You are on page 1of 2

Kedaulatan Pangan dan Implementasinya di Civitas Akademika Serta Masyarakat

Kedaulatan pangan bisa kita artikan sebagai kebebasan dan kekuasaan rakyat serta komunitasnya untuk menuntut dan mewujudkan hak untuk mendapatkan produksi pangan sendiri dan tindakan melawan kekuasaan perusahaan-perusahaan serta kekuatan lainnya yang merusak sistem produksi pangan rakyat melalui investasi, perdagangan, serta alat kebijakan lainnya. Sungguh memang ironis jika kita melihat wilayah Indonesia yang katanya negara agraris dimana tanahnya luas, subur dan hasil pangannya melimpah namun apa jadinya jika pangan kita selalu mengimpor dari luar negri. Apa petani Indonesia memang sudah tidak sanggup lagi untuk mencukupi kebutuhan pangan negara sendiri ? atau cara penanganannya dari pemerintahnya yang kurang terstruktur ? Pangan sangat penting bagi kehidupan, karenanya hak atas pangan merupakan perluasan dari hak asasi manusia paling mendasar untuk hidup. Mengartikan dan meluruskan perjuangan rakyat terhadap kebijakan pangan dan pertanian adalah salah satu tujuan dari perjuangan dari kedaulatan pangan. Pangan dan pertanian merupakan hak dasar dan kedaulatan pangan menuntut agar kebijakan perdagangan bebas yang mengijinkan perusahaan-perusahaan memegang kendali atas pertanian dan pangan dibatalkan. Kebijakan pertanian dan pangan harus bertujuan untuk mewujudkan produksi pangan yang dapat mencukupi kebutuhan sendiri melalui produsen pangan dalam negri khususnya kaum tani dan nelayan. Memprioritaskan produksi pangan dalam negri akan menambah pendapatan rakyat, sekaligus melawan pertanian dan perikanan korporasi yang berorientasi ekspor. Dimana dapat menyebabkan rakyat petani dan nelayan kehilangan pendapatan secara masif dan menyeret rakyat ke dalam penghisapan industri pangan yang berorientasi ekspor. Selain itu untuk menjamin stok pangan, mengamankan sumber daya untuk produksi pangan, melakukan distribusi yang adil, serta manajemen yang berbasis dan dikontrol oleh komunitas. Memberikan prioritas pada produser pangan skala kecil dan mencegah kepemilikan serta penguasaan koorporasi atas produksi dan sumberdayanya. Jika kita amati semakin hari ketahan pangan Indonesia semakin melemah dan mengalami ketidakjelasan. Petani-petani Indonesia semakin sedikit karena pemerintah yang kurang memperdulikannya. Lahan sawah yang mulai sempit karena banyaknya pabrik-pabrik maupun bangunan yang menggusur lahan persawahan Indonesia dimana hal tersebut sangat mempengaruhi produksi pangan Indonesia. Wilayah Indonesia mempunyai hamparan tanah yang subur seharusnya pemerintah dan petani bisa mencukupi kebutuhan pangan Indonesia bukan hanya fokus pada impor dari negara lain. Pemerintah seharusnya sadar akan hal ini karena masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan dan semestinya pemerintah segera bekerjasama dengan petani Indonesia untuk mamanfaatkan lahan-lahan pertanian Indonesia secara maksimal. Jangan hanya mementingkan kepentingan individu saja tapi pemerintah harus lebih memperhatikan nasib petani Indonesia bahkan nelayan Indonesia juga. Boleh dibilang petani dan nelayan Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan dimana seharusnya mereka bisa hidup layak dengan sumber daya alam yang sangat melimpah. Tidak heran jika banyak masyarakat khususnya petani dan nelayan yang melakukan aksi untuk mendapatkan hak-hak mereka,selain itu karena semakin banyaknya bahan pangan yang mengimpor dari negri tetangga dan lebih parahnya lagi tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang masih kekurangan pangan dan kekurangan gizi.

Harapan kedepannya masyarakat Indonesia tidak mengalami kekurangan pangan maupun kekurangan gizi, bisa mencukupi kebutuhan pangan sendiri dan tidak lagi bergantung dari bahan impor. Lebih memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal dan memperluas lahan pertanian Indonesia. Selain itu sarjana-sarjana pertanian maupun perikanan bisa menciptakan atau membuat hasil pertanian maupun perikanan unggul, dimana bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Maaf kalau essaynya tidak sesuai dengan tema ,,,

You might also like