You are on page 1of 17

NAMA: MUHAMMAD SANI BIN BASHARUDDIN NIM : 11-2009-139 UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

I.

IDENTITAS

Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat Tanggal pemeriksaan Tanggal Bp. A masuk %& Pemeriksa

: Bp. A : 19 tahun : Islam : Tidak Bekerja : Jamblangan/ arg!mul"!

: #9 Augustus #$1$ : #9 Augustus #$1$ : uhammad &ani Bin Basharuddin

II.

ANAMNESIS

Aut! anamnesis pada tanggal #9 Augustus #$1$ jam 11.$$ 'IB

Keluhan u a!a N"eri hebat di mata kanan

Keluhan a!"ahan ata kanan n"eri( silau dan n"eri tekan dan luka terbakar.

R#$a%a &en%a'# Se'a(an) 1 jam sebelum masuk rumah sakit( Tn A bermain petasan buatan sendiri( petesan meledak di )ajahn"a. Pasien mengeluh n"eri hebat di mata kanan dan di)ajahn"a.*ia juga mengeluh )ajahn"a rasa terbakar dan penglihatann"a kabur. Pasien memutuskan untuk ber!bat ke rumah sakit mata +ap.

R#$a%a &en%a'# Dahulu a. Umum ,ipertensi * Asma -astritis : Tiada : Tiada : Tiada : Tiada

b. -

ata %i)a"at pemakaian ka.a mata: tiada %i)a"at !perasi mata: tiada

R#$a%a &en%a'# Kelua()a *Ana' %a #!+

a. Umum ,ipertensi * Asma -astritis : Tiada : Tiada : Tiada : Tiada 2

b. -

ata %i)a"at mi!pia tinggi: tiada %i)a"at katarak: tiada %i)a"at glauk!ma: tiada %i)a"at keluarga dengan gejala "ang sama: tiada %i)a"at !perasi mata: tiada

III.

&EMERIKSAAN ,ISIK

S a u- .ene(al#-

/eadaan umum /esadaran Tanda 1ital

: Tampak sakit sedang : 0!mp!s mentis : Tekanan darah Perna4asan : 1#$/9$ mm,g : #$ 3/menit Nadi &uhu : 2$3/menit : 56(# 70

/epala ulut T,T Th!ra3

: N!rm!.ephali( %ambut hitam dan tumbuh merata : Tidak ada .aries dentis( 8idah tidak k!t!r : Tidak ada septum de1iasi( 9aring tidak hiperemis( T1:T1 simetris dan tenang( Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening dan tir!id Jantung Paru : BJ I ; II regular( Tidak ada murmur( Tidak ada gall!p : &uara na4as 1esikuler( Tidak ada r!nkhi dan )hee<ing

Abd!men @kstremitas

: &upel( Bising usus =>? N!rmal( Timpani( N"eri tekan =:? : Tidak ada edema dan 1arises( Akral hangat

STATUS /&HTA0M/0/.IS

/@T@%AN-AN 1. VISUS - Bisus jauh - /!reksi - Addisi - /a.a mata 8ama - Persepsi )arna 2. KEDUDUKAN B/0A MATA 3. 1.

A* 1/6$ Tidak dinilai : : >

A& 6/6 Tidak dinilai : : >

Ukuran 6$/6#mm @ks!4talmus : @nd!4talmus : *e1iasi : -erakan B!la ata Baik ke segala arah &trabismus : N"stagmus : SU&ERSI0IA ,itam 'arna N!rmal &imetris : Tanda peradangan : %!nt!k &A0&EBRA SU&ERI/R DAN IN,ERI/R -@%A/AN : - -erakan abn!rmal > embuka mata > enutup mata : - Pt!sis - T@PI /@8APA/ : - Ankil!ble4ar!n : - @ktr!pi!n : - @ntr!pi!n /U8IT Perubahan )arna : - Tanda peradangan : - Perdarahan : - @dema > - N"eri tekan > - Be4ar!spasme : - Trikiasis : - &ikatriks : 2. A&&ARATUS 0AKRIMA0 4

6$/6#mm : : : Baik ke segala arah : : ,itam N!rmal : : : > > : : : : : : : : : : : :

