You are on page 1of 2

PENDAHULUAN

Glomerulonefritis akut (GNA) merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan proses peradangan dan proliferasi sel di glomeruli ginjal yang ditimbulkan oleh reaksi imunologik terhadap antigen tertentu.1 Secara klinis gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala yang timbul secara mendadak terdiri dari hematuria dalam berbagai derajat, proteinuria, penurunan laju filtrasi glomerulus, oliguria, edema, kongesti vaskuler dan hipertensi. Pada anak-anak, GNA yang terjadi kebanyakan didahului oleh infeksi streptokokus yang nefritogenik dan disebut sebagai glomerulonefritis akut pasca streptokokus. Secara umum diketahui bahwa penyebab GNAPS didahului infeksi Streptokokus Hemolitikus grup A, tetapi tidak semua tipe Streptokokus Hemolitikus Grup A ini bersifat nefritogenik.2,3 Beberapa tipe yang sering menyerang saluran nafas adalah tipe M 1,2,4,12,18,25 dan yang menyerang kulit adalah tipe M 49,55,57, 60.4 Insiden penyakit ini tidak diketahui secara tepat, diperkirakan jauh lebih tinggi dari data statistik yang dilaporkan oleh karena banyaknya pasien yang tidak menunjukkan gejala sehingga tidak terdeteksi. Walaupun dapat menyerang semua usia, tetapi insiden tertinggi terjadi pada usia 2-10 tahun.4,5 Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Glomerulonefritis akut paska streptokok terjadi melalui mekanisme imunologik akibat reaksi antigen-antibodi yang terjadi di dalam sirkulasi maupun glomerulus. Bukti peranan imunologik yaitu adanya masa laten sebelum gejala nefritik, peninggian titer ASTO dan ditemukannya deposit subepitel C3 dan IgG pada membran basalis glomerulus. Prognosis glomerulonefritis akut paska streptokok umumnya baik, namun penyulit serius dapat terjadi selama fase akut berupa hipertensi ensefalopati, edema paru akut atau gagal ginjal.6 Hipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik (TDS) dan/atau tekanan darah diastolik (TDD) yang persentil 95 sesuai jenis kelamin, usia, dan tinggi badan dalam 3 kali pengukuran yang berbeda. Hipertensi pada anak memiliki prevalensi antara 1-2%. Terdapat bukti bahwa hipertensi pada anak dapat berlanjut hingga pada masa dewasa. Hipertensi pada anak dibagi menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau esensial merupakan hipertensi yang tidak dapat dijelaskan penyakit yang mendasarinya. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi oleh karena adanya penyebab yang jelas. Perbedaan hipertensi pada anak dengan orang dewasa adalah kejadian hipertensi sekunder yang lebih lazim terjadi pada 1

masa anak, sedangkan hipertensi primer atau esensial lebih sering didapatkan pada orang dewasa dan jarang didapatkan pada anak dibawah 10 tahun.7 Berikut ini akan dibahas sebuah kasus krisis hipertensi yang disebabkan oleh glomerulonefritis akut pada seorang anak perempuan yang dirawat di RSU Prof.Dr.R.D. Kandou Manado.

You might also like