You are on page 1of 56

PRESENTASI KASUS

KARSINOMA KOLON

Disusun oleh : Willia Gontina S. 1110221104

Pembimbing : dr. Boediono Soehendro sp.B-KBD KEPANITERAAN KLINIK BEDAH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONALVETERAN AKARTA !"#$

BAB I
1

ILUSTRASI KASUS

2.1. Identitas Pasien Nama Usia Pendidikan Pekerjaan Suku Agama Alamat No R Tanggal masuk Ny. T 52 tahun S1 Ibu Rumah Tangga Jawa Islam Purwokerto !2"##$ 1#%&%2"1'

2.2. Anamnesa Autoanamnesis *eluhan Utama *eluhan Tambahan ( Autoanamnesis dan Alloanamnesis 2) agustus 2"1' ( +enjolan ,erut kiri bawah ( N-eri ,erut kiri bawah. mual. muntah

Riwa-at ,en-akit sekarang ( Pasien masuk RSPA/ tanggal 1# agustus 2"1' dengan keluhan terda,at benjolan dan n-eri ,erut sebelah kiri bawah -ang dirasakan terus%menerus sejak ' bulan -ang lalu. n-eri ,erut disertai mual dan muntah. & bulan S RS ,asien mengeluh +A+ ber0am,ur darah merah% kehitaman dengan 1rekuensi '%! 23mgg. rasa +A+ tidak ,uas. ,enurunan berat badan kurang lebih 1" kg sejak 1 tahun -ang lalu. na1su makan menurun4 Pasien sem,at berobat ke RS /*T karena keluhan n-eri ,erutn-a4 /i RS /*T sudah dilakukan US5. 0olon in loo,. endosko,i di RSU/ ban-umas. saat itu didiagnosis 0a40olon sigmoid sus,4ganas4 Pasien mengatakan bahwa ' tahun sebelum terdiagnosis kanker kolon ,asien sering mengkonsumsi jamu%jamuan -ang diminum setia, hari selama ' tahun dan ,asien jarang mengkonsumsi makanan tinggi serat se,erti sa-ur dan buah%buahan4Pasien men-angkal adan-a keluarga -ang mengida, ,en-akit -ang sama dengan ,asien atau
2

keluarga -ang mengida, ,en-akit keganasan. ,asien tidak merokok. ,asien tidak minum minuman alkohol sebelumn-a. tidak ,ernah mem,un-ai ,en-akit in1eksi ,en0ernaan sebelumn-a. tidak tinggal di daerah -ang ter,ajan radiasi4 Riwa-at Pen-akit /ahulu ( o 6i,ertensi o / o Asma o Alergi o Pen-akit Jantung o Asam Urat Riwa-at :,erasi :,erasi hemoroid ( 798 ( 7%8 ( 798 ( 7%8 ( 7%8 ( 7%8 Riwa-at Pen-akit *eluarga ( o 6i,ertensi o /iabets melitus o Asma o Alergi o Asam Urat o *anker 2.3. ( 7%8 ( 7%8 ( 798 ( 7%8 ( Pen-akit 6i,ertensi ( 7%8

Pemeriksaan fisik (26 Ag st s 2!13" # o *eadaan Umum o *esadaran o +erat badan o Tinggi badan o I T o Tanda <ital ( Tam,ak sakit sedang ( ;om,os mentis ( )" kg ( 155 0m ( 2!.#$ 7obesitas I8 (

Tekanan darah ( 12"3&" mm6g Nadi ( &" 23menit


3

o ata

Res,irasi Suhu

( 2" 23menit ( ')."o ;

( konjungti<a ,u0at %3%. sklera ikterik %3% ( dis0harge %3% ( dis0harge %3% ( bibir sianosis 7%8 ( ( (

o 6idung o Telinga o ulut

o Thora2 Pulmo

Ins,eksi

o simetris kanan dan kiri saat statis dan dinamis o ketinggalan gerak 7%8 Pal,asi Perkusi ( =remitus taktil sama kanan dan kiri ( Sonor ,ada seluruh la,ang ,aru

Auskultasi ( o Suara dasar na,as <esikuler 7 9398 o Rhonki 7%3%8 o >hee?ing 7%3%8

;or

( Ins,eksi Pal,asi Auskultasi ( ( datar ( +U 798 123 menit. Tim,ani ( su,el. teraba massa ,ada kuadran kiri bawah region iliaka ( I0tus 0ordis tidak terlihat ( I0tus 0ordis tidak kuat angkat ( +J 1 @ 2 reguler. murmur 7%8. gallo, 7%8

o Abdomen

Ins,eksi Auskultasi Pal,asi

kiri dengan( batas tidak jelas.mobile. keras dan ukuran sulit dinilai4 n-eri tekan kuadran kiri bawah 798 o 5injal
4

Perkusi

( redu, di region iliaka

N-eri ketok 0osto<ertebrae kanan 7%8 N-eri ketok 0osto<ertebrae kiri 7%8

o RT( TSA 798. mukosa li0in. Am,ula re0ti men-em,it. massa tidak teraba. 1eses 7%8. darah 7%8

o 6e,ar 3Aien o Bkstremitas

( tidak terda,at he,atos,lenomegali (

Su,erior /e2tra Sinisitra ( Bdema 7%8. sianosis 7%8. ;RT C2 detik ( Bdema 7%8. sianosis 7%8. ;RT C2 detik

In1erior /e2tra Sinisitra ( Bdema 7%8. sianosis 7%8. ;RT C2 detik ( Bdema 7%8. sianosis 7%8. ;RT C2 detik

2.$.

Pemeriksaan %en n&ang

2.$.1. Pemeriksaan 'a()rat)ri m 1*+,+2!13 (I-. !1#$," /enis %emeriksaan .ara1 R tin 0em)g')(in 0emat)krit 6ritr)sit Le k)sit Tr)m()sit 89: 890 8909 Ure m Kreatinin -' k)sa .ara1 se<akt APTT Na K 0asi' *23 g4dL 3! 5 $.1 &t47L )#"" 3EA $3,!!! 47L ;3 f' 23 %g 31 g4dL 21 mg3dA "4& mg3dA 1"" mg3dA '" detik 1!5 mmol3A '.) mmol3A
5

Ni'ai N)rma' 12%1) g3dA '$%!$D !4'%)4" jt3EA !5""%11""" 3EA 15""""%!"""""3EA &"%#) 1l 2$%'2 ,g '2%') g3dA 2"%5" mg3dA "45%145 mg3dA C1!" mg3dA 2$%'# detik 1'5 %1!$ mmol3A '.5 @ 5." mmol3A

9'

1")

mm ol3A

#5 @ 1"5 mmol3A

Pemeriksaan darah tanggal 22%&%2"1' KI8IA KLINIK S-PT S-=T A'( min Ure m

1#uA 1'uA '.' g3dA 1$ mg3dA

C'5 uA C !" uA '.5%5 g3dA 2"%5" mg3dA

Ana'isa -as dara1 %0 %9=2 %=2 Bikar()nat (09=3" Ke'e(i1an (asa (B6" Sa=2

;2$6 2326 &&.& 1;21 %!.1 #$.)

$.'$%$.!5 C''%!! mmhg $1%1"! mm6g 22%2# mmol3A 7%28% ' mmol3A #!%#& D

2.$.2. R)ntgen T1)ra> 6asil ( ;or tidak tm,ak membesar Aorta baik *edua hilus normal ;orakan <as0ular dbn Sinus 0osto1renikus kanan kiri baik *edua hemidia1ragma baik
6

*esan ( ;or an Pulmo dbn

2.$.3. Bari m 6nema 134,42!13

6asil( Terda,at 1illing de1e0t antara ;olon /esenden mengarah ke 0olon Sigmoid

2.$.$. 9T S?an A(d)men

21 @ !,+2!13 ;T S0an Abdomen


8

6asil( Tam,ak ,enebalan dinding 0olon des0enden dengan te,i irregular mulai dari 13' tengah hingga distal 0olon desenden. men-angat ,as0a ,emberian kontras se,anjang 93% # 0m4 Tam,ak mengin1iltrasi mesenterikum di sekitarn-a. mengin1iltrasi usus halus dan tidak tidak tam,ak dilatasi usus ,roksimaln-a4 0e%ar # Ukuran normal. ,ermukaan rata. te,i tajam. ,arenkim homogen-. s-stem bilier mau,un <askuler tidak melebar4 Kand ng 6m%ed # Ukuran Normal. batu 7%8 -in&a'# Ukuran dalam batas normal. ,el<io0ali0es normal. tidak tam,ak batu mau,un lesi litik4 *elenjar su,rarenal normal4 Lien # Ukuran normal. ,arenkim homogen tak tam,ak lesi ,atologis. <ena lien tidak melebar B 'i# buli nomal. tdk tam,ak batu. ter,asang balon kateter4 Pankreas # Ukuran normal. ,arenkim homogen normal. duktus ,ankreatikus normal Kesan #

10

Neo,lasma maligna 0olon desenden region tengah hingga distal se,anjang F3% # 0m. -ang mengin1iltrasi mesenterikum. usus halus dan berhubungan erat dengan 0abang A44esenterika in1erior

Tidak tam,ak ,embesaran *5+ ,araaorta. ,arailia0a mau,un mesenteri0um4 Tak tam,ak tanda metastasis he,ar Tak tam,ak kelainan kandung em,edu. ,an0reas. kedua ginjal. buli mau,u ureter

2.3.

6nd)sk)%i

asil en!os"o#i "olon tanggal 15$8$2013: %nus: !bn &e"tum:mu"osa li'in( t!" tam#a" tumo)( am#ula men*em#it( tam#a" !a)ah +a)na me)ah "ehitaman ,olon !esen!en$te)minal: !bn ,esim#ulan: -umo) #a!a "u)ang lebih 20 'm !) anal .e)ge /sigmoi!0

11

2.6.

Pat)')gi Anat)mi 3!+,+2!13 8akr)sk)%ik# Jaringan usus warna 0oklat dili,uti lemak ,anjang 1) 0m telah dibelah diameter 2%' 0m. ' 0m dari salah satu ujung sa-atan. terda,at massa ukuran !.5 2 2 0m. dijum,ai ! buah kelenjar getah bening masing%masing diameter ".' 0m sam,ai ".5 0m4 8ikr)sk)%ik# sediaan berasal dari 0olon sigmoid menunjukan massa tumor -ang tersusun tubulo <illosum dan kribri1ormis telah mengin<asi hingga la,isan muskularis4 Sel tumor berbentuk toraks. berinti ,leomor1ik3 <esikuler dengan anak inti men0olok4 itosis mudah ditemukan. tam,ak ,ula sel giant tumor4 *edua ujung sa-atan bebas tumor4 /itemukan em,at buah kelenjar getah bening seluruhn-a tidak mengandung anak sebar tumor4 Kesim% 'an# Aden)karsin)ma k)')n (erdiferensiasi sedang . kes B1

2.;.

