You are on page 1of 25

Parity Progression Ratio

(PPR)

Parity Progression Ratio (PPR)


Suatu cara sederhana untuk melihat dinamika kelahiran
Dapat pula dikatakan sebagai: Suatu model pendekatan evaluasi kinerja program KB

Materi
1.Tujuan pemberian materi PPR 2. Apa yang dimaksud dengan PPR 3. Data yang dibutuhkan untuk menghitung PPR 4. Kelebihan 5. Keterbatasan 6. Manfaat 7. Contoh perhitungan

Tujuan Pemberian Materi


Secara umum bertujuan untuk memperluas wawasan evaluasi kinerja program KB dengan teknik analisis demografi memakai metode pengukuran yang lain Tujuan khusus: Memperkenalkan ukuran perilaku fertilitas selain TFR Memperkenalkan cara perhitungan PPR Menyajikan hasil analisis PPR menurut berbagai variabel penting seperti kel. umur, tempat tinggal, serta menurut perbedaan angka fertilitas/TFR antar propinsi Memberi masukan yang menyangkut implikasi kebijakan untuk mendukung kegiatan operasional

Apa yang dimaksud PPR


Parity Progression Ratio (PPR) sebagai salah satu instrumen analisis untuk mengkaji fertilitas melalui marital fertility Perbandingan antara jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita kawin yg mempunyai jumlah anak minimal n-1, berdasarkan kohor tertentu. Kohor tertentu adalah
Umur/kelompok umur yang sama Umur kawin yang sama tahun perkawinan yang sama

PPR berarti probabilitas menambah seorang anak untuk wanita kawin yang sudah mempunyai anak jumlah tertentu

Data yang dibutuhkan


Jumlah wanita kawin menurut kohor tertentu Jumlah anak lahir hidup menurut kohor Sumber data: - Sensus Penduduk - Survai (Susenas, SDKI) - Pendataan yang dilakukan oleh BKKBN

Kelebihan PPR
1 Lebih realistis dari TFR, karena dapat menggambarkan keadaan fertilitas PUS yang telah terjadi selama masa reproduksinya 2 Perhitungan PPR relatif mudah dan sederhana 3. Dapat menggunakan sampel yang relatif kecil, sehingga dapat dipakai untuk analisis keadaan di tingkat kabupaten

Keterbatasan PPR
Sangat tergantung dari kebenaran pelaporan jumlah anak yang pernah dilahirkan
dipengaruhi oleh pendidikan, program KB nasional

PPR kelompok perempuan yang umur muda (yang belum menyelesaikan rencana fertilitasnya), angka PPR nya bersifat labil
Hati-hati dalam analisa, terutama perbandingan dengan perempuan kawin yang secara programatik dianggap selesai menjalani masa reproduksi atau secara alami sudah selesai menjalani masa reproduksinya

Manfaat PPR
Untuk mengevaluasi perilaku reproduksi, termasuk efektifitas pelaksanaan program KB Angka PPR yang dihasilkan antar wilayah merupakan gambaran tentang seberapa jauh norma keluarga kecil telah diterima dalam masyarakat PPR dapat digunakan untuk melengkapi analisis TFR

Perhitungan dan analisa PPR


Langkah perhitungan PPR Contoh perhitungan PPR menurut kohor tertentu (mis. umur yang sama) Cara penyajian - tabel , grafik Analisis/interpretasi hasil perhitungan PPR

Langkah perhitungan PPR


Tentukan kohor yang akan digunakan Hitung jumlah wanita kawin menurut kohor berdasarkan jumlah anak lahir hidup yang dimiliki Bandingkan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n-1 berdasarkan kohor tersebut

Rumus PPR

k=nPk

PPR(n/n-1)= k=n-1Pk
Untuk n=1,2,3. k=n Pk= Jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n k=n-1Pk= jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n-1

Contoh menghitung PPR

Data daerah Tk II Mapolso:


Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur Anak Lahir Hidup


15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 Jumlah

5+ # wanita

320 300 410 535 450 470 380 2865

100 250 370 520 435 450 385 2510

50 240 360 490 440 330 400 2310

110 170 340 410 340 370 1740

120 220 230 350 360 1280

80 100 180 200 215 775

470 900 1510 2205 2145 2140 2110

Contoh menghitung PPR

Data daerah Tk II Mapolso:


Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur minimal jumlah Anak Lahir Hidup


15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

5+ jmlh wanita

470 900 1510 2205 2145 2140 2110

150 600 1100 1670 1695 1670 1730

50 350 730 1150 1260 1220 1345

110 370 660 820 890 945

200 320 410 550 575

470 900 80 1510 100 2205 180 2145 200 2140 215 2110

Contoh menghitung PPR Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur min. jumlah Anak Lahir Hidup

