You are on page 1of 30

DEPRESI AKIBAT PENGGUNAAN INTERFERON

Kasus
Tn. J, 33 tahun Demam sejak 1 BSMRS pada penderita Hepatitis C

Resume Anamnesis
16 BSMRS OS OS terdiagnosis Hepatitis C dan mulai menjalani terapi dengan IFN dan Ribavirin 1 BSMRS OS mulai mengeluhkan demam (+) lemes (+) disertai sariawan kemudian muncul ruam-ruam di seluruh tubuh dikatakan saat itu curiga kearah B20

2 BSMRS OS mulai mengeluh lemas (+) nafsu makan dan minum menurun , didapatkan penurunan BB 62 ke 50 dosis IFN mulai diturunkan

Keluhan menetap OS periksa ke UGD RSS disarankan untuk mondok

CA : (+), SI: (-) kandidiasis oral (+)


Pulmo I : simetris, KG (-) P : stem fremitus ka=ki P : sonor A : vesikuler (+) N, RBB (-) ,RBK -, Whz -

JVP 5 2cmH2O lnn +/+ multipel (+) diameter 1-2 cm, mobile, tidak nyeri
Cor I : IC tak tampak P : IC teraba di SIC V LMCS P : cardiomegali (-) A : S1-2 reguler, bising (-),
galop (-)

Abdomen I : DP // DD A : peristaltik (+) N, bruit (-) P : tympani P : NT (-),

oedem : - - -

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Kondisi OS menurun sejak diduga terinfeksi HIV dan OS terus memikirkan penyakitnya Faktor Agravasi Teman OS ada yang meninggal karena HIV

Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin Hb 6,4 AL 4,43 AT 276 AE 2,6 Hmt 19,4 S L M E B MCV MCH 91,8 4,5 3,2 0,5 0 74,6 24,6 Ginjal BUN Crea Hati 8 0,8 GOT GPT 213 176

Elektrolit Na K Cl Osm TLC Est. CD4

125 4,1 94

265 200 50

M (+) I (+) S (-) G (+) E (-) C (+) A (+) P (-) S (-)

HADS score : A 7 D 7

Diagnosis:
Sepsis TB milier Susp B20 Anemia M-H ec susp. Blood loss dd ADB Limfadenopati generalisata ec susp related B20 dd TB dd limfoma Hepatitis C Candidiasis oral Depresi mayor Hemorrhoid interna grade II Hiponatremia Hipoosmolar ec susp SIADH Erupsi makulopapuler ec KMK pegasis dd DKA DD dermatitis seboroik

Terapi :
Diet Hepar II O2 4 L /mnt nasal canul Inf.RL : Aminofluid= 1:1 10 tpm Transfusi PRC s/d Hb 10 Inj. Ceftazidim 2g/8jam Inf. Ciprofloxacin 400mg/12jam Inj. Fluconazole 200mg/12jam Cotrimoxazole 1x960mg Candistatin 3x1cc OAT kategori I Inj. SNMC 1 amp/12 jam Inj. Ranitidine 1 Amp/12jam Sistenol tab 3 x 500mg Fluoxetine 1 x 1tab CBT LPD Ardium 2 x 2 tab Transfusi PRC s/d Hb > 10

Plan :
Monitor Ku/VS Balance cairan = 0 PITC Cek Albumin/ protein total Cek sputum k/s, BTA, gram k/s darah Cek UR fraksi ekskresi natrium MDT, retik, status besi Tes mantoux ICT TB Biopsi limfonodi jika KU stabil

PEMBAHASAN

Hepatitis C
Diperkirakan prevalensi infeksi HCV di

seluruh dunia adalah 2,2% atau setara dengan 130.000.000 manusi. Prevalensi terendah dilaporkan dari UK dan skandinavia dengan prevalensi 0,01-0,1%, sedangkan prevalensi tertinggi dilaporkan dari mesir dengan insidensi tertinggi 15-20%. Diperkirakan bahwa HCV bertanggung jawab terhadap terjadinya 27% kejadian sirosis dan 25% HCC di dunia. (1,3)

MANAJEMEN
Rapid virological Response (RVR) diartikan sebagai

RNA HCV yang tidak terdeteksi pada minggu 4 post terapi menggunakan tes dengan batas bawah deteksi 50 IU/ml, memprediksi kemungkinan yang tinggi dalam mencapai SVR (Sustained virological Respon). Rekomendasi terapi saat ini untuk HCV kronis adalah kombinasi interferon alfa pegylated dan ribavirin Dosis optimal untuk pemberian interferon alfa 2 b berdasarkan registrasi trial adalah 1,5 g/kg/ minggu.

Efek Samping Interferon


Efek samping IFN
Hematologi Anemia Trombositopenia Netropenia

Flu like symptom


Neuropsikiatrik

Efek Samping Interferon

Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup.

