You are on page 1of 23

Seven Jumps Kasus 1 ASMA Naskah Kasus : Ny X (35 Tahun) datang dengan keluhan kesulitan menarik nafas atau

mengeluarkan nafas hingga perasaan nyeri pada seluruh dada dan nafas yang berbuyi. Klien sering membersihkan rumah tanpa menggunakan masker pelindung pernafasan. Pasien mendapatkan sakit seperti sudah 3 tahun sering mengalami dan gejala paling sering sesak nafas terjadi pada malam hari sebulan dua kali. Ri ayat keluarga! "r#khitis disangkal. TT$ %3&'(& mm)g! suhu 3(!5*+ nadi %%& ,'menit! RR 3& ,'menit! penggunaan #t#t bantu pernafasan (-)! r#n.hi /'/! hee0ing -'-! hasil pemeriksaan lab "T1 (/)! sian#sis (-)! k#njungti2a anemis (-'-)! ikterik /'/. Pemeriksaan sprimetri adanya peningkatan 34$% atau 3$+ sebanyak lebih dari 5&6. Pemeriksaan hitung jenis dan jumlah e#sin#fili meningkat dan adanya immun#gl#bulin 4 spesifik. Kesimpulan7 diagn#sis 1sma br#n.hial allergi sedang. Therapi d#kter7 8nhalasi k#rtik#ster#id 9&&/5&& mg! Nebuli0er 1g#nis "eta/5 d#sis 5!5 :5mg!. 8njeksi 1min#philin 5 X 5&& mg! ;ral7 <albutam#l 3 , = mg Identifikasi kata-kata sulit : %. "r#n.hitis 7

1dalah penyakit pernafasan #bstruktif yang sering di jumpai yang di sebabkan inflamasi pada br#nkus. Penyakit ini biasanya berkaitan dengan infeksi 2irus atau bakteri atau inhalasi iritan seperti asap r##k dan 0at/0at kimia yang ada di p#lusi udara.

2.

"T1

"akteri tahan asam adalah bakteri yang pada penge.atan >iehl/ Neelsen (>N) tetap mengikat arna pertama! tidak luntur #leh asam arna kedua. "akteri dan alk#h#l! sehingga tidak mampu mengikat dengan

tersebut ketika diamati diba ah mikr#sk#p tampak ber arna merah arna dasar biru muda. Terdapat lebih dari 5& spesies ?y.#ba.terium! antara lain banyak yang merupakan sapr#fit.

3.

<primetri

<pir#metri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur se.ara #byektif kapasitas'fungsi paru (2entilasi) pada pasien dengan indikasi medis. 1lat yang digunakan disebut spir#meter. Tujuan 7 / / mengukur 2#lume paru se.ara statis dan dinamik menilai perubahan atau gangguan pada faal paru

Prinsip spir#metri adalah mengukur ke.epatan perubahan 2#lume udara di paru/paru selama pernafasan yang dipaksakan atau disebut f#r.ed 2#lume .apa.ity (3$+). Pr#sedur yang paling umum digunakan adalah subyek menarik nafas se.ara maksimal dan menghembuskannya se.epat dan selengkap mungkin Nilai 3$+ dibandingkan terhadap nilai n#rmal dan nilai prediksi berdasarkan usia! tinggi badan dan jenis kelamin

=.

34$% atau 3$+

34$ adalah 2#lume udara yang dapat diekspirasi keluar paru dengan hembusan napas yang kuat! .epat dan tuntas setelah melakukan inspirasi sedalam/dalamnya. 34$% adalah 2#lume

ekspirasi paksa selama % detik. "iasanya nilai 34$% adalah sekitar 9&6! artinya! dalam keadaan n#rmal 9&6 udara yang dapat dipaksa keluar dari paru yang mengembang maksimum dapat dikeluarkan dalam % detik pertama. 5. 4#sin#fili 7

@enis sel darah putih yang dipr#duksi dalam sum/sum tulang dan membentuk satu sampai tiga persen dari jumlah sel darah putih A. 1sma "r#n.hial alergi 7

