You are on page 1of 50

Modeong - 1

Oleh

Supardan Modeong, SH., MH.


HP. 08888045909 / 08888055212 / 081 22 47 99 46

Dosen STPDN/IPDN Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan, & Bantuan Hukum STPDN/IPDN

Modeong - 2

I.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Pembelajaran II. ASPEK HUKUM 1. Dasar Hukum Pembuatan Peraturan Per-UU-an 2. Hirarki Perundang-undangan 3. Kedudukan Keputusan Birokrasi & Peraturan Per-UU-an (TAP MPR III/2000) 4. Ciri-ciri Peraturan 5. Asas Hukum 6. Asas Per-UU-an (UU 10 / 2004) III. ASPEK TEORI 1. Konsepsi Peraturan Per-UU-an 2. Syarat Mutlak Pembentukan Peraturan Per-UU-an 3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik 4. Pengelompokan Materi Muatan Peraturan Per-UU-an IV. ASPEK TEKNIS 1. Pembentukan dan Penegakan Peraturan 2. Lembaga Penegak Hukum V. CONTOH FORMAT PRODUK HUKUM DAERAH

Modeong - 3

LIMA DASAR PEMIKIRAN OTDA : OTDA MERUPAKAN IMPLEMENTASI NKRI DEMOKRATISASI DI SEGALA BID. KEHIDUPAN ORIENTASI YANMAS, KEMANDIRIAN DAERAH MEMECAHKAN MASALAH DAERAH SENDIRI AKSENTUASI SUPREMASI HUKUM DALAM KERANGKA HUBUNGAN PEM.-AN BERETIKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN & KEMASYARAKATAN SEBAGAI KONTRIBUSI PERLINDUNGAN HAM

Modeong - 4

1. Tujuan Pembelajaran Umum, peserta dihrpkan dpt:

a. Memahami Landasan Per-UU-an; b. Memahami dimensi dlm Pembentukan Peraturan PerUU-an; dan c. Memahami aspek teknis Pembentukan Peraturan PerUU-an.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus, peserta dihrpkan mampu: a. Menyebutkan Asas Hukum & Per-UU-an; b. Menyebutkan jenis-jenis Peraturan Per-UU-an;dan c. Mampu membuat Draf RAPERDA dan RAPERDes yang baik;

Modeong - 5

Pasal 2 1. UUD 1945 2. TAP MPR 3. UNDANG-UNDANG 4. PERPU 5. PERATURAN PEMERINTAH 6. KEPRES 7. PERDA (Implisit PERDES)

1. UUD 1945 AMAND. 2. TAP MPR III/2000 3. UU 10/2004 4. UU 32/2004 5. Adat & Kebiasaan Kolektif

Pasal 4 (2)
(2) PERATURAN ATAU KEPUTUSAN M.A, BPK, MENTERI, BANK INDONESIA, LEMBAGA ATAU KOMISI YG SETINGKAT YG DIBENTUK PEMERINTAH TDK BOLEH BERTENTANGAN DGN KETENTUAN YG TERMUAT DLM TATA URUTAN PER-UU-AN INI.

Pasal 3
PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH DPRD PROV. & GUB. DISEBUT PERDA PROVINSI PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH DPRD KAB./KOTA DAN BUPATI/WALIKOTA. DISEBUT PERDA KABUPATEN/KOTA PERATURAN DAERAH YG DIBUAT OLEH BPD & KEPALA DESA DISEBUT PERATURAN DESA

Modeong - 6

2. Hirarki Perundang-undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan TAP MPRS XX/1966 Jo. TAP MPR V/1973 Jo. TAP MPR No. IX/MPR/1978 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. UUD 1945 TAP MPR UU / PERPU PP KEPPRES KEPMEN Kep. Kepala Lembaga Pemerintahan dan Departemen Kep. Dirjen Departemen Kep. Kepala Badan Negara Non Pemerintah yang dibentuk dengan UU. Perda. Tk. I Kep. KDH Tk. I Perda. Tk. II Kep. KDH Tk. II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. TAP MPR III/2000 (Pasal 2) + (Pasal 3) UUD 1945 TAP MPR UU PERPU PP KEPPRES PERDA UU. 10 TAHUN 2004 (Pasal 7) 1. 2. 3. 4. UUD 1945 UU / PERPU PP PERATURAN PRESIDEN 5. PERDA

10. 11. 12. 13.

1. UUD 1945 2. TAP MPR 3. UU 4. PERPU 5. PP 6. KEPPRES/PERPRES 7. PERDA

3. KEDUDUKAN KEPUTUSAN BIROKRASI & PERATURAN PER-UU-AN (TAP MPR III/2000)


NEGARA
KEBIJAKAN Pasal 2 Pasal 4

Modeong - 7

PERAT. PER-UU-AN UUD TAP MPR UU PERPU PP KEPPRES

PRESIDEN

PERAT. ADM. NEGARA

KEPPRES KPTS LEMTI NEG PERAT & KEPMEN KPTS BADAN NEG. KPTS KOMISI KPTS KDH/KADES
MA BPK

PERDA

4. CIRI-CIRI PERATURAN
REGELING 1. Materi muatan, umum (kriterium, semua orang, perlu pengaturan lanjut). 2. Batang tubuh diurai dalam pasal-pasal. BESCHIKKING

