You are on page 1of 4

Dengan mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan memahami bagaimana kondisi laporan keuangan perusahaan sebelum dan sesudah

go publik (menjual saham ke pasar modal/bursa efek). Selain itu, mahasiswa memahami nilai nominal saham (nominal value), nilai nominal per lembar saham (nominal value per share), nilai buku saham (book value), nilai buku per lembar saham (book value per share/BVS).

Tanggal 10 Maret 2007 Tuan A, B, C, D bermaksud mendirikan PT ABCD yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dengan modal dasar Rp100.000.000.000 yang terdiri dari 1.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar Rp100. Tuan A, B, C, D sepakat dan menghadap Notaris Ny. Fatimah S.H. dan membuat Akta Notaris mengenai Pendirian PT ABCD
Para pendiri PT ABCD sepakat memberikan/menyetorkan : Rp Tuan A Tanah senilai 10,000,000,000 Tuan B Uang tunai 5,000,000,000 Tuan C Uang tunai dan deposito 15,000,000,000 Tuan D Keahlian/Pengalaman 0 Total 30,000,000,000 Pengalaman/keahlian Tuan D dalam menjalankan perusahaan dinilai sebesar 35% dari jumlah saham yang diterbitkan. Pembagian saham sesuai dengan Modal Disetor sebagai berikut: % kepemilikan Lembar saham Nominal Tuan A 25% 75,000,000 100 Tuan B 10% 30,000,000 100 Tuan C 30% 90,000,000 100 Tuan D 35% 105,000,000 100 Jumlah 100% 300,000,000 Jumlah Penyertaan 7,500,000,000 3,000,000,000 9,000,000,000 10,500,000,000 30,000,000,000

Pada tanggal 10 Maret 2007 pendirian PT ABCD tersebut dicatat dalam Neraca sbb: PT ABCD NERACA Per 10 Maret 2007 ASET Kas Tanah KEWAJIBAN 20,000,000,000 10,000,000,000 Modal Dasar Disetor 30,000,000,000 Total 100,000,000,000 30,000,000,000

30,000,000,000 30,000,000,000

Total

Berdasarkan neraca 31 Desember 2007: Nilai nominal PT ABCD 30,000,000,000 Nilai buku PT ABCD 30,000,000,000 Karena perusahaan belum jalan/beroperasi Dalam periode tahun 2007 (10 Maret 2007 - 31 Desember 2007) terjadi transaksi PT ABCD sebagai berikut: Beli peralatan kantor Beli barang dagangan Bayar gaji karyawan (setahun) Sewa kantor (setahun) Jumlah 500,000,000 30,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000 33,500,000,000

Kita ketahui PT ABCD hanya memiliki uang tunai Rp 20.000.000.000 (lihat Neraca 10 Maret 2007), padahal jumlah pengeluarannya selama tahun 2007 adalah sebesar Rp33.500.000.000, maka sebenarnya PT ABCD kekurangan dana sebesar Rp13.500.000.000. Kekurangan dana tersebut ditutup dengan utang bank. PT ABCD bermaksud meminjam dari Bank dan menghendaki uang kasnya masih ada sebesar Rp2.000.000.000 maka dana yang harus dipinjam dari bank adalah: Kas yang ada 20,000,000,000

Pengeluaran kas Kekurangan Tambahan utang untuk menyediakan saldo kas akhir 2007 Utang bank

33,500,000,000 (13,500,000,000) (2,000,000,000) (15,500,000,000)

Disusun Laporan Laba Rugi tahun 2007 terlebih dahulu: Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Dikurangi: Bayar gaji karyawan (setahun) Sewa kantor (setahun) Rugi 0 0 0 (2,000,000,000) (1,000,000,000) (3,000,000,000)

Pada tanggal 31 Desember 2007 PT ABCD menyusun Neraca sbb: PT ABCD NERACA Per 31 Desember 2007 ASET Kas Persediaan barang Peralatan kantor Tanah Total 2,000,000,000 Utang bank 30,000,000,000 500,000,000 10,000,000,000 Modal Dasar Laba ditahan (Rugi) 42,500,000,000 Total KEWAJIBAN 15,500,000,000

30,000,000,000 (3,000,000,000) 42,500,000,000

Berdasarkan neraca 31 Desember 2007: Nilai nominal PT ABCD 30,000,000,000 Nilai buku PT ABCD 27,000,000,000 Perusahaan sudah beroperasi dan mengalami kerugian Rp3.000.000.000. Nilai nominal Rp42.500.000.000 Rp15.500.000.000 atau Rp30.000.000.000 - Rp3.000.000.000 Pada tahun 2008 (1 Jan 2008 - 31 Desember 2008) terjadi transaksi PT ABCD sebagai berikut: Penjualan barang dagangan Bayar gaji karyawan (setahun) Sewa kantor (setahun) Bayar bunga bank Jumlah 28,000,000,000 (Tunai, dan diketahui laba sebesar 40%) 2,500,000,000 1,000,000,000 100,000,000 31,600,000,000

Perhitungan harga pokok penjualan: Saldo awal barang dagangan Pembelian barang dagangan tahun 2008 Barang yang tersedia untuk dijual Barang yang dijual (28.000.000.000 x 100/140) Saldo akhir barang dagangan

30,000,000,000 0 30,000,000,000 20,000,000,000 10,000,000,000

Disusun Laporan Laba Rugi tahun 2008 terlebih dahulu: Laporan Laba-Rugi Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Penjualan Harga Pokok Penjualan 28,000,000,000 20,000,000,000