Pembahasan A. Anatomi dan Fisiolo i pe!nafasan )idung! mulut dan tengg#r#kanmerupakan bagian saluran nafas fungsinya adalah menghangatkan dan melembabkan udara yang di hirup agar sesuai dengan tubuh kita dan jiga menjaga agar paru/paru tidak menjadi kering. K#t#ran/k#t#ran yang ada di dara akan di saring!baik #leh bulu/bulu hidung atau #leh selaput lender yang selalu basah karena lender. Kemudian udara masuk melaluitengg#r#kan melalui laring! kemudian akan masuk melalui trakheadan segera ber.abang ke br#nkus kiri dan kanan! br#nkus ini akan ber.abang lebih ke.il menjadi br#nki#lus sampai br#nki#lus terminalis dan akan bermuara ke al2e#li. dalam al2e#li terdapat Pr#ses pertukaran gas antara +;5 dan ;5 #leh kapiler darah.()eru <undaru 5&&& ). ". #efinisi Asma 1sma adalah menykit pernafasan #bstruktif yang ditandai inflamasi saluran nafas dan spasme akut #t#t p#l#s br#nki#lus. K#ndisi ini menyebabkan pr#duksi mu.us yang berlebihan dan menumpuk!

penyumbatan udara! dan penurunan 2entilasi al2e#lus.(4li0abeth @.+#r in 5&&B ). 1sma adalah penyakit jalan nafas #bstruktif intermiten! refersibel dimana tra.hea dan br#n..i beresp#n dalam se.ara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. 1sama dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas yang mengakibatkan dipnea! batuk! dan mengi.("runner C <uddart 5&&5 ). 1sma merupakan penyakit saluran nafas yang ditandai #leh peningktan daya resp#nse per.abangan tra.he#br#n.hial terhadap berbagai jenis stimulus. Penyakit asma mempunyai manifestasi fisi#l#gi berbentuk penyempitan yang meluas pada saluran udara pernafasa yang dapat sembuh sp#ntan atau dengan terapi dan se.ara klinis ditandai dengan serangan mendadak seperti batuk!dispenia!serta mengi. (8sselbe.her!"raun akd dkk 5&&& ).

$. Klasifikasi Asma "erdasarkan penyebabnya! asma br#n.hial dapat di klasifikasikan menjadi 3 tipe yaitu 7 %. 1sma 1lergik Disebabkan #leh allergen atau allergen :alergen yang dikenal ' ( missal 7 serbuk sari! binatang!amarah! makanan dan jamur ).Kebanyakan allergen terdapat di udara dan musiman.Pasien dengan asma alergik biasanya memilikiri ayat keluarga yang alergik dan ri ayat medis dan masalalu! e.0ema atau rhinitis alergik. Pemajanan terhadap allergen men.etuskan serangan asma. 5. 1sma idi#patik

1sma ini tidak berhubungan dengan allergen spesifik. 3akt#r/ fakt#r seperti .#mmn .#ld! infeksi traktus respirat#rius! latihan em#si dan p#lutan lingkungan dapat men.etuskan serangan . 3. 1sma Eabungan 1dalah bentuk asma yang paling umum. 1sma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentk idi#patik.("runner C <uddart 5&&& ).

#. %tiolo i Asma "!on&hitis 1da beberapa hal yang merupakan fakt#r predisp#sisi dan presipitasi timbulnya serangan asma br#n.hial. %. 3akt#r Eenetik Eenetik Fang diturunkan adalah bakat alergi meskipun belum diketahui bagaimana.ara penurunannya. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyaikeluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakatalergi ini! penderita sangat mudah terkena penyakit asma br#nkhial jikaterpapar dengan fakt#r pen.etus. 5. 3akt#r Presipitasi a. 1lergen 1lergen dapat dibagi menjadi 3 jenis 7 %). 8nhalan! yang masuk melalui saluran pernapasan. +#nt#h7 debu!bulu binatang! serbuk bunga! sp#ra jamur! bakteri! dan p#lusi. 5). 8ngestan! yang masuk melalui mulut. +#nt#h7 makanan dan #bat/#batan.

3). K#ntaktan! yang masuk melalui k#ntak dengan kulit. +#nt#h7 perhiasan! l#gam! dan jam tangan. b. Perubahan +ua.a +ua.a lembab dan ha a pegunungan yang dingin sering mempengaruhiasma. Kadang/kadang serangan berhubungan dengan musim! sepertimusim hujan! musim kemarau! musim bunga. )al ini berhubungan denganarah angin! serbuk bunga! dan debu.

