Professional Documents
Culture Documents
Department of Occupational Safety and Health, Public Health Faculty Jember University.
Correspondence: Jl Kalimantan 36 Jember. Telp (0331-337878). Fax (0331-322995). Mobile
081803463175 , Email: anitadewi_ps@yahoo.com
ABSTRACT
Many factors can affect a womans reproductive health and her ability to produce healthy
children. It is known that the health of unborn child can suffer if a woman consume alcohol,
drugs, and smokes during pregnancy. Some workplace hazard can also affect a womans
reproductive health, her ability to become pregnant, or the health of her unborn children.
Substances or agents that effect the reproductive health to women or men are called
reproductive hazard. The source of reproductive hazard comes from workplace can be a
form of physical
agents, chemical agents, biological agents, physiological and
psycological agents. The example of physical agents are exposure of noise, mechanical
vibration, radioactive, air pressure and extreme temperature. Chemical agents that
frequently found in the workplace are solvent, mercury, cadmium, lead, carbonmonoxide.
The risk of biological hazard to unborn child themselves of occupational exposures to
certain microorganism should be considered such as toxoplasma gondii; literia
monocytogenes; cytomegalovirus; parvovirus B 19; rubella virus; human
immunodeficiency virus; hepatitis B, C and E viruses. Physiological activity such as
lifting,slips tips and fall exist in the workplace should be considered in relation to
pregnancy. Manual handling techniques, prolonged sitting and standing, travelling in cars,
off road vehicles and aircraft should be assessed to avoid physiological risk to pregnant
woman and unborn child. The last agents is psychological. Stress at workplace,
occupational fatigue, boredom and burnout are some example of psychological agent that
should be avoid by pregnancy worker. Protective measures such as proper house
keeping, education and the use of personal protectives at the workplace are advocated.
Keywords: workplace hazard, reproductive hazard, pregnancy
Pendahuluan
Kehamilan merupakan salah satu siklus reproduksi yang dialami oleh seorang
wanita. Kehamilan yang sehat merupakan harapan setiap wanita termasuk juga wanita
yang bekerja. Seorang wanita hamil yang bekerja sebaiknya lebih berhati-hati dan
waspada terhadap lingkungan tempat bekerja. Lingkungan kerja dapat menjadi potensi
108
Ahli radiologi
kelompok. Namun hasil penelitian menyimpulkan bahwa bila wanita yang sedang
hamil menerima paparan kebisingan 90 dB atau lebih, akan mengakibatkan bayi
yang dilahirkan mempunyai berat badan lahir rendah.
Bahaya Kimia
Bukti ilmiah mengindikasikan bahwa kepekaan embrio, janin, dan bayi yang baru
lahir terhadap paparan yang ekstrim dari lingkungan kerja sama besarnya dengan orang
dewasa. Paparan bahan kimia yang diterima oleh ibu/ ayah dapat mempengaruhi struktur
dan fungsi gamet, yang berdampak signifikan yang merugikan terhadap kehamilan 9.
1. Timah hitam
Sumber timah hitam atau timbal banyak ditemukan di berbagai industri termasuk
juga pada pengecatan selama proses renovasi suatu bangunan. Lebih dari 90%
timah hitam terakumulasi dalam tubuh selama usia pra dewasa disimpan dalam
sekeleton9.Selama masa kehamilan dan menyusui kebutuhan kalsium meningkat
tajam, dan apabila tidak terpenuhi dalam makanan, maka tulang akan meluruh
untuk memenuhi kekurangan kalsium. Timah hitam masuk dalam aliran darah dan
melewati plasenta bayi pada masa kritis perkembangan syaraf janin 10.
2. Mercury
Paparan merkuri di tempat kerja berasal dari pekerjaan misalnya industri lampu
111
fluorescent. Selain dari pekerjaan, sumber paparan merkuri dapat pula berasal dari
thermometer yang pecah dan menguap ke udara, lampu fluorosecent yang rusak,
penggunaan peralatan rumah tangga yang dicat dengan menggunakan bahan yang
mengandung merkuri yang rutin digunakan sebagai anti jamur.
3. Cadmium
Penelitian di China oleh Li Zhang tentang pengaruh paparan cadmium terhadap
kehamilan pada wanita di China menemukan beberapa hasil yang signifikan 5. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa
signifikan berpengaruh dalam mengurangi ukuran panjang bayi yang baru lahir.