Modeong 8

1. Materi muatan, spesifik (konkrit, individual, final), tidak perlu pengaturan lanjut. 2. Batang tubuh diurai dalam diktum-diktum (PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dstnya). 3. Tidak boleh memuat ketentuan 3. Boleh memuat ketentuan pidana. pidana. 4. Sebutan subjek barang siapa / 4. Sebutan subjek sudah tertentu setiap orang 5. Dapat dijadikan obyek sengketa Tata Usaha Negara 5. Tidak dapat dijadikan obyek sengketa Tata Usaha Negara

Modeong - 9

Asas Inti (Nafas)

1. KEBENARAN 2. KEADILAN 3. KESUSILAAN


1. Lex Superiori Derogat Lex Antheriori 2. Lex Superiori Derogat Lex Inferiori 3. Lex Posteriori Derogat Lex Priori 4. Lex Specialis Derogat Lex Generalis 5. Mutatis Mutandis 6. Tidak berlaku surut 7. Egaliter/fatsun hukum

Asas Umum

Modeong - 10

(Lanjutan)
1. Hukum Asli Ibadah itu batal, sampai turun dalil yang membolehkan; 2. Hukum Asli segala sesuatu, adat dan pergaulan manusia itu boleh, sampai turun dalil yang membatalkannya; 3. Penentuan hukum halal dan hukum haram itu, adalah hak Allah semata; 4. Segala yang menuju pada keharaman, maka haramlah ia; 5. Kedaruratan membolehkan perbuatan yang asalnya dilarang; 6. Ikhwal yang halal tidak memerlukan yang haram; dan 7. Perubahan hukum dapat terjadi atas dasar perubahan keadaan dan zaman.

Asas khusus (NAD)

6. ASAS PER-UU-AN
(UU 10 / 2004)

Modeong - 11

Asas Pembentukan (Psl. 5):


kejelasan tujuan kelembagaan/organ pembentuk yang tepat kesesuaian jenis dan materi muatan dapat dilaksanakan kedayagunaan dan kehasilgunaan kejelasan rumusan keterbukaan

Asas Materi Muatan (Psl. 6):


pengayoman kemanusiaan kebangsaan kekeluargaan kenusantaraan ke-Bhineka Tunggal Ika-an keadilan kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan ketertiban dan kepastian hukum keseimbangan/keserasian/ keselarasan

Modeong 12

PERATURAN PER-UU-AN DAERAH


PERATURAN PER-UU-AN YG DIBTK ATAS PERSETUJUAN BERSAMA DPRD & KDH ATAU DIBTK OLEH SALAH SATU UNSUR PEM. -AN DRH ATAU DIBENTUK OLEH UNSUR PEM.-AN DESA

JENIS-JENIS PERATURAN PER-UU-AN DAERAH


PERDA PERATURAN KEPALA DAERAH KPTS DPRD KPTS PIMPINAN DPRD KPTS KDH DELEGASI PER-UU-AN PERATURAN DESA PERATURAN KADES KPTS. KADES

Modeong - 13

2. Syarat Mutlak Pembentukan Peraturan Per-UU-an


LANDASAN PERATURAN

Filosofis Sosiologis

Vertikal (Transedental) Horisontal (Humanistik) Pancasila


Pencapaian Kepentingan Hidup Mas. Mengubah Peradaban Mengubah Hukum yg Hidup Membentuk Masy. Indonesia yg Moderen

Yuridis

Kompetensi Taat Asas (Asas Hukum) Format Produk Hukum

Modeong - 14

3. Syarat Peraturan Per-UU-an yg Baik

ASAS FORMAL

1. Tujuan Pengaturan 2. Lembaga Pembentuk 3. Urgensi Pengaturan 4. Dapat dilaksanakan 5. Konsensus 1. Peristilahan yg konsisten 2. Struktur yg benar 3. Dapat dikenali 4. Persamaan 5. Kepastian Hukum 6. Pelaks. Huk. sesuai subyek

ASAS MATERIAL

4. Pengelompokan Materi Muatan Peraturan Per-UU-an

Modeong 15

A. NASIONAL & DAERAH


1. Ketentuan Umum 2. Substansi yang diatur 3. Ketentuan Sanksi/Pidana (relatif) 4. Ketentuan Peralihan (relatif) 5. Ketentuan Penutup B. 6. Lampiran

DESA
1. Ketentuan Umum 2. Substansi yang diatur 3. Ketentuan Peralihan (relatif) 4. Ketentuan Penutup 5. Lampiran

C. MODEL PENGELOMPOKAN
1. Bab, Pasal-pasal 2. Bab, Bagian, Pasal-pasal 3. Bab, Bagian, Paragraf, Pasal-pasal

Pola Kalimat Penunjukan Norma


Bunyi Pasal di Muka
Ketentuan rincian tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, diatur dengan Keputusan Bupati

Modeong - 16

Bunyi Pasal Selanjutnya

....sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......dimaksud dalam ayat (1) huruf a, pasal ini,...

Ketentuan .... sebagaimana dimaksud pada.... Ketentuan .... sebagaimana tersebut pada.... Ketentuan .... sebagaimana tersebut dalam.... Ketentuan .... sebagaimana dimaksud pada....

....sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......dimaksud pada ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana tersebut pada Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......tersebut pada ayat (1) huruf a, pasal ini,...

....sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......tersebut dalam ayat (1) huruf a, pasal ini,... ....sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, ......(untuk seterusnya gunakan kalimat)...sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huuf a,

Modeong-17

1. PEMBENTUKAN & PENEGAKAN PERATURAN


A. PEMBENTUKAN PERATURAN Pembentukan peraturan per-uu-an maupun peraturan adm. negara sbg pelaksanaan ketentuan peraturan per-uu-an dilakukan melalui tahapan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penggagasan; Pengayaan materi muatan; Sosialisasi/penyerapan aspirasi; Pembahasan; Penetapan; Pengundangan; dan Operasionalisasi norma.

Modeong-18

B. PENEGAKAN PERATURAN
Aspek penegakan peraturan meliputi juga pemberlakuan ketentuanketentuan yang ada di dalam peraturan per-uu-an bersangkutan. Misalnya pemberlakuan undang-undang dilakukan dengan 3 syarat secara alternatif, yaitu :
1. Jika disahkan oleh presiden (UU) atau ditetapkan oleh Kepala daerah (Perda), maka pemberlakuan peraturan Per-UU-an tersebut dimulai pada tgl pengundangannya; atau Jika tidak disahkan oleh presiden (UU) atau tidak ditetapkan oleh Kepala daerah (Perda), maka pemberlakuan peraturan PerUU-an tersebut dimulai pada saat setelah batas waktu pengesahan/penetapan (30 hari) lewat, atau setelah pencantuman pernyataan sah berlaku yang disyaratkan secara konstitusional.

2.

lanjutan

Modeong-19

3. Bunyi klausula pernyataan sah berlaku UU dan PERDA : a. menurut Pasal 38 ayat (3) UU No. 10 / 2004 UndangUndang ini dinyatakan sah berdasarkan Ketentuan Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pada tanggal . b. Menurut Pasal 144 ayat (5) UU No. 32/2004 Peratuarn Daerah ini sah, pada tanggal ..

Penegakan peraturan pada hakekatnya tidak saja dilakukan oleh penegak hukum melainkan juga oleh seluruh masy & komponen pemerintahan melalui langkah pelaksanaan isi ketentuan secara baik dan benar.

Modeong - 20

Apabila terjadi konflik dalam operasionalisasi norma, maka digunakan metode penafsiran hukum sebagai alat pemutus.

METODE

SPEKTRUM
1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

GRAMATIKAL OTENTIK (SAHIH) SISTEMATIK HISTORIS ANALOGIS ACONTRARIO TELEOLOGIS (KESRA) NASIONAL EKSTENSIF RESTRIKTIF PERBANDINGAN

PENINGKATAN KESRA PENGEMBANGAN DEMOKRATISASI PELAYANAN PRIMA PEMUPUKAN PRAKARSA PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN

Modeong-21

2. LEMBAGA PENEGAK HUKUM


Secara kelembagaan, lembaga penegak hukum dapat dirinci ke dalam : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. SATPOL Pamong Praja; Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); Lembaga Pengawas Fungsional; Kepolisian Negara; Kejaksaan Negeri; Timtas TIPIKOR; Komisi Pemberantasan Korupsi; Badan Pengawas Keuangan; Lembaga Pengawasan Politis; Lembaga Pengadilan; Lembaga Pemasyarakatan; dan Pengacara.

lanjutan

Modeong-22

Satpol Pamong Praja, bertugas membina ketentraman dan ketertiban masyarakat berdasarkan ketentuan PERDA dan Peraturan Per-UU-an di Daerah. Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelidiki/menyidik pelanggaran thd. peraturan di bidang kepegawaian. (PPNS), ketentuan bertugas Perda &

Lembaga Pengawas Fungsional, bertugas membimbing dan membina aparatur dalam penyelenggaraan administrasi keuangan, personil, dan aset Negara/ Daerah. Kepolisian Negara, bertugas menyelidiki dan menyidik pelanggaran thd. ketentuan peraturan Per-UU-an umumnya terutama mengenai kejahatan & pelanggaran di lapangan pidana umum, serta melakukan penuntutan dalam sidang pengadilan mengenai tindak pidana ringan mewakili Jaksa penuntut umum.

lanjutan

Modeong-23

Kejaksaan Negeri, bertugas menyelidiki dan menyidik pelanggaran thd. ketentuan peraturan per-uu-an khusus mengenai KKN, serta melakukan penuntutan dalam sidang pengadilan mengenai tindak pidana umumnya. TIMTAS TIPIKOR, bertugas memberantas tindak pidana korupsi di bawah pengendalian BASERKRIMPOL MABES POLRI.