3. 5. 6. 9. 10. -

&@/ITA% -8AN*U8A 8A/%I A8I& Perubahan )arna : Perubahan bentuk : Tanda peradangan : Pembesaran : N"eri tekan &@/ITA% &A00U& 8A/%I A8I& Perubahan )arna : Tanda peradangan : N"eri tekan : 9istula : Uji 4l!uresensi Tidak dilakukan Uji regurgitasi Tidak dilakukan Test Anal Tidak dilakukan K/N4UN.TIVA &A0BEBRAE SU&ERI/R > ,iperemis : &imble4ar!n : /!rpus alienum K/N4UN.TIVA &A0BEBRAE IN,ERI/R ,iperemis > Pen!nj!lan : @ksudat : Anemis : K/N4UN.TIVA BU0BI : &ekret > Injeksi /!njungti1a > Injeksi &iliar : Perdarahan &ubk!njungti1a/kem!sis : Pterigium : Pinguekula : 9likten : Ne1us Pigment!sus : /ista *erm!id SK0ERA 'arna erah Ikterik : N"eri Tekan : K/RNEA Jernih /ejernihan %ata Permukaan 1#mm Ukuran Baik &ensibilitas : In4iltrat : /eratik Presipitat : &ikatriks : Ulkus : Per4!rasi : Ar.us senilis 5

: : : : : : : : Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan : : : : : : : : : : : : : : : : erah : : Jernih %ata 1#mm Baik : : : : : :

11. 12. 13. 11. 12. 13. 15. -

@dema Uji 9l!ures.eins Test Pla.id! BI0IK MATA DE&AN /edalaman /ejernihan ,i4ema ,ip!pi!n @4ek T"ndall IRIS 'arna /ripte &inekia /!l!bama &U&I0 8etak Bentuk Ukuran %e4leks 0aha"a 8angsung %e4leks 0aha"a Tidak 8angsung 0ENSA /ejernihan 8etak Test &had!) BADAN KACA /ejernihan &A0&ASI N"eri tekan assa tum!r Tensi !kuli T!n!meter s.hi!t< KAM&US VISI Tes k!n4r!ntasi

: Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dapat dinilai Tidak jernih > : : ,itam : : : Tengah Is!k!r Cmm > > Jernih Tengah : Jernih > : 15 Tidak dilakukan Baik

: Tidak dilakukan Tidak dilakukan *alam Jernih : : : ,itam : : : Tengah Is!k!r Cmm > > Jernih Tengah : Jernih : : 1D Tidak dilakukan Baik

IV. 1. #. 5. C. D.

&EMERIKSAAN &ENUN4AN. Pemeriksaan dengan &lit 8amp T!n!metri U&- mata iris 4lu!res.ein angi!gram -!ni!s.!p" 6

V.

RESUME Pasien lelaki( 19 tahun datang dengan keluhan utama n"eri hebat di mata kanan pusing dan mual trauma tumpul =petasan? 1 jam sebelum masuk rumah sakit. &elain itu( mata kanann"a juga berasa n"eri( silau dan n"eri tekan. *engan pemeriksaan !phtalm!l!gi( didapatkan 1isus A*: 1/6$( A&: 6/6.. Ukuran b!la mata A*: 6$/6#mm. A&: 6$/6#mm. Injeksi k!njungti1a p!siti4 pada A*. Injeksi siliar p!siti4 pada A*. Palbebra superi!r dan in4eri!r A* edema. /!njungti1a palbebra in4eri!r A* hiperemis. Terdapat h"4ema pada A*. Tidak terdapat ri)a"at * ( hipertensi( sakit maag( asthma dan alergi pada !bat ; !batan dan makanan.

VI.

DIA.N/SIS KER4A

A* ,i4ema et .ausa trauma tumpul *asar diagn!sis : Bilik ata *epan ada ,i4ema. Ada ri)a"at trauma tumpul

VII.

DIA.N/SIS BANDIN. a. /!njunti1itis. b. &kleritis.

VIII.

K/M&0IKASI a. -lau.!ma sekunder. b. Perdarahan sekunder. 7

.. P!steri!r s"ne.hiae. d. Peripheral anteri!r s"ne.hiae. e. 0!rneal bl!!dstaining. 4. Atr!pi !pti..

I7.

&ENATA0AKSAAN

N8n !e9#'a !en 8-a 1. T!tal bed rest dengan ele1asi kepala 6$ derajat #. Perban mata A* 5. /a.a mata setelah h"4ema dan glau.!ma sekunder diatasi. C. Bersihkan A* setiap hari.

Me9#'a !en 8-a Terapi di ruang U-* 1. &ul4as atr!pine 1E( #. 0end! 3"tr!l 5. Asam traneksamat #D$ mg( 5 3 /hari 1 tetes #3/ hari 5 tetes A* 6 tetes 3 A*

C. -lau.!n D. Tim!l 6. Ad!na #31 F.0"pr!4l!3a.in #G 1 2. Bi!pla.ent!n 9. /alme3 E9u'a-# 'e:a9a :a-#en 1. #. 5.

inum !bat dan tetes !bat mata dengan teratur. enjaga kebersihan mata dan higenis diri untuk men.egah in4eksi sekunder. elakukan k!lab!rasi dengan d!kter untuk .!ntr!l. 8

An;u(an un u' 8:e(a-# 1. Parasentesis.

