You are on page 1of 10

BAB I STATUS PASIEN

I. IDENTITAS Nama Usia Jenis Kelamin Agama Alamat No. RM : An. A : 18 bulan : Laki-laki : Islam : Cengkareng, Jakarta Barat. : 432795

II. ANAMNESA Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa pada tanggal 19 Maret 2014. Keluhan utama : bercak dan bintik kemerahan pada tangan kaki dan mulut pasien

Keluhan tambahan : demam Riwayat penyakit sekarang : Terdapat bercak dan bintik kemerahan pada tangan, kaki dan mulut pasien sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Orang tua pasien menceritakan pada 4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam, batuk serta pilek kemudian pasien dibawa ke dokter umum dan diberikan obat paracetamol syrup, novadril syrup dan obat puyer, pada keesokan harinya pasien timbul ruam kemerahan pada tangan, siku, lutut dan kaki pasien. Awalnya hanya timbul bercak kemerahan pada tangan lalu timbul bintik-bintik kemerahan kecil makin lama menjadi besar terutama pada tangan dan kaki pasien. Selain itu juga muncul bercak kemerahan pada mulut pasien yang bersamaan dengan bercak kemerahan di tangan dan kaki pasien. Bercak kemerahan semakin banyak dan menjadi gatal. Pasien juga mengalamami demam tinggi, rewel dan sulit makan. Terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya. Tidak ada riwayat diare sebelumnya. Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada anak yang mengalami hal serupa. Keluarga pasien tidak memelihara binatang peliharaan.

Riwayat penyakit dahulu -

Tidak terdapat riwayat keluhan yang sama pada pasien. Orang tua pasien menyangkal adanya riwayat alergi sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga : Riwayat penyakit yang sama seperti pasien disangkal.

III.

PEMERIKSAAN FISIK : :Tampak Sakit Ringan :Compos Mentis

Status generalis Keadaan umum Kesadaran Tanda Vital Frekuensi nadi Pernapasan Suhu Berat badan Kepala Mata THT Leher Thoraks Jantung Pulmo Abdomen teraba. Ekstremitas :

: 112 x/menit, reguler, isi cukup : 24 x/menit, reguler : 36,9C : 11 Kg : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata. : Konjungtiva anemis -/-, skera ikterik -/-. : Deviasi septum (-), discharge (+) hidung, faring hiperemis (+). : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-). : Normochest, simetris saat statis dan dinamis. : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-). : Suara dasar vesikular, rhonki -/-, wheezing - /-. : Datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak

Akral hangat, edema (-), sianosis (-), CRT < 2 detik.

Status Dermatologikus : Lokasi : 1. Tangan kanan dan kiri, telapak tangan kanan dan kiri. 2. Kaki Kanan dan kiri, telapak kaki kanan dan kiri. 3. Mulut

Effloresensi : 1. Pada tangan kanan dan kiri, telapak tangan kanan dan kiri, ditemukan papul eritematosa hingga nodus eritematosa, bentuk bulat, batas tegas, ukuran miliar sampai lentikular, multipel. 2. Pada telapak kaki kanan dan kiri ditemukan bercak eritematosa, bentuk bulat, batas tegas dan tidak tegas, ukuran bervariasi dengan diameter 5mm sampai 8mm, multipel. 3. Pada mukosa mulut terdapat lesi makula eritematosa, bentuk bulat, batas tegas, ukuran bervariasi, multipel.

Gambar 1 . Lesi pada tangan

Gambar 2. Lesi pada telapak tangan

Gambar 3. Lesi pada tungkai

Gambar 4. Lesi pada telapak kaki

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada

V. RESUME Pasien Anak Laki-laki usia 18 bulan, terdapat bercak kemerahan pada tangan, kaki dan mulut sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. 4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam, batuk serta pilek kemudian berobat ke dokter umum dan diberikan obat paracetamol syrup, novadril syrup dan obat puyer, keesokannya timbul kemerahan dan gatal awalnya pada tangan lalu timbul bintik-bintik kemerahan kecil makin lama menjadi besar dan banyak yaitu sampai ke mulut, tangan, dan kaki pasien. Pasien juga mengalamami demam tinggi, rewel dan sulit makan. Terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya. Pemeriksaan fisik menunjukkan kesadaran compos mentis dan tanda vital menunjukkan suhu 36,90C, terdapat discharge hidung dan mukosa faring hiperemis. Pemeriksaan status dermatologis pada tangan dan telapak tangan kanan-kiri pasien menunnjukkan adanya kemerahan berupa papul

