dan bila memungkinkan# pengadaan alat" *ebagai gambaran pelaksanaan D)K adalah%
a.

'emilih>'enetapkan kasus yang akan didiskusikan topik yang didiskusikan antara lain %
1. Pengalaman pribadi pera$at> bidan yang aktual dan menarik dalam menangani

kasus>pasien di lapangan baik di )*>Puskesmas


2. Pengalaman dalam mengelola pelayanan kepera$atan>kebidanan dan isu

strategis"
3. Pengalaman yang masih relevan untuk dibahas dan akan memberikan

in9ormasi berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan"


b.

'enyusun jad$al kegiatan" *eperti ontoh di ba$ah ini% 0opik +ahasan :aktu ,3 /an Penyaji *alim 'oderator 0aslim Ket"

NO . 1

Kekeliruan memberi obat

2 3 4 5

Askep 0+ Askep 0ipoid 'anajemen terapi airan Pera$atan luka bakar"

,= Aeb

(ta Aisyah Ani 0itik

)ike /ono (da (ke

,3 'aret ,5 Apr ,3 'ei

'.

Pelaksanaan D)K minimal =1 menit sbb% Pembukaan Penyajian 0anya /a$ab % 5 menit % ,5 menit % <1 menit

Penutup>rangkuman% ,1 menit
$.

'embuat laporan hasil D)K# seperti ontoh berikut%


CONTOH FORMAT

La%($an D )/-) Re4le/) Ka)-) Na"a R-angan Ke%e$a,atan1Ke2 danan Tanggal T(% / Ma)ala!1 ))-e 3ang "-n&-l Ren&ana T nda/ Lan#-t 0 0 0 0 0 0

NO 1

KEGIATAN
Pelat !an "ana#e"en te$a% &a $an

NO
1

INDIKATOR
' Ada %$(%()al %elat !an "ana#e"en te$a% &a $an ' D lat ! 1**+ %e$a,at $-angan .e$-n d)t

d)t

2
FLM Pandeglang

I(. PELAKSANAAN DI )ASILITAS KESE*ATAN

Aplikasi pelaksanaan P'K di 9asilitas kesehatan sampai saat ini masih terbatas hanya di beberapa institusi kesehatan saja" 0er atat sampai saat ini yang menerapkan P'K hingga sampai remunerasi berdasarkan P'K hanya di )* 0abanan +ali# puskesmas Karambitan +ali , dan puskesmas Karambitan +ali 7" *edangkan yang hanya menerapkan P'K tanpa membuatnya sebagai dasar pemberian remunerasi# 51? )* dan puskesmas di prov +ali# -1? )* dan puskesmas di provinsi D(; dan ,1? )* serta puskesmas di provinsi /a$a +arat (AK&UC'# 7116!" Analisis lebih lanjut didapatkan bah$a P'K ini $alaupun telah menjadi kebijakan nasional di bidang kesehatan# namun dengan adanya sistem desentralisasi> otonomi daerah yang melegalkan suatu daerah mengatur serta memilih sendiri kebijakan yang dipakai di semua bidang pembangunan# membuat P'K ini tidak menjadi program utama" +anyak pengambil keputusan yang berpindah jabatan sehingga# pejabat berikutnya kurang terpapar dengan pentingnya P'K# selain itu pro9esi kesehatan lain pun menganggap bah$a pera$at dan bidan bukanlah tombak utama pelayanan kesehatan# sehingga dukungan dan komitmen para pengambil keputusan terhadap kemajuan pera$at dan bidan memalui program ini# sangatlah kurang" +elum lagi dengan komitmen pera$at dan bidan yang mulai berkurang untuk menerapkan P'K ini $alaupun tanpa sistem remunerasi# sehingga bukti nyata yang dapat didipakai sebagai daya ungkit kualitas pelayanan dari pera$at dan bidan pun tidak terlalu menonjol (Depkes# 711.!" Untuk itu hingga saat ini Direktorat +ina Pelayanan Kepera$atan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan AK&UC'# Dinas Kesehatan provinsi +ali dan D(;# organisasi pro9esi# institusi pendidikan terkait serta :H8 terus berupaya meningkatkan penerapan P'K yang se ara nyata telah memberikan bukti peningkatan kualitas pera$at dan bidan (AK&UC'# 7116!" Penyelenggaraan monitoring evaluasi# penyegaran kompetensi pera$at serta $orkshop P'K tahunan tetap diusahakan terselenggara setiap tahunnya# untuk menjaga kesinambungan program yang dapat menjadi daya ungkit terhadap kinerja pera$at> bidan# memberikan gambaran positi9 serta masukan yang

