You are on page 1of 20

KASUS ANTENATAL III

KASUS ANTENATAL III


Pasien usia 24 tahun, G2P1001 datang ke klinik atenatal dam dilayani oleh seorang bidan. Riwayat obstetri yang dikemukakan menunjukkan bahwa pada kehamilan pertrama yang bersangkutan pernah menjalani persalinan seksio sesar pada kehamilan aterm akibat partus tak maju. Yang bersangkutan merasa pasti dengan infromasi HPHT yang diberikannya dan berdasarkan perhitungan usia kehamilan saat ini adalah 14 minggu. Pada pemeriksaan palpasi, teraba TFU berada pertenghan antara pusat dan tepi atas simfisi yang kurang lebih setara dengan kehamilan 16 mingggu,

Wanita, 24 th G2P1001

Datang ke bidan

ANAMNESIS : -R.obstetri anak pertama aterm, SC akibat partus tak maju ?? - HPHT usia kehamilan 14 minggu Riw. Kelahiran anak 1 : BB lahir

PEM. PENUNJANG -USG - Glukosa sewaktu - TTGO

PEMERIKSAAN FISIK -Timbang BB, TB - Ukur TD - Leopold - palpasi TFU berada antara pusat dan tepi atas simfisis (usia kehamilan 16 minggu)

Anamnesis tambahn - Riw. alergi - Riw. medikasi -Riw. Pembedahan : selain sc? - Riw. sosial: kebiasaan merokok? - Riw. penyakit dalam keluarga?

PEMERIKSAAN FISIK

Berdasarkan HPHT usia kehamilan 14 minggu

Kemungkinan Janin besar (Makrosomia)

Diabetes gestasional

Palpasi TFU berada antara pusat dan tepi atas simfisis (usia kehamilan 16 minggu)
Pengukuran panggul (pelvimetri)

Riwayat Partus tak Maju

Kelainan Power, Passage, Passanger

VT

Curiga CPD

PEMERIKSAAN LAB
Kadar Hb Tes urin DM (ketonuria) Kadar glukosa darah puasa <105 mg/dl, 2 jam sesudah makan <120 mg/dl

PEMERIKSAAN USG
Bisa dimulai pada usia kehamilan antara 11-12 minggu Pemeriksaan USG pada kehamilan 18-22 minggu untuk memastikan adanya kehamilan, lokais kantung gestasi, taksiran kehamilan, menyingkirkan kehamilan mola hidatidosa, menyingkirkan kemungkinan kembar, menentukan lokasi plasenta, skrining kelainan kongenital

Pelvimetri radiologis diameter transversal pintu atas dandiameter antar spina iskhiadik berbahaya untuk janin CT-SCAN/MRI mengurangi pajanan radiasi pada bayi, lebih mudah, pengukuran lebih akurat, biaya mahal.

DEFINISI PARTUS TAK MAJU

Partus tak maju adalah persalinan yang tidak berlangsung secara efektif pada persalinan spontan/ dengan induksi dimana kemajuan dilatasi servik dan atau desensus janin tidak terjadi atau berlangsung tidak normal. (dr. Bambang Widjanarko SpOG, 2009)

ETIOLOGI PARTUS TAK MAJU

3 Faktor Utama Kelainan Power, Passage, Passanger

Kelainan kekuatan ibu (his)

Inersia uteri hipotonik Inersia uteri hipertonik

Kelainan jalan lahir

Kelainan bentuk tulang panggul Kelainan ukuran tulang panggul

Tidak terjadi putaran paksi Kelainan dalam bentuk, ukuran, Presentasi muka & dahi letak janin Distosia bahu Letak lintang Letak sungsang Tali pusat pendek/melilit di leher janin Kelainan anatomik : hidrosefalus, tumor abdomen, ascites

Penanganan
Kelainan kekuatan ibu (his)
Inersia uteri hipotonik
Keadaan umum harsu diperbaiki (gizi pasien) Evaluasi kemajuan persalinan 12 jam kemudian VT Jika pembukaan <3 cm porsio tebal >1 cm penderita diistirahatkan, berikan sedativ (untuk tidur) Jika setelah 12 jam berikutnya ada his tanpa kemajuna persalinan ketuban dipecahkan dan his diperbaiki dengan infus pitosin Persalinan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah prognosis janin baik

Inersia uteri hipertonik


Pemberian sedative dan obat bersifat tokolitik (menekan kontraksi uterus) agar kontraksi uterus hilang dan diharapkan timbul his normal DJJ harus tetap di evaluasi

Bila gagal lakukan Sectio Cesarea

CEPHALO PELVIC DISTORSIA


Diagnosis CPD adalah keadaan dimana kepala bayi dianggap terlalu besar untuk melewati panggul wanita tersebut.