Komisi Pemberantasan Korupsi, bertugas melakukan daya upaya pemberantasan korupsi yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Badan Pengawas Keuangan, bertugas melakukan audit dan verifikasi atas penggunaan uang negara oleh lembaga pemerintahan yang hasilnya diserahkan kepada DPR untuk ditindaklanjuti secara politis dan hal-hal yang terindikasi kuat mengandung perbuatan melawan hukum, diserahkan kepada kepolisian/kejaksaan untuk diproses secara hukum.

lanjutan

Modeong-24

Lembaga Pengawas Politis (DPR/DPRD), bertugas melakukan pengawasan politis terhadap pelaksanaan APBN/APBD, yang hasilnya dapat menggiring Presiden atau Kepala Daerah dalam proses hukum. Lembaga Pengadilan, bertugas mengadili pelanggaran hukum di tingkat pertama, tingkat banding, dan kasasi (kecuali butir 7) sebagai berikut :

1. Pengadilan umum (PN), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan perdata dan pidana; 2. Pengadilan khusus (PA), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan perdata yang merupakan sengketa perkawinan dan kewarisan bagi kalangan beragama Islam. Bagi kalangan beragama lainnya, sengketa yang sama diperiksa/diadili oleh PN; 3. Pengadilan khusus (PTUN), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan administrasi (TUN); 4. Pengadilan khusus militer (Mahkamah Militer), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan kemiliteran;

lanjutan

Modeong-25

5. Pengadilan khusus Niaga (Pengadilan Niaga), memeriksa/ mengadili pelanggaran di lapangan usaha perdagangan; 6. Pengadilan khusus Syariyah (Mahkamah Syariyah), memeriksa/mengadili pelanggaran di lapangan hukum Islam bagi pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah di Daerah Provinsi NAD; dan 7. Mahkamah Konstitusi, memeriksa/mengadili sengketa antar lembaga negara, serta uji material terhadap konstitusi dan Undang-Undang.

Lembaga Pemasyarakatan, bertugas Pengadilan di dalam Rumah Tahanan.

melaksanakan

hasil

putusan

Pengacara, bertugas memberikan nasihat hukum dan pembelaan terhadap pencari keadilan di luar dan di dalam sidang pengadilan.

Modeong -26

1. Format Peraturan Bersifat Mengatur (regeling)


a. Jenis Peraturan

JUDUL

b. Lingkup/Wilayah Berlaku c. Nomor & Tahun d. Nama Peraturan

II

FRASE PEMBUKA PERATURAN

a. Landasan Filosofi Vertikal b. Jabatan Pembentuk Peraturan

III

KONSIDERAN POKOK PIKIRAN

a. Landasan Filosofis
Latar Belakang Pembuatan Peraturan b. Landasan Sosiologis c. Landasan Yuridis

Modeong 27

IV

KONSIDERAN DASAR HUKUM

Peraturan Terkait

a. Judul, No., & Thn Pratrn Per-UUan b. Lembaran/Berita Negara/Daerah (Thn & No.)

FRASE PERSETUJUAN BERSAMA

a. Landasan Filosofi Horisontal


b. Memutuskan

VI

PENETAPAN JENIS & NAMA PERATURAN

Pembukaan Batang Tubuh Peraturan

a. Materi Muatan

VII

BATANG TUBUH PERATURAN

b. Ketentuan Sanksi

c. Ketentuan Peralihan
d. Ketentuan Penutup

Modeong 28

a. Delegasi Pengaturan

VIII KETENTUAN PENUTUP

b. Masa Mulai Berlaku c. Perintah Pengundangan a. Kota Tempat Penetapan

IX

PROSESI PENETAPAN

b. Tanggal Penetapan c. Pejabat yang Menetapkan a. Kota Tempat Pengundangan

PROSESI PENGUNDANGAN PERNYATAAN BERLAKU SAH

b. Tanggal Pengundangan c. Pejabat yang Mengundangkan a. Menurut UUD 1945

XI

b. Menurut UU 32/2004
a. Lembaran Negara/Daerah

XII

TEMPAT PENGUNDANGAN

b. Berita Negara/Daerah c. Tahun & Nomor

Modeong 29

2. Format Peraturan Bersifat Ketetapan (beschikking)


a. Jenis Peraturan

JUDUL

b. Lingkup/Wilayah Berlaku c. Nomor & Tahun d. Nama Peraturan

II

a. Presiden

JABATAN PEMBENTUK PERATURAN

b. Menteri

c. Kepala Daerah

III

KONSIDERAN POKOK PIKIRAN

a. Landasan Filosofis
Latar Belakang Pembuatan Peraturan b. Landasan Sosiologis c. Landasan Yuridis

Modeong 30

IV

KONSIDERAN DASAR HUKUM MEMUTUSKAN PENETAPAN JENIS & NAMA PERATURAN

Peraturan Terkait

a. Judul, No., & Thn Peratrn Per-UU-an Peratrn Adm. Neg.

V VI

1. Legitimasi/ Kewenangan a. Materi Muatan

2. Tugas/Hak & Kewajiban 3. Mata Anggaran

VII

BATANG TUBUH PERATURAN

b. Mulai Berlaku Peratrn

c. Jaminan Perlind. HAM

Modeong 31

a. Kota Tempat Penetapan

VIII

PROSESI PENETAPAN

b. Tanggal Penetapan c. Pejabat yang Menetapkan

a. Pengawasan

IX

TEMBUSAN KOORDINASI

Instansi Terkait

b. Pelaksanaan
c. Anggaran

Modeong 32

3. Kerangka Perda yg ditetapkan (ditandatangani) KDH


PERATURAN DAERAH . (nama Daerah Otonom) NOMOR . TAHUN
TENTANG (Nama Peraturan) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA * (Jabatan Kepala Daerah) a. bahwa ........ (landasan filosofis) .............. b. bahwa ........ (landasan sosiologis) ........... c. bahwa ........ (landasan yuridis) ................