7.

&R/.N/SIS A* Ad Bitam Ad 9ungsi!nam Ad &anati!nam : : : b!nam b!nam b!nam A& dubia ad b!nam dubia ad b!nam dubia ad b!nam

&EMBAHASAN

HI,EMA

&en9ahuluan

Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak "ang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus ga)at darurat mata( dan dapat juga sebagai kasus p!lisi. Perlukaan "ang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata.

a.am:ma.am bentuk trauma : 1. 9isik atau ekanik

a. Trauma Tumpul( misaln"a terpukul( kena b!la tenis( atau shuttle.!.k( membuka tutup b!t!l tidak dengan alat( ketapel. b. Trauma Tajam( misaln"a pisau dapur( gunting( garpu( bahkan peralatan pertukangan. .. Trauma Peluru( merupakan k!mbinasi antara trauma tumpul dan trauma tajam( terkadang peluru masih tertinggal didalam b!la mata. isaln"a peluru senapan angin( dan peluru karet.

10

#. /hemis a. Trauma /hemis basa( misaln"a sabun .u.i( samp!( bahan pembersih lantai( kapur( lem =perekat?. b. Trauma /hemis asam( misaln"a .uka( bahan asam:asam dilab!rat!rium( gas air mata.

5. 9isis a. Trauma termal( misaln"a panas api( listrik( sinar las( sinar matahari. b. Trauma bahan radi!akti4( misaln"a sinar radiasi bagi pekerja radi!l!gi.

.e;ala

-ejala "ang ditimbulkan tergantung jenis trauma serta berat dan ringann"a trauma.

1. Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggaln"a benda asing didalam mata. Benda asing "ang tertinggal dapat bersi4at tidak bera.un dan bera.un. Benda bera.un .!nt!hn"a l!gam besi( tembaga serta bahan dari tumbuhan misaln"a p!t!ngan ka"u. Bahan tidak bera.un seperti pasir( ka.a. Bahan tidak bera.un dapat pula menimbulkan in4eksi jika ter.emar !leh kuman. #. Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan "aitu penurunan penglihatan sementara sampai berat( "aitu perdarahan didalam b!la mata( terlepasn"a selaput jala =retina? atau sampai terputusn"a sara4 penglihatan sehingga menimbulkan kebutaan menetap. 5. Trauma /hemis asam umumn"a memperlihatkan gejala lebih berat daripada trauma khemis basa. ata nampak merah( bengkak( keluar airmata berlebihan dan penderita nampak sangat kesakitan( tetapi trauma basa akan berakibat 4atal karena dapat menghan.urkan jaringan mata/ k!rnea se.ara perlahan:lahan.

&enan)anan

Penderita se.epatn"a harus dikirim ke %& "ang ada d!kter spesialis mata. &ebaikn"a jangan lebih dari 6 jam setelah terjadi trauma untuk menghindari terjadin"a in4eksi. 11

1. Trauma Tumpul .ukup dibebat dengan plester( jika ada beri salep mata antibi!tik. #. Trauma Tajam dengan perlukaan dimata jangan memberi peng!batan dalam bentuk apapun. &ebaikn"a mata dibebat dengan plester. Pada umumn"a perlu dilakukan !perasi segera dengan pembiusan umum maka penderita langsung dipuasakan. 5. Trauma /hemis baik asam maupun basa sebaikn"a se.epatn"a digu"ur dengan air mengalir seban"ak:ban"akn"a kemudian diberi salep mata dan dibebat dengan plester se.epatn"a dikirm ke %& "ang ada d!kter spesialis.

Ana 8!# 9an ,#-#8l8)# Ma a

&e.ara garis besar anat!mi mata dapat dikel!mp!kkan menjadi empat bagian( dan untuk ringkasn"a 4isi!l!gi mata akan diuraikan se.ara terpadu. /eempat kel!mp!k ini terdiri dari :

1. Palpebra *ari luar ke dalam terdiri dari : /ulit( jaringan ikat lunak( jaringan !t!t( tarsus( 1asia dan k!njungti1a. 9ungsi dari palpebra adalah untuk melindungi b!la mata( bekerja sebagai jendela memberi jalan masukn"a sinar kedalam b!la mata( juga membasahi dan meli.inkan permukaan b!la mata.

