You are on page 1of 4

LO 1 etiologi dan factor predisposisi RAS Etiologi pada RAS saat ini masih belum dapat dipastikan dengan

pasti atau biasa disebut idiopatik namun diyakini terdapat beberapa hal yang mendukung terbentuknya RAS ini.

beberapa factor predisposisi tersebut adalah sebagai berikut: Autoimun Rekuren apthous stomatitis umumnya etiologinya masih idiopatik tetapi kebanyakan disebabkan karena adanya gangguan immunologi.Mikroorganisme seperti Streptococcus Sanguis yang terdapat pada rongga mulut pada orang tertentu dapat menyebabkan terjadinya autoimun.Streptococcus Sanguis dapat menimbulkan reaksi silang karena S.Sanguis memiliki epitop yang mirip dengan antigen self yaitu antigen yang terdapat pada mukosa oral.Epitop merupakan bagian dari antigen yang dapat berikatan dengan molekul reseptor antibodi.Oleh karena adanya rekasi silang mikroorganisme dan antigen mukosa rongga mulut akan menginduksi respon imun dengan terbentuknya autoantibodi.Respon imun yang berebihan oleh limfosit dan monosit akan lepaskan sitokin dan memicu kerusakan membran basal epitel sehingga terbentuk ulser. Pada pasien penderita RAS juga akan terjadi suatu perubahan cell-mediated imun, dimana terjadi respon imun yang abnormal terhadap jaringan mukosa mulut. Pada keadaan ini terjadi peningkatan jumlah limfosit T CD8+ dalam aliran darah perifer atau penurunan jumlah limfosit T CD4+, meskipun jumlah total limfosit T CD3+ di perifer menurun. Ulcerasi pada RAS terjadi karena adanya reaksi sitotoksik limfosit dan monosit pada mulut. Tapi pemicu dari respon tersebut belum diketahui. Penderita RAS kemungkinan besar memiliki mediator lokal active inflamatory yang tidak terkontrol atau terlalu aktif yang mungkin terjadi akibat adanya trauma lokal. Pada penderita RAS jumlah IL-2, IFN-, TNF akan meningkat di jaringan. Defisiensi Nutrisi Defisiensi nutrisi juga menjadi salah satu faktor predisposisi dari patogenesis RAS. Seseorang yang kekurangan Fe atau zat besi akibat malnutrisi maupun karena adanya gangguan reabsorpsi Fe dapat mengalami gangguan dalam proses maturasi epitelium. Fe akan

mengaktivasi enzim sitokrom oksidase yang merupakan komponen esensial dalam proses pertumbuhan dan diferensiasi sel epitel sehingga jika Fe menurun, maka enzim ini akan menurun dan proses maturasi epitelium terganggu dan menjadi lebih rentan terkena RAS. Steress Pada saat seseorang stress, hipotalamus akan membentuk ACTH yang merangsang korteks adrenal.Korteks adrenal kemudian akan menghasilkan hormon kortisol, glukokortikoid dan adrenalin yang memiliki sifat immunosupresive atau yang mekanisme menekan sistem imun.Sistem imun yang tertekan atau menurun menyebabkan sel-sel imun tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik ketika adanya mikroorganisme dan menyebabkan invasi mikroorganisme berlanjut dengan pengeluaran sitokin atau enzim-enzim degradasi jaringan yang menyebabkan kerusakan membran basal sehingga memudahkan terbntuknya ulser.Selain itu, menyebabkan penerunan IL-2, IL-5, IL-8, TNF dan IFN yang berfungsi untuk meregulasi pembentukan epitel fibrosis. Defisiensi Nutrisi, khususnya nitrat dapat meningkatkan aktivitas cytochrome B5 reductase dalam darah sehing rentan terkena recurrent stomatitis. Hal ini berhubungan dengan adanya kelebihan oksidasi NADH sehingga mendukung timbulnya inflamasi pada mukosa mulut. Defisiensi vitamin (B1, B2, B6) dapat menyebabkan kualitas mukosa menurun sehingga bakteri mudah melekat pada mukosa. Selain itu, defisiensi vitamin ini juga berpengaruh terhadap menurunnya sintesis protein sehingga menghambat dari metabolisme sel. Gastrointestinal Penyakit gastrointestinal biasanya berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi-nutrisi penting dalam tubuh sehingga menyebabkan defisiensi nutrisi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa 2 4 % penderita RAS memiliki penyakit gastrointestinal. Sedangkan 60% penderita gastrointestinal memiliki riwayat RAS. Hal tersebut menyatakan bahwa RAS dapat timbul sebagai faktor resiko dari penyakit gastriintestinal. Salah satu penyakit gastrointestinal yang dapat mengakibatkan RAS adalah celiacs disease, dimana terjadi gangguan dalam penyerapan gluten yang berasal dari gandum, tepung. Obat-obatan

Obat-obatan seperti aspirin dan ibuproven dapat menyebabkan iritasi pada epitel mukosa rongga mulut sehingga menimbulkan RAS. -blocker juga dapat menimbulkan RAS karena dapat mengganggu flow saliva sehingga epitel rongga mulut kering dan mudah teriritasi. Selain itu Obat-obatan antineoplasma yang diberikan pada pasien leukemia diketahui dapat menyebabkan RAS. Obat captopril diduga juga dapat menyebabkan RAS. Hal ini karena kerja captopril yang dapat menyebabkan xerostomia. Herediter 50% 103 anak-anak yang orang tuanya menderita RAS mengalami peningkatan kerentanan terhadap RAS. Ini menunjukkan peran faktor herediter yang berpengaruh terhadap patogenesis RAS. Kepribadian Kepribadian seseorang yang kaku dan tidak fleksibel cenderung mudah mengalami RAS karena ketidakmampuannya menangani stres. Faktor psikologi seperti stres ini juga berpengaruh dalam penurunan sistem imun yang merupakan faktor predisposisi RAS. Alergi Pada beberapa kasus RAS dapat dikaitkan dengan alergi tipe 3, hal tersebut karena ditemukan pengendapan antibody dan komplemen dalam patogenesis RAS. Perokok Terdapat hubungan terbalik pada pasien perokok dan pasien non perokok. Biasanya rokok dapat meningkatkan prevalensi penyakit di rongga mulut, seperti stomatitis nikotina. Akan tetapi pada perokok resiko terkena RAS justru semakin rendah. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan pembentukan keratin pada mukosa. Selain itu perokok kemungkinan mempunyai tingkat stres yang lebih rendah dibanding non perokok. Flora Rongga Mulut Flora normal rongga mulut dapat menjadi agen nfeksi sekunder pada RAS yang tidak kunjung sembuh wlapaupun factor predisposisinya sudah dihilangkan. Baik mikroorganisme

aerob da anaerob berkontribusi pada penyebab inefeksi sekunder ini. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian pada seseorang yang diduga menderita RAS karena infeksi sekunder detelah diberi antibiotic baik secara topical maupun sistemik keadaannya dapat membaik. Dapus: Burkets Oral Medicine : Diagnosis and Treatment 8th edition. 1994 Jusri dan Nardiana.2009.Treatment of RAS major with Meronidzole and Ciplofloxacin.Dental Journal vol.42 no.3

You might also like