Res me n-4 T. usia 55 tahun tahun datang dengan n-eri ,erut disertai mual dan muntah. & bulan S RS ,asien mengeluh +A+ hitam dengan 1rekuensi '%! 2. ,enurunan berat kurang lebih 1" kg badan sejak 1 tahun -ang lalu. na1su makan menurun /ari ,emeriksaan ,asien tam,ak sakit ringan. 0om,os mentis. dengan + I obesitas4 Status lokalis abdomen. Nam,ak 0embung. dengan bising usus menurun . su,el. teraba massa ,ada kuadran kiri bawah region iliaka kiri dengan( batas tidak jelas.mobile. keras dan ukuran sulit dinilai4 n-eri tekan kuadran kiri bawah 7984 /ari ,emeriksaan Penunjang laboratorium ;BA $.14 /ari ,emeriksaan ,enunjang -ang telah dilakukan. laboratorium. ;T abdomen. kolonosko,i. serta bio,si. dan o,erasi da,at disim,ulkan terda,at Tumor Adenokarsinoma kolon desenden% Sigmoid berdi1erensiasi sedang /ukes +1 T!N2 24

12

2.,.

.iagn)sis Ker&a Adenokarsinoma kolon desenden% Sigmoid berdi1erensiasi sedang /ukes + T!N2 2

2.*.

Penata'aksanaan Persia,an *olon Gal 221 ;e1ota2im 2 2 1 gr i< Ranitidin 221 i< :,erasi tanggal 2&3&32"1' 7o,erasi reseksi 0olon sigmoid Bnd%+lo0k dengan Anastomosis 0olon desenden%Re0tum8 IH=/ Amino1luid( RA(/5 1"""(1"""(5"" 3 2! jam

2.1!.

La%)ran =%erasi Tanggal :,erasi Jam ( 2& Agustus 2"1' ( "#('" @ 11("" >I+
13

:,erator /iagnosa Pra bedah /iagnosa Pas0a bedah Jenis :,erasi

( dr4 Arie1 S,+%*+/ ( Tumor ;olon Sigmoid T!N2 2 ( Tumor ;olon Sigmoid Sus,45anas T!N2 o ( Reseksi Tumor Sigmoid Bnd%+lo0k dengan Anastomosis 0olon /esenden Re0tum

Jenis Anestesi

( 5eneral Anestesi

Pr)sed r =%erasi % Pasien dalam keadaan 5eneral anesthesia terlentang %+etadine $.5D 9 Alkohol 9 /ra,ing %Insisi midline sam,ai Peritonium dibuka %/ura :,( I Tam,ak tumor sigmoid *eluar serosa melekat ke dinding 7T!8 I Pembesaran *5+ sam,ai kelenjar a4mesenterika In1erior dengan Panjang ".5% 1 0m 7N28 I 6e,ar ,ermukaan Ai0in 7 o8 %Tindakan( Reseksi 0olon sigmoid Bnd +lo0k dengan anastomosis 0olon desenden%re0tum %;u0i la,oran o,erasi sam,ai bawah dengan Na0l ".5 9 /rain N5T 1& %Tutu, Auka o,erasi la,is demi la,is %:,erasi selesai

14

Intr ksi P)st =%erasi Puasa. +ising Usus 9 IH=/ RA(/S 71(18 2"""0032! jam 5H mulai Post :, / 2 Pertahankan N5T dan *ateter Inj( ;e1ota2ime 221 gr. ketoroloa0. Ranitidine /iet ;air Puasa s3d +ising Usus 9

A)'')< U% P)st =%erasi 72&3&32"1' 8 Rawat Ruangan I;U stabil. res,irator- s,ontan - T ( 11"3)" mm6g - R ( 2" 3menit N ( &5 3menit S ( ').5 o;
15

S F % N-eri % : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik

ata ( *onjungti<a anemis ( %3% . Sklera ikterik ( %3% Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi ( datar. su,el ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen A( Post reseksi tumor sigmoid end +lo0k a4i Tumor 0olon Sigmoid Sus,45anas 7T!N2 "8 2"" mg 9Nor1o?8 1""(5"" 72#3&32"1' 8 Rawat Ruangan I;U stabil. res,irator- s,ontan - T ( 11"3)" mm6g - R ( 2" 3menit N ( &5 3menit S ( ').5 o; S F % N-eri %. Has 2. 1altus %. +A+ % : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik RA /5 71(18 Inj( ;e1ota2ime 22 1gr *etorola0 Ranitidine 222 am, IH=/ ( Ammino1luid( g( Na0l ##D ( P( /iet Puasa sam,ai +U 9 IH=/ RA 7nouralgin 2g9Ranitidin

ata ( *onjungti<a anemis ( %3% . Sklera ikterik ( %3% Abdomen (

16

Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi

( datar. su,el ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen

A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I Tumor Sigmoid sus, 5anas T!N2 " P:/ 2 P( tera,i lanjut. ,indah ruangan bedah 7'"3&32"1' 8 Rawat Ruangan bedah stabil. res,irator- s,ontan - T ( 1""3)" mm6g - R ( 2" 3menit N ( &5 3menit S ( ').5 o; S F % N-eri %. Has 2. 1altus %. +A+ % : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik

ata ( *onjungti<a anemis ( %3% . Sklera ikterik ( %3% Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi ( datar. su,el ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen

A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I Tumor Sigmoid sus, 5anas T!N2 " P:/ ' P(/iet 0air )21"" 00. 0e1ota2im 221 gr. ketoroloa0 '2'" mg :me,era?ol 22 !" 7'13&32"1' 8 Rawat Ruangan bedah stabil. res,irator- s,ontan
17

S F % N-eri %. Has 2. 1altus 9. +A+ % : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik

- T ( 1""3)" mm6g - R ( 2" 3menit

N ( &5 3menit S ( ').5 o;

ata ( *onjungti<a anemis ( %3% . Sklera ikterik ( %3% Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi ( datar. su,el ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen

A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I Tumor Sigmoid sus, 5anas T!N2 " P:/ ! P(/iet 0air )21"" 00. :me,era?ol 22 !" . tera,i lain dilanjutkan4 713#32"1' 8 Rawat Ruangan bedah +A+ % stabil. res,irator- s,ontan - T ( 11"3)" mm6g - R ( 1& 3menit Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi ( datar. su,el. Ao( kering ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen N ( &" 3menit S ( a1ebris o; : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik S F % N-eri luka o,erasi. Has 2. 1altus 9.

A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I Tumor Sigmoid sus, 5anas T!N2 " P:/ 2 P( IH=/ *aen g'( 1""0032! jam. diet lunak. +uka jahitan sebagian
18

723#32"1' 8 Rawat Ruangan bedah +A+ % stabil. res,irator- s,ontan - T ( 11"3)" mm6g - R ( 1& 3menit Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi Perkusi ( datar. su,el. Ao( kering ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8 ( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen N ( &" 3menit S ( a1ebris o; : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik S F % N-eri luka o,erasi 9. . 1altus 9.

A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I Tumor Sigmoid sus, 5anas T!N2 " P:/ 2 P( 0e1tria2on 221 . amino1ilin 221 7!3#32"1' 8 Rawat Ruangan bedah stabil. res,irator- s,ontan - T ( 11"3)" mm6g - R ( 1& 3menit Abdomen ( Ins,eksi Auskultasi Pal,asi ( datar. su,el. Ao( rembesan 9. darah % ( bising usus 798 normal ( n-eri tekan 7%8
19

S F makan 9. muntah %. 1altus 9. +A+ % : % *U ( TSS. *es ( ; . hemodinamik N ( &" 3menit S ( a1ebris o;

Perkusi

( tim,ani ,ada seluruh regio abdomen

;BA( $.1. bb()". T +( 155 0m A( Post reseksi Tumor sigmoid . end +lo0k a3I adeno0arsinoma sigmoid berdi11erensiasi sedang T!N2 " P:/ 2 P( A11 in1use. /iet Aunak 1#"" *0al4 ;e1i2ime 221"" mg Po. Asam ma1enamat '2 5"" mg . Ranitidin 2215" mg Po. A;; Pulang4 2.11. Pr)gn)sis ( /ubia ad bonam ( /ubia ( /ubia

Juo ad <itam Juo ad sanationam Juo ad 1un0tionam

20

BAB II TIN/AUAN PUSTAKA

A. .6AINISI *arsinoma kolon adalah tumor ganas e,itelial ,ada usus besar -ang memanjang dari sekum hingga rektum4 B. INSI.6NSI *arsinoma kolon meru,akan kanker ketiga -ang ,aling umum ,ada laki%laki dan ,erem,uan di Amerika Serikat4 enurut >orld 6ealth :rgani?ation ,ada A,ril 2""' mela,orkan terda,at lebih dari #!"4""" kasus baru karsinoma kolorektal dan ham,ir 5""4""" kematian dila,orkan di seluruh dunia setia, tahunn-a4 Angka kejadian kanker kolorektal mulai meningkat ,ada umur !" tahun dan ,un0akn-a ,ada umur )"%$5 tahun4 =aktor resikon-a meli,uti umur. diet tinggi lemak dan kolesterol. in1lamator- bowel disease 7terutama kolitis ulserati18 dan genetik4 *anker kolon lebih sering terjadi ,ada wanita. kanker rektum lebih sering ditemukan ,ada ,ria4 Sekitar 5D ,enderita kanker kolon atau kanker rektum memiliki lebih dari satu kanker kolorektum ,ada saat -ang bersamaan4 /i Indonesia insidens ,ada ,ria sebanding dengan wanita dan lebih ban-ak ,ada orang muda. $5D ditemukan di rektosigmoid4 /i negara barat ,erbandingan insidens laki%laki ( ,erem,uan adalah ' ( 1 dan kurang dari 5"D ditemukan di rektosigmoid dan meru,akan ,en-akit usia lanjut4

9. ANAT=8I *olon mem,un-ai ,anjang 1.5 meter dan terbentang dari ileum terminalis sam,ai dengan anus4 /iameter terbesarn-a &.5 0m dalam sekum. berkurang menjadi 2.5 0m dalam kolon sigmoideum dan menjadi sedikit lebih berdilatasi dalam rektum4 +agian asendens dan

