You are on page 1of 6

LO 1, 2 & 3 1.

Menambahkan diagnose periodontitis kronis Salah satu cara menegakkan diagnosis periodontitis kronis adalah dengan melakukan evaluasi perubahan tulang alveolar pada radiograf. Evaluasi perubahan tulang alveolar ini secara radiografis umumnya dilakukan dengan menilai bentuk dan mengukur kehilangan serta arah kerusakan tulang alveolar. Kehilangan tulang alveolar dapat diukur dengan menghitung jarak (dalam mm) antara pertemuan sementum email (CEJ) sampai puncak tulang alveolar yang tersisa. Berdasarkan hal tersebut perlu mengetahui patomekanisme kerusakan tulang pada periodontitis kronis. Sehingga dapat dilakukan usaha-usaha pencegahan atau pengobatan yang lebih baik terhadap tulang pada periodontitis kronis. Hal ini penting diketahui karena jumlah epidemiologi penyakit periodontal sangat meningkat, khususnya pada kasus periodontitis kronis pada usia lanjut yang mengakibatkan hilangnya progresif tulang alveolar di sekitar gigi dan jika tidak diobati, dapat mengakibatkan resorpsi alveolar, kerusakan tulang dan kehilangan gigi pada akhirnya.

2. Rencana perawatan periodontal Rencana perawatan periodontal merupakan rencana perawatan yang komprehensif dengan mengkoordinasikan semua prosedur perawatan untuk menciptakan gigi-gigi yang berfungsi baik dalam lingkungan periodonsium yang sehat. Rencana perawatan masing-masing pasien bisa saja berbeda sesuai kebutuhan didasarkan pada : o Diagnosa o Aktivitas penyakit o Indikasi teknik perawatan yang dipilih

TUJUAN UTAMA PERAWATAN KOMPREHENSIF

Koreksi Kondisi yang Menyebabkan / Memperparah Inflamasi

Penyingkiran Inflamasi Gingiva

Prosedur yang dilakukan

1. Penyingkiran iritan lokal pada permukaan akar gigi (mutlak dilakukan) 2. Penyingkiran saku periodontal 3. Penciptaan kontur gingival dan hubungan Mukogingiva yang kondusif dalam mempertahankan kesehatan periodonsium 4. Restorasi karies 5. Koreksi restorasi yang cacat

Apabila ada masalah dengan hubungan oklusal mungkin perlu dilakukan : Penyelarasan oklusal (occlusal adjustment) Prosedur restorative, prostetik, dan ortodontik Pensplinan (splinting) Koreksi kebiasaan buruk (bruksism), klemping (clamping) dan klensing (clensing)

Evaluasi kondisi sistemik perlu oleh karena : Menyebabkan perlunya perhatian khusus pada waktu melakukan prosedur perawatan Mempengaruhi respon periodonsium terhadap perawatan Menyulitkan bagi usaha untuk mempertahankan hasil perawatan Pada kasus sistemik perlu dilakukan konsultasi ke dokter ahli.

Bila perawatan periodontal aktif telah selesai maka perlu terapi periodontal supportif agar hasil periodondal dapat dipertahankan. Prosedur terapi periodontal supportif mencakup : Instruksi kontrol plak Kunjungan berkala yang teratur dengan interval kunjungan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien Kondisi restorasi yang kemungkinan dapat mempengaruhi periodonsium

3. Prognosis Penyakit Gingiva dan Periodontal Prognosis Ramalan perkembangan,perjalanan dan akhir suatu penyakit. Prognosis Penyakit Gingiva dan Periodontal Ramalan mengenai respon periodonsium terhadap perawatan periodontal dan jangka panjang bagi terpeliharanya gigi-geligi yang berfungsi dengan baik.

Inflamasi merupakan perubahan patologis satusatunya (Gingivitis Simple) Prognosis Gingivitis Perubahan inflamatori dikomplikasi oleh perubahan jaringan yang disebabkan faktor sistemik (Gingivitis terkomplikasi) Prognosis Umum Prognosis Gigi

Penyingkiran iritan lokal

Kontur gingiva yg kondusif bagi kesehatan


Kooperatif pasien Jangka panjang Jangka pendek

Prognosis Penyakit Gingiva dan Periodontal

Prognosis Periodontitis

PROGNOSIS GINGIVITIS Peranan Inflamasi Dalam Patogenesis I. Inflamasi merupakan perubahan patologis satu-satunya (Gingivitis Simple) 1.Penyingkiran iritan lokal Penilaian : Apakah iritan local dapat diungkapkan dan disingkirkan. 2.Kontur gingival yang kondusif bagi kesehatan a. Perubahan kontur berkaitan dengan perubahan besar gingiva Penilaian : berdasarkan dapat atau tidak pembesaran disingkirkan, berdasarkan konsistensi gingival : o Oedematous

Pembesaran menyusut dengan penskeleran dan penyerutan akar o Fibrous Disingkirkan dengan gingivektomi / bedah flep Penilaian : Apakah gingivektomi / flep dapat dilakukan b. Hubungan mukosa-gingiva Diperiksa dengan tes regangan (tension-test) o Tes regangan negatif : gingival cekat adekuat, tidak ada masalah o Tes regangan positif : gingival cekat inadekuat Penilaian : dapat/tidak prosedur bedah mukogingiva dilakukan 3.Kooperatif pasien Penilaian berdasarkan : 1. Kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan program kontrol plak 2. Kemauan pasien menjalani fase pemeliharaan secara teratur Syarat penilaian : o Pemantauan dalam beberapa sesi o Pengamatan terhadap respon pasien saat operator member edukasi control plak. II. Perubahan inflamatori dikomplikasi oleh perubahan jaringan yang disebabkan faktor sistemik ( Gingivitis Terkomplikasi) 1.Prognosis jangka pendek o Iritan lokal o Kontur gingiva o Kooperatif pasien 2.Prognosis jangka panjang Penilaian berdasarkan : Dapat atau tidak penyakit / kondisi sistemik disembuhkan atau dikontrol atau dihilangkan.

Prognosis Periodontitis Prognosis Umum Penilaian prognosis umum : 1. Tipe periodontitis 2. Usia 3. Latar belakang sistemik 4. Maloklusi 5. Penilaian terhadap status periodontal dan kemungkinan prostetik 6. Kebiasaan merokok 7. Kooperatif pasien Prognosis Gigi 1. Mobiliti 2. Saku periodontal 3. Masalah mukogingival 4. Lesi furkasi 5. Morfologi gigi 6. Gigi yang berbatasan dengan daerah edentulous 7. Lokasi tulang yang tinggal dikaitkan dengan permukaan gigi 8. Karies, gigi non vital dan resorpsi karies 9. Hubungan dengan gigi tetangga

You might also like