You are on page 1of 18

UPAYA KESEHATAN KELUARGA DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR TUBERKULOSA

KELOMPOK C8 MANGARA WAHYU CHARROS VERESA CHINTYA 102010013 GRESIA KRISTI NOVIA MARGARETHA REBECA GIOVANNI WIKGA PUTRA 102010196 EUNIKE 102010203 ANDREAS ESA AIN NABILA ZULKUFLI MEILYSA S. RAYA 102009065 LIA PAMUNGKAS 102009212 102009232 102010075 102010103

102010298 102010389

Skenario 2 Bapak M (40 tahun) memiliki seorang istri (35 tahun) dan 5 orang anak yang masing-masing A (perempuan 15 tahun, S (perempuan) 13tahun, As (laki-laki) 10tahun, Rs (laki-laki) 8tahun, R (perempuan) 4tahun. Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya, R saat ini sedang batuk-batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda. Riwayat penurunan berat badan dan keringat malam juga ada. Berat badan R juga 12kg, skar BCG +. Karena tidak tau dan tidak cukup uang, anak R hanya diberi jamu-jamuan dan obat warung. Keluarga bapak M tinggal di sebidang rumah 4x10 meter di pemukiman padat penduduk. Sinar matahari sulit masuk kedalam rumah.

Pendahuluan

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang.

Epidemiologi global

Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Pada bulan Maret 1993 WHO mendeklarasikan TB sebagai global health emergency. Karena penduduk yang padat dan tingginya prevalensi maka lebih dari 65 % dari kasuskasus TB yang baru dan kematian yang muncul di Asia.

Alasan utama yang muncul atau meningkatnya penyakit TB global ini disebabkan : Kemiskinan pada berbagai penduduk Meningkatnya penduduk dunia Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi Tidak memadainya pendidikan mengenai penyakit TB Terlantar dan kurangnya biaya pendidikan

TBC di Indonesia

Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Penularan: droplet

Gejala

Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih. Batuk darah Sesak napas dan rasa nyeri dada Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.

Upaya Kesehatan

Promotif Penyuluhan => perorangan, kelompok, massa Preventif


Pelayanan kesehatan

Kuratif Pemberian obat dengan menggunakan sistem DOTS (Direct Observe Treatment Shorcut) Rehabilitatif

Mengontrol dan memastikan bahwa pasien sudah sembuh total dari TB

Epidemiologi sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat pada satu daerah, epidemiologi dapat disimpulkan menjadai 3 dasar yang mempengaruhinya yaitu keseimbangan antara host, agent dan enviroment. agen
Host enviroment

Host

Faktor Umur: dewasa muda Faktor Jenis Kelamin: laki-laki>wanita Tingkat Pendidikan Pekerjaan Kebiasaan Merokok Kepadatan hunian kamar tidur Pencahayaan Status Gizi Keadaan Sosial Ekonomi Perilaku

Environment
1. PELAYANAN KESEHATAN Pencegahan Primer Imunisasi aktif, Pengontrolan Faktor Prediposisi Pencegahan Sekunder Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama : Agent, Host dan Environment

Pencegahan tersier Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC

2. RUMAH SEHAT Kepadatan hunian kamar tidur Pencahayaan Ventilasi Kondisi rumah Kelembaban udara

Tatalaksana

Obat primer: INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid Supaya benar-benar sembuh dari TBC penderita diharuskan untuk mengkonsumsi obat minimal selama 6 bulan.

Untuk menghindari munculnya bakteri TBC yang resisten, biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-4 macam obat ini.

Kesimpulan

Meningkatkan upaya kesehatan Peran keluarga dalam bentuk partisipasi terhadap proses pengobatan penderita TB Paru

Terimakasih

You might also like