You are on page 1of 13

PENDEKATAN DALAM ILMU

POLITIK

PENGANTAR ILMU POLITIK


Aditya Perdana
(aditya.perdana@ui.edu)
KONSEP DASAR DALAM ILMU
POLITIK
Kategori DEFINISI DEFINISI PENDEKATAN
Metodologi
Seharusnya  Klasik  Negara TRADISIONAL/
(ought to be)  Kelembagaan KENEGARAAN

 Kekuasaan  Kekuasaan
 Fungsional  Proses
Kenyataan  Konflik Pengambilan TINGKAH LAKU
(what it is) Keputusan
 Kebijaksanaan
Umum
 Distribusi Nilai
POLITIK ADALAH…..
DEFINISI UMUM POLITIK

PENGUASA


INTERAKSI  KEPUTUSAN  MENGIKAT KEBAIKAN BERSAMA


MASYARAKAT
BEBERAPA DEFINISI DALAM ILMU
POLITIK
 KEKUASAAN:UPAYA MEMPENGARUHI
ORANG ATAU LEMBAGA ATAU KELOMPOK
LAIN AGAR BERTINDAK/BERPIKIR SESUAI
DG KEINGINANNYA
 PENGARUH: bentuk lunak kekuasaan
 PERBEDAAN: (1).Bersifat psikologis; (2).
Berbentuk informal;(3). Lebih menyentuh
hati/perasaan; (4). Tanpa sanksi formal;
(5). Dampaknya sering tidak terasa.
 KEWENANGAN:hak berkuasa secara sah
 LEGITIMASI: pengakuan atas seseorang
atau lembaga
INTERAKSI DI DALAM KEKUASAAN

LEGITIMASI PENGARUH

MANIPULASI KEKUASAAN KEKUATAN

KEWENANGAN

RAKYAT RAKYAT RAKYAT


DEGRASI DALAM KEKUASAAN,
KEWENANGAN DAN LEGITIMASI
S UMB ER P ERALIHAN TIP E-TIP E

1. Paksaan 1. Otoriter/Totaliter
2. Normatif
3. Massa
4. Status Sosial
KEKUASAAN 5. Kualitas Pribadi 2. Otoriter Lunak atau Demokratis
6. Keahlian
7. Informasi
8. Kekayaan
9. Jabatan
1. Tradisi 1. Turun temurun
2. Normatif 2. Paksaan
KEWENANGAN 3. Kualitas Pribadi 3. Pemilihan
4. UU/Konstitusi
5. Keahlian
6. Kekayaan
1. Simbolis 1. Tradisional
2. Norma/Ideologi
LEGITIMASI 3. Kualitas Pribadi
2. Prosedural 4. Prosedural
5. Instrumental
3. Materiil
LEGITIMASI, KEWENANGAN DAN
KEKUASAAN
KRISIS LEGITIMASI = KRISIS
KEWENANGAN = KRISIS KEKUASAAN
SEBAB :
1. Sumber legitimasi/wewenang/kekuasaan
berubah
2. Perpecahan di tubuh pemegang legitimasi
3. Tidak mampu memenuhi janji
4. Perubahan penilaian (masyarakat) tentang
sumber legitimasi/wewenang
MEMAHAMI PENDEKATAN DALAM
POLITIK
 Aristoteles dan Plato : upaya (means) untuk mencapai
masyarakat yang baik
 Peter Merkl : a noble quest for a good order and
justice (usaha mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan
keadilan
 Peter Merkl : politik dapat menjelma menjadi a selfish
grab for power, glory and riches (suatu perebutan kekuasan,
kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan diri sendiri)
 Pengamatan terhadap kegiatan politik dilakukan dengan
berbagai cara tergantung dari pendekatan yang
dipergunakan.
 Vernon van Dyke : pendekatan (approach) adalah kriteria
untuk menyeleksi masalah dan data yang relevan.
 Pendekatan mencakup standar atau tolok ukur yang dipakai
untuk memilih masalah dan menentukan data mana yang
akan diteliti serta data mana yang akan dikesampingkan.
PENDEKATAN TRADISIONAL
 Negara menjadi fokus utama dengan
menonjolkan segi konstitusional dan
yuridis. Bahasan pendekatan ini
menyangkut misalnya : sifat UUD serta
kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan
lembaga-lembaga kenegaraan formal
seperti parlemen, badan yudikatif, badan
eksekutif dan sebagainya. Karenanya
disebut juga pendekatan institusional atau
legal-institusional.
PENDEKATAN PERILAKU
 Esensi kekuasaan adalah untuk kebijakan
umum
 tidak ada gunanya membahas lembaga-
lembaga formal karena bahasan itu tidak
banyak memberi informasi mengenai proses
politik yang sebenarnya. Lebih bermanfaat bagi
peneliti dan pemerhati politik untuk
mempelajari manusia itu sendiri serta perilaku
politiknya, sebagai gejala-gejala yang benar-
benar dapat diamati.
 Perilaku politik menampilkan regularities
(keteraturan)
PERBEDAAN DALAM DUA
PENDEKATAN
Para tradisionalis menekankan Para behavioralis menekankan

Nilai dan norma Fakta

Filsafat Penelitian empiris

Ilmu terapan Ilmu murni

Historis yuridis Sosiologis psikologis

Tidak kuantitatif Kuantitatif


PENDEKATAN PASCA TINGKAH
LAKU
 Reaksi ini terutama ditujukan kepada usaha untuk merubah
penelitian dan pendidikan Ilmu Politik menjadi suatu ilmu
pengetahuan murni sesuai dengan pola ilmu eksakta.
 dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan
kuantitatif, ilmu politik menjadi terlalu astbrak dan tidak
relevan terhadap masalah sosial yang dihadapi. Relevansi
lebih dianggap penting dari pada penelitian yang cermat.
 Karena penelitian dianggap terlalu abstrak, Ilmu Politik
kehilangan kontak dengan realitas sosial.
 Penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas Ilmu
Politik
 Para cendekiawan mempunyai tugas yang historis dan unik
untuk mengatasi msalah-masalah sosial.
 Cendekiawan harus action oriented.
 Cendekiawan tidak boleh menghindari perjuangan dan harus
turut mempolitisasi organisasi-organsisasi profesi dan
lembaga-lembaga ilmiah.
PENDEKATAN LAIN DALAM ILMU
POLITIK
 Neo-Marxis
- menekankan pada aspek komunisme
tanpa kekerasan dan juga tidak mendukung
kapitalisme
 Ketergantungan
- memposisikan hubungan antar negara
besar dan kecil
 Rational Choice
- pilihan-pilihan yang rasional dalam
pembuatan keputusan politik

You might also like