.. <tress <tress'gangguan em#si dapat menjadi pen.etus asma dan memperberatserangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan m#ti2asi untuk menyelesaikan masalah pribadinya karena jika stressnya belum diatasimaka gejala asmanya belum bisa di#bati. d. ;lah raga'akti2itas jasmani yang berat <ebagian besar penderita akan mendapat serangan juka melakukanakti2itas jasmani atau #lahraga yang berat. Gari .epat paling mudah menimbulkan serangan asma.

%. Manifestasi Klinis Eejala klinis asma klasik adalah serangan epis#di. akut! batuk! mengi! dan sesak nafas. 1 al serangan gejala tidak khas seperti rasa berat di dada dan asma alergik mungkin disertai pilek atau bersin. Pada mulanya batuk tanpa disertai se.ret tapi lama kelamaan akan mengeluarkan se.ret baik muk#id! putih kadang purulent.

Eejala klasik dari asma br#n.hial ini adalah sesak nafas! mengi ( hee0ing)! batuk dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri dada. <elain gejala di atas ada beberapa gejala yang menyertainya di antaranya 7Ta.hypnea! #rth#pnea! gelisah! diaph#resis! nyeri abd#men karena terlibat #t#t abd#men dalam pernafasn. Pada serangan lebih berat! gejala/gejala yang timbul makin banyak antara lain 7 silent .hest! sian#sis! gangguan kesadaran! hyperflasi dada! dan pernafasan .epat dan dangkal. 1sma seringkali terjadi pada malam hari.

F. Patofisiolo i Asma "!on&hial 1sma ditandai dengan k#ntraksi spasti. dari #t#t p#l#s br#nkhi#lus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensiti2itas br#nkhi#ulus terhadap benda/benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan .ara sebagai berikut 7 se#rang yang alergi mempunyai ke.enderungan untuk membentuk sejumlah antib#dy 8g 4 abn#rmal dalam jumlah besar dan antib#di ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma! antib#dy ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan br#khi#lus dan br#nkhus ke.il. "ila sese#rang menghirup alergen maka antib#dy 8g 4 #rang tersebut meningkat! alergen bereaksi dengan antib#di yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai ma.am 0at! diantaranya histamin! 0at anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leuk#trient)! fa.t#r kem#taktik e#sin#filik dan bradikinin.

4fek gabungan dari semua fakt#r/fakt#r ini akan menghasilkan adema l#kal pada dinding br#nkhi#ulus ke.il maupun sekresi mu.us yang kental dalam lumen br#nkhi#ulus dan spasme #t#t p#l#s br#nkhi#lus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma ! diameter br#nki#lus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi! karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar br#nki#lus. Karena br#nki#lus sudah tersumbat sebagian! maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan #bstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat! tetapi sekali/kali melakukan ekspirasi. )al ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsi#nal dan 2#lume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. )al ini bisa menyebabkan barrel .hest.

'. Path(a) Asma "!on&hial Ale! i

1lergi debu

?enghirup debu

8g4

8g4 melekat pada brh#nkhy#lus (sel mast)

"ereaksi dengan alergen

<el mast mengeluarkan histamin! 0at anti anafilsan!fakt#r 4#sin#filik dan bradikinin

?emi.u edema l#kal pada dinding brh#nky#lus - sekresi mukus kental

<umbatan pada br#nkhy#lus

Dispepnea

ekspirasi tinspirasi terlalu berat

?K7 nyeri akut

?k7 p#la nafas tidak efektif ?K 7 kebersihan jalan nafas tidak efektif

*. Penatalaksanaan Asma "!on&hial

Prinsip umum peng#batan asma br#n.hial adalah 7 %. ?enghilangkan #bstruksi jalan nafas dengan segara. 5. ?engenal dan menghindari fakt#/fakt#r yang dapat men.etuskan serangan asma 3. ?emberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma! baik peng#batannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan penng#batan yang diberikan dan bekerjasama dengan d#kter atau pera at yang mera atnnya. Peng#batan pada asma br#nkhial terbagi 5! yaitu7 %. Pen obatan non fa!makolo ik: a. ?emberikan penyuluhan b. ?enghindari fakt#r pen.etus .. Pemberian .airan d. 3isi#therapy e. "eri ;5 bila perlu. +. Pen obatan fa!makolo ik : "r#nk#dilat#r 7 #bat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 5 g#l#ngan 7 a. <impat#mimetik' andrenergik (1drenalin dan efedrin) Nama #bat 7 %. 5. 3. ;rsiprenalin (1lupent) 3en#ter#l (ber#te.) Terbutalin (bri.asma)