eritematosa hingga nodus eritematosa, bentuk tidak teratur, batas tegas, ukuran miliar sampai lentikular, multiple. Pada telapak kaki kanan dan kiri terdapat makula eritematosa, bentuk bulat, batas tegas dan tidak tegas ukuran bervariasi dengan diameter 5mm sampai 8mm, multiple. Pada mukosa mulut terdapat lesi makula eritematosa, bentuk bulat, batas tegas, ukuran bervariasi, multiple.

VI. DIAGNOSA KERJA Penyakit tangan, kaki dan mulut.

VII. DIAGNOSIS BANDING 1. Drug Eruption

VIII. PEMERIKSAA ANJURAN 1. Pemeriksaan Histopatologi 2. Kultur virus

IX. PENATALAKSANAAN Non Medikamentosa : Istirahat untuk pemulihan dan pencegahan penularan lebih luas. Mencuci tangan dengan benar untuk mengurangi resiko penularan.

Medikamentosa : Paracetamol syrup 3 x 1 cth

X. PROGNOSIS Ad vitam : ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut. Penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) memiliki karakteristik menunjukkan bentuk erupsi vesikel pada mulutndan ekstremitas. Agen penyebabnya adalah enterovirus, yang paling sering adalah Coxasckievirus A16, yang paling jarang yaitu A5, A7, A9, A10, B2 dan B5. Infeksi oleh adenovirus 21 juga dapat menyebabkan penyakit ini. Penyakit tangan kaki dan mulut yang disebabkan oleh Coxasckievirus biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri (self-limited), tetapi infeksi yang disebabkan oleh enterovirus 71 dapat menyebabkan kematian dan fatalitas.1,2

II. 2 Epidemiologi PTKM tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan wabah. Infeksi enterovirus 71 dilaporkan pernah terjadi di taiwan yaitu sebanyak 100.000 kasus. Kasus-kasus perorangan dan penyebaran wabah terjadi di seluruh dunia, sering terjadi dalam musim panas dan awal musim gugur.1

II.3 Etiologi Penyakit tangan, kaki dan mulut adalah suatu infeksi virus yang biasanya terjadi pada bayi dan anak- anak. Biasanya disebabkan oleh kumpulan virus yang disebut Enteroviruses. Penyebab yang paling umum adalah coxsackie virus A. Enterovirus 71 (EV 71) juga salah satu penyebab untuk penyakit tangan, kaki dan mulut. Kasus-kasus perorangan dan penyebaran wabah terjadi di seluruh dunia, sering terjadi dalam musim panas dan awal musim gugur.1,3 Enterovirus (Picornavirus , RNA rantai tunggal, tidak ber kapsul). Paling sering : Coxsackievirus A16, Enterovirus 71. Juga Coxsackieviruses A47, A9, A10, B2, dan B5.2,4,5

II.4 Perjalanan Penyakit Penyakit tangan, kaki dan mulut ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan lendir dari hidung dan tenggorokan, ludah, cairan dari kulit yang lepuh, atau kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi (yang kemungkinan asimtomatik/ pembawa penyakit atau terinfeksi tetapi tidak mengalami gejala gejala). Penyakit ini menular selama dalam tahap akut dan mungkin lebih lama, biang virus dapat menetap selama beberapa minggu.1,2 Masa inkubasi berlangsung 3 sampai 6 hari. Gejala prodormal timbul 12 sampai 24 jam dengan gejala demam tinggi, malaise dan nyeri abdomen atau gejala pernafasan. Gejala yang timbul berupa lesi ulseratif, yang menimbulkan anak tidak mau makan. Lesi di kulit muncul berbarengan dengan lesi di mulut dapat berupa nyeri atau tidak nyeri.1 II.5 Pemeriksaan Fisik a. Lesi di kulit Lesi berbentuk makula sampai papul berukuran 2-8 mm kemudian berupa vesikel. Lesi terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Lesi dapat sembuh tanpa meninggalkan parut.1,6 b. Lesi di mukosa Lesi pada mukosa berupa makula kemerahan sebesar 5-10mm, kemudian dapat berupa vesikel pada lidah mukosa pipi, sampai palatum.1,6