20-24

0 900

1 600
600/900

2 350
350/600

3 110
110/350

5+ jmlh wanita 900

PPR(20-24) = 0,66 = 0,58 30-34 2205 1670 1150


1670/2205 1150/1670

=0,31 660 320


660/1150 320/660

100
100/320

2205

PPR(30-34) =0,76 =0,69 45-49 2110 1730 1345


1730/2110 1345/1730

=0,57 =0,48 945 575


945/1345 575/945

=0,31 215 2110


215/575

PPR(45-49)

=0,82 =0,78

=0,70 =0,61

=0,37

Cara Membaca hasil


Min. jumlah ALH 1

2 3 PPR(20-24) 0,66 0,58 0,31 Dari semua wanita kawin kel. umur 20-24, PPR yg mempunyai anak min. 1 sebesar 66%, artinya dari semua wanita kawin berusia (20-24) ada 66% yang mempunyai anak min. 1, dan dari mereka yang mempunyai anak min.1 ada 58% yang mempunyai anak min.2, dan dari wanita yang mempunyai anak min.2 ada 31% yang mempunyai anak minimal 3 Kel umur (20-24) masih kel. umur muda, hati2 dalam analisanya karena belum selesai masa reproduksinya.

Lanjutan
Min.jumlah ALH 1 2 3 4 5+

PPR(30-34) 0,76 0,69 0,57 0,48 0,31 Dari wanita kawin kel.umur (30-34) tampak bahwa PPR yang mempunyai anak minimal 1 sebesar 76%, artinya 76% dari semua wanita kawin kel. umur 30-34 mempunyai anak minimal 1. Selanjutnya dari mereka yang mempunyai anak minimal 1 ada 69% yang mempunyai anak minimal 2, dan dari mereka yang mempunyai anak minimal 2 ada 57% telah mempunyai anak 3..dst

Bagaimana cara menyajikan PPR


PPR dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel atau Grafik garis Tampilan dalam bentuk tabel biasanya digunakan apabila PPR akan disajikan men. kohor tertentu secara lengkap Tampilan dalam bentuk grafik biasanya digunakan apabila nilai PPR menurut unit tertentu dalam kohor akan dibandingkan

Penyajian dalam Tabel


Tabel Parity Progression Ratio Menurut Kelompok Umur, Indonesia, Susenas 1999. Minimal Jumlah Anak Lahir Hidup Umur 1 2 3 4 5 6+
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 0.42 0,77 0,91 0,95 0,97 0,97 0,97 0,91 0,07 0,24 0,57 0,82 0,91 0,94 0,94 0,75 0,04 0,16 0,32 0,55 0,73 0,82 0,86 0,64 0,19 0,28 0,43 0,58 0,70 0,76 0,59 0,23 0,26 0,52 0,52 0,61 0,69 0,56 0,24 0,29 0,51 0,51 0,58 0,66 0,56

Indonesia

Beberapa contoh hasil analisa PPR

Analisa/interpretasi hasil perhitungan PPR


Aspek yang perlu diperhatikan dan diungkap dalam analisa :
Perilaku melahirkan menurut kohor
Setting sosial ekonomi wilayah dan tingkat modernisasi saat kohor itu mengarungi perjalanan reproduksi Dapat melihat pengaruh upaya pemerintah dalam pelaksanaan program KB kohor sebelum adanya program KB berbeda perilakunya dengan kohor sekarang

Contoh: Membandingkan PPR (15-49) Indonesia dengan


Sulsel dan Bali (Susenas 1999)

Min. Jumlah Anak Lahir Hidup 1 2


0.75 0.80 0.74

3
0.64 0.70 0.51

4
0.59 0.68 0.44

5
0.56 0.62 0.44

6+
0.56 0.58 0.40

Indo. 0.91 SulSel 0.90 Bali 0.93

PPR (30-34)th,Sensus71,80,90 dan Susenas99, Indonesia

1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1

0.95 0.95

0.91 0.82

0.88

0.88 0.83

0.73 0.62
0.55 0.43

0.76 0.68 0.61

0.54
0.4

0.49
0.37

0.44

71 80 90 99

Pola PPR kel umur 30-34 menurut Tempat Tinggal, Indonesia, Susenas 1999

1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0

0.96
0.94 0.79

0.84

0.57
0.51 0.38

0.46

Desa

0.41
0.37

0.39
0.32 Kota

6+

Jumlah Anak Lahir hidup

Beberapa Referensi PPR


1.Macquarie University School of Economic & Financial Studies : Estimating Parity Progression Ratios from Australian Official Statistics by A.H.Polard Research Paper no.78, April 1975 2.Studies in Family Planning Vol 25,No.6/part 1 Nov/Dec 1994, page 332.Using Parity-progression Ratios to Estimate the Effect of Female Sterilization on Fertility by Paul W. Stuup and Renee Samara 3.Population Studies: A Journal of Demography Period Parity Progression Measures of Fertility in China by Griffith Feeney and Jing Yuan Yu. 4.Demographic Analysis;Method, Result, Applications by Ronald Pressat

You might also like