Professional Documents
Culture Documents
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pengobatan/Sosial
Tingkat kesadaran
KEADAAN UMUM
Suhu tubuh
TANDA VITAL
Frek Nadi
Frek Napas TD
Penampilan, sikap dan aktivitas motorik Menilai pakaian, perawatan, tanda tanda penyakit dan perilaku pasien Suasana hati , tutur kata Pemikiran bentuk pikiran Kurangnya ide Persepsi halusinasi
Uji formal biasanya menggunakan tes objektif, seperti Weschler Adult Intelligence Scale.
Darah lengkap, fungsi hepar/tiroid/renal, kadar elektrolit. Radiologi Skizofrenia: Pembesaran ventrikel serebri tapi tidak spesifik. Gangguan struktural dan fungsional otak.
1. Psikotik Akut
Ggn jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya
terjadi halusinasi,waham atau perilaku kacau. Dikatakan akut jika onset terjadinya kurang dari 2 minggu. Manifestasi klinik :
Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya. Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
a. Pedoman diagnostik psikotik akut tanpa gejala skizofrenia adalah sebagai berikut:
Onset harus akut (dari keadaan non psikotik hingga psikotik harus dalam waktu 2 minggu atau kurang)
Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis,
Harus ada keadaan emosional yang beraneka ragamnya Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten memebuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif
b. Pedoman diagnosis psikotik akut disertai gejala skizofrenia, maka kriteria yang harus
dipenuhi:
Memenuhi 3 kriteria diatas Disertai gejala yang memenuhi kriteria untuk mendiagnosa skizofrenia yang harus ada sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran psikotik itu secara jelas
Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan, maka diagnosis
2. Gangguan Waham.
Pedoman diagnostik gangguan waham adalah sebagai berikut:
Waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok.
Waham-waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus
bersifat pribadi dan bukan budaya setempat
Gejala depresif atau bahkan episode depresif yang lengkap mungkin terjadi secara intermiten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu
Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau kadang hanya bersifat sementara Tidak ada riwayat gejala skizofrenia
Skizo ~ Retak/Pecah
SKIZOFRENIA
Frenia ~ Jiwa
1 ATAU 2 GEJALA NYATA A) ISI PIKIRAN - Berulang - Disisipi - Disiarkan B) WAHAM/DELUSI - Delusion of control (rasa dikontrol) - Delusion of influence
PALING SEDIKIT ADA 2 E) HALUSINASI MENETAP JENIS APA SAJA YG: -Disertai waham tak lengkap -Disertai ide berlebihan -Terjadi setiap hari hingga berminggu/bulan F) ARUS PIKIRAN: inkoheren, irrelevan, neologisme G) PERILAKU KATATONIK: flexibilitas cerea,
- Delusion of passivity
- Delusion of perception C) HALUSINASI AUDITORIK
negativisme, mutisme
H) GEJALA NEGATIF: apatis, miskin bicara, penarikan diri.
D) WAHAM MENETAP
Paranoid ~ Waham dan halusinasi menonjol Hebrefenik ~ Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta proses pikir menonjol
Katatonik ~ Hendaya yang jelas dalam perilaku motorik dan perlambatan aktifitas
Residual ~ Sedikitnya sudah melampaui waktu 1 tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala nyata seperti waham dan halusinasi sudah berkurang dan mulai tibul gejala positif
Simpleks ~ Perkembangan yang berlangsung perlahan dan gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa ada riwayat halusinasi, waham atau manifestasi lain tentang adanya suatu periode psikotik sebelumnya
Faktor biologis -Ditemukan beberapa gangguan organik seperti pelebaran ventrikel III -Atrofi bilateral lobus temporal medial
Biokimia -Gangguan neurotransmitter: ketidakseimbangan produksi neurotransmitter dopamine, apabila kadar dopamine berlebihan atau kurang, penderita dapat mengalami gejala positif atau negatif.
A.
B.
C.
D.
Gangguan emosional
Gangguan perilaku
Gejala +
Gejala
Kognitif
Antipsikotik parenteral jangka pendek (Haloperidol, Oianzepin) Benzodiazepin injeksi (lorazepam) Antikolinergik (benztropin/difenhidramin).
Sebaiknya diisolasi di ruang yang tenang. Setelah mereda maka obat injeksi sudah tidak
diindikasikan lagi dan gunakan antipsikotika oral (risperidone/ziprasidone)
minggu dengan dosis yang sama dan lebih muda relaps. Karena itu,
pengobatan inisial sebaiknya tetap dilanjutkan tapa perubahan apapun selama 4-6 minggu, kecuali jika terdapat efek samping yang berat. Setelah terapi inisial tercapai, maka pengobatan dapat dilanjutkan dalam durasi hingga 6-8 minggu tergantung respon pengobatan dengan menggunakan dosis yang sama dengan terapi insial untuk fase akut, atau dengan dosis yang telah disesuaikan.
yang digunakan atau mengganti jenis obat dengan obat yang memiliki
efek samping lebih sedikit. Bila respon terapi yang diinginkan baru tercapai separuhnya, coba lakukan observasi lebih lama, menaikkan dosis, menggunakan pengobatan tambahan atau ganti dengan obat lain.
Skizofrenia yang refrakter terhadap pengobatan. Pada maka obat yang terbukti efektif adalah klozapin.
ES: ggn daya ingat, gaduh/gelisah, disorientasi, delirium, dan juga aritmia
Psikososial
Terapi perilaku agar meningkatkan kemampuan sosial Berorientasi-keluarga, efektif dalam menurunkan relaps. Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata.
Prognosis Baik
Onset lambat Faktor pencetus jelas Riwayat sosial, seksual, kerja, premorbid baik Gejala gangguan mood (terutama
Onset muda
Prognosis Buruk
Tidak ada faktor pencetus Onset tidak jelas Riwayat sosio-seksual-kerja-premorbid buruk Perilaku menarik diri/austistik Tidak menikah/cerai/janda/duda Riwayat keluarga skizofren Sistem pendukung yg buruk
gangguan depresi)
Menikah Riwayat keluarga gangguan mood
Gejala negatif
Tanda dan gejala neurologis Riwayat trauma perinatal Tidak ada remisi dlm 3 thn Banyak relaps Riwayat serangan
Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh komprehensif dari segi: Aksis I: Gangguan jiwa;