Professional Documents
Culture Documents
Aspek Lalu Lintas Analisis mengenai aspek lalu lintas meliputi; kajian aksesibilitas, pola sirkulasi , laju harian rata-tara (LHR), kajian bangkitan dan tarikan, serta kajian pen ediaan sarana dan prasarana transportasi. !. "ajian aksesibilitas Aksesibilitas di ka#asan studi se$ara umum $ukup baik. Artin a setiap pusat kegiatan ang berpotensi menimbulkan tarikan perjalanan , dan bangkitan perjalanan mudah dijangkau. Hal ini dapat terjadi karena telah terhubungn a setiap pusat kegiatan dengan jaringan jalan, kondisi perkerasan jalan ang sebagian besar adalah aspal, dan kendaraan (pribadi, dan umum) ang sangat mendukung ter$iptan a kemudahan aksesibilitas tersebut. %amun jika diamati lebih jauh, tertdapat beberapa kendala ang dapat mengurangi kemudahan tingkat aksesibilitas aitu tingkat kema$etan di perlimaan &ladak 'erang pada jam-jam tertentu. 2. "ajian pola sirkulasi(pergerakan )ola pergerakan di ka#asan studi dibedakan menjadi pola pergerakan orang, barang, dan kendaraan. *eberapa karakteristik pola pergerakan ang biasa teridenti+ikasi meliputi , daerah atau lokasi pembangkit dan penarik pergerakan, tujuan, jenis pergerakan, #aktu dan +rekuensi pergerakan, serta pelaku pergerakan. a. )ola )ergerakan -rang Lokasi ang berperan sebagai pembangkit pergerakan di #ila ah peren$anaan, adalah daerah pemukiman. 'edangkan daerah perkantoran, pendidikan, perdagangan, serta pergudangan sebagai daerah penarik pergerakan. Lokasi penarik pergerakan di .l. H-' /okroaminoto(seperti kantor )L%, 'L0)% 1, '2%, ruko, pukesmas kanigaran, dsb). 'edangkan di .l. 3astrip terdapat '3" A. 4ani, '3" 55, kopidag, ") )**, gudang, depag, masjid, '3" 5 2i .l. 'lamet Ri adi terdapat '056, '2%, 0aman *a$a, "antor "e$amatan "anigara, perdagangan, dsb. 2an di .L. 7ahid Has im terdapat perdagangan dan masjid. )elaku pergerakan aitu pega#ai instansional, pega#ai gudang, pedagang, dan pelajar. 0ujuan pergerakan sebagian besar untuk bekerja,sekolah,dan sebagian ke$il so$ial trip. 5ntensitas pergerakan terlihat lebih tinggi pada jam-jam sibuk.si+at pergerakan $ommuter, dengan +rekuensi setiap hari. 7aktu pergerakan ang terjadi pada pagi hari, arah pergerakan berasal dari ka#asan permukiman menuju ke daerah pusat kegiatan,
seperti sekolah, kantor, gudang, dan pusat perdagangan. 'edangkan pada siang dan sore hari arah pergerakan berganti dari pusat kegiatan menuju ke ka#asan permukiman. 'ementara bila dilihat dari jenis pergerakan terdapat 2 m/m, aitu ; pergerakan internal(asal dan tujuan pergerakan di dalam #ila ah peren$anaan), eksternal(asal pergerakan dari dalam ke luar #ila ah peren$anaan, atau dari luar masuk ke #ila ah peren$anaan, atau han a sebagia tempat perlintasan saja). b. )ola )ergerakan *arang )ola pergerakan kendaraan pengangkut barang ini dipengaruhi oleh letak lokasi perdagangan dan pergudangan. "endaraan pengangkut barang berupa mobil pi$k up, mobil bo8, truk ke$il, dan mobil niaga. $. )ola )ergerakan "endaraan )ola pergerakan kendaraan di #ila ah peren$anaan ini terbentuk oleh penentuan arah lalu lintas jalan ra a. 'ebagian besar arah lalu lintas jalan ra a adalah dua arah, dan beberapa jalan sudah tersedia separator(median #alaupun kondisin a sudah ban ak ang pudar dan memelukan peningkatan kualitas dengan penge$atan ulang dsb. 9. "ajian Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) &una mengkaji lebih dalam mengenai lalu lintas harian rata-rata, maka dilakukan sur:e tra++i$ $ounting ang bertujuan untuk mengetahui karakteristik lalu lintas dan karakter mas arakat pengguna jalan, seperti ; :olume lalu lintas, komposisi jenis kendaraan, jam pun$ak lalu lintas, derajat kejenuhan, serta kebiasaan pengguna jalan itu sendiri. 'ur:e tra++i$ $ounting dilakukan tepat di perlimaan &ladak 'erang dengan spesi+ikasi berdasar jenis kendaraan serta arah(arus lalu lintas. "lasi+ikasi jenis kendaraan ang di sur:e meliputi , "endaraan roda dua, seperti , sepeda dan sepeda motor "endaraan roda tiga, seperti , be$ak, gerobak motor(tossa, +ukuda,dll), dan sejenisn a. "endaraan roda empat, seperti , sedan, station #agon, pi$k up, dan sejenisn a. "endaraan besar, seperti ,truk dan bis.
