You are on page 1of 2

Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin di mana tubuh menghadapi kekurangan insulin atau resistensi terhadap insulin.

Saat ini, 150 juta orang di dunia dan 3 juta di Iran menderita diabetes. Prevalensi diabetes yang antara 5 dan ! di berbagai bagian dari Iran. Diabetes menyebabkan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang, biasanya komplikasi jangka panjang berkembang 5"10 tahun setelah penyakit tersebut didiagnosis. Salah satu komplikasi jangka panjang adalah komplikasi neurologis yang termasuk gangguan #ungsi seksual. Sistem otonom menyebabkan berbagai ma$am gangguan dalam semua sistem tubuh kita termasuk sistem urinari"seksual. %al ini dapat dikatakan bah&a dis#ungsi seksual merupakan antara komplikasi paling sering pada pasien ini. Dis#ungsi terlihat antara orang"orang dengan diabetes selama tahun pertama. 'angguan ini terlihat antara 35! laki"laki antara (0 dan 5) tahun dan *5! laki"laki *0 tahun atau di atas. +eskipun komplikasi diabetes telah terbukti pada pria penderita diabetes oleh banyak penelitian, namun lebih sedikit studi mengenai dis#ungsi seksual antara penyakit diabetes pada perempuan. Prevalensi dis#ungsi seksual adalah hampir 50! antara pria penderita diabetes. ,amun, tampaknya bah&a hal ini lebih rendah dan bervariasi antara &anita dengan diabetes. ,europati, gangguan pembuluh darah, dan psikologis merupakan komplikasi yang terlibat dalam penurunan libido, rendahnya gairah, menurunnya lubrikasi vagina, dis#ungsi orgasmik, dan dispareunia antara &anita dengan diabetes. ,amun masih tedapat banyak kontroversi di laporan yang berbeda, tampaknya bah&a diabetes tipe 1 dan ( memiliki e#ek yang berbeda pada #ungsi seksual &anita. -erdasarkan laporan lain, hubungan ini termasuk penurunan gairah seksual, lubrikasi vagina, peningkatan dispareunia dan masalah dalam #ase orgasme, ke$emasan, kepuasan seksual, dan in#eksi vagina. Dalam penelitian yang dilakukan oleh .mini et al. di Is#ahan pada tahun (001, keinginan seksual yang rendah, kurangnya kepuasan seksual, lubrikasi vagina yang rendah, dan dis#ungsi orgasmik diakui sebagai masalah seksual antara &anita. /#ek neuropatik otonomi terhadap kegiatan seksual pada &anita ini tidak di#ahami sepenuhnya pada setiap pemeriksaan dan kehadiran dis#ungsi seksual harus diperiksa karena masalah ini berkembang sebelum adanya dis#ungsi neurotik lain. 0ntuk setiap pasien dengan diabetes yang mempunyai keluhan penurunan dalam hasrat seksual, alasan pertama yang harus disingkirkan 1alasan hormon dan

sebagainya2 dan kemudian neuropatik3 oleh karena itu, organ genital harus diperiksa, dan kadar testosteron, estrogen, prolaktin, dan thyrotropin juga harus diperiksa. Dis#ungsi seksual antara &anita dengan diabetes termasuk kekeringan vagina, rasa rendah perinea, kurangnya orgasme, dan lain"lain. Diagnosis dini, mengelola #aktor risiko yang diketahui seperti merokok, minum, dan tekanan darah tinggi, dan pengelolaan yang e#isien diabetes adalah #aktor penting untuk pen$egahan komplikasi terkait. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa studi terkait dengan dis#ungsi seksual antara &anita dengan diabetes terutama di negara"negara berkembang yang mana hal ini merupakan aspek diabaikan dalam kualitas hidup dan memahami pentingnya kehidupan seksual dan e#eknya terhadapa peningkatan kualitas hidup.

You might also like