21

desendens terutama retro,eritoneum.sedangkan kolon sigmoideum dan trans<ersum mem,un-ai mesenterium. sehingga terletak di intra,eritoneum4 Aa,isan otot longitudinal kolon membentuk tiga buah ,ita -ang disebut taenia koli4 Panjang taenia lebih ,endek dari,ada usus. hal ini men-ebabkan usus tertarik dan berkerut membentuk kantong%kantong ke0il -ang dinamakan haustra4 Se0ara embriologik kolon kanan berasal dari usus tengah. sedangkan kolon kiri sam,ai rektum berasal dari usus belakang4 *olon dibagi menjadi kolon asendens. trans<ersum. desenden dan sigmoid4 Tem,at di mana kolon membentuk kelokan tajam -aitu ,ada abdomen kanan dan kiri atas berturut%turut dinamakan 1leksura he,atika dan 1leksura lienalis4 *olon sigmoid mulai setinggi krista iliaka dan berbentuk suatu lekukan berbentuk S4

Gamba) 1: %natomi "olon

/alam ,erkembangan embriologi kadang terjadi gangguan rotasi usus embrional sehingga kolon kanan dan sekum mem,un-ai mesenterium -ang lengka,4 *eadaan ini memudahkan terjadin-a ,utaran atau <ol<ulus sebagian besar usus -ang sama haln-a da,at terjadi dengan mesenterium -ang ,anjang ,ada kolon sigmoid dengan radiksn-a -ang sem,it4 /inding kolon terdiri dari em,at la,isan histologi -ang jelas. -aitu ( tunika serosa. tunika muskularis. tunika submukosa. dan tunika mukosa4 Tunika serosa membentuk a,endises

22

e,i,loika. sedangkan tunika mukosa -ang terdiri dari e,itel sela,is toraks dan tidak mem,un-ai <ili serta ban-ak kri,tus tubular. dalam se,ertiga bawahn-a mem,un-ai sel goblet ,ensekresi mukus -ang ada di keseluruhan kolon4 Pada tunika muskularis terda,at sel ganglion ,leksus mienterikus 7Auerba0h8 terutama terletak se,anjang ,ermukaan luar stratum sirkulasi4

Gamba) 2 : 1a#isan !in!ing "olon

Su,lai darah kolon terutama melalui arteria

esenterika Su,erior dan In1erior dan

in1erior4 Arteria mesenterika su,erior ada tiga 0abang utama (718 arteri ileokolika. 728 *olika dekstra dan 7'8 kolila media4 Arteria mesenterika in1erior ber0abang ke arteria kolika sinistra. hemoroidalis su,erior 7rektalis8 dan sigmoidea4 asing%masing mem,un-ai anatomis dengan arteria terdekat. -ang membentuk ,embuluh darah kontin-u di sekeliling keselurahan kolon4 /rainase <ena kolon sejajar sistem arteria. teta,i tidak memasuki sistem <ena ka<a interior4 Hena mesenterika su,erior dan in1erior bergabung dengan <ena s,lenika untuk membentuk <ena ,orta dan berdrainase ke hati4 Pembuluh <ena kolon berjalan ,aralel dengan arterin-a4 Aliran darah <ena disalurkan melalui <4 mesenterika su,erior untuk kolon asendens dan kolon trans<ersum. dan melalui <4 mesenterika in1erior untuk kolon desendens. sigmoid. dan rektum4 *eduan-a bermuara ke dalam <ena ,orta. teta,i <4 mesenterika in1erior melalui <4 lienalis4 Aliran <ena dari kanalis analis menuju ke <4 ka<a in1erior4 *arena itu anak sebar -ang berasal dari keganasan rektum dan anus
23

da,at ditemukan di ,aru. sedangkan -ang berasal dari kolon ditemukan di hati4 Pada batas rektum dan anus terda,at ban-ak kolateral arteri dan <ena melalui ,eredaran hemoroidal antara sistem ,embuluh saluran 0erna dan sistem arteri dan <ena iliaka4 Aliran lim1e kolon sejalan dengan aliran darahn-a. mengikuti arteria regional ke nodi lim1atisi ,reaorta ,ada ,angkal arteri mesenterika su,erior dan in1erior4 6al ini ,enting diketahui sehubungan dengan ,en-ebaran keganasan dan ke,entingann-a dalam reseksi keganasan kolon4 Sumber aliran lim1e terda,at ,ada muskularis mukosa4 Jadi selama suatu keganasan kolon belum men0a,ai la,isan muskularis mukosa kemungkinan besar belum ada metastasis4 sinistra. sedangkan dari anus ditemukan di kelenjar regional di regio inguinalis4 *olon di,ersara1i oleh serabut sim,atis -ang berasal dari n4 s,lanknikus dan ,leksus ,resakralis serta serabut ,arasim,atis -ang berasal dari n4 <agus4 *arena distribusi ,ersara1an usus tengah dan usus belakang. n-eri alih ,ada kedua bagian kolon kiri dan kanan berbeda4 Aesi ,ada kolon bagian kanan -ang berasal dari usus tengah terasa mula%mula ,ada e,igastrium atau di atas ,usat4 N-eri ,ada a,endisitis akut mula%mula terasa ,ada e,igastrium. kemudian ber,indah ke ,erut kanan bawah4 N-eri dari lesi ,ada kolon desendens atau sigmoid -ang berasal dari usus belakang terasa mula%mula di hi,ogastrium atau di bawah ,usat dan n-eri ,erut4 .. AISI=L=-I =ungsi usus besar ialah men-era, air. <itamin. dan elektrolit. ekskresi mukus. serta men-im,an 1eses. dan kemudian mendorongn-a keluar4 =isiologi usus besar meli,uti( 14 24 '4 !4 ,en-era,an 62: 7$""%1""" ml menjadi 1&"%2""8 ,en-im,anan 1eses untuk sementara waktu ekskresi mukus akti<itas bakteria /ari $""%1""" ml 0airan usus halus -ang diterima oleh kolon. 15"%2"" ml sehari dikeluarkan sebagai 1eses4 Absorbsi terutama terjadi di kolon asendens dan kolon trans<ersum4 etastasis dari kolon sigmoid ditemukan di kelenjar regional mesenterium dan retro,eritoneal ,ada a4 kolika

24

*olon -ang normal selama 2! jam da,at melakukan absorbsi 2.5 liter air. !"' m4BK Na dan !)2 m4BK ;l4 Sebalikn-a kolon mengeluarkan sekresi !5 m4BK * dan 25# m4BK bikarbonat4 +ila jumlah air melam,aui batas misal karena ada kiriman -ang berlebihan dari ileum maka akan terjadi diare4 +akteri usus besar mensintesis <itamin * dan bebera,a <itamin +4 Pembusukan oleh bakteri dari sisa%sisa ,rotein menjadi asam amino dan ?at%?at -ang lebih sederhana se,erti ,e,tida. indol. skatol. 1enol dan asam lemak4 Pembentukan berbagai gas se,erti N6'. ;:2. 62. 62S dan ;6! membantu ,embentukan 1latus di kolon4 +ebera,a substansi ini dikeluarkan dalam 1eses. sedangkan ?at lainn-a diabsorbsi dan diangkut ke hati di mana ?at%?at ini akan diubah menjadi sen-awa -ang kurang toksik dan diekskresikan melalui kemih4 Udara ditelan sewaktu makan. minum. atau menelan ludah4 :ksigen dan ;:2 di dalamn-a disera, di usus sedangkan sedangkan nitrogen bersama dengan gas hasil ,en0ernaan dan ,eragian dikeluarkan sebagai 1latus4 Jumlah gas di dalam usus men0a,ai 5"" ml sehari4 Pada in1eksi usus ,roduksi gas meningkat dan bila menda,at obstruksi usus gas tertimbun di jalan 0erna -ang menimbulkan 1latulensi 7gembung karena kelebihan gas di lambung dan usus84 akanan -ang mudah membentuk gas se,erti ka0ang%ka0angan mengandung karbohidrat -ang tidak da,at di0erna4 Sekresi di kolon ialah 0airan kental -ang ban-ak. terjadi di dalam mukus dengan P6 &.!4 0airan mukus terdiri atas #&D air dan mengandung &5%#' mBK3l baik bikarbonat mau,un amilase. maltase. in<ertase. ,e,tidase dan musin4 Pada keadaan normal tidak ada laktase. ,rotease. dan enterokinase4 5unan-a untuk ,eli0in dan melindungi mukosa kolon4 Rangsangan untuk sekresi ialah rangsangan mekanik sisa makanan4 Rangsangan ,ada ner<us ,el<ikus serta ,emberian ,ilokar,in akan mem,erbesar sekresi4 Rangsangan sim,atikus serta ,emberian atro,in akan mengurangi sekresi4 Usus besar juga mem,un-ai 1ungsi ekskresi mineral misal ;a. g. 6g. As. dan =e4

Selain melakukan ekskresi mineral tersebut juga bahan makanan lain -ang tidak da,at di0ernakan misaln-a selulosa. sebagian ?at lemak. sebagian ke0il ,rotein dan lain%lainn-a4 Lat% ?at tersebut beru,a tinja -ang dalam kolon asendens se,erti bubur4 Pada kolon desendens mulai menjadi ,adat. kemudian dikum,ulkan di kolon sigmoideum dan sam,ai di am,ula rekti

25

sehingga ,ada suatu waktu terjadi rangsangan ,ada rektum dan terjadilah de1ekasi4 +erat akhir 1eses -ang dikeluarkan ,er hari sekitar 2"" g. $5D diantaran-a beru,a air sisan-a terdiri dari residu makanan -ang tidak diabsorbsi. bakteri. sel e,itel -ang mengelu,as. dan mineral -ang tidak diabsorbsi4 Pada umumn-a. ,ergerakan usus besar adalah lambat4 Pergerakan usus besar -ang khas adalah gerakan mengaduk haustra4 *antong%kantong atau haustra teregang dan dari waktu ke waktu otot sirkular akan berkontraksi untuk mengosongkann-a4 Pergerakann-a tidak ,rogresi1. teta,i men-ebabkan isi usus bergerak bolak%balik dan meremas%remas sehingga memberi 0uku, waktu untuk absorbsi4 Terda,at dua jenis ,eristaltik ,ro,ulsi1 ( 718 kontraksi lamban dan tidak teratur. berasal dari segmen ,roksimal dan bergerak ke de,an. men-umbat bebera,a haustra dan 728 ,eristaltik massa. meru,akan kontraksi -ang melibatkan segmen kolon4 5erakan ,eristaltik ini menggerakkan massa 1eses ke de,an. akhirn-a merangsang de1ekasi4 *ejadian ini timbul dua sam,ai tiga kali sehari dan dirangsang oleh re1leks gastrokolik setelah makan. khususn-a setelah makan ,ertama masuk ,ada hari itu4