Panggul sempit, janin besar

CPD

DISTOSIA selama persalinan

PENATALAKSANAAN CPD
1. Percobaan persalinan TRIAL OF LABOUR Setelah dilakukan penilaian uk.panggul serta hub.kepala dan panggul diperkirakan persalinan per vaginam (his, daya akomodasi, moulage hanya dapat diketahui setelah persalinan). Persalinan hanya dapat dilakukan pada letak belakang kepala. Ketentuan lainnya tidak boleh lebih dari 42 minggu karena kepala janin bertambah besar sukar tejadi moulage dan disfungsi plasenta janin shg penyulit persalinan.

Janin besar sulit lahir karena bahu beasar lakukan epiostomi mediolateral yang cukup luas. TEST OF LABOUR Merupakan fase akhir dari trial of labour karena baru dimulai pada pembukaan lengkap dan berakhir 2 jam kemudian jarang digunakan kematian tinggi pada anak. Keberhasilan persalinan percobaan anak lahir spontan/vaginam, atau ekstraksi dengan keadaaan ibu dan anak baik

Percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak/kurang sekali kemjuannya dan keadaan ibu dan anak kurang baik. Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah namun kepla tidak masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik dan forcep gagal SECTIO CESAR

Kelainan bentuk, ukuran, letak janin Tidak terjadi putaran paksi dalam memepersulit jalan persalinan SC Presentasi muka & dahi Jika tidak ada perubahan presentasi SC Distosia bahu Wood-screw manouver, bila tidak berhasil mematahkan klavikula janin Letak lintang SC Letak sungsang Jika plasenta menutupi jalan lahir SC Syarat partus per vaginam pada sungsang : tidak CPD, janin tidak besar, tidak ada kelainan jalan lahir. Tali pusat pendek/melilit di leher janin Konfirmasi USG jk (+) SC Kelainan anatomik : hidrosefalus, tumor abdomen, ascites Persalinan dilakukan cesar

DM GESTASIONAL
Secara klinis diagnosis DM dapat dilakukan oleh adanya gejala yang khas, yaitu : rasa haus berlebihan, sering kencing, sering mengalami infeksi berulang, berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

DM gestasional

FAKTOR RISIKO : Ibu yang mengalami beberapa kali keguguran R. Melahirkan bayi meninggal R. Melahirkan bayi dengan cacat bawaan R melahirkan bayi >4000 gr ibu >30 th R. Dm pada kehamilan sebelumnyA

Diagnosis DM dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu ; 1. Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L ) 2. Glukosa plasma puasa > 126 mg/dl (7,0 mmol/L) 3. Kadar glukosa plasma 2 jam setelah beban glukosa 75 gram yaitu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)

PENATALAKSANAAN
Pantau glukosa darah minimal 2 kali seminggu Kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih serimng lagi saat mendekati persalinan Mengukur TFU Mendengarkan DJJ USG, KTG Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia kehamilan 36 minggu Makrosmia PJT dan gawat janin indikasi SC Janin sehat lahir aterm dengan persalinan biasa. Ibu DM tidak perlu dirawat jika diabetesnya terkendali, namun perhatikan gerak janin (normal >20 kali/12 jam) Bila perlu terminasi kehamilan lakukan amniosintesis untuk memastikan kematangan janin (uk < 38 minggu) Kehamilan DM berkomplikasi rawat sejak UK 34 minggu dan biasanya memerlukan insulin

INDIKASI SECTIO CESAREA

1. PERSALINAN MACET

2. GAWAT JANIN

3. KELAINAN LETAK JANIN

4. PERSALINAN BEKAS OPERASI CESAR

Kunjungan Ante Natal Care


1 Tes kehamilan (Kehamilan muda) 2 28 minggu 3 32 mng 4 Kehamilan aterm

Kehamilan 0-32 mng tiap 4 mng


Jadi Pasien ini melakukan kunjungan kembali 4 mng lagi 24 mng Kehamilan 32-36 mng tiap 2 mng Kehamilan > 36 mng tiap 1 mng

Pemeriksaan ANC Lanjutan


Timbang BB Ukur Tekanan Darah Ukur Tinggi Fundus Uteri Pem. Presentasi & Posisi Janin (Leopold 1-4) Hitung frekuensi & pola detik jantung janin Pem. Kadar Hb Pem. Glukosa Pem. Protein urin

You might also like