membangun bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada umumnya dan pera$at> bidan pada khususnya" Diharapkan melalui program ini pera$at dan bidan tetap memegang kontribusi penting dan dapat meningkat pula kesejahteraannya" Aenomena baru yang dikembangkan Kementerian Kesehatan sejak tahun 711- adalah menerapkan P'K untuk pro9esi lain termasuk administrasi" Namun hasil nyata dukungan serta komitmen pengambil keputusan belum tampak positi9 untuk mendukung hal ini di 9asilitas pelayanan kesehatan (Kemkes# 711-!" Untuk itu masih perlu ditinjau lebih lanjut dengan penelitian& penelitian terkait sebagai data dasar penerapan P'K berikutnya"

(.

KESIMPULAN P'K merupakan suatu program berdasarkan penelitian yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan pera$at dan bidan" 'elalui studi selanjutnya# P'K dapat diterapkan sebagai dasar penghitungan poin pada penerapan sisiim remunerasi bagi pera$at dan bidan" Hal ini memberikan kemajuan yang positi9 pada 9asilitas kesehatan yang menerapkannya meski belum semua mengaplikasikan P'K tersebut pada sistem remunerasi disebabkan berbagai 9aktor yang telah disebutkan di atas" Diharapkan untuk selanjutnya melalui berbagai kegiatan yang terkait P'K serta remunerasi bagi paera$at dan bidan# dapat meningkatkan kualitas pera$at dan bidan se ara bertahap serta se ara tidak langsung dapat meningkatkan pembangungan kesehatan di (ndonesia"

(I. RE)ERENSI DepKes )( (,--.!# #ational Strategi$ Plan of ($tion for #ursing and Midwiferu )orkfor$e %e'elopment# P8K/A Kepera$atan dan Kebidanan# /akarta

DepKes )( (7117!# Studi Pengkajian Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan *idan# Direktorat Kepera$atan dan Ketekneisian 'edik Direktorat /endral Pelayanan 'edik Depkes )(# /akarta"

DepKes )( (7117!# Studi Pengkajian Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan *idan# Direktorat Kepera$atan dan Ketekneisian 'edik Direktorat /endral Pelayanan 'edik Depkes )(# /akarta"

DepKes )( (7113!# Standar Pelayanan Minimal# Depkes )(# /akarta

DepKes )( (7115!# Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan *idan # Direktorat Pelayanan Kepera$atan Direktorat /endral Pelayanan 'edik Depkes )(# /akarta"

DepKes )( @ AK&UC' (711.!# +'aluasi Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan *idan di pro'insi# Direktorat Pelayanan Kepera$atan Direktorat /endral Pelayanan 'edik Depkes )(# /akarta"

Hasanbari# '" (7116!# Impro'ing ,rainers- ,he $ase of .P%MS Implementation in the Pro'in$e of /ogyakarta. 0inal 1eport. /akarta# :H8 Hennessy D (711.!# .P%MS *ook# :H8&*EA)8# (belum dipublikasikan!

Kuntjoro" H# (7115!# Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan *idan sebagai Strategi dalam Peningkatan Mutu Klinis2 /urnal 'anajemen Pelayanan Kesehatan# /akarta
'ulyana (711=!# Komponen PMK# Kumpulan 'odul P'K (tidak dipublikasikan!

Kertadikara (711.!# Sistem 1emunerasi 1umah Sakit dan *34%# Kumpulan artikel )umah *akit# /akarta

You might also like