Menimbang

Mengingat

1. ................... (Undang-undang) ................. 2. ................... (PP, Keppres, Perda).............


Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH . (daerah) dan GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA (daerah)

Menetapkan :

MEMUTUSKAN PERATURAN DAERAH . (nama Daerah).... TENTANG . (nama Perda) ............

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. ........... (istilah, ungkapan, sebutan, singkatan); 2. Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah (Prop./Kab./Kota).., adalah Pemerintah (Prop./Kab./Kota nama daerah)...;

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Modeong 33

... BAB II, judul, pasal, ayat (batang tubuh) ... BAB . KETENTUAN PENUTUP Pasal

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah . (nama daerah)......... Ditetapkan di (nama kota).....** pada tanggal .

Diundangkan di(nama kota) pada tanggal SEKRETARIS DAERAH..(nama daerah), .(tanda tangan) (nama)

(Jabatan Kepala Daerah)..., . (tanda tangan) ..... (nama)

LEMBARAN DAERAH. (nama daerah) TAHUN NOMOR

4. Kerangka PERDA yg TIDAK ditetapkan (tidak ditandatangani) KDH


PERATURAN DAERAH . (nama Daerah Otonom) NOMOR . TAHUN TENTANG (Nama Peraturan) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA * (Jabatan Kepala Daerah) a. bahwa ........ (landasan filosofis) .............. b. bahwa ........ (landasan sosiologis) ........... c. bahwa ........ (landasan yuridis) ................ 1. ................... (Undang-undang) ................. 2. ................... (PP, Keppres, Perda)............. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH . (daerah) dan GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA (daerah) Menetapkan :

Modeong 34

Menimbang

Mengingat

MEMUTUSKAN PERATURAN DAERAH . (nama Daerah).... TENTANG . (nama Perda) ............

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. ........... (istilah, ungkapan, sebutan, singkatan); 2. Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah (Prop./Kab./Kota).., adalah Pemerintah (Prop./Kab./Kota nama daerah)...;

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Modeong 35

... BAB II, judul, pasal, ayat (batang tubuh) ... BAB . KETENTUAN PENUTUP Pasal

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah . (nama daerah)......... Ditetapkan di (nama kota).....** pada tanggal . (Jabatan Kepala Daerah)..., . (tanda tangan) ..... (nama)

Diundangkan di(nama kota) pada tanggal SEKRETARIS DAERAH..(nama daerah), .(tanda tangan) (nama)

Peraturan Daerah ini dinyatakan sah pada tanggal..... LEMBARAN DAERAH. (nama daerah) TAHUN NOMOR

Modeong 37

NASKAH AKADEMIS PANDANGAN DPRD KABUPATEN / KOTA ........................... TERHADAP DRAF RAPERDA INISIATIF EKSEKUTIF RAPERDA .........................................
NO 1 LOKASI KOREKSI 2 DRAF ASLI 3 PERBAIKAN 4 ALASAN 5

Modeong 38

NASKAH AKADEMIS PANDANGAN DPRD KABUPATEN BELITUNG TIMUR TERHADAP DRAF RAPERDA INISIATIF EKSEKUTIF XX. RAPERDA ORGANISASI KECAMATAN
NO 1
1 Judul

LOKASI KOREKSI 2

DRAF ASLI 3
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN

PERBAIKAN 4
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR.TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA ORGANISASI KECAMATAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR

ALASAN 5
1.Teori perundang-undangan mengajarkan bahwa judul harus singkat, kalimatnya sempurna, dan mampu menggambarkan substansi yang akan diatur. 2. Bunyi judul RAPERDA draf asli eksekutif pada kolom 3, tidak sempurna. Kepentingan menggambarkan substansi yang diatur dalam batang tubuh tidak tercapai oleh karena hanya aspek organisasi (struktur) saja yang digambarkan oleh judul tersebut, padahal substansi yang diatur ada 3 aspek, yaitu aspek pembentukan, organisasi, dan tata kerja, oleh karena itu kalimat judul perlu dilengkapi dengan menambahkan kata PEMBENTUKAN dan kata TATA KERJA. 3. Selengkapnya bunyi judul yang disarankan adalah seperti tertuang dalam kolom 4.

Frase Landasan Filosofi Vertikal


Jabatan pembentuk peraturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI BELITUNG TIMUR

1. Tanda baca koma (,) di belakang tulisan nama jabatan Bupati Belitung Timur, tidak diperlukan 2. Ditinjau dari aspek kaidah bahasa, kehadiran tanda baca koma (,) diakhir tulisan tersebut tidak mempunyai pengaruh makna apapun.

