You are on page 1of 4

Diabetes Melitus

Oleh Kelompok III 1. Anastasia Cinthia Uly 2. Clara riska 3. Fetricia Manik 4. Hagai feby valentina 5. Liobani grazia 6. Marselina indrawati 7. Novtarina sitanggang 8. Riska nita 2012-52-004 2012-52-010 2012-52-018 2012-52-024 2012-52-030 2012-52-035 2012-52-039 2012-52-045

9. Theresia luciani kurniangsih 2012-52-051

Diabetes Melitus
Definisi Diabtes melitus adalah kelainan genetik dan non genetik dengan ciri insufisiensi insulin dalam sirkulasi, gula darah tinggi, glikogenesis berkurang. Penderita diabetes melitus tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadi kelebihan gula darah dalam tubuh Etiologi 1. Adanya kerusakan sebagian kecil dan sebagian besar sel-sel beta langerans dalam kelenjar pankreas yang bekerja menghasilkan insulin. 2. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan menyusui bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin (hipoinsulin) yang mengakibatkan hiperglikemia atau DM dalam kehamilan. 3. Penyebab genetik atau faktor keturunan 4. Virus dan bakteri 5. Bahan toksin atau beracun. 6. Nutrsi

Tanda dan Gejala Sering kencing pada malam hari (polyuria) Selalu merasa haus (polydipsia) Selalu merasa lapar (polyfagia) Selalu merasa lelah/kekurangan energi Infeksi di kulit Penglihatan menjadi kabur Peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah Glukosa dalam urine

Penanganan 1. Medik secara umum Bekerja sama dengan ahli penyakit dalam Diabetes diet Pemberian insulin Skrinning diabetes melitus

Obstetrik Penanganan berdasarkan pertimbangan beratnya penyakit, lamanya di derita, umur, riwayat persalinan yang lalu dan ada tidaknya komplikasi. 2. Antepartum Pemeriksaan ANC secara teratur Memantau pertumbuhan janin secara berkala (USG) Memperkirakan maturitas (kematangan) paru-paru janin (amniosintesis) apabila ada rencana terminasi (SC) 3. Persalinan 4. Nifas Konseling pemberian ASI yang dapat memperbaiki kontrol kadar gula darah Merencanakan penggunaan kontrasepsi. Tidak ada pembatasan Monitor denyut jantung janin dengan baik (elektrotokokardiogram) Diabetes berat dengan komplikasi dan riwayat persalinan yang buruk dianjurkan untuk SC lebih dini. Pemberian analgesia epidural Kontrol infus (dextrose 10 % 500 ml+KCL 20 mmol/liter)

penggunan kontrasepsi hormonal. Skrining diabetes secara berkala. Pada ibu SC berikan antibiotik Pemeriksaan ulang setelah 6 minggu

5. Neonatus Bayi dengan ibu DM sering menderita hipoglikemia yaitu kadar glukose darah kurang dari 45ml/dL (2,6 mmol/L)

Penanganan 1. Glukose darah kurang dari 25mg/dL (1,1mmol/L) (tanda hipoglikemi) Pasang jalur IV belum terpasang Berikan glukose 10% 2mml/kg secara IV bolus pelan dalam 5 menit Infus glukose 10% sesuai kebutuhan rumatan Periksa kadar glukose darah 1 jam setelah bolus glukose dan kemudian tiap 3 jam Anjurkan ibu menyusui. Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan asi perah dengan menggunakan salah 1 alternatif cara pemberiaan minum. Bila kemampuan minum bayi meningkat turunkan pemberian cairan infus dan setiap hari secara bertahap. Jangan menghentikan cairan infus glukose secara tiba-tiba

2. Glukosa darah 25 mg/dL ( 1,1 mmol/L) sampai 45mg/dL ( 2,6 mmol/L)( tanpa tanda hipoglekimia) Anjurkan ibu menyusui. Bila bayi tidk dapat menyusu, berikan ASI perah dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Pantau tanda hipoglikemia dan bila dijumpai tanda tersebut tangani seperti tersebut diatas. Periksa kadar glukasa darah dalam 3 jam atau sebelum pemberian minum berikutnya

You might also like