6. 6TI=L=-I /ari bukti%bukti eks,erimental dan sur<ei makanan. ditunjukkan bahwa 1aktor berikut ini sangat ber,engaruh terhada, timbuln-a karsinoma kolon -aitu ( 14 24 '4 !4 54 Tinggin-a konsumsi daging sa,i dan lemak hewani. eningkatn-a kuman%kuman anaerobik ,ada kolon. Tumor -ang mem,roduksi asam em,edu sekunder. /iet rendah serat. dan *emungkinan de1isiensi bahan makanan ,rotekti1 7-ang men0egah timbuln-a kanker8 dalam diet4 Teori -ang ,ernah dikemukakan adalah diet dengan tinggi lemak hewani akan da,at meningkatkan ,ertumbuhan kuman%kuman anaerobik ,ada kolon. terutama jenis 0lostridium dan bakteroides4 :rganisme ini bekerja ,ada lemak dan 0airan em,edu sekunder. -ang da,at merusak mukosa kolon dengan akti<itas re,likasin-a dan se0ara simultan ber,eran sebagai ,romotor
26

untuk sen-awa%sen-awa lain -ang ,otensial karsinogenik. dengan ,embentukan nitrosamida 7suatu bahan karsinogen8 dari amin dan amida -ang dile,askan oleh diet -ang mengandung daging dan lemak hewani4 Sedangkan se0ara simultan. bahwa kurangn-a serat dalam diet akan mem,erke0il <olume tinja dan mem,erlambat waktu ,engosongan usus4 *eadaan ini mengurangi ,roses dilusi dan ,roses ,engikatan bahan%bahan karsinogen4 /iet rendah serat sering disebabkan oleh rendahn-a konsumsi buah%buahan serta sa-ur%sa-uran -ang mengandung <itamin A. ;. dan B. -ang diduga mem,un-ai e1ek anti kanker4

A. PAT=AISI=L=-I Pen-akit kanker mengenai sel sebagai unit dasar kehidu,an4 Sel akan tumbuh dan membelah untuk mem,ertahankan 1ungsi normaln-a. teta,i kadang%kadang ,ertumbuhan ini diluar kontrol sehingga sel terus membelah meski,un sel%sel baru tersebut tidak di,erlukan4 Pertumbuhan -ang berlebihan ini da,at meru,akan suatu keadaan ,rekanker. 0ontohn-a adalah ,oli, di daerah usus besar4 Setelah melalui ,eriode ,anjang. ,oli, ini da,at menjadi ganas4 Pada keadaan lanjut. kanker ini da,at menembus dinding usus besar dan men-ebar melalui saluran ,embuluh getah bening4 6am,ir semua karsinoma kolon rektum berasal dari ,oli,. terutama ,oli, adenomatus4 Ini disebut adenoma-carsinoma sequence4 enurut P4 /e-le. ,erkembangann-a dibagi atas ' 1ase4 =ase ,ertama -aitu 1ase karsinogen -ang bersi1at rangsangan4 =ase kedua adalah 1ase ,ertumbuhan tumor. 1ase ini tidak menimbulkan keluhan atau 1ase tumor asimtomatis4 *emudian 1ase ketiga dengan timbuln-a keluhan dan gejala -ang n-ata. karena keluhan dan gejala -ang n-ata4 *arena keluhan tersebut timbuln-a ,erlahan%lahan dan tidak sering. biasan-a ,enderita merasa terbiasa dan baru memeriksakan dirin-a ke dokter setelah memasuki stadium lanjut4

27

Gamba) : Patogenesis "a)sinoma "olon

28

5ambar ! Patogenesis karsinoma 0olon *e,entingan utama dari ,oli, bahwa telah diketahui ,otensial untuk menjadi kanker kolorektal4 B<olusi dari kanker itu sendiri meru,akan sebuah ,roses -ang bertaha,. dimana ,roses dimulai dari hi,er,lasia sel mukosa. adenoma 1ormation. ,erkembangan dari dis,lasia menuju trans1ormasi maligna dan in<asi1 kanker4 Akti1asi onkogen. inakti1asi tumor su,resi gen. dan

29

kromosomal deletion memungkinkan ,erkembangan dari 1ormasi adenoma. ,erkembangan dan ,eningkatan dis,lasia dan in<asi1 karsinoma4 Ada tiga kelom,ok utama gen -ang terlibat dalam regulasi ,ertumbuhan sel -aitu ,roto%onkogen. gen ,enekan tumor 7Tumor Suppresor Gene F TS58. dan gen gatekeeper4 Proto%onkogen menstimulasi dan meregulasi ,ertumbuhan dan ,embelahan sel4 TS5 menghambat ,ertumbuhan sel atau menginduksi a,o,tosis 7kematian sel -ang ter,rogram84 *elom,ok gen ini dikenal sebagai anti%onkogen. karena ber1ungsi melakukan kontrol negati1 7,enekanan8 ,ada ,ertumbuhan sel4 5en ,5' meru,akan salah satu dari TS5 -ang men-andi ,rotein dengan berat molekul 5' k/a4 5en ,5' juga ber1ungsi mendeteksi kerusakan /NA. menginduksi re,arasi /NA4 5en gatekeeper ber1ungsi mem,ertahankan integritas genomik dengan mendeteksi kesalahan ,ada genom dan mem,erbaikin-a4 membuka ,eluang terbentukn-a kanker4 Pada keadaan normal. ,ertumbuhan sel akan terjadi sesuai dengan kebutuhan melalui siklus sel normal -ang dikendalikan se0ara ter,adu oleh 1ungsi ,roto%onkogen. TS5. dan gen gatekeeper se0ara seimbang4 Jika terjadi ketidakseimbangan 1ungsi ketiga gen ini. atau salah satu tidak ber1ungsi dengan baik karena mutasi. maka keadaan ini akan men-ebabkan ,en-im,angan siklus sel4 Pertumbuhan sel tidak normal ,ada ,roses terbentukn-a kanker da,at terjadi melalui tiga mekanisme. -aitu ,er,endekan waktu siklus sel. sehingga akan menghasilkan lebih ban-ak sel dalam satuan waktu. ,enurunan jumlah kematian sel akibat gangguan ,roses a,o,tosis. dan masukn-a kembali ,o,ulasi sel -ang tidak akti1 ber,roli1erasi ke dalam siklus ,roli1erasi4 5abungan mutasi dari ketiga kelom,ok gen ini akan men-ebabkan kelainan siklus sel. -ang sering terjadi adalah mutasi gen -ang ber,eran dalam mekanisme kontrol sehingga tidak ber1ungsi baik. akibatn-a sel akan berkembang tan,a kontrol 7-ang sering terjadi ,ada manusia adalah mutasi gen ,5'84 Akhirn-a akan terjadi ,ertumbuhan sel -ang tidak di,erlukan. tan,a kendali dan karsinogenesis dimulai4 utasi ,ada gen%gen ini karena berbagai 1aktor

30

-. PAT=L=-I Se0ara makrosko,ik karsinoma kolon da,at dibagi atas ! ti,e. -aitu( 14 Ti,e nodular +entuk nodular beru,a suatu massa -ang keras dan menonjol ke dalam lumen. dengan ,ermukaan noduler4 +iasan-a tidak bertangkai dan meluas ke dinding kolon4 Sering juga terjadi ulserasi. dengan dasar ulkus -ang nekrotik dengan te,i -ang meninggi. mengalami indurasi dan noduler4 /i daerah sekum. bentuk tumor ini kemungkinan tumbuh menjadi suatu massa -ang besar. tumbuh menjadi 1ungoid atau ti,e ense1aloid4 Permukaan ulkus akan mengeluarkan ,us dan darah4 24 Ti,e *oloid Ti,e koloid ini tumbuhn-a mengalami degenerasi mukoid4 '4 Skirous (Schirrous) Pada ti,e ini reaksi 1ibrous sangat ban-ak sehingga terjadi ,ertumbuhan -ang keras serta melingkari dinding kolon sehingga terjadi konstriksi kolon untuk membentuk na,kin ring4 !4 Pa,ilar- atau ,oli,oid Ti,e ini meru,akan ,ertumbuhan -ang sering berasal dari ,a,iloma sim,le atau adenoma4 Se0ara histologis. ham,ir semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma -ang berasal dari e,itel kolon4 +entuk dan di1erensiasin-a sem,urna mem,un-ai struktur glandula dan kelenjar%kelenjarn-a sendiri membesar. terjadi ,embengkakan sel kolumna dengan nuklei hi,okromasi dengan sel -ang mengalami mitosis4 Pada bentuk -ang kurang berdi1irensiasi sel%sel e,itel terlihat didalam kolumna atau massa4 /esar sel bar<ariasi dan mungkin terda,at in<asi dari ,embuluh darah dan ,embuluh lim1e4 Pada ,ertumbuhan an,lastik kadang terlihat signet ring 0ell 7inti mendesak ke arah sel84

31

0. KLASIAIKASI /erajat keganasan karsinoma kolon berdasarkan gambaran histolik dibagi menurut klasi1ikasi /ukes. berdasarkan dalamn-a in1iltrasi karsinoma di dinding usus. -aitu ( /ukes A /ukes + /ukes ; ( dalamn-a in1iltrasiM terbatas ,ada dinding usus atau mukosa4 ( dalam in1iltrasiM menembus la,isan muskularis mukosa4 ( dalamn-a in1iltrasi metastasi kelenjar lim1e dengan (

;1 ( bebera,a kelenjar lim1e dekat tumor ,rimer4 ;2 ( dalam kelenjar lim1e jauh4 /ukes / ( sudah metastasis jauh

+erdasarkan besar di1erensiasi sel. terda,at klasi1ikasi -ang terdiri dari ! tingkat. -aitu ( 5rade I 5rade II 5rade III ( Sel%sel ana,lastik tidak melebihi 25D ( Sel%sel ana,lastik tidak melebihi 25%5"D ( Sel%sel ana,lastik tidak melebihi 5"%$5D

5rade IH ( Sel%sel ana,lastik lebih dari $5D

*lasi1ikasi karsinoma kolon menurut /U*BS( K'asifikasi TN8 K'asifikasi . keBs 8)difikasi Stage " Stage I *arsinoma in situ tidak ada ,en-ebaran ,ada lim1onodi. tidak ada metastasis. tumor han-a terbatas ,ada submukosa 7T1. N". "8M tumor "8
32

0ara%an 0id % (5"

#"%1""

menembus mus0ularis ,ro,ria 7T2. N".