#. %!ngga

ata

erupakan suatu r!ngga "ang dibatasi !leh dinding dan berbentuk sebagai piramida k)adrilateral dengan pun.akn"a kearah 4!ramen !ptikum. &ebagian besar dari r!ngga ini diisi !leh lemak( "ang merupakan bantalan dari b!la mata dan alat tubuh "ang berada di dalamn"a seperti: urat sara4( !t!t:!t!t penggerak b!la mata( kelenjar air mata( pembuluh darah.

5. B!la

ata

enurut 4ungsin"a maka bagian:bagiann"a dapat dikel!mp!kkan menjadi : 12

a. At!t:!t!t penggerak b!la mata. b. *inding b!la mata( "ang terdiri dari sklera dan k!rnea. /!rnea ke.uali sebagai dinding juga ber4ungsi sebagai jendela untuk jalann"a sinar. .. Isi b!la mata( "ang terdiri atas ma.am:ma.am bagian dengan 4ungsin"a masing:masing.

C. &istem /elenjar B!la

ata

Terbagi menjadi dua bagian : /elenjar air mata "ang 4ungsin"a sebagai penghasil air mata. &aluran air mata "ang men"alurkan air mata dari 4!rnik k!njungti1a ke dalam r!ngga hidung.

E #8l8)#

,i4ema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma "ang mer!bek pembuluh darah iris atau badan siliar. ,i4ema juga bisa terjadi intra!perasi atau p!st!perasi. Ini terg!l!ng dalam k!mplikasi bedah intra!.ular. &elain itu( h"4ema juga bisa terjadi se.ara sp!ntan akibat ne!1askularisasi( ne!plasma !.ular( u1eitis dan lain ; lain. Akhir sekali( hi4ema juga bisa berlaku se.ara idi!patik. Namun( ini sangat jarang terjadi.

&a 8<#-#8l8)#

-a"a k!ntusi4 tumpul dapat men"ebabkan rupture b!la mata dengan men"ebabkan peningkatan tekanan dalam !rbita dan intra!.ular disertai de4!rmitas b!la mata. 8imbus super!nasal adalah tempat tersering rupture b!la mata karena e4ek .!ntre.!up ; kuadran temp!ral ba)ah terkena trauma. &elain rupture dinding s.lera( ga"a k!ntusi4 pada b!la mata dapat enimbulkan masalah m!tilitas( peradarahan subk!ngjungti1a( edema k!rnea( iritis( h"4ema( glau.!ma sudut sempit( midriasis traumati.( rupture s4ingter iris( irid!dialisis( paralisis ak!m!dasi( disl!kasi lensa( dan katarak. -a"a ; ga"a k!ntusi4s ering mer!bek pembuluh ; pembuluh darah iris dan merusak sudut kamera !kuli anteri!r. *arah di dalam .airan dapat membentuk suatu lapisan "ang dapat terlihat =h"4ema?. 13

-lau.!ma akut terjadi apabila jaringan trabekular tersumbat !leh 4ibrin dan sel atau apabila pembentukan pembekuan darah men"ebabkan sumbatan pupil.

Tan9a 9an .e;ala

1. N"eri pada mata "ang terkena trauma. #. @pi4!ra. 5. Ble4ar!spasme. C. Penglihatan pasien akan sangat menurun. D. Terlihat tanda irid!plegia dan irid!lisis. 6. Bila pasien duduk( hi4ema kelihatan terkumpul di bagian ba)ah bilik mata depan.

&e!e(#'-aan &enun;an)

1. Pemeriksaan %adi!l!gi Pemeriksaan radi!l!g" pada trauma mata sangat membantu dalam menegakkan diagn!sa( terutama bila ada benda asing .Pemeriksaan ultra s!n!graphi untuk menentukan letakn"a( dengan pemeriksaan ini dapat diketahui benda tersebut pada bilik mata depan( lensa( retina. #. Pemeriksaan H0!mputed T!m!graph"I =0T? &uatu t!m!gram dengan menggunakan k!mputer dan dapat dibuat Hs.anningI dari !rgan tersebut. *apat juga mengetahui jika h"4ema disebabkan intra!.ular tum!r atau 4!reign b!d". 5. Iris 4lu!res.ein angi!gram Jarang digunakan. *igunakan jika suspek h"4ema disebabkan !leh ne!1askularisasi pada iris. C. -!ni!s.!p" Untuk memeriksa struktur sudut 0AA. Abn!rmalitas pada sudut( s"ne.hiae dan resessi sering diketemukan.