4. Solvent/Pelarut
Paparan bahan pelarut yang sering dialami tanpa disadari dalam kehidupan seharihari. Jalan masuk toksin bisa melalui pencernaan dengan menelan debu pelarut,
pernafasan dengan menghirup debu dan uap dan absorbsi melalui kulit dengan
menyentuh cat atau bahan pelarut lainnya. Beberapa penelitian memperlihatkan
bahwa pelarut dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita dengan
meningkatkam risiko terjadinya pre ekslampsia (kehamilan dengan disertai tekanan
darah tinggi), dan gangguan menstruasi (Berg.tanpa tahun). Paparan bahan pelarut
juga bisa menyebabkan menurunnya kesuburan pada wanita dan pria. Pada
lingkungan kerja yang terpapar pelarut, juga akan berisiko menyebabkan terjadinya
kelainan bawaan, berat badan lahir rendah, cacat janin, gangguan perkembangan,
risiko lebih tinggi untuk terjadinya kanker pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu
yang pernah terpapar pelarut dalam jangka waktu yang lama misalnya di tempat
kerja11. Hasil penelitian prospekif Khattak selama 10 tahun pada 25 orang wanita
tentang efek paparan pelarut selama masa kehamilan
12
dichloromethane
dengan
ventilasi
yang
13
buruk,
misalnya
kemampuan Hb dalam mengikat CO adalah 250 kali lebih kuat dibanding dengan
mengikat O2, sedangkan pada janin kemampuannya 172 kali. Efek toksik CO
bervariasi tergantung masa kehamilan.
Tabel 1. Efek Karbonmoksida (CO) Terhadap Janin Berdasarkan Fase
Kehamilan
Fase embrionik
Efek neurologis
Efek pada skeletal
Fase fetal
Sumber :Aubard, 2000.
Telenchepalic
dysgenesis
heterotopias,
pachygyria, schisencephalia)
Gangguan perilaku selama kehamilan
Kelainan bentuk tangan dan kaki
Dysplasia dan subluksasi pinggul
Agnesis tungkai
Inferior maksilari atresia dengan glossoptosis
Anoxic encephalopathy
113
Tabel 2. Penyakit yang Disebabkan oleh Agen yang Berbahaya bagi Reproduksi di
Tempat Kerja
Agen/ Penyebab
Pekerja
yang Pencegahan
Potensial Terpapar
Cytomegalovirus
Cacat
lahir,
berat Pekerja
rumah Praktik
hygiene
badan lahir rendah, sakit, pekerja yang yang baik, seperti
gangguan
kontak
dengan sering cuci tangan
perkembangan
bayi baru lahir atau
anak-anak
Virus Hepatitis B
Berat
Badan
Lahir Pekerja
sektor Vaksinasi
Rendah
kesehatan/ rumah
sakit
Human
Berat
Badan
Lahir Pekerja
sektor Universal
immunodeficiency
Rendah
kesehatan/ rumah precaution
virus (HIV)
sakit
Human parvovirus Kelainan bawaan
Pekerja
rumah Praktik
hygiene
sakit, pekerja yang yang baik, seperti
kontak
dengan sering cuci tangan
bayi baru lahir atau
anak-anak
Rubella (campak Berat
Badan
Lahir Pekerja
rumah Vaksinasi sebelum
Jerman)
Rendah
sakit, pekerja yang kehamilan,
atau
kontak
dengan prioritas vaksinasi
bayi baru lahir atau sebelum hamil
anak-anak
Toxoplasma
Kelainan bawaan,lahir Pekerja
yang Praktik
hygiene
cacat,gangguan
dekat
dengan yang baik, seperti
perkembangan
binatang,
dokter sering cuci tangan
hewan
Varicella
zoster Lahir
cacat,
berat Pekerja
rumah Vaksinasi sebelum
virus (chicken pox) badan lahir rendah
sakit, pekerja yang kehamilan,
atau
kontak
dengan prioritas vaksinasi
bayi baru lahir atau sebelum hamil
anak-anak
Sumber: NIOSH.1999.The Effect of Workplace Hazard on Female Reproductive Health. DHHS
(NIOSH) Publication. Columbia
.Hasilnya menyebutkan bahwa wanita yang melakukan angkat berat dengan beban 5
115
dapat berupa7 :
1. Efek siklus menstruasi
Level tinggi paparan fisik, stress emosional atau bahan kimia dapat mengganggu
keseimbangan otak, pituitary dan ovarium. Gangguan ini akan menyebabkan
ketidaseimbangan estrogen dan progesterone, dan menjadi penyebab utama siklus
menstruasi yang panjang, keteraturan dan kematangan sel telur. Hal ini Karena
hormone seks berpengaruh terhadap tubuh wanita, ketidakseimbangan hormone
yang terjadi dalam waktu lama menyebabkan ganguan kesehatan menyeluruh.