Stage II

tidak ada ,en-ebaran ,ada lim1onodi. tidak ada metastasis. tumor menembus la,isan subserosa 7T'. N". "8M tumor sudah ,enetrasi ke luar dinding kolon teta,i belum metastasis ke kelenjar lim1e 7T!. N". "8

$5%&5

Stage III

Tumor in<asi ke lim1onodi regional 7T2. N1. "8

'"%!"

Stage IH

etastasis jauh

C5

BMJ 2"""M'21(&&)%&&# 7$ :ktober 2""18 Tumor da,at men-ebar se0ara in1iltrati1 langsung ke struktur -ang berdekatan. se,erti ,ada kedalam kandung kemih. melalui ,embuluh lim1e ke kelenjar lim1e ,erikolon dan mesokolon dan melalui aliran darah. biasan-a ke hati karena kolon mengalirkan darah ke sistem ,ortal4 *arsinoma kolon dan rektum mulai berkembang ,ada mukosa dan tumbuh sambil menembus dinding dan mem,erluas se0ara sirkuler ke arah oral dan aboral4 /i daerah rektum ,en-ebaran ke arah anal jarang melebihi 2 0m4 ,en-ebaran ,er kontinuitatum menembus jaringan sekitar atau organ sekitarn-a misaln-a ureter. buli%buli. uterus. <agina atau ,rostat4 Pen-ebaran lim1ogen ke kelenjar ,arailliaka. mesenterium. dan ,araaorta4 Pen-ebaran ,eritoneal men-ebabkan ,aritonitis karsinomatosa dengan atau tan,a asites4

I.

8ANIA6STASI KLINIK

33

5ejala dan tanda dini karsinoma kolon rektal tidak ada4 Umumn-a gejala ,ertama timbul karena ,en-ulit -aitu gangguan 1aal usus. obstruksi. ,erdarahan atau akibat ,en-ebaran4 Pasien karsinoma kolorektal umumn-a memberikan keluhan gangguan ,roses de1ekasi4 *eluhan -ang diajukan berma0am%ma0am berlainan ,ada ,asien -ang satu dengan -ang lain bergantung ,ada lokasin-a4 /ari 2#1 ,enderita karsinoma kolorektal -ang diteliti keluhan utama ,ada waktu datang berobat ialah( 5&.&D ,erdarahan segar ,er anal. '1.)D buang air besar darah berlendir. dan #.) D obstruksi saluran makan4 *arsinoma kolon jarang ditemukan dalam skrining dan biasan-a asimtomatik4 Sekitar 5"D ,asien mengeluh n-eri ,erut. '5D dengan ,erubahan ,ola de1ekasi. '"D ,erdarahan samar dan 15D gejala obstruksi usus4 5ejala klinis karsinoma ,ada kolon kiri berbeda dengan kolon -ang kanan4 *arsinoma kolon kiri sering bersi1at skirotik. sehingga lebih ban-ak menimbulkan stenosis dan obstruksi. terlebih karena 1eses sudah menjadi ,adat4 Pada karsinoma kolon kanan jarang terjadi stenosis dan 1eses masih 0air sehingga tidak ada 1aktor obstruksi4 N-eri ,ada kolon kiri lebih n-ata dari ,ada kolon kanan4 Tem,at -ang dirasakan sakit berbeda karena asal embriologenik -ang berlainan. -aitu dari usus tengah dan usus belakang4 N-eri dari kolon kiri bermula dibawah umbilikus sedangkan dari kolon kanan di e,igastrium4 5ejala umum -ang dikeluhkan ,asien adalah( 14 Perdarahan segar ,eranal 7hematoke?ia8 Sebagian besar ,asien karsinoma kolorektal -ang terletak di di bagian distal sering mem,un-ai keluhan buang besar berdarah segar4 Sumber ,erdarahan segar -ang terban-ak dari kanker terletak di bagian distal kolon dari kanker. terutama di rektum &# dari 1'$ ,enderita 7)!.#D8. men-usul dari sigmoid )2.$D. rektosigmoid )".'D dan dari kolon des0endens 2&.)D4 /ari mereka -ang mengalami ,erdarahan segar. ditemukan $ ,asien mengalami ,erdarahan masi1. -aitu -ang lokasin-a di rektum !. rektosigmoid 1. dan sigmoid 24 *etujuh ,enderita dengan ,erdarahan masi1 mengalami renjatan hi,o<olemik. dan dilakukan ,embedahan segera4 24 +uang air besar lendir darah Seseorang -ang mem,un-ai keluhan buang air besar darah lendir. ,erlu di,ikirkan adan-a in1eksi misal disentri basiler atau amoeba. kolitis ulserati1. selain disebabkan oleh
34

keganasan4 /ari 2#1 ,asien -ang diteliti ditemukan #2 ,asien 7'1.)D8 mem,un-ai keluhan buang air besar darah lendir4 /ari hasil ,enelitian bahwa letak karsinoma kolorektal dibagian ,roksimal lebih sering menimbulkan buang air besar darah lendir4 6al ini disebabkan karena darah -ang dikeluarkan oleh kanker tersebut sudah ber0am,ur dengan tinja4 '4 :bstruksi Saluran ;erna 5ejala klinis ,asien karsinoma kolorektal sering menimbulkan gangguan kebiasaan buang air besar. diantaran-a da,at menimbulkan tanda obstruksi. baik sebagian 7,arsial8 mau,n obstruksi total sehingga timbul tanda%tanda ileus. buang air besar darah lendir atau obsti,asi bebera,a hari4 /ari ,enelitian ditemukan 2& ,asien 7#.)D8 dengan tanda%tanda obstruksi. -aitu ,erut kembung -ang makin kembung dan makin lama makin tegang. tidak da,at buang air besar dan tidak da,at 1latus4 6al ini juga dikuatkan dengan hasil rontgen ,olos abdomen terlentang dan berdiri -ang menunjukkan ,elebaran usus halus dan kolon4 Sebagai ,en-ebab obstruksi ditemukan kanker -ang terletak di rektum 1) 711.$D8 . rektosigmoid ! 7).'D8. sigmoid $ 71".!D8 dan kolon as0endens 1 71!.2D84 Gang menimbulkan tanda%tanda obstruksi umumn-a kanker berbentuk sirkular dan anular -ang men-ebabkan terjadi ,en-em,itan lumen usus4 +entuk striktura meru,akan tumor -ang sering menonjol dan mengisi seluruh lumen usus sehingga men-ebabkan sumbatan total4 !4 Pasien karsinoma kolorektal mem,un-ai keluhan lain se,erti ,asien kanker umumn-a. -aitu anoreksia. berat badan menurun. rasa n-eri ,erut ditem,at kanker. buang air besar tidak teratur. walau,un sudah buang air besar -ang beru,a tinja dengan darah lendir teta,i masih meraskan ban-ak kotoran didalam ,erut -ang sukar keluar se,erti ada sumbatan4 Selain itu juga timbul tenesmus4 ani1estasi dari karsinoma kolon da,at dibagi menjadi 7*odner et al. 1###8 ( 8anifestasi S (ak t Tumor%tumor ,ada kolon as0endens tidak menimbulkan ,erubahan kebiasaan de1ekasi 7walau,un besar. tumor -ang sekresi mukus men-ebabkan diare84 Pasien mungkin mengeluh 1eses berwarna hitam dan se,erti ter. teta,i tumor tersebut sering mengakibatkan o00ult bleeding. -ang sering tidak terdeteksi oleh ,asien4 Perdarahan kronis da,at
35

men-ebabkan anemia de1esiensi besi. -ang menimbulkan gejala 1atigue. di??ines. atau ,al,itasi4 Perdarahan kerena karsinoma 0olon sering intermitten. hasil negati1 o00ult bleeding tes ,ada 1eses tidak men-ingkirkan ke0urigaan kanker ,ada usus besar4 N-eri ,erut bagian bawah lebih sering berhubungan dengan tumor%tumor -ang terletak di 0olon des0endens4 N-eri ,erut beru,a kram dan mereda dengan ,ergerakan usus4 *arsinoma kolon kiri dan rektum men-ebabkan ,erubahan ,erubahan ,ola de1ekasi se,erti konsti,asi atau de1ekasi dengan tenesmi4 akin ke distal letak tumor. 1eses makin meni,is atau se,erti kotoran kambing atau lebih 0air disertai darah atau lendir4 Tenesmus meru,akan gejala -ang biasa dida,at ,ada karsinoma kolon4 Perdarahan akut jarang dialami. demikian juga n-eri di daerah ,anggul beru,a tanda ,en-akit lanjut4 +ila ,ada obstruksi ,enderita 1latus terasa lega di ,erut4 5ejala umum karsinoma kolon non akut lainn-a adalah termasuk kehilangan berat badan dan demam4 Sekitar 5"D ,asien mengeluh ,enurunan berat badan. namun hal tersebut bukan mani1estasi khas ,ada karsinoma kolon4 /emam gejala -ang jarang dikeluhkan4 Se,tikemia jarang terjadi teta,i bisa terjadi ,ada setia, derajat tumor 0olon4 Pada orang dewasa a,abila ditemukan obstruksi atau obstruksi ,artial -ang disebabkan intuse,si. dilakukan 0olonosko,i atau air%kontras barium enema untuk men-ingkirkan 0a 0olon4 8anifestasi Ak t 5ejala -ang signi1ikan ,ada gejala akut adalah obstruksi atau ,er1orasi ,ada usus besar4 :bstruksi kolon da,at memberikan kesan kanker. terutama ,ada orang tua4 Pasien dengan obstruksi kom,lit mengeluh tidak bisa 1latus dan +A+. kram dan distensi ,erut4 Pada ,emeriksaan 1isik ditemukan ,erut distended. t-m,ani ,ada ,erkusi. biasan-a ,ada tumor ditemukan masa abdominal ,ada ,al,asi4 Jika obstruksi tidak berkurang dan kolon terus distensi. tekanan ,ada dinding intestinal da,at melebihi tekanan ka,iler. dan darah -ang membawa :2 tidak men0a,ai dinding usus. -ang akan mengakibatkan iskemia dan nekrosis4 Pada situasi ini ,asien akan mengeluhkan n-eri ,erut hebat dan ,ada ,emeriksaan 1isik ditemukan rebound tenderness dan menurunn-a atau menghilangn-a suara usus4 Jika tidak di tera,i segera. nekrosis akan berkembang menjadi ,eritonitis dengan 1e0al ,eritonitis dan se,sis4

