Professional Documents
Culture Documents
EMULSI adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa. Distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok (Farmakope Indonesia) Fase terdispers diubah menjadi tetesantetesan kecil yang berukuran 0,1-100 mm
Tipe Emulsi :
1. Emulsi Tipe O/W Emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air air sebagai fase eksternal,minyak sebagai fase internal 2. Emulsi Tipe W/O Emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak Minyak sebagai fase eksternal,air sebagai fase internal
Macam Emulsi ;
a. Emulsi Vera (alam) Emulsi yang dibuat dari biji-bijian yang mengandung lemak dan protein dengan air Contoh : Emulsi dari biji Amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini Semen, Cucurbitae Semen b. Emulsi Spuria (buatan) Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar Contoh : Emulsi dengan Gom Arab
79
8 18 13 15 15 - 18
Wetting Agent
Emulgator Tipe O/ W Detergent Solubilizing Agent
Dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi lunak Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera
MACAM-MACAM EMULGATOR
1. Emulgator alam a. Emulgator dari tumbuh-tumbuhan - Gom Arab, Tragacanth, Agar, Chondrus b. Emulgator berasal dari hewan
- Kuning telur, adeps lanae
c. Emulgator dari tanah mineral - Mg Al Silikat, Bentonit 2. Emulgator buatan - Sabun, tween 20, Span 20, Benzalkonium klorid
2. Metode gom basah disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.
3. Metode botol isebut pula metode Forbes. Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar. Dalam botol kering, emulgator yang digunakan dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :
1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali. 2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki).
Contoh :
Pada Pembuatan 100 mL emulsi tipe o/W diperlukan emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan Tween 20 (HLB 6,7) sebanyak 5 g. Berapa perbandingan antara Span 20 dengan tween 20 ?
contoh
R/ Tween 80 70% HLB 15 Span 80 30% HLB 4,5
Terima kasih