2. Infertility dan subfertility
Sekitar 10 % hingga 15 % pasangan tidak memiliki anak setelah 1 tahun
pernikahan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan, dan faktor-faktor ii
dapat berasal dari keduanya. Kerusakan telur atau sperma, atau perubahan
hormon yang membutuhkan sikus menstruasi yang normal adalah sedikit problem
ketidaksuburan.
3. Kelainan bawaan dan kelahiran mati
Sekitar 1 tiap 6 kehamilan berkahir dengan kelainan bawaaan. Kelainan bawaan
dapat terjadi pada usia kehamilan yang sangat awal, meskipun sebelumnya wanita
tidak mengetahui bahwa dirinya hamil. Ada beberapa sebab kelainan bawaan dan
lahir mati dapat terjadi :
a) Kerusakan sel telur dan sperma, sehingga sel telur tidak subur atau tidak bisa
bertahaan setelah pembuahan
b) Masalah sistem hormon
c) Janin tidak bisa berkembang normal
d) Masalah fisik yang terjadi pada rahim atau leher rahim
3. Cacat pada janin
Cacat pada janin adalah ketidaknormalan yang terjadi pada kelahiran, yang
sebelumnya tidak daoat diduga. Sekitar 2% - 3% bayi lahir dengan cacat mayor.
Tiga bulan pertama kehamilan merupakan masa yang sangat rawan dalam masa
perkembangan karena organ internal dan bagian organ terbentuk.
4. Berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur
Sekitar 7 % bayi di Amerika lahir dengan berat badan rendah. Asupan nutrisi
116
penyebabnya.
Meskipun
bisa
ditangani
secara
medis,
namun
Academy of Pediatrics.1997.
5. Li Zhang,Ya, et al. Effect of Environment Exposures to Cadmium on Pregnancy
Outcome and Fetal Growth : A Study on Healthy Pregnant Women in China.
Journal of Environmental Science and Health Volume 39,Issue 9; 2005
6. Berlin, Leonard,MD, FACR. Radiation Exposure and Pregnancy-Consideration for
Women Who Are or May Be Pregnant. Radiology Today.Vol.10 No 1; 2009 P.24
7. NIOSH.The Effect of Workplace Hazard on Female Reproductive Health. DHHS
(NIOSH) Publication; 1999. Columbia.
8. Hartikainen AL, Sorri M, Anttonen H, Tuimala R, Laara E. Effect of Occupational
Noise on The Course and Outcome of Pregnancy. Scandinavian Journal of Work
Environmental Health. Vol 20 No 6:444-450. Scandinavia 1994.
9. Kumar.Occupational, Environmental and Lifestyle Factors Associated With
Spontaneous Abortion. ICMR. Gujarat, India
10. Gulson. Lead and Pregnancy. Lead Action News. Vol 5 No 3. Australia. 2011
11. Berg, Kristen. Paint and Pregnancy. Illinois Teratogen Information Service.
12. Khattak.Pregnancy Outcome Following Gestational Exposure to Organic Solvents A
Prospective Controlled Study. Journal of American Medical Association, Maret
24/31 Vol 28 No 12. USA;1999.
13. Aubard.Carbon Monoxide Poisoning in Pregnancy. British Journal of Obstetrics and
Gynaecology. Vol 107, France. 2000. pp 833-838;
14. Burdorf,A.The Effects of Work-Related Maternal Risk Factors on Time to
Pregnancy, Preterm Birth and Birth Weight : the Generation R Study. Journal of
Occupational and Environment Medicine. Volume 68, Issue 3. Erasmus MC. BMJ
Publishing Group Ltd. 2011.
15. Committee on Enviromental Health. Noise:A Hazard for Fetus and Newborn.
Pediatrics Official Journal of The American Academy of Pediatrics. American
Academy of Pediatrics.1997.
118