36

Usus besar da,at terjadi ,er1orasi ,ada sisi tumor. mungkin disebabkan tumor transmural kehilangan su,lai darah dan menjadi nekrotik4 *asus se,erti ini mudah salah ,ada akut di<ertikulitis dan ,roses in1lamasi da,at terbatas ,ada sisi -ang ,er1orasi. akan teta,i ,ada bebera,a kasus ,er1orasi tidak da,at diketahui. -ang mengakibatkan ,eritonitis generalisata4 Tabel ( gambaran klinis karsinoma kolorektal lanjut *olon *anan As,ek klinis N-eri /e1ekasi *olitis *arena ,en-usu,an *olon *iri :bstruksi *arena :bstruksi Rektum Proktitis Tenesmi Tenesmi terus menerus :bstruksi /arah ,ada 1eses =eses Normal 7diare8 Jarang Samar 6am,ir selalu Samat atau makrosko,ik Normal Perubahan bentuk Jarang /is,e,sia *eadaan umum memburuk Anemia 6am,ir selalu Aambat Aambat Sering 6am,ir selalu Jarang Aambat Aambat Tidak jarang akrosko,ik

/iare atau diare berkala *onsti,asi ,rogresi1

/.

.IA-N=SIS /iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan ,emeriksaan 1isik serta ,emeriksaan

,enunjang -ang mendukung diagnosis karsinoma kolon4


37

Anamnesis /ari anamnesis kita da,at menduga seseorang menderita karsinoma kolorektal. ,ada mereka -ang usia lanjut -ang mem,un-ai keluhan 1ungsi buang air besar terganggu -aitu bila sulir buang air besar disertai darah lendir. atau buang air besar disertai darah segar4 /a,at juga untuk menggali riwa-at ( Perubahan kebiasaan de1ekasi se,erti diarea. konsti,asi Perdarahan re0tal atau o00ult bleeding7meski,un demikian. 1eses sering normal8 *ram atau n-eri ,erut *elelahan dan 1atigue Riwa-at kanker kolorektal ,ada keluarga Riwa-at menderita ,oli, kolorektal Riwa-at menderita ;hroni0 In1lammator- +owel /esease /iet kurang serat

Pemeriksaan fisik *arsinoma kolon disebelah kanan. kadang%kadang teraba suatu massa4 Tumor sigmoid sedikit da,at diraba di,erut kiri bawah4 +ila tumor sudah metastase ke hati. akan teraba hati -ang nodular dengan bagian -ang keras dan -ang ken-al4 /a,at ditemukan massa di abdomen. a,abila ada gejala%gejala obstruksi dari ins,eksi da,at ditemukan dinding abdomen distensi. dumb 0ountur. dumb stei1ung4 /ari ,al,asi ditemukan massa abdomen. dan hi,ert-m,ani ,ada ,erkusi abdomen. auskultasi usus bisa ditemukan ,eningkatan ,eristaltik -ang kemudian diikuti dengan burburigmi. metalik sound dan ,enurunan serta menghilangn-a ,eristaltik +isa juga ditemukan n-eri tekan ,ada seluruh dinding abdomen a,abila terjadi ,er1orasi usus4 Pemeriksaan /igital Re0tal B2amination 7/RB8 bisa ditemukan massa maligna 7massa berbenjol%benjol dengan striktura8 direktum dan rektosigmoid teraba keras ken-al dan lendir darah ,ada sarung tangan4
38

Tabel ( Ringkasan diagnosis karsinoma kolorektal


,olon ,anan : % %nemia !an "elemahan % Da)ah o"ul !i 2eses % Dis#e#sia % Pe)asaan "u)ang ena" !i #e)ut "anan ba+ah % 3assa !i #e)ut "anan ba+ah % 4oto )ontgen #e)ut "has % Penemuan "olonos"o#i ,olon ,i)i : % Pe)ubahan #ola !e2e"asi % Da)ah 2eses Pemeriksaan Pen !i n&ang % Ge5ala !an tan!a obst)u"si % 4oto )ontgen "has % Penemuan "olonos"o#i &e"tum : % % % % % Pe)!a)ahan )e"tum Da)ah !i 2eses Pe)ubahan #ola !e2e"asi Pas'a !e2e"asi #e)asaan ti!a" #uas atau )asa #enuh Penemuan tumo) #a!a 'olo" !ubu)

Pada ,asien dengan gejala%gejala -ang di0urigai karsinoma kolon. diagnosis de1initi1 biasan-a ditegakkan dengan endosko,i 71leksibel sigmoidosko,i dan 0olonos0o,-8 atau barium enema4 Pemeriksaan lain di,erlukan untuk ,emeriksaan derajat ,en-akit dan men0ari metastase4 Ada berbagai ,ilihan ,en-aringan tersedia men0aku, =e0al o00ult bleeding 7=:+T8. 1leksibel sigmoidosko,i 7=S8. sinar%2 enema barium. dan kolonosko,i dan 1e0al immuno0hemi0al test 7=IT84 Ae?a' =?? 't B'eeding Test =:+T menawarkan bebera,a keuntungan sebagai alat s0reening -ang telah terbukti e1ekti1 dalam ,er0obaan se0ara random. -ang non%in<asi<e. dan hemat bia-a4 Akan teta,i. ,enurunan angka kematian termasuk rendah 715@''D84 Ae?a' Imm n)?1emi?a' Test (AIT" eru,akan ,emeriksaan 1eses%darah terbaru. dikenal sebagai 1e0al immuno0hemi0al test 7=IT8. mendeteksi ,orsi s,esi1ik dari ,rotein darah manusia4 Test ini dilakukan sama se,erti
39

=:+T -ang kon<ensional. teta,i lebih s,esi1ik dan da,at mengurangi hasil ,ositi1 ,alsu4 Hitamin atau makanan tidak mem,engaruhi 1e0al immuno0hemi0al test. dan 1ormatn-a han-a memerlukan 2 s,esimen 1eses 7=:+T kon<ensional membutuhkan '8. jadi lebih mudah untuk digunakan4 =e0al immuno0hemi0al test mem,un-ai bebera,a kelemahan sama se,erti =:+T kon<ensional. se,erti tidak bisa untuk mendeteksi tumor -ang tidak berdarah4 A'e>i('e Sigm)id)s?)%y (AS" =le2ible Sigmoidos0o,- 7=S8 da,at juga digunakan sebagai alat ,en-aringan4 Prosedur bisa dilakukan dalam kantor tan,a ,emberian obat ,enenang. hemat bia-a dan murah. da,at untuk mengurangi angka kematian kanker 0olon sekitar )"@$"D. dan ,ersia,an ,asien lebih mudah dibandingkan dengan kolonosko,i4 Akan teta,i. =S mendeteksi han-a se,aruh adenomas dan !"D kanker dari ,ro2imal sam,ai s,leni0 1le2ure4 /a,at mengedinti1ikasi sam,ai $5D lesi ,ro2imal dan tidak da,at mendeteksi lesi distal4 Pemeriksaann-a sering dibatasi oleh ketidakn-amanan ,asien dan kurang ,ersia,an4 /engan melakukan ,emeriksaan =:+T setia, tahun dan =S setia, lima 5 tahun4 etode ini

memberikan gambaran ,ada kolon des0enden dan memberikan sensiti1itas -ang baik ,ada =:+T untuk ,ro2imal kanker -ang tidak bisa di0a,ai oleh =S4 Suatu ,enelitian terbaru menunjukkan bahwa ,enambahan sekali =:+T dengan =S meningkatkan tingkat ,endeteksian neo,lasia dari $"D dengan =S sendiri. menjadi $)D4 Penyinaran 6nema (ari m Pemeriksaan sinar%2 enema barium 7+B8 mem,un-ai man1aat 0ost e11e0ti<e dan memeriksa keseluruhan kolon4 +arium enema sebaikn-a menggunakan kontras ganda dan usahakan melakukan ,emotretan ,ada berbagai ,osisi bila ditemukan kelainan4 Pada 1oto kolon da,at terlihat suatu 1illing de1e0t ,ada suatu tem,at atau suatu striktura4 Selain itu da,at ditemukan lokasi tem,at kelainan tersebut4

40

5ambar 5 ( Pemeriksaan kontras barium enema @ radiogra1 5ambaran radiologis karsinoma kolon( 5angguan ,asase kontras Jenis ekstraluminar( ,endorongan lumen Jenis intraluminar( mukosa kasar 9 1illing de1e0t

-am(ar 6. Ai''ing defe?t %ada 9)')n K)')n)sk)%i *olonosko,i da,at membantu men0egah kanker 0olon dengan ,endeteksian ,ol-, adenomatosa dan ,ol-,e0tom-4 *olonosko,i memberikan gambaran keseluruhan 0olon -ang da,at mengidenti1ikasi dari lesi -ang ,ro2imal dan lesi distal4 *olonosko,i mem,un-ai sensiti1itas terbaik ,ada metoda s0reening -ang ada saat ini4 *erugian kolonosko,i adalah bia-a. resiko -ang ditingkatkan se,erti ,endarahan dan ,er1orasi. ,ersia,an ,asien -ang sulit. dan membutuhkan ,emberian obat sedasi4
41

Se0ara endosko,i umumn-a bentuk kanker kolorektal ialah ,oli,oid -ang ireguler. anular se,erti bunga kool -ang ulserati1. striktura. sirkular. dan da,at menemukan letak obstruksi 4 A,abila dibandingkan. kolonosko,i menjadi suatu metoda sur<eilen -ang lebih e1ekti1 dibanding dengan kontras barium enema ganda4 Setelah melakukan ,emeriksaan kolonosko,i dengan disertai ,ol-,e0tom-. 5&" ,asien dilakukan sur<eilen dengan kolonosko,i dan kontrol barium enema ganda 7/;+B84 6asil kolonosko,i menemukan '#2 ,ol-,. /;+B menemukan ,ol-, seban-ak 1'# 7'5D8 ,ada kasus -ang sama4 Pemeriksaan %en n&ang 'ainnya % Radiogra1i thorak ( digunakan untuk mendeteksi kanker -ang telah metastase ke ,aru% ,aru4 % Ultrasonogra1i 7US58 Ultrasonogra1i sangat sulit untuk mendeteksi kanker kolorektal4 Alat ini baru berman1aat untuk mendeteksi ada tidakn-a metastase kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan di hati4 Jika ada ,embesaran kelenjar getah bening ,ara%aortal ,atut di0urigai suatu metastase dari kanker4 % ;T%S0an ( digunakan untuk mendeteksi metastase ke nodus lim1atikus. hati atau ,aru% ,aru

