You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Osteoporosis atau yang dikenal sebagai keropos tulang merupakan salah
satu penyakit yang telah menjadi perhatian dunia. Kehadiran penyakit ini tidak
disadari, ia merayap perlahan-lahan di dalam tubuh manusia seiring waktu.
Kedatangannya hanya disadari setelah kita mulai menderita beberapa gejala
seperti sakit tulang belakang. Semakin lama jumlah penderita penyakit ini
semakin bertambah, sama halnya dengan orang yang beresiko terkena
penyakit ini. Pentingnya kesadaran pada diri individu akan berbahayanya
penyakit ini sudah harus dikembangkan sejak dini. Mereka harus mengerti
terlebih dahulu tentang faktor-faktor apa yang bisa meningkatkan resiko
terkena penyakit ini, dan siapa saja yang memiliki kecenderungan lebih tinggi
mengalami penyakit ini. Peran pemerintah dan tenaga kesehatan sangat
diperlukan untuk menangani masalah ini. Mengingat pentingnya masalah ini,
maka perlu dilakukan upaya-upaya baik pencegahan serta penanganan yang
baik dari segala pihak yang terkait agar dapat menekan angka morbiditas dan
mortalitas.
Menurut satu laporan Badan Kesehatan Sedunia (WHO), dianggarkan
bahwa setiap 1 dari 3 wanita memiliki kecenderungan terkena osteoporosis
ataupun terdapat kemungkinan sebanyak 67% untuk golongan wanita
mengalaminya. Sedangkan pada pria, insidensnya lebih kecil yaitu 1 dari 7
pria namun kemungkinan bagi orang lelaki mengalaminya juga agak tinggi
dikalangan mereka yang berumur, merokok, minum minuman keras dan
kurang bersenam. Osteoporosis memang biasanya menyerang sebagian besar
wanita pasca menopause. Namun penelitian terkini membuktikan wanita usia
muda, yaitu mulai 25 tahun berisiko terkena osteoporosis. Pada usia diatas 45
tahun percepatan proses penyakit ini pada wanita meningkat menjadi 80 %
dan sebaliknya pada pria hanya 20%. (http://www.suarakarya-
online/osteoporosis.htm, Oktober 2004). Di Amerika, sebanyak 10 juta orang

1
Amerika menderita osteoporosis dan 18juta memiliki resiko untuk mengalami
ostreoporosis (http://www.nof.org/osteoporosis/stats.htm).
Menurut data nasional osteoporosis tahun 1999, hampir 90% penderita
osteoporosis adalah wanita yang pada umumnya berusia 65 tahun ke atas.
Sebanyak hampir 2% wanita yang berusia di bawah 65 tahun menderita
osteoporosis dibandingkan 15,4% wanita yang berusia 65-74 tahun, dan
18,1% wanita yang berusia di atas 75 tahun. (http://www/osteo.org/osteo.html,
October 2000). Hingga terakhir ini data yang paling bisa diandalkan mengenai
pertumbuhan penyakit ini di dunia hanya dimiliki AS. Data per tahun di AS
menunjukkan bahwa osteoporosis mengakibatkan 1,5 juta patah tulang per
tahun. Yang berisi 300.000 kasus patah tulang panggul, 700.000 kasus patah
tulang belakang, 250.000 kasus patah pergelangan tangan dan 300.000 patah
tulang lainnya. Ini menunjukkan betapa tingginya angka kesakitan yang
ditimbulkan penyakit ini. Maka dari itu, ada baiknya kita sebagai orang
kesehatan mengetahui tentang proses metabolisme terjadinya penyakit
osteoporosis. Bagaimana suatu perjalanan penyakit jika dilihat secara
biokimianya. Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk membahas makalah
yang berjudul “Proses Metabolisme Pada Penyakit Osteoprosis” lebih lanjut
lagi.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini, mahasiswa dapat memahami
tentang proses metabolisme terjadinya penyakit osteoporosis.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini, diharapkan penulis
mampu :
a. Memahami pengertian dari penyakit osteoporosis
b. Mengetahui penyebab dari penyakit osteoporosis
c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit osteoporosis
d. Mengetahui faktor resiko dari penyakit osteoporosis

2
e. Mengetahui pencegahan dari penyakit osteoporosis
f. Mengetahui diagnosa dari penyakit osteoporosis
g. Mengetahui pencegahan dari penyakit osteoporosis

C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, kami membahas tentang proses metabolisme
terjadinya penyakit osteoporosis.

D. Metode Penulisan
Dalam makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan yaitu
dengan membaca buku-buku atau bahan-bahan ilmiah yang bersifat teoritis
yang ada hubungannya dengan judul makalah kami.

E. Sistematika Penulisan
BAB I : terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan dan sistematika
penulisan
BAB II : terdiri dari pengertian osteoporosis, penyebab, tanda dan
gejala, faktor resiko, pencegahan, diagnosa dan pencegahan
dari penyakit osteoporosis.
BAB III : terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like