'edangkan arah(arus lalu lintas telah dijelaskan sebelumn a. 4ang perlu ditambahkan adalah pada ruas jalan merupakan jalan dengan dua arah(dua jalur. *erdasarkan hasil sur:e tra++i$ $ounting, :olume lalu lintas selama !2 jam di empat lokasi, aitu ruas .l. H-' /okroaminoto, .l. 3astrip, .l. 'lamet Ri adi, serta .l. 7ahid
Has im ang dibedakan berdasarkan hari dan jenis kendaraan menunjukkan bah#a jenis kendaraan roda dua mendominasi, disusul kemudian dengan kendaraan roda empat. )ada jam-jam sibuk kendaraan roda dua sebagai sarana mas arakat sekitar menuju sekolah atau tempat kerja lebih ban ak sehingga memun$ulkan kondisi ang padat dan berkesan semra#ut. ;ntuk lebih jelasn a :olume kendaraan(!2 jam dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2-1. Volume Lalu Lintas (Kendaraan/12jam) 2ari hasil sur:e seperti terlihat pada tabel di atas, menunjukkan bah#a ruas jalan di ka#asan studi didominasi oleh jenis kendaraan roda dua, terutama pada ruas .l. H-' /okroaminoto dan .l. 3astrip ang merupakan akses utama. "ondisi ini lebih meningkat pada hari senin pada jam-jam sibuk bersamaan dengan orang berakti+itas untuk sekolah dan bekerja. Arus maksimum per satuan jam ang mele#ati jalan atau ang disebut dengan kapasitas jalan !.<=2 smp (satuan mobil penumpang), serta pada hari kerja men$apai 2.4<4 smp ( satuan mobil penumpang). 2imana pada hari libur terjadi pada pukul !>.9? aitu pada saat orang pulang dari bepergian karena hari ini adalah hari libur. 'edangkan pada hari kerja terjadi pada pukul ?>.9? pada saat orang berangkat bekerja. "ondisi ini disebut jam pun$ak ang menggambarkan #aktu pada saat orang berangkat kerja. "ondisi ii disebut jam pun$ak ang menggambarkan #aktu pada saat :olume lalu lintas men$apai tingkat tertinggi di perlimaan &ladak 'erang. Apabila diasumsikan pada satu hari lagi dibagi dengan #aktu pagi, siang, sore, maka akan diketahui jam pun$akn a. )ada hari minggu ang merupakan hari libur, jam pun$ak pag iterjadi pada pukul !?.?? 75* saat orang pergi untuk berlibur. 'edangkan sore hari jam pulang terjadi pada pukul !>.2? @ !>.9? 75*. .am pun$ak lalu lintas pada hari kerja terjadi pada pukul !2.!? 75* pada saat jam pulang sekolah, serta sore pada pukul !>.9? @ !>.4? 75* pada saat jam pulang kerja. ;ntuk lebih jelasn a, data-data mengenai tra++i$ $ounting disajikan pada lampiran. 4. "ajian pen ediaan sarana dan prasarana transportasi
Aungsi jalan di ka#asan studi dibedakan sebagai jalan kolektor sekunder untuk .l. 3astrip dan .l. H-' /okroaminoto, serta jalan lokal sekunder pada .l. 'lamet Ri adi dan .l. 7ahid Has im. 'edangkan jalan lingkungan berupa gan-gang ang menghubungkan permukiman ke akses jalan utama(pusat-pusat kegiatan ang berada di jalan utama. Analisa mengenai +ungsi jalan terkait dengan peraturan perundangan aitu peraturan pemerintah nomor 94 tahun 2??< tentang jalan. a. b. $. Aungsi .l. H-' /okroaminoto dan .l. 3astrip aitu jalan kolektor sekunder ang mempun ai ketentuan-ketentuan sebagai berikut , "e$epatan ren$ana paling rendah 2? km(jam; Lebar badan jalan paling sedikit B meter; Ruang man+aat jalan (Rumaja) minimum ditentukan !C meter; Ruang penga#asan jalan (Ru#asja) minimum ditentukan !B meter; Aungsi .l. 7ahid Has im dan .l. 