5ambar ( ;T S0an abdomen bagian atas menunjukkan multi,el tumor dalam lim,a dan hati -ang sudah men-ebar 7metastase8 berasal dari kanker usus 7karsinoma84
42

Aaboratorium Setia, ,asien -ang mengalami ,erdarahan ,erlu di,eriksa 6b. biasan-a terjadi ,enurunan 6b4 Tumor marker 7,etanda tumor8 -ang biasa di,akai adalah ;BA. kadar ;BA lebih dari ngNml biasan-a ditemukan ,ada karsinoma kolorektal -ang lanjut4 +erdasarkan ,enelitian ;BA tidak biasa digunakan untuk mendeteksi se0ara dini karsinoma kolorektal. sebab ditemukan kenaikan titer lebih dari 5 ngNml ,ada se,ertiga kasus4

K. T6RAPI Aarmak)')gi Penelitian di Bro,a dan Amertika Serikat mela,orkan bahwa res,on terhada, kombinasi dari 5%1luoroura0il 75%=U8. leu0o<orin. dan irinote0an 7;PT118 lebih baik bila dibandingkan dengan 5%=U3leu0o<orin atau ;PT11 se0ara tunggal4 Tera,i standar untuk 0arsinoma kolon -ang telah bermetastase adalah ;PT11 dengan kombinasi 5%=U3AH dikenal sebagai Salt? Regimen4 :bat ini digunakan se0ara kombinasi dalam ,engobatan 0arsinoma 0olorektal4 Tera,i dasar 5%=U diberikan se0ara in1use setia, hari selama 5 hari dalam ! minggu 7ma-o klinik regimen8 dan diteruskan se0ara in1use setia, minggu untuk ) minggu dengan 2 minggu o11 7 Roswell Park regimen84 *ategori obat( Antineoplastic agents, meru,akan standar tera,i dalam ,engobatan 0a kolon termasuk tera,i kombinasi4 /iare meru,akan e1ek sam,ing -ang biasa terjadi dalam ,engobatan ini4 B1ek sam,ing lain termasuk mu0ositis. neutro,enia. kerontokan rambut. dan reaksi hi,ersensiti<itas4 Kem)tera%i *emotera,i Intrahe,ati0 untuk 0ar0inoma 0olon dengan metastase ke he,ar adalah intraarterial 1lo2uridine 7=U/R84 /iikuti reseksi karsinoma kolon ,rimer dan nodus lim1atikus. dengan ,ilihan kemotera,i( kemotera,i sistemik menggunakan regimen 5%=U3leu0o<orin3;PT11 atau kemotera,i intrahe,ati0 7intraarterial8 dengan =U/R4
43

Pilihan kedua untuk ,asien dengan lesi he,ar -ang luas atau multi,le sehingga membutuhkan kemotera, dosis -ang lebih tinggi4 Prinsi, tera,i ini adalah metastase ke he,ar menerima su,lai darah terutama melalui sirkulasi arteri he,ati0a. dinama he,ar se0ara normal menerima darah melalui <ena ,orta4 B1ek sam,ing utama ,ada intraarterial =U/R adalah kolangitis s0lerosis4

Tera,i =U/R intraarterial biasan-a diberikan melalui ,om,a -ang ditanam di daerah sub0utan. -ang diganti se0ara ,eriodik4 B1ek sam,ing utama -ang bisa terjadi adalah s0lerosing 0holangitis4

L. TATALAKSANA P68B6.A0AN Pengobatan utama ,ada kanker kolorektal adalah ,engangkatan bagian usus -ang terkena dan sistem getah beningn-a4 '"D ,enderita tidak da,at mentoleransi ,embedahan karena kesehatan -ang buruk. sehingga bebera,a tumor diangkat melalui elektrokoagulasi4 ;ara ini bisa meringankan gejala dan mem,er,anjang usia. ta,i tidak men-embuhkan tumorn-a4 Pada keban-akan kasus kanker kolon. bagian usus -ang ganas diangkat dengan ,embedahan dan bagian -ang tersisa disambungkan lagi4 Untuk kanker rektum. jenis o,erasin-a tergantung ,ada sebera,a jauh jarak kanker ini dari anus dan sebera,a dalam tumbuh ke dalam dinding rektum4 Pengangkatan seluruh rektum dan anus mengharuskan ,enderita menjalani kolostomi meneta, 7,embuatan hubungan antara dinding ,erut dengan kolon84 /engan kolostomi. isi usus besar dikosongkan melalui lubang di dinding ,erut ke dalam suatu kantung. -ang disebut kantong kolostomi4 +ila memungkinkan. rektum -ang diangkat han-a sebagian. dan men-isakan ujung rektum dan anus4 *emudian ujung rektum disambungkan ke bagian akhir dari kolon4

44

Gamba) 8 : 6olostom*

Prosedur ,embedahan klasik untuk 0ar0inoma kolon adalah reseksi anterior4 Abdomen dieks,lorasi untuk menentukan letak tumor -ang akan direseksi. dan kemudian reseksi dilakukan se0ara segmental 7hemikole0tom- kanan atau kiri8 dengan end%to%end anastomosis4 Reseksi kolon total dilakukan terhada, ,asien dengan ,ol-,osis 1amilial dan ,oli, 0olon multi,le4 Aa,aros0o,i0 0olon rese0tion( menggunakan teknik la,aros0o,i0 untuk melakukan reseksi kolon4 Penggantian s,hin0ter se0ara elektrik untuk menstimulasi mus0ulus neos,hin0ter dan ,enambahan anal s,hin0ter untuk ,asien dengan inkontinensia 1e0al stadium akhir4 6e,ate0tom- ,artial untuk 0ar0inoma kolon -ang terbatas ,ada he,ar meru,akan tera,i ,ilihan untuk ,asien dengan 0arsinoma 0olorektal berulang4 =a0tor -ang ikut menentukan keberhasilan tera,i ini termasuk metastase tunggal. kadar ;BA lebih dari 2"" ng3mA. diameter tumor C 5 0m. dan ,enanda negati<e setelah reseksi4 /eteksi dini terhada, 0arsinoma 0olorektal re0uren termasuk dengan menggunakan ;T atau saja terjadi4 Untuk lesi diatas rektum. reseksi tumor dengan minimum margin 5 0m bebas tumor4 Pendekatan la,arasko,ik kolektomi telah dihubungkan dan dibandingkan dengan tehnik bedah terbuka ,ada bebera,a randomi?ed trial4 Subtotal kolektomi dengan ileo,roktostomi da,at digunakan ,ada ,asien kolon kanker -ang ,otensial kurabel dan RI4 *adar ;BA juga ,enting untuk mendeteksi rekurensi. walau,un ,ositi<e ,alsu dan negati< ,alsu bisa

45

dengan adenoma -ang tersebar ,ada kolon atau ,ada ,asien dengan riwa-at keluarga menderita kanker kolorektal4 Bksisi tumor -ang berada ,ada kolon kanan harus mengikutsertakan 0abang dari arteri media kolika sebagaimana juga seluruh arteri ileokolika dan arteri kolika kanan4 Bksisi tumor ,ada he,atik 1le2ure atau s,leni0 1le2ure harus mengikutsertakan seluruh arteri media kolika4 Permanen kolostomi ,ada ,enderita kanker -ang berada ,ada rektal bagian bawah dan tengah harus dihindari dengan adan-a tehnik ,embedahan terbaru se0ara sta,ling4 Tumor -ang men-ebabkan obstruksi ,ada kolon kanan biasan-a ditangani dengan reseksi ,rimer dan anastomosis4 Tumor -ang men-ebabkan obstruksi ,ada kolon kiri da,at ditangani dengan dekom,resi4 Tumor -ang men-ebabkan ,er1orasi membutuhkan eksisi dari tumor ,rimer dan ,roksimal kolostomi. diikuti dengan reanastomosis dan 0losure dari kolostomi4

reanastomosis dan 0losure dari kolostomi4 a. anker kolon kanan kanker kolon kanan dengan atau tan,a obstruksi ditera,i dengan hemikolektomi kanan dan anastomosis ,romer4 Reseksi diindikasikan meski,un ada metastasis he,atik. karena reseksi meru,akan ,aliasi terbaik4 Pada ,asien dengan obstruksi -ang n-ata. o,erasi harus dilakukan sebagai tindakan darurat4 *adang%kadang reseksi tidak mungkin dilakukan. dan ahli bedah harus memintas tumor dengan menganastomosis ileum ke kolon trans<ersal4 Pengangkatan usus kanan da,at dilihat ,ada gambar di bawah ini (

46

5ambar # ( tera,i ,embedahan kanker kolon kanan !. anker kolon kiri Jika tidak ada obstruksi usus. maka tera,i ,ilihan untuk kanker kolon kiri adalah eksisi luas dengan hemikolektomi kiri atau kolektomi sigmoid dengan anastomosis ,rimer4 Reseksi dilakukan meski,un ada tumor sekunder dari he,ar. karena reseksi memberikan ,aliasi terbaik4 *olostomi saja tidak ,ernah di,ertimbangkan bila tidak ada obstruksi. karena mem,un-ai nilai ,aliati1 -ang ke0il4 6emikolektomi kiri da,at dilihat ,ada gambar di bawah ini (

47

5ambar 1" ( tera,i ,embedahan kanker kolon kiri Pada kasus dengan obstruksi kolon kiri. metode tradisional -ang digunakan adalah ,rosedur ' taha,( 14 *olostomi saja 24 Reseksi dengan anastomosis Anastomosis da,at dibentuk melalui 2 segemen usus4 Teknik -ang digunakan da,at beru,a handsewn atau sta,led4 Jenis anastomosis ( Bnd to end

/ilakukan ketika 2 segmen usus dengan kaliber -ang sama4 Teknik ini terutama dilakukan ,ada reseksi rektum. teta,i da,at digunakan dalam kolostomi atau anastomosis usus ke0il4 Bnd to side

