You are on page 1of 24

LAPORAN KASUS PPOK

Penyusun : dr. Mery Asrina Pendamping : dr.Hi. Agung Priyo Sasongko

STATUS PASIEN
IDENTIFIKASI Nama : Tn. Johan Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 70 tahun Alamat : Kahuripan Pekerjaan : Tidak bekerja Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

ANAMNESA
Keluhan Utama Sesak Keluhan Tambahan Batuk berdahak

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Sejak 1 hari yang lalu pasien mengeluh sesak napas, mengi(-). Sesak dirasakan saat beraktifitas melakukan pekerjaan yang berat dan hilang saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 3 bulan yang lalu, , dahak (+), warna putih, 1 sendok makan setiap batuk, demam (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan biasa, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien tidak pernah berobat, dan pasien mengeluh batuk berdahak semakin sering, dahak warna putih, 1 sendok makan setiap batuk, sesak (+), mengi(-), hilang timbul, tidak dipengaruhi cuaca. Pasien menyangkal adanya keringat malam dan penurunan berat badan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat darah tinggi disangkal Riwayat kencing manis disangkal Riwayat penyakit asma disangkal Riwayat minum obat selama 6 bulan disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Keadaan Umum : Tampak sakit Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 96 x/m Pernapasan : 26 x/m Temperatur : 36,9C

Kepala Normocephal Mata Eksophtalmus dan endopthalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-), pupil isokor (+/+), reflek cahaya normal,pergerakan mata ke segala arah baik. Edema subkonjugtiva (-). Hidung Bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan, pernapasan cuping hidung (-)

Telinga Tophi (-), nyeri tekan processus mastoideus (-), pendengaran baik. Mulut Tonsil tidak ada pembesaran, pucat pada lidah (-), hipertrofi ginggiva (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-), , faring tidak ada kelainan. Leher Pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5-2) cmH2O, pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)

Toraks Paru I : Simetris kanan dan kiri,barrel chest , sela iga melebar (+) P : fremitus sama kanan dan kiri P : Hipersonor pada lapangan paru kanan dan kiri. A: Vesikuler +/+ menurun, ronkhi -/- , wheezing +/+ Jantung I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : batas jantung sulit dinilai A : BJI-II reguler,murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen I : datar P : hepar dan lien tidak teraba, NT (-) P : timpani A : BU (+) N

Ekstremitas atas: Kekuatan otot +5, nyeri sendi (-), edema (), jaringan parut (-), akral dingin (-), jari tabuh (), turgor baik, clubbing finger(-), eritem palmar (-). Ekstremitas bawah: Kekuatan otot +5, nyeri sendi (-), nyeri otot tungkai (-), edema pretibial (-), edema pedis (-), jaringan parut (-), lebam (-),turgor kembali cepat

ASSESSMENT
Diagnosa Banding PPOK Asma Bronkhial TB Paru Diagnosa kerja PPOK

PLANNING
Medikamentosa: Salbutamol 2 mg, Metil Prednisolon 4 mg, Teofilin 100mg (pulv 3 dd 1) OBH Syr 3x1 C B comp 2x1 Nonmedikamentosa/KIE: Berhenti merokok dan menghindari asap rokok, asap kompor Menghindari polusi seperti debu, asap kendaraan

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
BTA SPS Spirometri Rontgen foto thoraks

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad malam Quo ad sanationam : dubia ad bonam

PPOK

Penyakit paru kronik ini ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru yang disebabkan oleh pajanan gas berbahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik.

PREVALENSI

Di Amerika, kasus kunjungan pasien PPOK di instalasi gawat darurat mencapai angka 1,5 juta, 726.000 memerlukan perawatan di rumah sakit dan119.000 meninggal selama tahun 2000. Sebagai penyebab kematian, PPOK menduduki peringkat ke empat setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit serebro vascular

ETIOLOGI
Asap rokok Polusi tempat kerja (bahan kimia, zat iritan, gas beracun) Indoor Air Pollution atau polusi di dalam ruangan. Polusi di luar ruangan, seperti gas buang kendaraan bermotor dan debu jalanan. Infeksi saluran nafas berulang Jenis kelamin Usia

PATOGENESIS

Komponen-komponen asap rokok dapatmerangsang perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus bronkus dan silia. Selain itu,silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia. Perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus dan sel-sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus kental dalam jumlah besar dan sulit dikeluarkan dari saluran nafas.

KLASIFIKASI
Derajat I: COPD ringan Derajat II: COPD sedang Derajat III: COPD berat Derajat IV: COPD sangat berat

DIAGNOSA
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Foto Toraks Uji Spirometri

PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologis Rehabilitasi : latihan fisik, latihan pernapasan, rehabilitasi psikososial Terapi Farmakologis a.Bronkodilator b.steroid c.Obat tambahan lain (mukolitik, ekspektoran, antitusif)

TERIMA KASIH

You might also like