;bat/#bat g#l#ngan simpat#mimetik tersedia dalam bentuk tablet! sirup! suntikan dan sempr#tan. Fang berupa sempr#tan7 ?D8 (?etered d#se inhaler). 1da juga yang berbentuk bubuk halus yang dihirup ($ent#lin Diskhaler dan "ri.asma Turbuhaler) atau .airan br#n.#dilat#r (1lupent! "er#te.! bri2asma serts $ent#lin) yang #leh alat khusus diubah menjadi aer#s#l (partikel/partikel yang sangat halus ) untuk selanjutnya dihirup.

b. <antin (te#filin) Nama #bat 7 %. 5. 3. 1min#filin (1mi.am supp) 1min#filin (4uphilin Retard) Te#filin (1mile,)

4fek dari te#filin sama dengan #bat g#l#ngan simpat#mimetik! tetapi .ara kerjanya berbeda. <ehingga bila kedua #bat ini dik#mbinasikan efeknya saling memperkuat. +ara pemakaian 7 "entuk suntikan te#fillin ' amin#filin dipakai pada serangan asma akut! dan disuntikan perlahan/lahan langsung ke pembuluh darah. Karena sering merangsang lambung bentuk tablet atau sirupnya sebaiknya diminum sesudah makan. 8tulah sebabnya penderita yang mempunyai sakit lambung sebaiknya berhati/hati bila minum #bat ini. Te#filin ada juga dalam bentuk sup#sit#ria yang .ara pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. <up#sit#ria ini digunakan jika penderita karena sesuatu hal tidak dapat minum te#filin (misalnya muntah atau lambungnya kering).

I. Peme!iksaan Penun,an %. Pemeriksaan radi#l#gi Eambaran radi#l#gi pada asma pada umumnya n#rmal. Pada aktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru/paru yakni radi#lusen yang bertambah dan peleburan r#ngga inter.#stalis! serta diafragma yang menurun. 1kan tetapi bila terdapat k#mplikasi! maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut7 a. "ila disertai dengan br#nkitis! maka ber.ak/ber.ak di hilus akan bertambah. b. "ila terdapat k#mplikasi empisema (+;PD)! maka gambaran radi#lusen akan semakin bertambah.

.. "ila terdapat k#mplikasi! maka terdapat gambaran infiltrate pada paru d. Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis l#kal. e. "ila terjadi pneum#nia mediastinum! pneum#t#raks! dan pneum#perikardium! maka dapat dilihat bentuk gambaran radi#lusen pada paru/paru. 5. Pemeriksaan tes kulit Dilakukan untuk men.ari fakt#r alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang p#sitif pada asma. 3. 4lektr#kardi#grafi Eambaran elektr#kardi#grafi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 3 bagian! dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu 7 a. perubahan aksis jantung! yakni pada umumnya terjadi right a,is de2iasi dan .l#.k ise r#tati#n. b. Terdapatnya tanda/tanda hipertr#pi #t#t jantung! yakni terdapatnya R"" ( Right bundle bran.h bl#.k). .. Tanda/tanda h#p#ksemia! yakni terdapatnya sinus ta.hy.ardia! <$4<! dan $4< atau terjadinya depresi segmen <T negati2e. =. <.anning paru Dengan s.anning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bah a redistribusi udaraselama serangan asma tidak menyeluruh pada paru/ paru. 5. <pir#metri Hntuk menunjukkan adanya #bstruksi jalan nafas re2ersible! .ara yang paling .epat dan sederhana diagn#sis asma adalah melihat resp#n peng#batan dengan br#nk#dilat#r. Pemeriksaan spir#meter dilakukan sebelum dan sesudah pamberian br#nk#dilat#r aer#s#l (inhaler atau nebuli0er) g#l#ngan adrenergik. Peningkatan 34$%

atau 3$+ sebanyak lebih dari 5&6 menunjukkan diagn#sis asma. Tidak adanya resp#n aer#s#l br#nk#dilat#r lebih dari 5&6. Pemeriksaan spir#metri tidak saja penting untuk menegakkan diagn#sis tetapi juga penting untuk menilai berat #bstruksi dan efek peng#batan. "enyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spir#metrinya menunjukkan #bstruksi. J. Komplikasi "erbagai k#mplikasi yang mungkin timbul adalah 7 %. <tatus asmatikus 5. 1telektasis 3. )ip#ksemia =. Pneum#th#raks 5. 4mfisema