Modeong-39

RIWAYAT HIDUP PENYAJI


A. Identitas
N a m a : SUPARDAN MODEONG, SH., MH NIP : 010 096 061 Tutuyan Bolaang Mongondow - Sulawesi Utara 18 Desember 1953 - Dosen Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) / Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) - Lawyer Lektor Kepala/Direktur Lembaga Konsultasi, Pengaduan dan Bantuan Hukum STPDN/IPDN - DEPDAGRI 1. Komplek Departemen Luar Negeri 74 Blok E No. 1 Pondok Aren-Tangerang-Banten Fax.(021) 7356235 2. Komplek Dosen STPDN Blok D No. 9 Jatinangor Sumedang Jawa Barat Tilp. (022) 7797896 HP. 08888-045-909 / 08888-055-212 / 081-22-47-99-46 3. Vila Bintaro Regensi Blok A II No. 18 Jl. Irian I Bintaro Pondok Aren Tangerang, Tilp. 021-74864324

Tmpt_Lahir : Tgl_Lahir : Pekerjaan :

Jabatan Alamat

: :

B. Riwayat Pendidikan

Modeong-40

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

SD Kristen II Kotamobagu (Sulut) 1964 SD Islam Cokroaminoto Tutuyan (Sulut) 1967 SLTP (PGAN 4 THN) Tahun 1971 Kotamobagu (Sulut) 1971 SLTA (PGAN 6 THN) Tahun 1973 Manado (Sulut) 1973 Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (Jakarta) 1973-1976 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta 1987 S2 Pascasarjana UNPAD Bandung (BKU Ilmu Hukum Ketatanegaraan) S2 Pascasarjana MAPD STPDN Jatinangor (Magister Administrasi Pemerintahan Daerah)

C. Riwayat Pekerjaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Modeong-41

PNS Pada Pemda DKI Jakarta (1979 1990); Dosen APDN Nasional (1990 1992) Dosen STPDN (1992 - sekarang); Anggota Senat Perguruan Tinggi STPDN (1995 2001); Tim Pusat Reformasi Hukum Pascasarjana UNPAD untuk Wanhankamnas dan Komnas HAM di bawah bimbingan Prof. DR. H Sri Sumantri Martosuwignjo (1997); Tim Konsultan pada Pusat Kajian Kepemimpinan Pemerintahan STPDN (1999 sekarang); Komisi Disiplin STPDN (2000 sekarang); Sekretaris Pusat Kajian Hukum dan Perundang-undangan STPDN (2001 2002); Direktur Pusat Kajian Hukum dan Perundang-undnagan STPDN (2003); Direktur Lembaga Konsultasi Pengaduan dan Bantuan Hukum STPDN / IPDN (2004 sekarang) Peneliti Penyesuaian, Perbaikan Pembuatan Perda Kabupaten Bekasi (1999); Peneliti Penyusunan Mekanisme Tatanan Pemerintahan Kabupaten Bekasi (1999); Konsultan Pengkaji Peraturan Perundang-undangan untuk Kadin Provinsi Sulut (2001); Senior partner/spesialis perundang-undangan untuk program bantuan Lembaga Donor Internasional JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY bekerjasama dengan DEPDAGRI (2003 sekarang);

C. Riwayat Pekerjaan
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30. 31.

Modeong-42

Konseptor Draft PP. tentang Pola Kerjasama Daerah (2000); Konseptor Draft PP. tentang Pengelolaan Kawasan Khusus (2000); Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Nabire Irian Jaya (2000); Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Minahasa Sulut (2000); Konseptor Rancangan Perda Tasikmalaya Jabar (2000); Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Kutai Timur Kaltim (2001); Konseptor Rancangan Perda Kabupaten Kutai Barat Kaltim (2001); Konseptor Raperda Eksekutif Kabupaten Kutai Barat (2002); Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Barito Utara (2001 2002); Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Bulungan (2002); Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Indramayu (2002); Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Jembrana Bali (2002); Konseptor Raperda DPRD Provinsi Sumatera Selatan (2001); Konseptor Raperda DPRD Kabupaten Bangka (2002); Konseptor Revisi Perubahan UU No. 22 Tahun 1999 (2001); Penyaji materi Teknik Pembuatan Peraturan Daerah dalam Seminar DPRD & Perangkat Daerah Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan (2000); Penyaji materi Peran Dunia Usaha dalam Penyusunan Kebijakan Daerah dalam Rapat Tahunan Pengurus Kadin Provinsi Sulut (2000); Penyaji materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar DPRD & Perangkat Daerah di Kotamobagu Bolaang Mongondow Sulut (2000);

.......Riwayat Pekerjaan (lanjutan)


32.

Modeong-43

Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Pulau Jawa yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Kemang Jakarta tanggal 20 sd. 25 Januari 2003;
Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Pulau Sumatera yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Beach Pangeran Padang Sumatera Barat tanggal 3 sd. 8 Februari 2003; Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dan Work Shop Legal Drafting dalam DIKLAT LEGISLATIVE COURSE bagi Pimpinan DPRD se-Kalimantan, se-Sulawesi, se-NTB, seMaluku, dan se-Papua yang diadakan oleh Badan Diklat DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) di Hotel Country Inn Makassar Sulawesi Selatan tanggal 17 sd. 22 Februari 2003;

33.

34.

D. Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. DPRD Kab. Banyuasin Sumatera Selatan (2000); DPRD Kab. Waykanan Sumatera Selatan (2000); DPRD Kab. Musi Rawas Sumatera Selatan (2000); DPRD Kabupaten Bangka (2000); DPRD Kabupaten Lampung Barat (2001); DPRD Lampung Timur (2001); DPRD Kota Pangkal Pinang (2001); DPRD Kabupaten Riau Kepulauan (2001); DPRD Kota Batam (2001); DPRD Kabupaten Lebak (2000); DPRD Kota Cilegon (2000); DPRD Kabupaten Kuningan (2000); DPRD Kabupaten Purwakarta (2000); DPRD Kabupaten Indramayu (2000); DPRD Kabupaten Majalengka (2000); DPRD Kabupaten Sumedang (2000); DPRD Kabupaten Purworejo Jateng (2000); DPRD Kabupaten Sidoarjo Jatim (2000); DPRD Jembrana Bali (2000); DPRD Provinsi NTB (2000); DPRD Kota Mataram NTB (2000); DPRD Kabupaten Lombok Tengah di Mataram (2000); DPRD Kabupaten Lombok Barat di Mataram (2000);

Modeong-44

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) :


24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. DPRD Kabupaten Lombok Timur di Mataram (2000); DPRD Kabupaten Dompu di Mataram (2000); DPRD Kota Bima di Mataram (2000); DPRD Kabupaten Sumbawa di Mataram (2000); DPRD Kota Manado SULUT (2000); DPRD Kota Bitung SULUT (2000); DPRD Kabupaten Sangihe & Talaud SULUT (2000); DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow SULUT (2000); DPRD Kabupaten Minahasa SULUT (2000); DPRD Kabupaten Gorontalo SULUT (2000); DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim (2000); DPRD Kabupaten Kutai Timur Kaltim (2001); DPRD Kabupaten Nunukan Kaltim (2001); DPRD Kabupaten Barito Utara Kaltim (2001); DPRD Kota Tarakan Kaltim (2001); DPRD Kabupaten Kutai Barat Kaltim (2001); DPRD Kabupaten Garut Jabar (2001); DPRD Kabupaten Karimun (2001); DPRD Kabupaten Lampung Utara (2001); DPRD Kabupaten Ogan Komiring Ilir (2001); DPRD Provinsi Gorontalo (2001); DPRD Kabupaten Bualemo Gorontalo (2001); DPRD Kabupaten Bulungan Kaltim (2001);

Modeong-45

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) :


47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.

Modeong-46

56.
57. 58.

DPRD Provinsi Sumatera Selatan (2001); DPRD Kabupaten Lampung Utara (2001). DPRD Kabupaten Jembrana Bali (2002). DPRD Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Hotel Garuda Yogyakarta (2003); DPRD Kabupaten Penajam Kaltim (2003); DPRD dan Eksekutif Kabupaten Prabumulih Sumsel (Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, 2003) DPRD dan Eksekutif Kota Mojokerto di Hotel Utami Surabaya, 11 Maret 2003; Pimpinan dan Anggota DPRD se-Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Hotel Bidakara, Jakarta, 13 Maret 2003; Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya di Hotel Panghegar, Bandung, 21 Maret 2003/pagi; Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara di Hotel Safari Garden, Cisarua Bogor, 21 Maret 2003/sore; DPRD se Indonesia yang diselenggarakan oleh LSM LFAPD di Hotel Ibis Jakarta (2004); Workshop Penyelenggaraan Pemerintahan bagi Anggota DPRD Periode 2004 2009 & Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara kerjasama dengan Lembaga Pengkajian STPDN, Savoy Homann, 16 Juli 2005.

.......Penyaji Materi Teknik Pembuatan PERDA pada (lanjutan) :


58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.

Modeong-47

DPRD Kabupaten Kendari di Hotel savoy Homan Bandung (2004); DPRD Kabupaten Tabalong - Kalimantan Selatan di Hotel Kedaton Bandung (2004); DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow di Hotel Kedaton Bandung (2004); DPRD Kabupaten Tabanan Bali di Hotel Prianger (2004); DPRD Kabupaten se-Indonesia di Hotel Savoy Homann Bandung (April 2005); Kepala Biro Hukum Provinsi, Kabag Hukum Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, di INNA KUTA BEACH BALI, 26-28 April 2005; DPRD Prov., Kab./Kota se-Indonesia di Hotel Savoy Homann Bdg (3 Mei 2005); DPRD Kota Banjarmasin di Hotel Savoy Homann Bandung (16 - 18 Mei 2005); DPRD dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota Hotel Jayakarta Jakarta (18 Mei 2005) DPRD dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota Hotel Kedaton Bandung (20 Mei 2005) DPRD Kota Tarakan di Hotel Savoy Homann Bandung (26 Mei 2005) DPRD Kabupaten Bangka Tengah Hotel Savoy Homann Bandung (27 Mei 2005)

E.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Penyaji materi SUSDUK MPR, DPR, DPD, dan DPRD dalam pembekalan pada :