Gejala-gejala primer depresi mayor meliputi suasana hati yang sedih, kehilangan minat atau kesenangan pada berbagai kegiatan, terdapat kehilangan atau penambahan berat badan (>5% berat badan dalam sebulan), penurunan atau peningkatan nafsu makan, insomnia atau .hipersomnia, agitasi atau keterlambatan psikomotor, letih atau kehilangan energi, perasaan tak berharga atau berlebih-lebihan atau perasaan bersalah yang tidak semestinya, kemampuan berkonsentrasi yang berkurang, berpikir mati berulangkali atau ide bunuh diri, atau usaha bunuh diri

Definisi (DSM IV-TR)


Seseorang menderita gangguan depresi jika terdapat lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu

Temuan pd Pasien
Gangguan mood Kehilangan minat Gangguan konsentrasi Perasaan bersalah Penurunan nafsu makan

Gejala depresi ( DSM IV)

Gejala depresi ( ICD 10 )

1. Perasaan depresi 2. Hilangnya minat atau rasa senang 3. Berat badan menurun atau bertambah 4. Insomnia atau hipersomnia 5. Agitasi atau retardasi psikomotor 6. Kelelahan 7. Rasa bersalah atau tidak berharga 8. Sulit konsentrasi 9. Pikiran berulang tentang kematian atau gagasan bunuh diri.

Gejala utama: 1. Perasaan depresif 2. Hilangnya minat atau semangat 3. Mudah lelah dan tenaga berkurang Gejala-gejala lain meliputi: 1. Konsentrasi menurun 2. Harga diri menurun 3. Perasaan bersalah 4. Pesimis terhadap masa depan 5. Gagasan membahayakan diri (self harm) atau bunuh diri 6. Gangguan tidur 7. Gangguan nafsu makan 8. Menurunnya libido

Interferon dan Depresi


Depresi merupakan gangguan neuropsikiatrik

yang paling sering ditemukan akibat penggunaan interferon Kejadian depresi akibat penggunaan interferon berkisar 20-40% Sebagian besar kasus depresi akibat penggunaan IFN/ribavirin mulai timbul 4 bulan setelah terapi Depresi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi hepatitis C

Interferon dan Depresi


Faktor resiko depresi akibat IFN
Dosis yang tinggi Durasi terapi Adanya simptom depresi sebelum terapi dimulai

Penggunaan BDI dapat dipertimbangkan

sebagai salah satu modalitas evaluasi depresi akibat IFN/ribavirin

Efek Interferon
Mekanisme depresi akibat penggunaan IFN

masih belum jelas IFN


Peningkatan produksi sitokin sekunder (IL-6 dan

IL-8)simptom depresi dan ansietas Penurunan kadar triptofan dan serotonin akibat peningkatan produksi sitokin Gangguan pada HPA axispeningkatan kadar ACTH dan kortisol

PATIENT COUNTS BY COMORBID CONDITIONS

Source: Medco Data 2010

Algoritme IFN Induced Depression

SSRI
Merupakan antidepresan yang paling banyak

diteliti Tolerabilitasnya cukup baik Sertraline, Citalopram, Fluoxetine dan Paroxetine efektif pada kasus IFN induced depression Fluoxetine dan Paroxetine dapat digunakan sbg agen profilaksis Efek samping gastrointestinal dan retinal bleeding

Obat antidepresan lain


Buspiron
Merupakan NE dan dopamin reuptake inhibitor Mempercepat resiko fibrosis hati

Mirtazapine

Memilihi efek transmisi serotonin dan NE Onset lebih cepat Memiliki efek sedasi serta meningkatkan nafsu makan Efek samping agranulositosis dan netropenia

Venlafaxine

Merupakan serotonin dan NE reuptake inhibitor Efek samping serupa dengan golongan SSRI

1. Gangguan neuropsikiatrik akibat terapi interferon mulai ditemukan setelah terapi selama a. 3 bulan d. 6 bulan b. 1 bulan e. 2 bulan c. 4 bulan 2. Yang termasuk gejala mayor depresi menurut ICD-10 adalah... a. Konsentrasi menurun b. Gangguan tidur c. Gagasan membahayakan diri atau bunuh diri d. Mudah lelah dan tenaga kurang e. Perasaan bersalah 3. Efek samping interferon yang paling sering menyebabkan kegagalan terapi adala a. Fatigue b. Flu like symptoms c. Netropenia d Depresi e. Anemia

4. Pilihan utama depresi akibat terapi interferon adalah... a. Nonselective norepinephrine reuptake inhibitor b. SSRI c. Benzodiazepin d. MAOI e. Amitriptilin 5. SSRI yang bisa digunakan sebagai profilaksi depresi akibat IFN adalah a. Fluoxetin b. Citalopram c. Sertraline d. A dan B

You might also like