'lamet Ri adi sebagia jalan lokal sekunder ang mempun ai ketentuan-ketentuan sebagai berikut , "e$epatan ren$ana paling rendah !? km(jam; Lebar badan jalan paling sedikit >,C meter; Ruang man+aat jalan (Rumaja) minimum ditentukan B,Cmeter; Ruang milik jalan (Rumija) minimum ditentukan !! meter; Ruang penga#asan jalan (Ru#asja) minimum ditentukan !9,C meter; Aungsi jalan sebagai jalan lingkungan mempun ai ketentuan-ketentuan sebagai berikut, "e$epatan ren$ana paling rendah !? km(jam; Lebar badan jalan ang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda tiga atau lebih paling sedikit <,C meter; Lebar badan jalan ang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor paling sedikit 9,C meter; Adapun kesesuaian masing-msing jalan di ka#asan studi terhadap ketentuan perundangan adalah sebagai berikut , a. "ondisi eksisting pada .l. H-' /okroaminoto aitu , lebar badan jalan = meter, ruang man+aat jalan (Rumaja) !! meter, ruang milik jalan !!,< meter, serta
ruang penga#asan jalan !2,< meter. "ondisi +a$tual .l. H-' /okroaminoto tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah seperti diatas. b. "ondisi eksisting .l. 3astrip aitu , badan jalan selebar = meter, ruang man+aat jalan (Rumaja) !! meter, ruang milik jalan (Rumija) !4 meter, serta ruang penga#asan jalan (Ru#asja) !4,9 meter. "ondisi +a$tual pada .l. 3astrip juga belum sesuai dengan ketentuan seperti pada )) %omor 94 0ahun 2??< tentang jalan. $. 'ebagai jalan lokal sekunder .l. 7ahid Has im sisi ;tara aitu arah .l. H-' /okroaminoto menuju .l. 7ahid Has im mempun ai badan jalan selebar C,C meter dengan ruang milik jalan (Rumija) =,C meter. 'edangkan jalan .l. 7ahid Has im sisi selatan aitu dari arah .l. 7ahid Has im menuju .l. 3astrip mempun ai badan jalan selebar >,C meter dengan ruang milik jalan (Rumija) !?,C meter. .l. 7ahid Has im agn menuju ke timur mempun ai badan jalan selebar >,< meter dengan ruang milik jalan (Rumija) !?,< meter. 'e$ara hierarki, koridor jalan ini mempun ai badan jalan ang sudah sesuai dengan ketentuan peraturan peerintah, han a memerlukan pen esuaian lebih lanjut dalam menentukan rumija,rumaja, dan ru#asja n a. d. .l. 'lamet Ri adi ang merupakan jalan lokal sekunder pula memiliki badan jalan =,2 meter dan ukuran milik jalan !9,C meter dan sisi jalan dari arah .l. 3astrip menuju .l. 'lamet Ri adi. ;ntuk ukuran badan jalan sudah sesuai karena minimum jalan dengan +ungsi lokal sekunder mempun ai lebar badan jalan >,C meter. %amun perlu pen esuaian lebih lanjut pada rumija, rumaja, ru#asja. 'edangkan .l. 'lamet Ri adi sisi utara aitu dari arah .l. H-' /okroaminoto - .l. 'lamet Ri adi mempun ai badan jalan > meter dan ruang milik jalan (Rumija) selebar !? meter. "ondisi ini tidak sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah tentang jalan ang ada, sehingga perlu pen esuaian lebih lanjut.