14

&ena ala'-anaan

Pasien "ang jelas memperlihatkan hi4ema "ang mengisi lebih dari DE kamera anteri!r diharuskan bertitrah baring( dan harus diberikan tetes ster!id dan sikl!plegik pada mata "ang sakit selama D hari. ata diperiksa se.ara berkala untum men.ari adan"a perdarahan sekunder( glau.!ma( atau ber.ak darah di k!rnea akibat pigmen besi. Perdarahan ulang terjadi pada 16:#$E kasus dalam # ; 5 hari. Pe"ulit ini memiliki risik! tinggi menimbulkan glau.!ma dan pe)arnaan k!rnea. Beberapa penilitian mengis"iaratkan bah)a penggunaan asam amin!kapr!at !ral untuk menstabilkan pembentukan bekuan darah menurunkan risik! perdarahan ulang. *!sisn"a adalah 1$$mg/kg setiap C jam sampai maksimum 5$h/hr selama D hari. Apabila timbul glau.!ma( maka penatalaksanaan men.akup pemberian tim!l!l $(#DE atau $(DE dua kali sehari( aseta<!lamid #D$mg per !ral C kali sehari( dan !bat hiper!sm!tik =manit!l( gliser!l dan s!rbit!l?. ,"4ema haru die1akuasi se.ara bedah apabila tekanan intra!.ular tetap tinggi =lebih 5Dmm ,g selama F hari atau D$mm ,g selama D hari? untuk menghindari kerusakan sara4 !ptikus dan pe)arnaan k!rnea. Apabila pasien mengidap hem!gl!bin!pati( maka besar kemungkinann"a .epat terjadi atr!4i !ptikus glauk!mat!sa dan pengeluaran bekuan darah se.ara bedah harus dipertimbangkan lebih a)al. Instrument ; instrument 1itrekt!mi digunakan untuk mengeluarkan bekuan di sentral dan la1ase kamera anteri!r. *imasukkan t!nggak irigasi dan pr!be mekanis disebelah anteri!r limbus melalui bagian k!rnea "ang jernihuntuk menghindari kerusakan iris dan lensa. Tidak dilakukan usaha untuk mengeluarkan bekuan dari sudut kamera anteri!r atau dari jaringan iris.kemudian dilakukan iridekt!mi peri4er. 0ara lain untuk membersihkan kamera anteri!r adalah dengan e1akuasi 1isk!elastik. *ibuat sebuah insisi ke.il di limbus untuk men"untikkan bahan 1isk!elastik( dan sebuah insisi "ang lebih besar dari 12$ derajat berla)anan agar hi4ema dapat did!r!ng keluar.

Be9ah :a9a h#<e!a

Parasentesis Parasentesis merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan darah atau nanah dari bilik mata depan( dengan teknik sebagai berikut: dibuat insisi k!rnea #mm dari limbus kearah k!rnea "ang sejajar dengan permukaan iris. Biasan"a bila dilakukan penekanan pada bibir luka maka k!agulum dari bilik mata depan keluar. Bila darah tidak keluar seluruhn"a maka bilik mata depan dibilas dengan garam 4isi!l!gik. Biasan"a luka insisi k!rnea pada parasentesis tidak perlu dijahit. 15

Instrument ; instrument 1itrekt!mi digunakan untuk mengeluarkan bekuan sentral dan la1age kamera anteri!r. *imasukkan t!nggak irigasi dan pr!be mekanis di sebelah anteri!r limbus melalui bagian k!rnea "ang jernih untuk menghindari ker!sakan iris dan lensa. Tidak dilakukan usaha untuk mengeluarkan bekuan dari sudut kamera anteri!r atau dari jaringan iris. /emudian dilakukan iridekt!mi peri4er.

0ara lain untuk membersihkan kamera anteri!r adalah dengan e1akuasi 1isk!elastik. *ibuat insisi ke.il di limbus untuk men"untikkan bahan 1isk!elastik( dan sebuah insisi "ang lebih besar 12$ derajat berla)anan agar hi4ema dapat did!r!ng keluar.

K8!:l#'a-# 1. -lau.!ma sekunder. #. Perdarahan sekunder. 5. &inekia p!steri!r. C. 0!rneal bl!!dstaining. D. Apti. atr!ph".

&(8)n8-#tergantung kepada 5 4akt!r iaitu seberapa besar kerusakan "ang dihasilkan pada struktur !kuli( perdarahan sekunder dan adan"a glau.!ma sekunder. /esuksesan peng!batan hi4ema men.apai FDE.

16

17

You might also like