48

/igunakan bila salah satu bagian usus lebih besar dari lainn-a4 Teknik ini dilakukan ,ada obstruksi kronik4 Side to end

/ilakukan ketika usus ,roksimal lebih ke0il dari,ada bagian distaln-a4 Side to side

/ilakukan bila men-ambung kontinuitas diantara 2 ,embuluh darah atau segmens usus dimana tem,at terakhirn-a telah ditutu,4

7n! to en!
4
Si!e to si!e

7n! to si!e

Si!e to si!e

5ambar 11 ( ilustrasi anastomosis

49

Penutu,an kolostomi

5ambar 12 ( ilustrasi kolonostomi Tera,i lain ,ada metastasis li<er adalah termasuk 0r-oablation 7tekhnik tertentu dalam bedah abdomen8 dan he,ati0 arterial in1usion 76AI8 dari agent 0hemothera,i se,erti =U/R4 6AI =U/R adju<ant biasan-a diikuti dengan he,ate0tom- ,arsial4 8. K)ns 'tasi *onsultasi bedah
o

;an0er 0olore0tal. terutama stadium dini. da,at ditera,i se0ara bedah4 Setelah dilakukan diagnosis dan ditentukan stadiumn-a maka bisa ditentukan untuk kemungkinan dilakukan ,embedahan4

Pada ,asien dengan 0arsinoma 0olorektal dan metastase li<er. konsultasi bedah sebagai ,ilihan untuk mem,erkenalkan intrahe,ati0 intraarterial 0hemothera,- melalui ,enanaman ,om,a4

*onsultasi sangat ,enting untuk s0reening terhada, indi<idu resiko tinggi 7indi<idu dengan riwa-at keluarga 0arsinoma 0olorektal atau ,ol-,osis s-ndromes84

50

*onsultasi gastroenterologi o *onsultasi gastroenterologi juga memudahkan dalam melakukan ,emantauan ,asien dengan 0arsinoma 0olorektal -ang telah dilakukan reseksi dan diberikan kemotera,i tambahan4 /ilakukan s0reening terhada, terjadin-a rekurensi dengan melakukan ,emeriksaan 0olonos0o,i0 se0ara ,eriodi04 *arena neo,lasma 0olon tumbuh se0ara ,erlahan. maka ,erlu dilakukan kolonosko,i 1 kali ,er tahun selama 2%' tahun dan sesudahn-a setia, 2%' tahun4

Radiasi onkologi
o

Pasien dengan 0arsinoma rektal ,erlu dilakukam konsultasi radiasi onkologi4 Radiasi bertujuan untuk mengurangi resiko kekambuhan dari 0arsinoma rektal4

Radiasi berman1aat juga sebagai tera,i ,aliati1 7mengurangi ,ertumbuhan tumor ,ada lokasi s,esi1ik -ang meru,akan hasil metastase dari 0arsinoma 0olorektal84 Tera,i ini juga bisa untuk meningkatkan kualitas hidu, 7membantu mengontrol n-eri atau kom,resi medula s,inalis atau sindrom <ena 0a<a4 Tera,i ,en-inaran setelah ,engangkatan tumor. bisa membantu mengendalikan

,ertumbuhan tumor -ang tersisa. mem,erlambat kekambuhan dan meningkatkan hara,an hidu,4 Pengangkatan tumor dan tera,i ,en-inaran. e1ekti1 untuk ,enderita kanker rektum -ang disertai 1%! kanker kelenjar getah bening4 Teta,i kurang e1ekti1 ,ada ,enderita kanker rektum -ang memiliki lebih dari ! kanker kelenjar getah bening4

N. PR=-N=SIS Aebih dari #"D ,asien dengan keganasan kolorektal -ang dilakukan o,erasi reseksi se0ara kurati1 atau ,aliati1. angka kematiann-a sekitar '%)D4 Persentase jangka hidu, 5 tahun sesudah reseksi tergantung dari stadium lesi4 /ukeOs A 7terbatas ,ada dinding usus8 ( #"%1"" D /ukeOs + 7melalui seluruh dinding8 ( $5%&5 D /ukeOs ; 7kelenjar getah bening ,ositi18 ( '"%!" D

51

/ukeOs / 7metastasis ke tem,at -ang jauh atau ,en-ebaran lokal tidak da,at direseksi lagi8 ( C5 D Insiden atau kejadian kekambuhan lokal da,at dikurangi jika saat o,erasi dilakukan

tindakan ,en0egahan semaksimal mungkin untuk menghindari im,lantasi dari sel%sel ganas4 Sekitar 5 D ,asien dengan kanker kolorektal ,en-akitn-a akan berkembang ke arah keganasan4 /i,erlukan tindakan lanjut 71ollow u,8 -ang lama agar da,at mengetahui a,akah kanker itu rekuren dan metakromatik4 /ilakukan sigmoidosko,i. ,emeriksaan 1eses untuk mengetahui adan-a darah. barium enema. kolonosko,i 1iiber o,tik dan serangkaian nilai ;BA sebagai marker untuk deteksi dari kekambuhan tumor4 +ila kadar ;BA teta, normal sesudah dilakukan reseksi kurati1. maka ,eningkatan dikemudian hari dengan sendirin-a meru,akan bukti kemungkinan adan-a rekurensi4

52

BAB III P68BA0ASAN KASUS n-4 T. usia 55 tahun tahun datang dengan benjolan dan n-eri ,erutdi ,erut kiri bawah disertai mual dan muntah .

/ari Anamnesis dimana wanita usia 55 tahun dengan keluhan benjolan di ,erut kiri bawah disertai n-eri -ang kita da,at mem,ertimbangkan adan-a( 1. *BT. ioma. Tumor :<arium dari anamnesa ,asien tidak ada

gangguan menstruasi atau ,erdarahan <agina dan ,asien sudah meno,ause maka kita da,at men-ingkirkan diagnosa ini4 2. 6ernia Inguinalis saat dilakukan ,emeriksaan abdomen tidak ada ,enonjolan -ang timbul saat tekanan abdomen naik. benjolan juga tidak menge0il saat ,asien tiduran. maka kita da,at men-ingkirkan diagnosa ini.

53

3. Tumor ;olon Tumor 0olon meru,akan diagnosa -ang ,aling dekat ,ada keluhan benjolan di ,erut kiri bawah4
o

/iagnosa ini di,erkuat dengan terda,at ,erubahan kebiasaan +A+ dimana +A+ '%!23hh. bentuk +A+ ke0il%ke0il P tidak ,uas 7gangguan obstrukti18.serta +A+ ber0am,ur darah warna merah%kehitaman4

Pasien juga mengeluh ,enurunan berat kurang lebih 1" kg badan sejak 1 -ang lalu. na1su makan menurun 0uriga keganasan4

tahun

/ari anamnesis -ang diketahui kita 0uriga daerah di kolon kiri dikarenakan tidak ada-a diare -ang biasan-a khas ,ada kolon kanan serta massa diraba di kolon kiri4

/ari ,emeriksaan 1isik ,asien( tam,ak sakit ringan. 0om,os mentis. dengan + I obesitas 71aktor risiko kanker kolon8 Status lokalis abdomen( Nam,ak 0embung. dengan bising usus menurun . su,el. teraba massa ,ada kuadran kiri bawah region iliaka kiri dengan( batas tidak jelas.mobile. keras dan ukuran sulit dinilai4 n-eri tekan kuadran kiri bawah 7984 Pemeriksaan 1isik menguatkan adan-a Tumor ;olon teta,i kita belum da,at memastikan adan-a metastasis. untuk itu ,erlu dilakukan ,emeriksaan ,enunjang4

/ari ,emeriksaan Penunjang laboratorium terda,at kelainan beru,a anemia. leuko,eni. dan ;BA $.1 kada ;BA -ang 99 menunjukan Tumor marker /ari ,emeriksaan aF+arium enema terda,at 1illing de1e0t di 0olon sigmid . ;T abdomen Neo,lasma maligna 0olon desenden region tengah hingga distal se,anjang F3% # 0m. ;olonos0o,i( tumor 2" 0m dari sigmoid 2"0m serta bio,s-( Tumor Adenokarsinoma kolon desenden% Sigmoid berdi1erensiasi sedang /ukes +1 T!N2 2

54

setelah dio,erasi ditemukan tumor di sigmoidn ditembukan ,embesaran kelenjar getah bening disekitar kolon sigmoid. he,ar dbn. maka ,asien didiagnosis ,ost%o,erasi Tumor Sigmoid berdi1erensiasi sedang /ukes +1 T!N2 "4 Tindakan ,embedahan -ang dilakukan ,ada ,asien ini adalah Reseksi Anterior dan anastomosis dengan ent to end4 Tindakan ,embedah sesuai Indikasi Pembedahan dan Prognosis ,ada ,asien ini adalah et bonam dikarenakan tumor belum bermetastase4

TIN/AUAN PUSTAKA 54 /eir-. Bl%>a1ik S4 2"")4 "-Medicine# $olon $arcinoma4 aret 2""#4 /iakses dari(

htt,(33emedi0ine4meds0a,e40om3arti0le32$$!#) tanggal 2"

)4 Newman. /orland >4 A4 2""24 amus edokteran %orland4 B5;( Jakarta4 $4 Pri0e. S-l<ia Anderson4 2""54 &ato'isiologi# onsep linis &roses-proses &en(akit Jilid ))4 B5; ( Jakarta4 &4 Robbins. S4A4. 4/4 dan *umar. H4. 4/4 1##54 Traktus 5astrointestinal dalam Buku

A*ar &atologi )). ed4 !4 B5;( Jakarta4 #4 Standar Pela-anan 1"4 Sabiston. /4;4Jr4. edis4 1##$4 arsinoma olon-rektum4 4/4 1##!4 Buku A*ar Bedah Jilid +4 B5;( Jakarta4

114 Tjokronegoro. Arjatmo dan 6endra Utama4 2""!4 Buku A*ar )lmu &en(akit %alam4 5a-a +aru( Jakarta4 124 >im de Jong4 2""24 Buku A*ar )lmu Bedah "disi ))4 B5;( Jakarta4
13. htt,(33www4medi0astore40om3kanker9kolorektal4 14. htt,(33www4nlm4nih4go<3medline,lus3en0-0lo,edia4html

154 htt,(33re,ositor-4unand4a04id3122"2313/eteksiQ/ini.Q/iagnosaQdanQPenatalaksanaanQ*a nkerQ*olonQdanQ*erektum4,d1

55

56

You might also like