Professional Documents
Culture Documents
Uji Scheffe's kompatibel dengan uji analisis ragam, dimana uji ini tidak pernah menyatakan kontras
signifikan jika Uji F tidak nyata. Uji Scheffe's dikembangkan oleh Henry Scheffe (1959) yang
digunakan untuk pembanding yang tidak perlu orthogonal. Uji ini mengontrol MEER untuk setiap
kontras termasuk pada perbandingan berpasangan. Prosedur pengujiaannya memperbolehkan
berbagai macam tipe pembandingan sehingga kurang sensitif dalam menemukan perbedaan nyata
dibanding dengan prosedur pembandingan lainnya.
Untuk pengujian berpasangan dengan ulangan yang sama, perbedaan nilai kritisnya mirip dengan
pengujian sebelumnya.
2KTG
LSD = t α / 2 ,dfe . ×
r
2KTG
SCD = ft Fα ( ft , fe ) ×
r
Apabila jumlah ulangan tidak sama :
1 1
SCD = ft Fα ( ft , fe ) × KTG( + )
ri r j
Uji Scheffe's terutama digunakan untuk perbandingan diantara grup rata-rata yang tidak perlu
orthogonal. Apabila kita lebih tertarik pada perbandingan seluruh pasangan rata-rata perlakuan,
metode ini kurang sensitif (Tukey lebih baik). Untuk membandingkan di antara grup rata-rata,
terlebih dulu kita harus membuat pembanding (contrast, Q) yang didefinisikan sebagai berikut:
Q = ∑ c i Yi . dengan ∑c i = 0 (atau ∑r c
i i = 0 apabila ulangannya tidak sama)
Tolak hipotesis Null (H0) apabila nilai |Q| > nilai kritis FS. Bentuk umum untuk uji FS adalah sebagai
berikut:
c i2
Nilai kritis FS = ft Fα(ft,fe) × KTG ∑
ri
dimana ft = derajat bebas perlakuan, fe = derajat bebas galat, Fα = Nilai F pada taraf nyata α dengan
derajat bebas perlakuan = fr dan derajat bebas galat = fe, KTG = Kuadrat Tengah Galat; c = koefisien
kontras, r = ulangan.
Misalkan apabila kita ingin membandingkan pasangan rata-rata, maka nilai ci = 1 dan -1. Apabila kita
ingin membandingkan kontrol vs tiga rata-rata lainnya, maka koefisien kontrasnya adalah : +3; -1; -1;
-1.
Sebagai gambaran penggunaan uji Scheffe, kita gunakan kembali Percobaan mengenai kandungan
Nitrogen tanaman Red Clover. Pada percobaan ini, kita asumsikan Gabungan sebagai perlakuan
kontrol, sehingga kita bandingkan semua perlakuan dengan Gabungan.
Keterangan:
1. Angka pada badan Tabel adalah nilai selisih di antara rataan perlakuan
2. Bandingkan selisih rata-rata dengan pembanding SCD = 7.9 mg. Apabila lebih kecil dari nilai SCD
(tn), berikan garis yang sama di sebelah kanannya. Pemberian garis yang sama dihentikan
apabila nilai selisih rata-rata > nilai SCD (*). Lanjutkan ke pembandingan perlakuan berikutnya.
Misalnya apabila kita membandingkan 3Dok13 dengan 3Dok4, bandingkan selisihnya (1.38)
dengan nilai SCD = 7.9. Karena 1.38≤ 7.90 yang menunjukkan tidak ada perbedaan, maka
kita berikan garis yang sama pada kedua rataan tersebut.
3Dok13 vs Gabungan: Bandingkan selisihnya (5.44) dengan SDC = 7.90. Karena 5.44≤ 7.90
(tn); berikan garis yang sama pada kolom 3Dok4
3Dok13 vs 3Dok7: 6.66 ≤ 7.90 (tn);
Sebagai gambaran penggunaan uji Scheffe, kita gunakan kembali Percobaan mengenai kandungan
Nitrogen tanaman Red Clover.
Contoh 1:
Pada percobaan ini, misalkan kita akan membandingkan Gabungan dengan perlakuan lainnya.
H0 = Q1 = 5M1 – M2 – M3 – M4 – M5 – M6 = 0
yang berarti rata-rata kandungan Nitrogen perlakuan Gabungan tidak berbeda dengan rata-rata
kandungan nitrogen pada perlakuan lainnya. Perhatikan bahwa ∑c i = 0 : +5 – 1 – 1 – 1 – 1 – 1 = 0.
Q1 = 5(18.70) – 13.26 – 14.64 – 19.92 – 23.98 – 28.82
=-7.12
Selanjutnya, kita hitung nila Fs. Tolak hipotesis Null (H0) apabila nilai |Q1| > nilai kritis FS.
c i2
Fs = ft Fα ( ft , fe ) × KTG ∑
ri
c i2
= ft F0.05(5,24) × KTG ∑
ri
[52 + (−1)2 + (−1)2 + (−1)2 + (−1)2 + (−1)2 ]
= 5(2.62) × 11.79 ×
5
= 13.10 × 70.74
= 30.44 mg
Karena nilai |Q| ≤ nilai kritis FS: |-7.12| ≤ 30.44, maka Terima H0, yang berarti tidak ada perbedaan
antara kontrol (Gabungan) dengan perlakuan lainnya.
Pada percobaan ini, misalkan kita akan membandingkan Gabungan vs 3Dok5 dan 3Dok1.
H0 = Q2 = 2M1 – M2 – M3 = 0
yang berarti rata-rata kandungan Nitrogen perlakuan Gabungan tidak berbeda dengan rata-rata
kandungan nitrogen pada perlakuan 3Dok5 dan 3Dok1. Perhatikan bahwa ∑c i = 0 : +2 – 1 – 1.
c i2
Fs = ft Fα ( ft , fe ) × KTG ∑
ri
c i2
= ft F0.05(5,24) × KTG ∑
ri
[2 2 + (−1)2 + (−1)2 ]
= 5(2.62) × 11.79 ×
5
= 13.10 × 14.48
= 13.6 mg
Karena nilai |Q|≤ nilai kritis FS: |-15.40| > 13.6, maka Tolak H0, yang berarti Gabungan berbeda
dengan 3Dok5 dan 3Dok1.