Laba Kotor 8,000,000,000 Dikurangi: Bayar gaji karyawan (setahun) (2,500,000,000) 8.8 Sewa kantor (setahun) (1,000,000,000) Bunga bank (100,000,000) Laba 4,400,000,000 Laba per lembar saham (earning per share atau EPS) adalah laba setahun dibagi jumlah lembar saham yang diterbitkan, yaitu Rp4.400.000.000 dibagi 500.000.000 lembar = Rp8,8 per lembar Laporan Arus Kas tahun 2008: Kas yang ada (Neraca 2007) Penerimaan kas tahun 2008 Kas yang tersedia Pengeluaran Kas dalam tahun 2008: Bayar gaji karyawan (setahun) Sewa kantor (setahun) Bayar bunga bank Sisa kas pada akhir tahun 2008

2,000,000,000 28,000,000,000 (Penjualan tunai) 30,000,000,000 2,500,000,000 1,000,000,000 100,000,000 26,400,000,000

PT ABCD NERACA Per 31 Desember 2008 ASET Kas Persediaan barang Peralatan kantor Tanah Total 26,400,000,000 Utang bank 10,000,000,000 500,000,000 10,000,000,000 Modal Dasar Laba ditahan 46,900,000,000 Total Perhitungan Laba Ditahan Lap Laba Rugi 2007 Lap Laba Rugi 2008 KEWAJIBAN 15,500,000,000

30,000,000,000 1,400,000,000 46,900,000,000

Rugi tahun 2007 Laba tahun 2008 Laba ditahan

(3,000,000,000) 4,400,000,000 1,400,000,000

Berdasarkan Neraca 31 Desember 2008 Nilai nominal PT ABCD Nilai buku PT ABCD (Total Aktiva - Total Utang) (46.900.000.000 - 15.500.000.000 = 31.400.000.000)
Simpulan:

30,000,000,000 31,400,000,000

Nilai nominal PT ABCD tetap sebesar Rp30.000.000.000 (kecuali ada perubahan modal pemilik) Nilai buku PT ABCD berubah-ubah sesuai hasil kegiatan usaha perusahaan

Pada 10 Januari 2009 Tuan A,B,C,D sepakat untuk menjual sebagian sahamnya (20% dari total saham PT ABCD) menawarkan kepada masyarakat melalui proses IPO di BEI. Pada saat Initial Public Offering (IPO) yaitu menawarkan saham pertama kali kepada masyarakat, harga saham tersebut ternyata terjual seharga Rp150 per lembar.

Perubahan kepemilikan tersebut dibuatkan Akta Notaris yang baru (Akta Perubahan tanggal 10 Januari '09)

Struktur kepemilikan saham sebelum Go Publik adalah sebagai berikut: % kepemilikan Tuan A Tuan B Tuan C Tuan D 25% 10% 30% 35% Lembar saham Nominal 75,000,000 30,000,000 90,000,000 105,000,000 Jumlah Penyertaan 7,500,000,000 3,000,000,000 9,000,000,000 10,500,000,000

100 100 100 100

Jumlah

100%

300,000,000

30,000,000,000

Struktur kepemilikan saham setelah Go Publik menjadi sebagai berikut: % kepemilikan Tuan A Tuan B Tuan C Tuan D Masyarakat Jumlah 15% 6% 18% 21% 40% 100% Lembar saham Nominal Jumlah Penyertaan 75,000,000 100 7,500,000,000 30,000,000 100 3,000,000,000 90,000,000 100 9,000,000,000 105,000,000 100 10,500,000,000 200,000,000 100 20,000,000,000 500,000,000 50,000,000,000

Pada proses IPO tersebut harga jual per lembar Rp150. Karena nilai nominal per saham adalah Rp100, namun terjual seharga Rp150 per lembar, maka terjadi: AGIO SAHAM sebesar = (Rp150 - Rp100) x 200.000.000 lembar = 10,000,000,000 Neraca PT ABCD, Tbk menjadi sebagai berikut: Dari penjualan saham tersebut PT ABCD mendapat tambahan dana kas sebesar: 200.000.000 x Rp150 = 30,000,000,000 Kas menjadi = Rp 26.400.000.000 + Rp30.000.000.000 = PT ABCD NERACA Per 10 Januari 2009 56,400,000,000 Utang bank 10,000,000,000 500,000,000 Modal: 10,000,000,000 Modal Disetor Agio saham Laba ditahan 76,900,000,000 Total Berdasarkan neraca 10 Januari 2009 Nilai nominal PT ABCD Nilai buku PT ABCD (Total Aktiva - Total Utang) (76.900.000.000 - 15.500.000.000) Dana (Kas) sebesar Rp56.400.000.000 siap digunakan untuk tujuan dari go publik. Nilai nominal saham adalah nilai perusahaan sesuai modal saham yang disetor, hanya berubah jika ditentukan dengan Akta Notaris Perubahan karena disepakai oleh para pemegang saham untuk menambah penyetoran modal. Nilai buku saham berubah-ubah sesuai kondisi pertumbuhan perusahaan, jika perusahaan mendapat laba, maka nilai bukunya naik dan jika perusahaan rugi maka nilai bukunya turun. Nilai buku (book value) per lembar saham adalah nilai buku perusahaan dibagi jumlah lembar saham yang diterbitkan. Laba per lembar saham (earning per share/EPS) adalah laba tahun tertentu dibagi jumlah lembar saham diterbitkan. Agio saham, yaitu selisih antara nilai nominal saham dibandingkan dengan nilai jual saham pada saat go publik. Jika nilai jual saham lebih besar maka disebut agio saham, jika nilai jual saham tersebut lebih kecil daripada nilai nominal maka disebut disagio saham. 56,400,000,000

AKTIVA Kas Persediaan barang Peralatan kantor Tanah

PASSIVA 15,500,000,000

50,000,000,000 10,000,000,000 1,400,000,000 76,900,000,000

Total

50,000,000,000

61,400,000,000

You might also like