#afta! Pustaka "runner and <uddart. 5&&5. Keperawatan Medikal-Bedah 4disi 9 @ilid 8. @akarta 7 4E+. +#r in! 4li0abeth @. 5&&B. Buku Saku Patofisiologi. @akarta 7 4E+ D#.terman dan "ulle.hek.Nursing Invention Classifications (NIC ! 4diti#n =! Hnited <tates ;f 1meri.a7 ?#sby 4lse2eir1.adami. Press! 5&&=. 8sselbe.her! "raun akd dkk. 5&&&. !orrison" Prinsip-prinsip Il#u Pen$akit %ala#.$#lum 3.4d %3. @akarta 74E+ N1ND1 . 5&%= . %iagnosa Keperawatan . @akarta 7 4E+ Niluh Eede Fasin! 4ffendy +hristantie! 5&&3. Keperawatan Medikal Bedah. +etakan %. @akarta 7 4E+ ?aas! ?#rhead! @h#ns#ndan < ans#n. Nursing &ut Co#es (N&C ! Hnited <tates ;f 1meri.a7 ?#sby 4lse2eir1.adami. Press! 5&&=. <undan )eru. 5&&&. 's#a"'pa dan Bagai#ana Pengo(atan$a. +etakan ke 5. 4disi 888. @akarta7 3KH8

AS-*AN K%P%.A/A0AN PASI%N #%N'AN 'AN''-AN SIS0%M P%.NAFASAN : AS0*MA ".1NK*IA2 1. #ata Sub)ektif: %. 8dentitas Pasien Nama Hmur @enis Kelamin 1gama Pendidikan Pekerjaan 1lamat 7 Ny. X 7 35 tahun 7P 7 8slam 7/ 7/ 7/

Diagn#sa ?edis 7 1shma br#nkhial 5. Keluhan Htama Pasien mengeluh kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas hingga perasaan nyeri pada seluruh dada dan nafas yang berbunyi. 3. Ri ayat Kesehatan a) Ri ayat Kesehatan saat 8ni <aat dikaji pasien mengeluh kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas hingga perasaan nyeri pada seluruh dada dan nafas yang berbuyi. Dan di ba a ke R< X dengan TD %3&'(& mm)g! suhu 3(!5*+ nadi %%& ,'menit! RR 3& ,'menit! penggunaan #t#t bantu pernafasan (-)! r#n.hi /'/!

hee0ing -'-! hasil pemeriksaan lab "T1 (/)! sian#sis (-)! k#njungti2a anemis (-'-)! ikterik (/'/). b) Ri ayat Kesehatan Dulu <aat di kaji pasien mengataakan sering membersihkan rumah tanpa menggunakan masker pelindung pernafasan. Pasien mendapatkan sakit seperti sudah 3 tahun sering mengalami dan gejala paling sering sesak nafas terjadi pada malam hari sebulan dua kali. .) Ri ayat Kesehatan Keluarga <aat dikaji pasien mengatakan memiliki ri ayat "r#nkhitis disangkal

3. Fokus Pemenuhan Kebutuhan #asa! Manusia %. P#la #ksigenasi <ebelum sakit <aat dikaji 7/ 7 pasien kesusahan menarik napas

hingga terasa nyeri dada 5. P#la akti2itas <ebelum sakit 7 Pasien sering membersihkan rumah

tanpa menggunakan masker <aat dikaji sesak napas 3. Kebutuhan 8stirahat dan tidur <ebelum sakit 7/ 7 Tidak dapat berakti2itas karena

<aat dikaji

7 Pasien terganggu karena rasa nyeri

pada saat menarik napas sehingga sulit istirahat =. Kebutuhan rasa aman dan nyaman <ebelum sakit <aat dikaji 7/ 7 Pasien terganggu karena rasa nyeri

pada saat menarik napas

". #ata 1b,ektif: 1. Peme!iksaan Fisik %. Kepala 5. Rambut 3. ?ata =. Iajah 5. Telinga A. )idung (. ?ulut 9. Tengg#r#kan B. Geher 7 Dbn 7 Dbn 7 k#njungti2a anemis -'- (de,tra sinistra) 7 Dbn 7 Dbn 7 Dbn 7 Dbn 7 Dbn 7 ?enggunakan #t#t bantu napas (?.

