You are on page 1of 2

Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme.

Istilah celula digunakan pertama kali oleh Robert Hook pada tahun 1665. Hook menggunakan istilah tersebut untuk memberi nama pada ruang yang dibatasi oleh dinding yang dilihatnya pada gabus; kelak ia mengamati bahwa sel pada jaringan tumbuhan yang lain mengandung cairan / jus (Matzke, 1943). (Hal. 17) Komponen utama sel tumbuha ialah dinding sel, sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, aparatur Golgi, mitokondria, plastid, mikrobadan, ribosom, sferosrom, mikrotubula, vakuola dan zat-zat ergastik.(Hal. 19) Sitoplasma meliputi sebagian dari protoplas. Secara fisik sitoplasma merupakan zat kental yang lebih kurang transparan dalam cahaya tampak. Secara kimia struktur sitoplasma sangat kompleks, komponen utamanya ialah air (8590%). Aliran sitoplasma sering kali dapat dilihat pada sel hidup dengan bantuan mikroskop cahaya. Sitoplasma dipisahkan dari dinding sel oleh membran unit disebut plasmalema dan dari vakuola oleh membran unit lain. (Hal. 21) Umumnya nukleus berbentuk bola, namun bentuk-bentuk lain yang diamati juga. Nukleus sangat pekat, berstruktur granul dan fibril, dan tidak dibatasi oleh membran. Nukleus membawa informasi untuk protein sel di dalam DNAnya. (Hal.32) Adanya dinding pada sel tumbuhan membedakannya dari sel hewan. Dinding sel ditemukan pertama kali pada abad ke 17, yaitu sebelum dikenalnya protoplasma, dan mulai sejak itu banyak peneliti yang mempelajarinya. (Hal.45) (Fahn, 1965: Membran sering dikatakan bersifat semipermiabel, berarti molekul air dapat menembus membran tersebut, sedangkan bahan-bahan yang terlarut dalam air tersebut tidak dapat menembus membran tersebut. Fungsi membran pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organel sel.

Ada 4 teori untuk menjelaskan mengapa air lebih mudah menembus membrane dibandingkan dengan ion ata senyawa lainnya, yakni: (1) membran tersusun dari bahan yang lebih mudah berasosiasi dengan molekul air disbanding dengan senyawa lain yang terlarut dalam air, sehingga air akan lebih mudah menembus membrane, (2) Adanya gelembung udara yang mengisi celah-celah membrane. Molekul air merupakan senyawa yang mudah menguap, (3) Pada membrane terdapat pori-pori yang sangat kecil, membrane berfungsi sebagai saringan, (4) Air bergerak lebih cepat karena pergerakannya menembus

membrane tersebut disebabkan oleh difusi yang cepat pada bidang-temu antara air dalam pori membrane dengan cara sitoplasma. (Lakitan, 2012: 10-11)

You might also like