Professional Documents
Culture Documents
Uji Duncan didasarkan pada sekumpulan nilai beda nyata yang ukurannya semakin besar, tergantung
pada jarak di antara pangkat-pangkat dari dua nilai tengah yang dibandingkan. Dapat digunakan
untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan
jumlah perlakuan.
Langkah perhitungan:
3. Kriteria pengujian:
Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan
nilai wilayah nyata terpendek (Rp) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
> Rp Tolak H0 (Berbeda nyata)
• Jika µ i − µ j
≤ Rp Terima H0 (tidak berbeda nyata)
1. p = jarak relatif antara satu nilai rata-rata dengan rata-rata perlakuan pada peringkat berikutnya
setelah rata-rata tersebut diurutkan, yang dihitung mulai dari nilai rata-rata tersebut (angka 1)
sampai p rata-rata berikutnya.
Terdapat berbagai cara dalam menyusun notasi huruf untuk menguji perbedaan diantara rata-rata
perlakuan. Hal ini tergantung dari algoritma atau logika masing-masing, namun intinya
membandingkan selisih diantara rata-rata perlakuan dengan nilai pembanding yang sesuai. Apabila
nilai selisih mutlaknya lebih kecil atau sama dengan nilai pembanding, berarti kedua rata-rata
tersebut tidak berbeda nyata. Berbeda dengan penyusunan notasi pada penggunaan uji Tukey dan
LSD yang hanya menggunakan satu nilai pembanding, kali ini kita akan menggunakan nilai selisih
rata-rata perlakuan yang kemudian kita bandingkan dengan nilai pembanding yang sesuai. Tahapan
Lengkapnya adalah sebagai berikut:
Sebagai gambaran, kita gunakan kembali data percobaan Red Clover.
1. Langkah 1: Hitung nilai wilayah nyata terpendek (Rp):
Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari Tabel Analisis Ragam.
• KTG = 11.7887
• ν = db = 24
Tentukan nilai kritisnya dari tabel wilayah nyata student yang didasarkan pada derajat bebas
galat dan banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan.
• Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai qα, yaitu taraf nyata (α), p
= banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan, dan derajat bebas galat (db). Pada
contoh ini, p = 2, 3, 4, 5, 6, nilai db = 24 (lihat db galat pada tabel Analisis Ragamnya) dan
α = 0.05. Selanjutnya, tentukan nilai r0.05(6, 24).
• Untuk mencari nilai r0.05(6, 24) kita dapat melihatnya pada tabel Significant Ranges for
Duncan’s Multiple Range Test pada taraf nyata α = 0.05 dengan p = 6 dan derajat bebas
(v) = 24. Perhatikan gambar berikut untuk menentukan q-tabel.
derajat p
bebas (ν) 2 3 4 5 6 7 … 20
1 18.00 18.00 18.00 18.00 18.00 18.00 18.00
2 6.09 6.09 6.09 6.09 6.09 6.09 6.09
3 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50
4 3.93 4.01 4.02 4.02 4.02 4.02 4.02
5 3.64 3.74 3.79 3.83 3.83 3.83 3.83
6 3.46 3.58 3.64 3.68 3.68 3.68 3.68
7 3.35 3.47 3.54 3.58 Nilai r0.05(p,3.61
3.60 24) 3.61
8 3.26 3.39 3.47 3.52 p =3.55
2 : r0.05(2,
3.56 24) = 2.923.56
9 3.20 3.34 3.41 3.47 p =3.50
3 : r0.05(3,
3.52 24) = 3.073.52
10 3.15 3.30 3.37 3.43 … 3.46 3.47 3.48
… p = 6 : r0.05(6, 24) = 3.28
20 2.95 3.10 3.18 3.25 3.30 3.34 3.47
22 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.47
24 2.92 3.07 3.15 3.22 3.28 3.31 3.47
26 2.91 3.06 3.14 3.21 3.37 3.30 3.47
28 2.90 3.04 3.13 3.20 3.26 3.30 3.47
30 2.89 3.04 3.12 3.20 3.25 3.29 3.47
…
• Dari tabel tersebut kita dapatkan nilai nilai rα,p,ν yaitu 2.92; 3.07; 3.15; 3.22; dan 3.28
• Hitung wilayah nyata terpendek (Rp):
KTG
sY =
r
11.79
= = 1.536
5
•
Kriteria pengujian:
• Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya
dengan nilai wilayah nyata terpendek (Rp) yang sesuai dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
> Rp Tolak H0 (Berbeda nyata)
• Jika µ i − µ j
≤ Rp Terima H0 (tidak berbeda nyata)
Cara ke-1
Buat Tabel Matrik (Crosstabulasi) selisih rata-rata diantara semua kombinasi pasangan perlakuan.