stern#.leid#mast#ideus) %&. Th#ra, 8 7 ?enggunakan #t#t bantu pernafasan

P P 1 %%. 1bd#men 8 1 P P

7 1da nyeri tekan di dada 7 <#n#r 7 Ihee0ing (-)! r#n.hi (/)

7 <imetris! tanpa ada lesi 7 "ising usus Dbn (%5/5&,'menit) 7 Tidak ada nyeri tekan 7 Thympani

%5. 1danya sian#sis (-)

+. Peme!iksaan Penun,an %. Pemeriksaan <pir#metri 34$% meningkat 5&6 5. Pemeriksaan Gab#rat#rium "T1 (/) 3. Pemeriksaan hitung jenis dan jumlah e#sin#fili meningkat dan adanya immun#gl#bulin 4 spesifik 3. 0he!ap) 1bat %. 8nhalasi k#rtik#ster#id 9&& / 5&&& mg 5. Nebuli0er ag#nis beta 5 d#sis 5.5 / 5 mg 3. 8njeksi 1min#pilin 5 , 5&& mg =. <albutam#l 3,='#ral

$. Analisa #ata N# Tanggal'@am % Data 3#kus Ds7 pasien mengatakan kesulitan bernafas D#7 nafas berbunyi ( he0ing)! RR73&X'mnt! N7%%&,'mnt 4ti#l#gi Kesulitan menarik napas Pr#blem Eangguan p#la nafas

Ds7 P 7 nyeri jika bernafas J7 nyeri seperti di tusuk/tusuk R7 nyeri di seluruh dada <7 skala nyeri 5 T7 nyeri hilang timbul

1gen .idera bi#l#gis

Nyeri 1kut

kurang lebih %& menit sekali

D#7 pasien tampak menahan nyeri saat mengeluarkan napas. TD7 %3&'(&mmhg! N7 %%&,'mnt ! RR73&X'?NT <73(!5K+ 3 Ds7 pasien mengatakan belum mengetahui banyak tentang penyakitnya D#7 tampak bertanya kepada pera at tentang penyakitnya Kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita Defisit pengetahuan

#. Fokus Inte!vensi N# %. Diagn#sa Kepera atan Eangguan p#la nafas b.d kesulitan menarik napas N;+ 7 Respiratory Status (&=%5) Respirat#ry rate n#rmal (%A/ 5=) 8nter2ernsi N8+ Respiratory monitoring (335&) ?#nit#r Respirat#ry rate! kedalaman napas!dan usaha bernapas. ?#nit#r e,pansi

Nadi dalam batas n#rmal (A&/ %&&) )ilangnya suara hee0ing Tidak ada <ian#sis -

pernapasan dada. "erikan #ksigenasi yang adekuat K#lab#rasi pemberian nebu ag#nis dengan d#sis 5.5/5 mg K#lab#rasi pemberian inj.amin#philin 5,5&& mg K#lab#rasi pemberian salbutam#l 3,= per #ral

5.

Nyeri akut b.d ekspirasi pernapasan N;+ 7 Pain Level (5%&5) ?elap#rkan nyeri berkurang Nyeri berkurang bahkan hilang ?ampu mengenali nyeri (skala! intensitas! frekuensi dan tanda nyeri).

Pain Management (%5&&) Kaji skala nyeri se.ara k#mperhensif ( PJR<T) P#sisikan pasien senyaman mungkin K#ntr#l lingkungan yang dapat mempengaruhi timbulnya nyeri ( bising! ramai! dll) 1jarkan teknik n#n farmak#l#gis ( distraksi relaksasi) 1jarkan teknik napas dalam K#lab#rasi terapi pemberian analgetik.

3.

Defisit Pengetahuan b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya

Teaching: Disease process (5A&5) Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga

N;+ 7 Knowledge: Asthma Management ?engenali tanda dan gejala 1shma ?engenali pemi.u mun.ulnya ashma ?engetahui tindakan emergen.y saat timbulnya ashma

@elaskan pat#fisi#l#gi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan anat#mi dan fisi#l#gi dengan .ara yang tepat

Eambarkan pr#ses penyakit dengan tepat <ediakan bagi keluarga inf#rmasi tentang kemajuan pasien dengan .ara tepat

You might also like