Gambar 5. Lesi kulit pada PTKM1

Gambar 6. Lesi Mukosa pada PTKM1

II.6 Pemeriksaan Penunjang1 a. Histopatologi : vesikel intraepidermis berisi neutrofil, sel mononuklear dan protein dari eosinophile. Infiltran perivaskuler pada dermis. b. Apusan Tzank : hasil negatif untuk badan inklusi dan sel multinuklear raksasa. c. Kultur virus : berasal dari spesimen mukosa dan feses. II.7 Diagnosis Banding1,3 a. Eritema multiform b. Infeksi HSV c. Drugs eruption II.8 Tatalaksana Penyakit tangan kaki dan mulut bersifat selflimited atau dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7 sampai 10 hari. Tatalaksana berupa analgesik dan topikal anestetik dapat membantu nyeri akibat lesi pada mukosa. Penelitian menggnakan terapi antiviral acyclovir yang tidak menghambat virus RNA belum dapat dipercayai.2 Tidak ada perawatan khusus yang tersedia untuk penyakit Tangan, Kaki dan Mulut. Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini membatasi diri. Tanda-tandanya yaitu demam, bercak-bercak merah dan luka bernanah mereda secara spontan dalam satu minggu. Perawatan diberikan untuk meredakan gejala demam, nyeri atau sakit dari luka bernanah. Mereka yang menyentuh lendir dari hidung atau tenggorokan, kotoran/tinja dan barang-barang yang kotor harus segera mencuci tangan.2,7
8

II.9 Pencegahan Mempraktekkan kebersihan atau kesehatan yang baik adalah langkah yang paling penting untuk mencegah PTKM. Harus diamati mengenai kebersihan diri yang ketat yaitu dengan cara mencuci tangan, menutup mulut dan hidung pada waktu batuk atau bersin, dan menghindari kontak dekat dengan pasien Penyakit Tangan Kaki dan Mulut. Selain itu resiko terkena infeksi dapat diturunkan dengan kebersihan lingkungan yang baik. Dan ini termasuk membersihkan permukaan yang terkontaminasi dan barangbarang kotor, dan menjaga ventilasi udara yang bagus didalam ruangan. Anak-anak yang terkena Penyakit Tangan Kaki dan Mulut sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kegiatan group, sampai demam mereda, luka mengering dan mengelupas. Langkah ini dapat membantu mengurangi penularan infeksi diantara anak-anak.2,7

DAFTAR PUSTAKA

1. Dolin raphael. Hand foot and mouth disease. Dalam : Wolff K, Johnson R.A, Suurmond D. Color atlas and synopsis of dermatologi Fitzpatrick. Edisi 5. New York. Mc Graw Hill. 2007. 2272-2900. 2. Dolin raphael. Hand foot and mouth disease. Dalam : Irwin M. K, Johnson R.A, Dermatology in General Medicine Fitzpatrick. Edisi 6. New York. Mc Graw Hill. 2003. 1257-1258 3. Stephen J Nervi et all. Edisi Mei 2013. Hand-Foot-and-Mouth Disease. Emedicine medscape. Diunduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/218402-

overview#showall. 2013. Tanggal : 21 Maret 2014. 4. Butel S, Janet. Picornavirus (Grup Enterovirus dan Rhinovirus). Dalam Mikrobiologi Kedokteran Jawetz. Edisi 23. Jakarta. EGC. 2004. Hal 504-505. 5. Justin W. A. Bendig. Serotype-specific detection of coxsackievirus a16 in clinical specimens by reverse transcription-nested pcr. Dalam Jurnal of clinical microbiology. Washington DC. Diakses dari http://jcm.asm.org/content/39/10/3690.full. 2001. Tanggal : 21 Maret 2014. 6. Brad S Graham. Edisi Mei 2013. Dermatologic Manifestations of Hand-Foot-andMouth Disease. Emedicine Medscape. 2013. Diakses dari :

http://emedicine.medscape.com/article/1132264-overview#showall 2013. Tanggal : 21 Maret 2014. 7. Gunawan Mega. Penyakit Flu Singapura. Yogyakarta: Jurnal Fakultas Farmasi USD. 2008.

10

You might also like