Modeong-48

DPRD se Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Radin Ancol Jakarta (2004); DPRD se Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Mercuri Jl. Hayam Wuruk Jakarta (2004); DPRD se Indonesia hasil Pemilu 2004 di Hotel Jayakarta Jakarta (2004); DPRD se Sumatera Utara hasil Pemilu 2004 di Hotel Garuda Medan (13 17 Desember 2004); Penyaji Materi Hubungan Kerjasama antara Kecamatan dan Desa dalam Orientasi Tugas dan Fungsi Camat se-Indonesia di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Jawa Barat, 29 Maret 2003; Penyaji Materi Hubungan Kerjasama antara Kecamatan dan Desa dalam Orientasi Tugas dan Fungsi Camat se-Indonesia di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Jawa Barat, 4 April 2003; Penyaji Materi Wacana Pembentukan PERDA tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, bagi DPRD Kabupaten Nunukan, di Hotel Papandayan Bandung, 13 Agustus 2003; Penyaji Materi Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan dari Bupati / Walikota kepada Camat dan dari Camat kepada Lurah, bagi para Asisten, Kabag, dan Camat Gabungan se-Indonesia, di Hotel Savoi Homan Bandung, 28 Agustus 2003; Penyaji materi Teknik Penyusunan Peraturan Daerah berbasis Lingkungan Hidup di hadapan Pejabat Eselon III dan IV se Indonesia yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor dan Depdagri, di Hotel Safari Garden Puncak Bogor (2004); Penyaji materi Penegakan Peraturan Perundang-undangan dalam TOT Widyaiswara Calon Penatar Camat se-Indonesia di Hotel Bidakara Jakarta (2005); Penyaji materi Teknik Rekrutmen dan Peran Tenaga Ahli DPRD bagi DPRD dan Sekretaris Dewan Kabupaten Batu (Sumut), Kabupaten Berau (Katim), dan Kabupaten Morowali (Sulteng) di Hotel Ibis Kemayoran, Jakarta (24-03-2005); dan Penyaji materi Teknik Legislatif bagi Karo Hukum, Kabag Hukum, dan Sekretaris DPRD seluruh Indonesia yang diadakan oleh Depdagri di Hotel Jayakarta, Jakarta (30 03 2005). Penyaji materi Kode Etik MPR, DPR, DPD, dan DPRD dalam Workshop Optimalisasi Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Bagi anggota DPRD Kota Bau-Bau di Hotel Kedaton-Bandung (25 27 April 2005);

F. Pengalaman seminar (Seminar Terakhir) :

Modeong-49

1. Penyaji Materi Pengaturan Kebijaksanaan Daerah dan Demokrasi dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, diselenggarakan oleh LSM KOMPAD di Makasar (2000); 2. Penyaji Materi Teknik Pembuatan Peraturan Daerah, diselenggarakan oleh DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Mataram (2000); 3. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar Nasional dalam rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah, diselenggarakan oleh BPHN Departemen Kehakiman dan HAM di Hotel Sahid Jaya Jakarta (2001); 4. Penyaji Materi Teknik Perundang-undangan dalam Seminar Nasional dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah, diselenggarakan oleh Departemen Kehutanan di Hotel Indonesia Jakarta (2001); 5. Penyaji materi Analisis Penegakan Hukum bagi para Widyaiswara untuk melatih para Camat seIndonesia di Hotel Ibis Mangga Dua Jakarta (17 Mei 2005 / pagi); 6. Penyaji materi Legal Drafting (Workshop) bagi anggota DPRD dan pejabat PEMDA se-Indonesia di Hotel Jayarkarta (17 Mei 2005 / sore); 7. Penyaji materi Teknik Rekruitmen Tenaga Ahli DPRD bagi anggota DPRD, Sekwan dan Pejabat Pemda se-Indonesia diselenggarakan oleh Lembaga Fasilitasi pelatihan dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (LFPPAD) di Hotel Ibis Kemayoran Jakarta (21 Mei 2005). 8. Penyaji materi Analisis Penegakan Peraturan Perundang-undangan di hadapan para Widyaiswara Provinsi se-Indonesia, diselenggarakan oleh DEPDAGRI bekerjasama dengan JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA), di Hotel Qualty Jakarta, (2 Agustus 2005)

Pengalaman seminar (Seminar Terakhir) (Lanjutan):


9.

Modeong-50

Penyaji Materi Teknik Penyusunan & Penegakan Peraturan Per-UU-an Daerah, pada Lokakarya Forum Lingkungan DPRD Provinsi Jawa Barat, Hotel Panghegar Bandung, 13 Agustus 2005;

10. Penyaji Materi Teknik Penyusunan & Penegakan Peraturan Per-UU-an Daerah, pada Lokakarya Pemberdayaan dan Optimalisasi bagi Anggota DPRD Kota Bandarlampung Angkatan I, Hotel Savoy Homann-Bandung, 20 Agustus 2005;
11. Penyaji Materi PP No. 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, di depan DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Hotel Kedaton-Bandung, 27 Agustus 2005. 12. Penyaji Materi Teknik Penyusunan Peraturan Daerah, di depan DPRD Kabupaten Kutai Barat, diselenggarakan oleh LP2D, Hotel Majesti-Bandung, 10 September 2005 13. Penyaji Materi Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, di depan DPRD Kabupaten Tarakan, diselenggarakan oleh Badan Diklat, Hotel , Jakarta, 14 September 2005

G. Buku & Modul :

Modeong-47

1. Teori dan Praktek Penyusunan Peraturan, Perundang-undangan Tingkat Daerah (Penerbit : PT. Tintamas Indonesia cetakan Pertama, 2001); 2. Hubungan Kerjasama Kecamatan dan Desa (Penerbit PT. Al Qaprin, Bandung, 2002); 3. Teknik Perundang-undangan di Indonesia (Penerbit PT. Perca Jakarta, 2003); 4. Modul Teknik Perundang-undangan (Penerbit PT. Tintamas Indonesia, 2004). 5. Legal Drafting berporos Hukum Humanis Partisipatoris (Penerbit PT. Perca Jakarta, 2004).

You might also like