Professional Documents
Culture Documents
1. PROAKTIF
DEFINISI
sebagai sikap untuk bertindak tanpa perlu ada stimulan terlebih dahulu dalam menyikapi setiap situasi yang memerlukan tindakan dan perlakuan (treatment) sebagai sikap penuh tanggung 'a(ab dalam beru)ap dan bertindak sebagai sikap untuk berpegang teguh pada 'an'i dan ke(a'iban sebagai insan kereta api sebagai sikap untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan beker'a sesuai keahlian yang dibutuhkan dengan bela'ar tiada henti sebagai sikap untuk selalu berkreasi dalam berpikir dan bertindak. tidak sepenuhnya kaku dalam memahami suatu pers/alan sebagai sikap berusaha melakukan ter/b/san baru dan berin/2asi yang mendukung keberhasilan perusahaan sebagai sikap berusaha untuk beker'a /ptimal dengan menun'ukkan kepia(aian dan pr/6esi/nalisme sebagai sikap berusahamen)apai atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. 4edangkan e6isien diartikan sebagai sikap untuk berusaha agar mampu mendayagunakan biaya. (aktu dan berbagai sumber daya lain se)ara tepat guna dan hemat. dengan men'amin mutu hasil ker'a yang lebih baik sebagai sikap men'un'ung tinggi semangat beker'a bersama guna men)apai tu'uan perusahaan sebagai kepemimpinan dem/kratis yang melayani ba(ahan sebagai +en'adikan disiplin dan ketepatan terhadap peraturan serta penga(asan sebagai )iri khas insan Kereta Api sebagai men'adikan 6alsa6ah /rganisasi sebagai dasar dalam setiap sikap dan tindakan sebagai e6ekti6 dalam melakukan k/munikasi dengan sesama insan Kereta Api serta dengan pelanggan sebagai keyakinan yang kuat untuk senantiasa berprestasi dan men'adi lebih baik setiap saat sebagai sikap terbuka dan berprasangka baik dalam penyelesaian suatu masalah sebagai sikap men'un'ung tinggi nilai<nilai persamaan
-. KR!ATIF
9. K!R%A4A+A 1:. K!P!+I+PI"A" !F!KTIF 11. 8I4IP5I" 8A" IROKRA4I (;I!RARK;I) 12. K!%!5A4A" FA54AFA; 1*. !F!KTIFITA4 KO+$"IKA4I 1,. !RPR!4TA4I 1-. T!R $KA ($+PA" A5IK) 10. !#A5IT!R
sebagai sikap berusaha untuk melayani pelanggan dengan tulus ikhlas dan meyakininya sebagai bagian dari ibadah sebagai sikap berusaha untuk men'adikan pelanggan sebagai 6/kus utama dalam setiap melakukan peker'aan sebagai bersikap ramah dan berusaha untuk menyenangkan pelanggan dalam melayani sebagai sikap berusaha untuk . men'adikan keselamatan men'adi 6akt/r penting dalam melayani pelanggan sebagai sikap berusaha untuk peduli terhadap lingkungan yang bersih. sehat dan meminimalisir pen)emaran sebagai sikap berusaha untuk peka terhadap k/ndisi lingkungan dan masyarakat sekitar Kereta Api sebagai sikap berusaha untuk peduli terhadap lingkungan yang bersih. sehat dan meminimalisir pen)emaran
17. P!R;ATIA" K!PA8A KO"4$+!" 19. RA+A; 2:. +!"#$TA+AKA" K!4!5A+ATA" 21. P!8$5I 22. R!4PO"4IF 2*. T!RP!R>A=A (KR!8I !5)
TAHAP I
(1-) Terbuka ($mpan alik) (19) Ramah (22) Resp/nsi6 (1) Pr/akti6 (13) Tulus +elayani (17) Perhatian kepada k/nsumen (2) ertanggung'a(ab (3) Pr/6esi/nal (9) Ker'asama (10) !galiter (*) K/mitmen (7) !6ekti6 dan !6isien (2) ertanggung'a(ab (3) Pr/6esi/nal (7) !6ekti6 dan !6isien
KINERJA UTAMA
(*) Kepuasan (*) Kepuasan
(*) K/mitmen (3) Pr/6esi/nal (1) Pr/akti6 (0) In/2ati6 (11) 8isiplin dan r/krasi (;ierarki) (,) K/mpeten (1,) +en'adi lebih baik ( erprestasi) (*) K/mitmen (11) 8isiplin dan r/krasi (;ierarki) (3) Pr/6esi/nal (11) 8isiplin dan r/krasi (;ierarki) (2:) +engutamakan Keselamatan
RELA
TAHAP I
(1:) Kepemimpinan !6ekti6
KINERJA UTAMA
(1) Keselamatan (2) &aktu (*) Kepuasan (1) Keselamatan (2) &aktu (*) Kepuasan (1) Keselamatan (2) &aktu (*) Kepuasan (1) Keselamatan (2) &aktu (*) Kepuasan (1) Keselamatan (2) &aktu (*) Kepuasan
(21) Peduli
IMPLEMENTASI GCM (GOOD COORPORATE MANAGEMENT) TERHADAP GCG (GOOD COORPORATE GOVERNANCE)
GCM
1. PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI: 1.Penyusunan struktur /rganisasi harus disesuaikan dengan pr/sesbisnis dan perkembangan perusahaan dengan mengutamakan prinsip e6ekti2itas dan e6isiensi 2. Pelaksanaan Restrukturisasi Perusahaan harus diikuti dengan pr/ses bisnis Perusahaan yang e6ekti6 dan e6isien. *. Pelaksanaan Restrukturisasi Perusahaan harus memperhatikan dapaknya terhadap Pega(ai. 2. PELIMPAHAN KEWENANGAN ? 1.8alam melakukan hubungan dengan pihak ekstern yang dilak<sanakan /leh 8irekturAPe'abat terkait khususnya menyangkut k/ntrak. ker'asama dan atau menghadiri rapat<rapat dengan pihak ekstern (pemda. 8epartemen terkait. 8PRA8PR8 maupun lembaga lainnya). perlu diatur ketentuan mengenai pemberi kuasa dari 8irektur $tama (sesuai ketentuan Anggaran 8asar Perusahaan) kepada pelimpahan ke(enangan harus dibuat erita A)ara Pelimpahan Ke(enangan. 2.8irekturAPe'abat terkait tersebut.