Karena bersifat setangkup, cukup buat tabel matrik segitiga bawah saja seperti yang disajikan pada
Tabel di bawah ini.
Tabel Matriks selisih rata-rata perlakuan
No Perlakuan 3Dok13 3Dok4 Gabungan 3Dok7 3Dok5 3Dok1
Rataan 13.26 14.64 18.7 19.92 23.98 28.82 Notasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a
5 3Dok13 13.26 0.00 b a
3 3Dok4 14.64 1.38 (2) tn 0.00 c ab
6 Gabungan 18.70 5.44 (3) * 4.06 (2) tn 0.00 d bc
4 3Dok7 19.92 6.66 (4) * 5.28 (3) * 1.22 (2) tn 0.00 cd
2 3Dok5 23.98 10.72 (5) * 9.34 (4) * 5.28 (3) * 4.06 (2) tn 0.00 e d
1 3Dok1 28.82 15.56 (6) * 14.18 (5) * 10.12 (4) * 8.9 (3) * 4.84 (2) * 0.00 e
Keterangan:
1. Angka pada badan Tabel adalah nilai selisih di antara rataan perlakuan
2. Superscript (2); (3); …; (6) = p, yaitu jarak relatif (peringkat) antara rataan perlakuan yang satu
dengan perlakuan lainnya
3. Bandingkan selisih rata-rata dengan pembanding yang sesuai dengan peringkatnya (Rp). Apabila
lebih kecil dari nilai Rp (tn), berikan garis yang sama di sebelah kanannya. Pemberian garis yang
sama dihentikan apabila nilai selisih rata-rata > nilai Rp. Lanjutkan ke pembandingan perlakuan
berikutnya.
Misalnya apabila kita membandingkan 3Dok13 dengan 3Dok4, bandingkan selisihnya (1.38)
dengan peringkat Rp yang sesuai, Rp(2) = 4.50. Karena 1.38≤ 4.50 yang menunjukkan tidak
ada perbedaan, maka kita berikan garis yang sama pada kedua rataan tersebut.
3Dok13 vs Gabungan: Bandingkan selisihnya (5.44) dengan Rp(3) = 4.73. Karena 5.44≥ 4.73
(*); stop! Garis yang sama tidak diberikan lagi. Lanjutkan dengan pembandingan 3Dok4 vs
lainnya.
3Dok4 vs Gabungan. Bandingkan selisihnya (4.06) dengan Rp(2) = 4.50. Karena 4.06 ≤ 4.50
(tn) sehingga berikan garis yang sama pada kolom 3Dok4;
3Dok4 vs 3Dok7: 5.28 ≥ 4.73 (*); stop! garis yang sama tidak diberikan lagi. Lanjutkan dengan
pembandingan Gabungan vs lainnya. dst. sampai pada perbandingan pada kolom ke-9.
Cara ke-2
8. Langkah Mundur:
Terakhir kita cek kembali apakah perlakuan 3Dok1 berbeda dengan perlakuan sebelumnya
yang terletak antara 3Dok1 dan 3Dok7, yaitu dengan 3Dok5.
p = 2: 3Dok1 vs 3Dok5: |28.82 – 23.98| = 4.84. Bandingkan nilai ini dengan Rp(2) = 4.50.
Karena 4.84 > 4.50, yang berarti berbeda, maka 3Dok5 tidak diberi huruf “e”.
No Perlakuan Rataan Notasi Selisih p Rp
5 3Dok13 13.26 a
3 3Dok4 14.64 a b
6 Gabungan 18.70 b c -
4 3Dok7 19.92 c d - 3 4.73
2 3Dok5 23.98 d 4.84 * 2 4.50
1 3Dok1 28.82 ↑e … vs 3Dok1 1
Apabila kita sudah terbiasa, prosedur penyusunan notasi huruf di atas sebenarnya bisa diringkas
dalam bentuk pengelompokan pada kolom yang sama untuk nilai rata-rata yang tidak berbeda
nyata, seperti pada contoh tabel berikut:
No Perlakuan Subset
Rataan a b c d e Notasi
5 3Dok13 13.26 13.260 ↓ a
3 3Dok4 14.64 14.640 14.640 ↓ ab
6 Gabungan 18.70 → ↑ 18.700 18.700 ↓ bc
4 3Dok7 19.92 → ↑ 19.920 19.920 ↓ cd
2 3Dok5 23.98 → ↑ 23.980 d
1 3Dok1 28.82 → ↑ 28.820 e
Keterangan:
↓ Pembandingan dengan peringkat berikutnya (langkah maju)
→ pemberian notasi baru (pindah pada kolom berikutnya)
↑ Pembandingan dengan peringkat sebelumnya (langkah mundur)