Professional Documents
Culture Documents
Nama
Umur Jenis
: : : : : :
KELUHAN UTAMA : Mata kuning ANAMNESIS TERPIMPIN : Mulai diperhatikan sejak 2 hari terakhir ini. Demam (-), riwayat demam (+) 2 minggu yang lalu tidak terus-menerus,terutama malam hari dan menurun jika diberi obat penurun demam, menggigil (-). Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati yang dialami sejak 1 minggu SMRS memberat 3 hari terakhir. Nyeri dirasakan hilang timbul muncul terutama setelah makan dan nyeri tidak menjalar ke daerah lain. Mual (+),muntah (+) jika pasien makan. Riwayat muntah terakhir tadi malam berisi sisa makanan dan cairan. Nafsu makan menurun. Pasien sempat di opname 1 minggu yang lalu dan didiagnosis dengan demam thypoid BAB: tidak teratur,warna kecoklatan BAK: lancar, warna coklat pekat seperti teh RPS : - Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal Riwayat kontak dengan orang sakit kuning (+) teman kerja dan tetangga kamar kost Riwayat pengunaan obat-obatan (-) Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria (-)
Keadaan
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/ menit Pernapasan : 20x/menit, Tipe : Thorakoabdominal Suhu : 36,6 C BB : 49 kg TB : 163 cm IMT : 18,44 Kg/m (kurang)
Kepala Ekspresi Simetris muka Deformitas Rambut Mata Eksoftalmus/enoftalmus Gerakan Tekanan bola mata Kelopak mata Konjunctiva Kornea Sklera Pupil
: normal : simetris kiri=kanan : (-) : hitam, lurus, sukar dicabut : -/: dalam batas normal : tidak diperiksa : dalam batas normal : anemis -/: jernih : ikterus +/+ : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm Reflex cahaya +/+
Telinga Pendengaran : normal Tophi : (-) Nyeri tekan di proc. Mastoideus : (-) Hidung Perdarahan : (-) Sekret : (-) Mulut Bibir : kering (-), stomatitis (-) Gigi : normal, caries (-) Gusi : normal, perdarahan (-) Lidah : kotor (-) Tonsil : T1-T1 Faring : hiperemis (-)
Leher Kelenjar getah bening Kelenjar gondok DVS Pembuluh darah Kaku kuduk Tumor Dada Inspeksi : Bentuk kanan Pembuluh darah Buah dada Sela iga Lain lain
: : : :
tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran R-2 cm H2O tidak ada kelainan : (-) : (-) : normochest, simetris kiri = : : : : tidak ada kelainan simetris kiri = kanan dalam batas normal (-)
Paru Palpasi Sela iga : kiri sama dengan kanan Fremittus raba : kiri sama dengan kanan Nyeri tekan : (-) Massa tumor : (-) Perkusi Paru kiri : sonor Paru kanan : sonor Batas paru-hepar : ICS VI dextra anterior Batas paru belakang kanan : CV Th. XI dextra Batas paru belakang kiri : CV Th. X sinistra Auskultasi Bunyi pernapasan : vesikuler Bunyi tambahan : Rh- RhWh- WhRh - RhWh- WhRh- RhWh- Wh-
Auskultasi
: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak teraba : pekak, batas atas jantung: ICS II sinistra batas kanan jantun : ICS III-IV linea parasternalis dextra batas kiri jantung : ICS V linea midclavicularis sinistra : bunyi jantung I/II murni regular, bunyi tambahan (-)
: datar, ikut gerak napas : peristaltik (+), kesan normal : NT (+) epigastrium, MT (-) : tidak teraba : tidak teraba : tidak teraba : timpani (+) : peristaltik (+) kesan normal
Punggung / paru belakang Inspeksi kiri dan kanan. Palpasi tumor (-) Perkusi Batas paru belakang kanan Batas paru belakang kiri Nyeri ketok Auskultasi
setinggi vertebra Th.X setinggi vertebra Th.XI (-) BP : vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/: tidak diperiksa : tidak diperiksa : edema -/-
Hasil
Parameter
WBC
RBC HGB HCT PLT GDS
8,9 x 103
4,30 x 106 11,71 35,51 206 x 103 116
4,00-10,00 x 103/uL
4,00-6,00 x 106/uL 12,0-14,0 mg/ dl 37,0-43,0 % 150-400 x 103/uL 140 mg/dl
Ureum
Kreatinin Bilirubin total
8
0,5 10,1
10-50 mg/dl
< 1,3 mg/dl < 1,1 mg/dl
ASSESSMENT Hepatitis virus akut DIAGNOSIS BANDING Demam tifoid Hepatitis tifosa Malaria
PLANNING Pengobatan Non Farmakologis : Tirah baring Diet hati Farmakologis : IVFD Asering 20 tpm Inj. Metoclopramide 1 amp/8 jam/iv Omeprazole 40 mg/12 jam/iv Maxiliv 2x1 Sistenol 2x1 (KP)
Rencana Pemeriksaan IgM AntiHAV Tes widal USG Abdomen Rencana konsul GEH PROGNOSIS Quad ad functionam : Quad ad sanationam : Quad ad vitam :
Seorang wanita, 21 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan mata kuning mulai diperhatikan sejak 2 hari terakhir ini. Demam (-), riwayat demam (+) 2 minggu yang lalu tidak terusmenerus,terutama malam hari dan menurun jika diberi obat penurun demam, menggigil (-). Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati yang dialami sejak 1 minggu SMRS memberat 3 hari terakhir. Nyeri dirasakan hilang timbul muncul terutama setelah makan dan nyeri tidak menjalar ke daerah lain. Mual (+),muntah (+) jika pasien makan. Riwayat muntah terakhir tadi malam berisi sisa makanan dan cairan. Nafsu makan menurun. Pasien sempat di opname 1 minggu yang lalu dan didiagnosis dengan demam thypoid BAB: tidak teratur,warna kecoklatan, BAK: lancar, warna coklat pekat seperti teh
Pada
pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang, gizi kurang serta komposmentis.Tekanan darah 150/90 mmHg dan nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan konjunctiva ikterus (+/+), nyeri tekan (+) daerah epigastrium. Pada pemeriksaan laboratorium peningkatan kadar bilirubin total, bilirubin direk, SGOT, SGPT dan penurunan kadar albumin. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang lainnya, maka pasien ini didiagnosis dengan Hepatitis virus akut
Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu : virus hepatitis A (HAV), Virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV).
Secara
umum hepatitis diakibatkan karena adanya reaksi imun dari tubuh terhadap virus yang dipacu oleh replikasi virus di hati.
Replikasi
HVA termasuk ke dalam jalur lisis. HBV masuk ke dalam tubuh secara parenteral. Dari peredaran darah partikel Dane (virion HBV) masuk ke dalam hati dan kemudian terjadi proses replikasi Hepatitis C virus ini biasanya ditularkan melalui pajanan berulang secara perkutan, seperti darah dari transfuse, transplantasi organ terinfeksi, serta penggunaan suntikan intervena HDV merupakan virus yang tergantung dengan HBV untuk melakukan replikasi dan siklus hidupnya.
Gejala hepatitis akut dibagi dalam 4 taha yaitu : Fase inkubasi, merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Fase prodromal ( praikterik ), fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala ikterus. Fase ikterus, ikterus muncul setelah 5-10 hari , tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan munculnya gejala. Fase konvalesen (penyembuhan), diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada.
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan serologi
Rawat
jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan menyebabkan dehidrasi Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat Aktivitas fisis yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A, E, D. pemberian interferon-alfa pada hepatitis C akut dapat menurunkan resiko kejadian infeksi kronik.