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(2) &aktu
(2) &aktu
(1) Keselamatan
(*) Kepuasan
GCM
3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM : 1. 8alam rangka pemenuhan kebutuhan pega(ai. perusahaan harus memberikan kesempatan ker'a yang sama terhadap tenaga 2er'a tanpa memperhatikan latar belakang. etnik. agama. 'enis kelamin. usia serta )a)at tubuh yang dimiliki sese/rang dan atau keadaan khusus lanilla yang dilindungi /leh undang<undang. 2.Keseluruhan pr/ses seleksi Rekrutmen Pega(ai harus sudah diselesaikan dalam (aktu paling lama - bulan dan apabila dipandang perlu dalam pelaksanaannya baik untuk keseluruhan tapan seleksi maupun pada salah satu tahapan seleksi dapat melibatkan pihak ketiga yang )/mpeten dengan pendamping ()/unter part) dari unit 2er'a yang terkait sesuai k/mpetensinya. *. #una menghindari k/n6lik kepentingan dan praktek<prakK/l/si dan "ep/tisme. maka pega(aiAPe'abat yang ditun'uk dalam Panitia Rekrutmen Pega(ai. apabila ternyata teradapat Pelamar yang memiliki pertalian keluarga dan atau kerabat. baik karena hubungan daah atau hubungan perka(inan. maka harus mengundurkan diri dari kepanitiaan. ,. +ana'emen harus menetapkan system pemeberian sangsi terhadap Pega(aiAPe'abat yang men/lak dan atau atasan Pega(aiAPe'abat yang menahan Pega(aiAPe'abat ba(ahannya. yang telah diperintahkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan Perusahaan. -. Pengangkatan dan atau pemindahan dari dan dalam tugas atau 'abatan pada tugas atau 'abatan yang lebih rendah dari tugas atau 'abatan sebelumnya (dem/si). hanya dapat dilakukan dalam rangka hukuman disiplin. 0. Pega(aiAPe'abat yang telah memasuki masa ebas Tugas. harus diberhentikan dari tugas atau 'abatannya terhitung mulai tanggal ditetapkannya masa ebas Tugas dan kepada yang bersangkutan tidak dapat diterbitkan 4urat Perintah Pelaksanaan Tugas (4PPT) untuk men'alankan tugas atau 'abatan baik stru)tural maupun 6ungsi/nal. 3. Pega(aiAPe'abat yang telah diberhentikan dari tugas atau 'abatannya. maka dalam (aktu selambat<lambatnya 1, hari ker'a se'ak tanggal diterbitkannya surat keputusan
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(*) Kepuasan
(1) Pr/akti6
(,) K/mpeten
(2) &aktu
(*) K/mitmen
pemberhentian dari tugas atau 'abatan. harus menyerahkan segala 6asilitas dinas yang melekat pada tugas atau 'abatannya kepada dinas. 7. 8alam hal ter'adi kek/s/ngan Pe'abat pada 'abatan stru)tural yang bersi6at strategis dan atau yang dapat mengganggu kiner'a dan /perasi/nal Perusahaan. maka dalam (aktu selambat<lambatnya *: hari ker'a. +ana'emen harus sudah menetapkan Pe'abat aru yang de6initi6.
GCM
. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN ? 1. Pergeseran anggaran /elh Pihak 8irekt/rat Keuangan harus mendapat persetu'uan dari unit ker'a terkait 2. $sulan<usulan kegiatan in2estasi yang baru. harus memperhitungkan peningkatan pendapatan bagi Perusahaan dan Risik/ $saha *. Tidak diperkenankan adanya dana n/n budgeter. ,. #una menghindari benturan kepentingan sekt/ralAdaerah. maka k/nsentrasi pendapatan harus diarahkan pada pendapatan k/rp/rat.
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(1) Prinsip Transparansi (2) Prinsip Akuntabilitas (2) Prinsip Akuntabilitas (2) Prinsip Akuntabilitas
(1) Keamanan B Keselamatan (1) Keamanan B Keselamatan (1) Keamanan B Keselamatan (1) Keamanan B Keselamatan
GCM
!. MANAJEMEN OPERASI DAN PELAYANAN : 1.Perlunya diatur pembatasan usia Pega(aiAPetugas /perasi/nal Kereta Api 2. Perlu adanya pembatasan masa berlaku bre2et yang tegas dan serti6ikasi ulang se)ara k/ntinue. *. Peng/perasian Kereta Api harus didukung dengan"/ #/ Item A >he)k 5ist yang benar. ,.+ana'emen harus mengutamakan layanan tuslah terlebih dahulu daripada 6ree sale kepada pelanggan Kereta Api. -.Perlunya keterbukaan. ke)epatan dan keteapatan dalam pemberian in6/rmasi kepada pelanggan tentang adanya gangguan /perasi/nal Kereta Api.
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(2) Prinsip Akuntabilitas (2) Prinsip Akuntabilitas (2) Prinsip Akuntabilitas (-) Prinsip Ke(a'aran (1) Prinsip Transparansi
(7) !6ekti6 dan !6isien (7) !6ekti6 dan !6isien (9) Ker'asama (1) Pr/akti6
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
GCG
TAHAP I
KINERJA
MANAGEMENT)
#. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL : 1.+ana'emen menggunakan PK . Panduan #># dan K/de !tik Perusahaan sebagai dasar dan a)uan tindakan untuk mengurangi peluang yang dapat mend/r/ng pega(ai untuk melakukan perbuatan tidak etis. 2. 4PI harus menya'ikan temuan<temuan yang bersi6at strategis dan meuat in6/rmasi berbagai resik/ yang mungkin akan dihadapi /leh perusahaan untuk mengantisipasi dan mengident6ikasi ke'adia yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk men)apai tu'uan serta memberikan rek/mendasi perbaikannya. *. Pe'abat setingkat Kasi ke atas di Kant/r Pusat dan 8aerah bersedia melap/rkan dan mengumumkan kekayaannya sebelum. selama. dan setelah men'abat se)ara 'u'ur dan benar kepada 4ekper setiap 1 tahun sekali atau setiap pergantian 'abatan. ,. Perlu menetapkan sanksi yang tegas terhadap pe'abat dimaksud pada angka * di atas yang tidak melap/rkan da6tar kekayaannya. -. Kebutuhan in6/rmasi kepada publik harus dilakukan sesuai dengan peraturan se)ara tepat (aktu. akurat. 'elas. /b'ekti6 dengan pengaturan ? a. ersi6at k/rp/rat hanya b/leh dilakukan /leh 8ireksi )C ;umas Kant/r Pusat. menyangkut in6/rmasi penting dalam 5ap/ran Tahunan dan 5ap/ran Keuangan Perusahaan kepada Pemegang 4aham. dan Instansi Pemerintah terkait. b. ersi6at sekt/ralA8aeraCh. hanya b/leh dilakukan /leh Kada/pAKadi2AKadi2 Regi/nal )C ;umas 8aerah. 0.Ka.4PI harus memberikan teguranA4anksi apabila diketahui adanya audit/r internal yang melanggar k/de etik audit. TegusanAsanksi diberikan se)ara bertahap sesuai tingkat kesalahannya. (*) Prinsip Pertanggung< 'a(aban (11) 8isiplin dan ir/krasi (;ierarkhi)
UTAMA
(1) Keamanan B Keselamatan
(*) Kepuasan
3. Audit/r internal tidak diperkenankan untuk men'alankan tugas tanggung'a(ab /perasi/nal yang bertentangan dengan
peranya sebagai penga(as. 7. Audit/r bertanggung 'a(ab men'aga kerahasiaan temuan hasil audit. 9. Audit/r yang berprestasi berhak mendapatkan re(ard dan sebaliknya harus diberi sanksi apabila dalam pelaksanaan kegiatan auditnya tidak sesuai standar pr/6esi audit dan melanggar k/de etik audit. (*) Prinsip Pertanggung'a (aban (-) Prinsip Ke(a'aran (11) 8isiplin dan ir/krasi (;ierarkhi) (1,) erprestasi (1) Keamanan B Keselamatan (*) Kepuasan
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(*) Kepuasan
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(1) Keamanan
(*) Prinsip
(11) 8isiplin
(Cuality management) yang memuat Peren)anaan mutu. Pengendalian mutu. %aminan mutu. dan Peningkatan mutu.
Pertanggung< 'a(aban
GCG
TAHAP I
KINERJA UTAMA
(-) Kreati6
(0) In/2ati6
(0) In/2ati6